Di susun oleh:
3. Tujuan khusus : klien dapat membina hubungan saling percaya, klien dapat mengenal
halusinasinya, klien dapat mengontrol halusinasinya
SP 2 Halusinasi : Melatih pasien untuk minum obat secara benar (6 benar) dan teratur
Hal yang dilakukan pada tahap ini adalah dengan menyiapkan alat yang akan digunakan untuk
melakukan tahap kerja. Alat yang dapat disiapkan antara lain, kertas atau buku cacatan dan pena.
2. Tahap 2 Orientasi
Pada tahap orientasi, hal yang perlu dilakukan perawat yaitu menyapa pasien serta mengucapkan
salam; menanyakan kabar serta keluhan yang dirasakan pasien; serta melakukan kontrak waktu
untuk melakukan tahap kerja strategi pelaksanaan.
3. Tahap 3 Kerja
Pada tahap kerja, perawat terlebih dahulu mengevaluasi kemampuan klien mengendalikan
halusinasi dengan cara yang sudah pernah diajarkan. Setelah itu perawat mulai melatih pasien
untuk mengatasi halusianasi dengan meminum obat secara benar dan teratur.
4. Tahap 4 Terminasi
Pada tahap ini, perawat mengevaluasi hasil kerjanya terhadap pasien. Setelah itu melakukan
kontrak waktu untuk kegiatan selanjutnya.
5. Tahap 5 Dokumentasi
setelah kegiatan telah selesai, maka perawat harus mencatat seluruh hasil tindakan dalam catatan
keperawatan. Catatan tersebut meliputi: nama dan tanda tangan perawat, tanggal dan jam
pemeriksaan/kegiatan, serta hasil dari pemeriksaan/kegiatan.
Tahap Pra-Interaksi
Perawat : (melakukan persiapan alat, yaitu kertas/buku catatan, obat-obatan dan pena)
Tahap Orientasi
Perawat 1 : Selamat siang, perkenalkan saya perawat faradina dan ini teman saya bruder rifaldi,
boleh sebutkan nama dan tempat lahir mbak?
Pasien : (mengangguk)
Pasien : (mengangguk)
Perawat 1 : Baik. Kalau begitu apakah pagi ini sudah minum obat ?, Hari ini kita akan
mendiskusikan tentang obat-obatan yang Mbak minum. Kita akan diskusi selama 20 menit
sambil menunggu makan siang. Di sini saja ya Mbak.
Pasien : (mengangguk)
Tahap Kerja
Perawat 2 : Apakah Mbak M merasakan pebedaan setelah minum obat? Apakah suara-
suaranya menghilang atau berkurang setelah minum obat?
Pasien 2 : Sedikit.
Perawat : Minum obat sangat penting supaya suara-suara yang Mbak dengar dan
mengganggu selama ini tidak muncul lagi. Berapa macam obat yang Mbak minum?
Perawat 1 & 2 : Bagus. (menyiapkan obat klien) Jadi, Ini yang warna orange
( chloropromazine CPZ) 3 kali sehari jam 7 pagi, jam 1 siang dan jam 7 malam gunanya untuk
menghilangkan suara-suara. Ini yang putih ( trihexyphenidyl THP) 3 kali sehari jam nya sama
gunanya untuk rileks dan tidak kaku. Sedangkan yang merah jambu ( haloperidol HP) 3 kali
sehari jam nya sama gunanya untuk pikiran biar tenang. Kalau suara-suara sudah hilang obatnya
tidak boleh diberhentikan. Nanti konsultasikan dengan dokter, sebab kalau putus obat, Mbak
akan kambuh dan sulit untuk mengembalikan ke keadaan semula. Kalau obat habis Mbak bisa
minta ke dokter untuk mendapatkan obat lagi. Mbak juga harus teliti saat menggunakan obat-
obatan ini. Pastikan obatnya benar, artinya Mbak harus memastikan bahwa itu obat yang benar-
benar punya Mbak. Jangan keliru dengan obat milik orang lain. Baca nama kemasannya.
Pastikan obat diminum pada waktunya, dengan cara yang benar. Yaitu diminum sesudah makan
dan tepat jamnya. Mbak juga harus perhatikan berapa jumlah obat sekali minum, dan harus
cukup minum 10 gelas per hari.
Tahap Terminasi
Perawat 1 : Bagaimana Mbak, apakah Mbak sudah paham dengan yang saya sampaikan?
Perawat 2 : Jadi, dengan minum obat ini, sudah berapa cara yang kita latih untuk mengatasi
suara-suara yang muncul itu Mbak?
Pasien : satu
Perawat 2 : Wah, Bagus sekali, Mbak. Jangan lupa pada waktunya minta obat pada perawat
atau pada keluarga kalau di rumah. Nah makanan sudah datang.
Perawat 1 : Baik kalau begitu.Sampai jumpa besok ya Mbak. Selamat makan. Selamat
siang. (perawat meninggalkan pasien)
Tahap Dokumentasi