Anda di halaman 1dari 13

SKENARIO ROLEPLAY

Komunikasi Terapeutik pada Pasien Remaja

(Tema : Depresi)

Dosen pengampu : Ibu Uswatun Insani, S . Kep. Ns., M. Kep

Disusun Oleh Kelompok II :

1. Nida Khoeriyah (A0021066)


2. Nova Kharisma (A0021067)
3. Nur Istiqomah (A0021068)
4. Putri Adinda S (A0021070)
5. Restiana Ayu S (A0021071)

PROGRAM STUDI D3-KEPERAWATAN


UNIVERSITAS BHAMADA SLAWI
TAHUN 2021
PENDAHULUAN

Komunikasi terapeutik adalah segala bentuk komunikasi yang dirancang untuk dapat
meningkatkan kesejahteraan pasien atau untuk menghilangkan distress psikologis.

Teknik Komunikasi Terapeutik :

a) Bertanya (Questioning)
b) Mendengarkan (Listening)
c) Mengulang (Restating)
d) Klarifikasi (Clarification)
e) Memfokuskan (Focusing)
f) Memeberikan tambahan informasi (Informing)
g) Mengubah cara pandang (Reframing)
h) Ekplorasi (Exploration)
i) Membagi persepsi (Sharing Perception)

Pasien remaja adalah masa peralihan dari masa anak anak ke masa dewasa, yang
telah meliputi semua perkembangan yang di alami sebagai persiapan memasuki masa
dewasa.

Depresi adalah gangguan suasana hati yang ditandai dengan gejala kesedihan
mendalam, perasaan putus asa, tidak berguna dan kehilangan gairah hidup.
Teknik-teknik yang diperhatikan selama berkomunikasi dengan klien remaja :

a. Menjadi pendengar yang baikdan memberi kesempatan pada mereka untuk


mengekspresikan perasaannya, pikiran dan sikapnya.
b. Mengajak remaja berdiskusi terkait dengan perasaan, piikiran dan sikap.
c. Jangan memotong pembicaraandan jangan berkomentar atau berespon yang
berlebihan pada saat remaja menunjukan sikap emosional.
d. Memberikan support atas segala masalah yang di hadapi remaja dan membantu
untuk menyelesaikannya dengan mendiskusikannya.
e. Perawat atau orang dewasa lain harus dapat menjadi sahabat buat remja, tempat
berbagi cerita sukaa dan duka duduk Bersama remaja, memeluk, merangkul,
mengobrol, dan bercengkrama dengan mereka serta sering melakukan makan
Bersama.

Agar komunikasi dengan pasien dengan gangguan depresi dapat berjalanlancar


dan mencapai sasarannya, maka perlu juga diperhatikan hal-hal sebagai berikut:

a. Membangun hubungan interpersonal dengan pasien.


b. Membangun kepercayaan.
c. Memahami kondisi pasien.
d. Penggunaan komunikasi verbal dan non verbal.

1. Tahap Prainteraksi
Tahap ini adalah masa persiapan sebelum berinteraksi dengan pasien. Tugas
perawat dalam tahap ini adalah: Menggali perasaan, harapan dan kecemasan
pasien, mengidentifikasi kelebihan dan kekurangan pasien agar dapat lebih
memaksimalkan dirinya sehingga lebih bernilai terapeutik bagi pasien, mencari
informasi dengan mengumpulkan data tentang pasien, dan merancang strategi
untuk pertemuan pertama dengan pasien, yang dapat dilakukan secara tertulis.

2. Tahap Orientasi
Tahap ini merupakan perkenalan yang dilakukan oleh perawat saat pertama
bertemu dengan pasien.Perawat harus memperkenalkan dirinya terlebih dahulu,
dengan begitu perawat akan bisa lebih terbuka kepada pasien, dalam tahap ini
perawat dan pasien harus saling membina rasa percaya, menggali pikiran, serta
merumuskan tujuan bersama.

3. Tahap Kerja
Tahap ini merupakan inti dari keseluruhan proses komunikasi terapeutik.
Tahap ini perawatbekerja sama dengan pasien untuk menghadapi masalah yang
dihadapi pasien. Tahap kerja ini berhubungan dengan rencana pelaksanaan
tindakan yang akan dilakukan oleh perawat untuk pasien. Perawatdituntut untuk
mempunyai tingkat analisa yang tinggi sehingga dapat mengekplorasi,
mendengarkan dengan aktif, refleksi, berbagai persepsi, memfokuskan dan
menyimpulkan.

4. Tahap Terminasi
Tahap ini merupakan tahap akhir dari pertemuan antaraperawat dengan
pasien.Tahap terminasi ini dibagi menjadi dua yaitu terminasi sementara dan
terminasi akhir.Dalam tahap ini terjadi adanya evaluasi, tindak lanjut terhadap
interaksi, lalu perawat dan pasien membuat kontrak kesepakatan untuk
melakukan pertemuan selanjutnya.

