(Tema : Depresi)
Komunikasi terapeutik adalah segala bentuk komunikasi yang dirancang untuk dapat
meningkatkan kesejahteraan pasien atau untuk menghilangkan distress psikologis.
a) Bertanya (Questioning)
b) Mendengarkan (Listening)
c) Mengulang (Restating)
d) Klarifikasi (Clarification)
e) Memfokuskan (Focusing)
f) Memeberikan tambahan informasi (Informing)
g) Mengubah cara pandang (Reframing)
h) Ekplorasi (Exploration)
i) Membagi persepsi (Sharing Perception)
Pasien remaja adalah masa peralihan dari masa anak anak ke masa dewasa, yang
telah meliputi semua perkembangan yang di alami sebagai persiapan memasuki masa
dewasa.
Depresi adalah gangguan suasana hati yang ditandai dengan gejala kesedihan
mendalam, perasaan putus asa, tidak berguna dan kehilangan gairah hidup.
Teknik-teknik yang diperhatikan selama berkomunikasi dengan klien remaja :
1. Tahap Prainteraksi
Tahap ini adalah masa persiapan sebelum berinteraksi dengan pasien. Tugas
perawat dalam tahap ini adalah: Menggali perasaan, harapan dan kecemasan
pasien, mengidentifikasi kelebihan dan kekurangan pasien agar dapat lebih
memaksimalkan dirinya sehingga lebih bernilai terapeutik bagi pasien, mencari
informasi dengan mengumpulkan data tentang pasien, dan merancang strategi
untuk pertemuan pertama dengan pasien, yang dapat dilakukan secara tertulis.
2. Tahap Orientasi
Tahap ini merupakan perkenalan yang dilakukan oleh perawat saat pertama
bertemu dengan pasien.Perawat harus memperkenalkan dirinya terlebih dahulu,
dengan begitu perawat akan bisa lebih terbuka kepada pasien, dalam tahap ini
perawat dan pasien harus saling membina rasa percaya, menggali pikiran, serta
merumuskan tujuan bersama.
3. Tahap Kerja
Tahap ini merupakan inti dari keseluruhan proses komunikasi terapeutik.
Tahap ini perawatbekerja sama dengan pasien untuk menghadapi masalah yang
dihadapi pasien. Tahap kerja ini berhubungan dengan rencana pelaksanaan
tindakan yang akan dilakukan oleh perawat untuk pasien. Perawatdituntut untuk
mempunyai tingkat analisa yang tinggi sehingga dapat mengekplorasi,
mendengarkan dengan aktif, refleksi, berbagai persepsi, memfokuskan dan
menyimpulkan.
4. Tahap Terminasi
Tahap ini merupakan tahap akhir dari pertemuan antaraperawat dengan
pasien.Tahap terminasi ini dibagi menjadi dua yaitu terminasi sementara dan
terminasi akhir.Dalam tahap ini terjadi adanya evaluasi, tindak lanjut terhadap
interaksi, lalu perawat dan pasien membuat kontrak kesepakatan untuk
melakukan pertemuan selanjutnya.
Nama Pemain :
Kasus DEPRESI
Keesokan harinya.
Perawat 2 :“Selamat Pagi suster Dinda, sus hari ini ada pasien baru, pasien ini di
diagnosadepresi karena kejadian yang menimpanya
Perawat 1 : “Baik sus, apakah saya boleh lihat Rekam Medis nya”.
Perawat 2 :”Ini sus Rekam Medisnya, silahkan di baca-baca dulu ya untuk persiapan”.
Perawat 1 : ”Iya”.
Tahap Prainterkasi
Perawat 1 : “Kira-kira apaya yang perlu saya tanyakan nanti” ? (perawat menyiapkan diri
dan sambil membaca rekamedis)
Perawat 1 : “Kejadian apa yang dialami pasien ini sehingga dia mengalami depresi”.