Nama Pemain :

1. Nida Khoeriyah (A0021066) :(Sebagai Ibu).


2. Nova Kharisma (A0021067) :(Sebagai Perawat 3 & moderator)
3. Nur Istiqomah (A0021068) :(Sebagai Pasien).
4. Putri Adinda S (A0021070) :(Sebagai Perawat 1).
5. Restiana Ayu S (A0021071) :(Sebagai Perawat 2).
NASKAH ROLEPLAY

Kasus DEPRESI

Seorang remaja berinisial I berusia 19 tahun seorang mahasiswi Universitas Bhamada


Slawi. Dia di diagnosa medis Depresi. Dia selalu merasa bersalah atas kejadian yang dialami.
Dia selalu menyalahkan dirinya hingga munculah keanehan pada dirinya.

Keesokan harinya.

Perawat 2 :“Selamat Pagi suster Dinda, sus hari ini ada pasien baru, pasien ini di
diagnosadepresi karena kejadian yang menimpanya

Perawat 1 : “Baik sus, apakah saya boleh lihat Rekam Medis nya”.

Perawat 2 :”Ini sus Rekam Medisnya, silahkan di baca-baca dulu ya untuk persiapan”.

Perawat 1 : “Baik sus terimakasih ya”.

Perawat 2 : “Yaudah sus kalau begitu saya permisi dulu ya”.

Perawat 1 : ”Iya”.

Tahap Prainterkasi

Perawat 1 : “Kira-kira apaya yang perlu saya tanyakan nanti” ? (perawat menyiapkan diri
dan sambil membaca rekamedis)

Perawat 1 : “Kejadian apa yang dialami pasien ini sehingga dia mengalami depresi”.

Beberapa menit kemudian perawat 1 memasuki ruangan pasien”.

Tahap Orientasi

Perawat 1 : “Selamat pagi mba, perkenalkan nama saya suster Dinda. Apa benar ini
denganmba Isti?

Pasien : (menganggukan kepala)


Perawat 1 : “bagaimana perasaan yang dirasakan sekarang mba? Mba coba tenang dulu.
Mba bisa menceritakan pelan-pelan kepada saya, saya siap untuk
mendengarkannhya”.

Kemudian pasienpun menceritakan kepada perawat kejadian yang dialaminya bahwa


sang pasien pernah menjalin hubungan dengan seseorang.

Pasien : ( pasien menangis saat menceritakan momen-momen bersama pasangannya )

Perawat 1 : “ sudah mba tenang dulu. Apa mba masih sanggup untuk menceritakan?

Pasien : (Pasien hanya diam dan menangis dan menggelengkan kepala)

Perawat 1 : “ baik mba, untuk pertemuan hari ini sampai disini dulu ya mba. Mba istirahat
dan besok saya akan kembali untuk menemui mba lagi”.

Pasien : “Iya sus” (sambil menangis)

Keesokan harinya Ibu pasien datang untuk mengunjungi anaknya.

Ibu : “Selamat siang sus, saya mau mengunjungi anak saya.

Perawat 1 : “Siang, atas nama pasien siapa ya?

Ibu : “Atas nama isti

Perawat : “Ibu keluarganya mba Isti? Silahkan diisi ya bu?”

Ibu : “Iya sus”

Perawat 1 : “tunggu sebentar ya bu. Silahkan duduk disini dulu ya bu. Saya panggilkan
perawat.”

Perawat 1 menemui perawat 2 ruangannya.

Perawat 1 :”Sus ada keluarga pasien Isti datang ingin menjenguk.”

Perawat 2 :”Oya silahkan langsung masuk saja.”

Perawat 1 memanggil ibu pasien untuk masuk keruangan.

Perawat 1 :”Silahkan duduk bu.”

Ibu :”Iya terimakasih”


Perawat 1 :”Saya permisi dulu ya bu.”

Perawat 2 :”Selamat siang ibu.”

Ibu :”Bagaimana dengan keadaan anak saya?”

Perawat 2 :”begini bu, kemarin saya sudah mencoba berbicara dengan anak ibu, tapi saya
belom bisa mendapatkan informasi apapun.”

Perawat 2 :”Kalau boleh tau saya ingin menanyakan sesuatu boleh bu?”

Ibu :”Silahkan sus mau tanya apa?”

Perawat 2 :”Sebelum anak ibu seperti ini apakah ada kejadian yang menimpa anak ibu?”

Ibu :”Begini sus, anak saya sudah menjalin hubungan dengan pasanganya sangat
lama, terus mendapatkan musibah seperti ini.”

Perawat 2 :”Mohon maaf ya bu sebelumnya, kalau menyinggung perasaan ibu, musibah


apa yang menimpa anak ibu?”

Ibu :”Kecelakaan motor sus, sampai pacar anak saya meninggal.”

Perawat 2 :”Kalau boleh tau apa anak ibu ikut dalam kejadian tersebut?”

Ibu :”Tidak sus, tapi anak saya melihat langsung kejadian tersebut.”

Perawat 2 :”Baik bu terimakasih atas informasinya. Nanti saya akan mencoba menggali
informasi dari anak ibu.”

Ibu :”Terimakasih sus.”

Perawat 2 :”Iya ibu sama-sama.”

Perawat 2 menuju keruangan pasien.

Perawat 2 :”Selamat siang mba.”


Pasien : “Siang sus”
Perawat 2 : “bagaimana keadaan mba isti hari ini?”
Pasien : “Baik sus.”
Perawat 2 : “masih ingat dengan saya?”
Pasien : “masih sus.”

Perawat 2 :”Sudah makan? “

Pasien :”Sudah.”

Perawat 2 :”Saya boleh duduk disini?”


Pasien :”Iya boleh.”

Perawat 2 : “Begini mba ada yang ingin saya tanyakan, kalau saya liat dari kemaren
mba isti nangis nangis terus, apa ada kejadian yang membuat mba isti jadi
seperti ini?”

Paien : (pasien berhalusinasi melihat pacarnya yang bernama fahri dan


memanggilnya)

Perawat 2 : “siapa Fahri? Ada apa dengan fahri mba?”

Pasien : “gara gara aku”

Perawat 2 : “sebenarnya apa yang terjadi, sehingga mba menyalahkan diri mba sendiri?”

Pasien : ‘seharusnya aku ngga minta dijemput kamu. Gara gara aku kamu pergi”

Perawat 2 : “pergi kemana mba?”

Pasien :’(menangis histeris dan menyebut nama fahri pacarnya)”

Perawat 2 : “mba tenang dulu, coba mba ceritakan apa yang dirasakan”

Pasien : “jadi gini… awal kejadiannya itu aku minta jemput pulang kampus sama Fahri,
tapi… lama ngga dateng ditelfon pun ngga diangkat, ngga lama kemudian Fahri
datang menghampiri. Tiba tiba… (pasien menceritakan yang terjadi dikampus
saat menunggu pacarnya menjemput. Karena terlalu lama menunggu pacarnya
si Isti pulang. Dan saat ditengah perjalanan ia melihat pacarnya kecelakaan.)

Pasien :’’(sambil menangis) saat saya sudah datang Fahri sudah bercucuran darah”

Perawat 2 : “mba coba tenang dulu yah, tarik nafas tahan keluarkan pelan pelan dan mba
tarik lagi sampai mba benar benar rileks dan tenang. Kemudian mba lanjutkan
apa yang mba ceritakan tadi”

Pasien : “padahal saya sudah lama menjalin hubungan dengan Fahri”

Perawat 2 : “begini mba kejadian yang sudah menimpa mba bukan sepenuhnya kesalahan
mba, itu semua sudah menjadi kehendak tuhan. Jangan menyalahkan diri
sendiri”

Pasien : “kalau aku ngga minta jemput mungkin kejadiannya tidak seperti ini”
Perawat 2 : “mba cerita saja dan berfikir positif dan melakukan aktivitas yang membuat
mba lupa akan kejadian tersebut. Saya sarankan setelah mba pulang dari rumah
sakit, mba menyibukan diri dengan melakukan aktivitas seperti berolahraga atau
mengikuti organisasi di kampus”

Pasien : “iya sus”

Perawat 2 : “besok saya akan kembali lagi kesini untuk melakukan terapi pada mba.”

Pasien : “(hanya menganggukan kepala)”

Keesokan harinya perawat 2 dan perawat 3 datang menemui pasien untuk melakukan terapi

Perawat 2 : “Selamat pagi mba”

Pasien : “pagi sus”

Perawat 2 : “bagaimana keadaan mba sekarang?”

Pasien : “baik sus”

Tahap kerja

Perawat 2 : “apakah mba sudah siap melakukan terapi?”