Tahap Orientasi
Perawat 1 : “Selamat pagi mba, perkenalkan nama saya suster Dinda. Apa benar ini
denganmba Isti?
Perawat 1 : “ sudah mba tenang dulu. Apa mba masih sanggup untuk menceritakan?
Perawat 1 : “ baik mba, untuk pertemuan hari ini sampai disini dulu ya mba. Mba istirahat
dan besok saya akan kembali untuk menemui mba lagi”.
Perawat 1 : “tunggu sebentar ya bu. Silahkan duduk disini dulu ya bu. Saya panggilkan
perawat.”
Perawat 2 :”begini bu, kemarin saya sudah mencoba berbicara dengan anak ibu, tapi saya
belom bisa mendapatkan informasi apapun.”
Perawat 2 :”Kalau boleh tau saya ingin menanyakan sesuatu boleh bu?”
Perawat 2 :”Sebelum anak ibu seperti ini apakah ada kejadian yang menimpa anak ibu?”
Ibu :”Begini sus, anak saya sudah menjalin hubungan dengan pasanganya sangat
lama, terus mendapatkan musibah seperti ini.”
Perawat 2 :”Kalau boleh tau apa anak ibu ikut dalam kejadian tersebut?”
Ibu :”Tidak sus, tapi anak saya melihat langsung kejadian tersebut.”
Perawat 2 :”Baik bu terimakasih atas informasinya. Nanti saya akan mencoba menggali
informasi dari anak ibu.”
Pasien :”Sudah.”
Perawat 2 : “Begini mba ada yang ingin saya tanyakan, kalau saya liat dari kemaren
mba isti nangis nangis terus, apa ada kejadian yang membuat mba isti jadi
seperti ini?”
Perawat 2 : “sebenarnya apa yang terjadi, sehingga mba menyalahkan diri mba sendiri?”
Pasien : ‘seharusnya aku ngga minta dijemput kamu. Gara gara aku kamu pergi”
Perawat 2 : “mba tenang dulu, coba mba ceritakan apa yang dirasakan”
Pasien : “jadi gini… awal kejadiannya itu aku minta jemput pulang kampus sama Fahri,
tapi… lama ngga dateng ditelfon pun ngga diangkat, ngga lama kemudian Fahri
datang menghampiri. Tiba tiba… (pasien menceritakan yang terjadi dikampus
saat menunggu pacarnya menjemput. Karena terlalu lama menunggu pacarnya
si Isti pulang. Dan saat ditengah perjalanan ia melihat pacarnya kecelakaan.)
Pasien :’’(sambil menangis) saat saya sudah datang Fahri sudah bercucuran darah”
Perawat 2 : “mba coba tenang dulu yah, tarik nafas tahan keluarkan pelan pelan dan mba
tarik lagi sampai mba benar benar rileks dan tenang. Kemudian mba lanjutkan
apa yang mba ceritakan tadi”
Perawat 2 : “begini mba kejadian yang sudah menimpa mba bukan sepenuhnya kesalahan
mba, itu semua sudah menjadi kehendak tuhan. Jangan menyalahkan diri
sendiri”
Pasien : “kalau aku ngga minta jemput mungkin kejadiannya tidak seperti ini”
Perawat 2 : “mba cerita saja dan berfikir positif dan melakukan aktivitas yang membuat
mba lupa akan kejadian tersebut. Saya sarankan setelah mba pulang dari rumah
sakit, mba menyibukan diri dengan melakukan aktivitas seperti berolahraga atau
mengikuti organisasi di kampus”
Perawat 2 : “besok saya akan kembali lagi kesini untuk melakukan terapi pada mba.”
Keesokan harinya perawat 2 dan perawat 3 datang menemui pasien untuk melakukan terapi
Tahap kerja
Perawat 2 : “sebelumnya perkenalkan teman saya yang akan melakukan terapi pada mba,
nanti saya akan menemani mba disini”
Perawat 3 : “halo mba, perkenalkan saya mba Nova yang akan melakukan terapi agar
perasaan mba lebih tenang. Baik, yang pertama mba minum air putih terlebih
dahulu (perawat 3 mengambilkan air putih dan memberikannya ke pasien,dan
pasien pun meminum nya). Kemudian mba menutup mata, mengambil posisi
nyaman santai dan rileks, karena dengan kondisi rileks tubuh dapat mensugesti
sendiri dengan baik. Tarik nafas lalu hembuskan lewat mulut lalu berdoa kepada
tuhan. Lalu ikuti kata kata saya. “saat ini dan seterusnya saya memikirkan hal
hal positif. Dalam hidupku, aku akan hidup yang lebih baik dan memikirkan hal
hal yang positif. Sekarang hal positif yang melekat pada diriku.”
Pasien :”(Pasienpun Mengikuti arahan apa yang perawat 3 berikan)”
Perawat 3 : “baik mba, terapi hari ini sampai sini saja. Apakan mba sudah lebih baik?”
Perawat 3 : “baik mba, kalau begitu saya akhiri sampai sini ya, semoga mba lekas
membaik”
Perawat 2 : “baik mba, saya juga pamit dulu, mba istirahat saja dan jangan banyak pikiran”
Pada keesokan harinya ibu pasien datang ke rumah sakit untuk menanyakan kondisi anaknya.
Ibu : “selamat sore sus, saya dari keluarga pasien yang bernama isti, saya ingin
menjenguk anak saya”
Perawat 1 : “ Sus ini ada keluarga dari pasien isti ingin menemui anaknya”
Perawat 2 : “baik mari ikut saya (perawat 2 mengajak ibu pasien ke ruangan konsultasi
untuk menanyakan kondisi anaknya)”
Ibu : “Baik sus, bagaimana dengan keadaan anak saya, apakah sudah ada
perubahan?”
Perawat 2 : “alhamdulillah sudah lebih baik. Anak ibu sudah bisa mengurangi emosi nya
dan sudah bisa merespon orang yang berkomunikasi dengannya.”
Perawat 2 : “hmm… kata dokter kemarin sudah boleh pulang tetapi menunggu informasi
dari dokternya dahulu”
Pasien : “sejak melakukan terapi kemarin pikiran saya sudah tenang saat saya tiba tiba
teringatt saya bisa mengontrol diri, diri saya seperti yang diajarkan kemarin.”
Perawat 2 : “baik mba kalau begitu, mba sudah boleh pulang. Nanti mba harus melakukan
terapi dan kontrol secara rutin. Dan untuk ibu mohon untuk mendampingi dan
mendukung anaknya agar tidak menyendiri dan tidak berarut larut dalam
kesedihannya. Sebab kalau mba isti masih seperti ini nntinya alm pacar mba
isti tidak Bahagia disana.”
Ibu : “baik sus, saya akan mendampingi dan mensupport anak saya.”
Perawat 1 : “permisi sus, saya akan menyampaikan pesan dari dokter bahwa pasien isti
sudah boleh pulang.”
Perawat 2 : “ jangan lupa untuk meminum obatnya ya mba isti, dan setiap seminggu
sekali mba isti harus melakukan cek up agar mba isti bisa sembuh total ya bu,
karna pasien depresi berpeluang kambuh lagi dan takutnya mba isti nekat
melakukan hal yang membahayakan dirinya dan orang disekitarnya.”
Ibu : “iya sus, nnti setiap seminggu sekali saya Kembali lagi untuk melakukan cek
up pada anak saya, terima kasih ya sus”
Perawat 1 & 2 : “Iyaa bu, hati hati dijalan semoga lekas membaik”
Ibu pun membereskan pakaian anaknya selama di opname k etas dan setelah selesai
membereskan sang ibu membantu anaknya turun dari bed lalu mereka pulang.
TERIMAKASIH