Pasien : “(menganggukan kepala)”

Perawat 2 : “sebelumnya perkenalkan teman saya yang akan melakukan terapi pada mba,
nanti saya akan menemani mba disini”

Perawat 3 : “halo mba, perkenalkan saya mba Nova yang akan melakukan terapi agar
perasaan mba lebih tenang. Baik, yang pertama mba minum air putih terlebih
dahulu (perawat 3 mengambilkan air putih dan memberikannya ke pasien,dan
pasien pun meminum nya). Kemudian mba menutup mata, mengambil posisi
nyaman santai dan rileks, karena dengan kondisi rileks tubuh dapat mensugesti
sendiri dengan baik. Tarik nafas lalu hembuskan lewat mulut lalu berdoa kepada
tuhan. Lalu ikuti kata kata saya. “saat ini dan seterusnya saya memikirkan hal
hal positif. Dalam hidupku, aku akan hidup yang lebih baik dan memikirkan hal
hal yang positif. Sekarang hal positif yang melekat pada diriku.”
Pasien :”(Pasienpun Mengikuti arahan apa yang perawat 3 berikan)”

Perawat 3 : “baik mba, terapi hari ini sampai sini saja. Apakan mba sudah lebih baik?”

Pasien : “sudah lebih baik mba”

Perawat 3 : “baik mba, kalau begitu saya akhiri sampai sini ya, semoga mba lekas
membaik”

Pasien : “terimakasih mba”

Perawat 2 : “baik mba, saya juga pamit dulu, mba istirahat saja dan jangan banyak pikiran”

Pasien : “ya sus.”

Perawat 2 dan perawat 3 meninggalkan ruangan pasien.

Pada keesokan harinya ibu pasien datang ke rumah sakit untuk menanyakan kondisi anaknya.

Ibu : “selamat sore sus, saya dari keluarga pasien yang bernama isti, saya ingin
menjenguk anak saya”

Perawat 1 : “sebentar ya bu. (perawat 2 menemui perawat 1 dan ibu pasien)

Perawat 1 : “ Sus ini ada keluarga dari pasien isti ingin menemui anaknya”

Perawat 2 : “baik mari ikut saya (perawat 2 mengajak ibu pasien ke ruangan konsultasi
untuk menanyakan kondisi anaknya)”

Ibu : “Baik sus, bagaimana dengan keadaan anak saya, apakah sudah ada
perubahan?”

Perawat 2 : “alhamdulillah sudah lebih baik. Anak ibu sudah bisa mengurangi emosi nya
dan sudah bisa merespon orang yang berkomunikasi dengannya.”

Ibu : “apakah anak saya sudah boleh pulang sus?”

Perawat 2 : “hmm… kata dokter kemarin sudah boleh pulang tetapi menunggu informasi
dari dokternya dahulu”

Ibu : “baik sus saya ingin melihat anak saya”

Perawat 2 : “permisi mba ini ada ibunya”

Pasien : “iya sus”


Tahap Terminasi

Ibu : “bagaimana kondisinya apakah sudah baik?”

Pasien : ”Alhamdulillah udah”.

Evaluasi Hasil Tindakan

Perawat 2 : “mba bisa jelaskan kemarin pada saat melakukan terapi?

Pasien : “sejak melakukan terapi kemarin pikiran saya sudah tenang saat saya tiba tiba
teringatt saya bisa mengontrol diri, diri saya seperti yang diajarkan kemarin.”

Perawat 2 : “baik mba kalau begitu, mba sudah boleh pulang. Nanti mba harus melakukan
terapi dan kontrol secara rutin. Dan untuk ibu mohon untuk mendampingi dan
mendukung anaknya agar tidak menyendiri dan tidak berarut larut dalam
kesedihannya. Sebab kalau mba isti masih seperti ini nntinya alm pacar mba
isti tidak Bahagia disana.”

Ibu : “baik sus, saya akan mendampingi dan mensupport anak saya.”

Tiba- tiba perawat 1 datang ke ruangan pasien dan mengetok pintu.

Perawat 1 : “permisi sus, saya akan menyampaikan pesan dari dokter bahwa pasien isti
sudah boleh pulang.”

Perawat 2 : “terimakasih sus”

Perawat 1 : “sama-sama kalau begitu saya permisi ya sus” (kemudian perawat 1


meninggalkan ruangan pasien)

Perawat 2 :“baik mba isti sekarang mba isti boleh pulang”

Ibu “iya sus, terima kasih”

Perawat 2 : “ jangan lupa untuk meminum obatnya ya mba isti, dan setiap seminggu
sekali mba isti harus melakukan cek up agar mba isti bisa sembuh total ya bu,
karna pasien depresi berpeluang kambuh lagi dan takutnya mba isti nekat
melakukan hal yang membahayakan dirinya dan orang disekitarnya.”

Ibu : “iya sus, nnti setiap seminggu sekali saya Kembali lagi untuk melakukan cek
up pada anak saya, terima kasih ya sus”
Perawat 1 & 2 : “Iyaa bu, hati hati dijalan semoga lekas membaik”

Ibu pun membereskan pakaian anaknya selama di opname k etas dan setelah selesai
membereskan sang ibu membantu anaknya turun dari bed lalu mereka pulang.

TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai