Disusun Oleh :
2020
1. Komunikasi Pemberian Obat Oral
A. Teknik dan Prinsip Pemberian Obat Oral
Dalam memberikan pengobatan kita sebagai perawat harus mengingat dan
memahami prinsip enam tepat agar kita dapat terhindar dari kesalahan dalam
memberikan obat, prinsip Enam Tepat tersebut adalah :
1. Tepat Pasien
2. Tepat Obat
3. Tepat Dosis
4. Tepat Rute Pemberian
5. Tepat Waktu
6. Tepat Dokumentasi
Dalam pemberian obat peran perawat adalah mata rantai terakhir dalam
proses pemberian obat kepada pasien. Perawat yang bertanggung jawab bahwa obat
itu diberikan dan memastikan bahwa obat itu benar diminum.Bila ada obat yang
diberikan kepada pasien, hal itu harus menjadi bagian integral dari rencana
keperawatan. Perawat yang paling tahu tentang kebutuhan dan respon pasien terhadap
pengobatan. Misalnya, pasien yang sukar menelan, muntah atau tidak dapat minum
obat tertentu (dalam bentuk kapsul).
Teknik pemberian obat melalui oral tentu sangat bervariasi disesuaikan
dengan kebiasaan dan keadaan pasien. Misalkan pasien yang bisa melakukan minum
obat sendiri maka kita sebagai perawat hanya perlu untuk memfasilitasinya saja.
Untuk pasien yang mengalami keterbatasan dalam meminum obat, seperti
pasien dengan fraktur tangan atau amputasi tangan maka perawat dapat membantu
dengan meminumkan obat kepada pasien.
Bagi pasien yang susah untuk menelan obat atau mual jika meminum obat oral
yang bentuk pil atau tablet, maka dapat dilakukan 2 cara yaitu dengan menelan obat
tersebut bersamaan dengan makanan, biasanya dengan pisang, atau dengan
menghancurkan obatnya menjadi bubuk.
B. Komunikasi pada Tahap Komunikasi Terapeutik
1.Tahap Prainteraksi
Persiapkan diri sendiri. Mengeksplorasi perasaan, harapan dan kecemasan.
Menganalisis kekuatan dan kelemahan diri sendiri.
Mengumpulkan data klien: Secara umum, sumber data yang dapat digunakan
dalam pengumpulan data adalah :
Klien sendiri sebagai sumber data utama (primer)
Orang terdeka
Catatan klien
riwayat penyakit (pemeriksaan fisik dan catatan perkembangan)
Konsultasi
Hasil pemeriksaan diagnostik
Catatan medis dan anggota tim kesehatan lainnya
Perawat lain
Kepustakaan
Merencanakan pertemuan yang pertama dengan klien
2.Tahap Orientasi
Penerapan komunikasi terapeutik tentang penyuluhan pemberian obat per Oral
antara perawat pak Naruto dengan pasien ibu Hinata :
Di Rs. X bangsal uzumaki.
Perawat : Selamat pagi ibu, Perkenalkan saya perawat Naruto, yang dinas pada sore
ini, permisi ibu, maaf nama ibu siapa ya ?
Pasien : Saya Hinata, pak.
Perawat : (melihat pergelangan tangan pasien,serta mencocokkan nama) , ibu hinata,
Apa yang Ibu Hinata Rasakan sekarang ? (Teknik Penerimaan)
Pasien : Pergelangan tangan saya terasa nyeri pak, terasa sangat nyeri apabila
digerakkan, jadi setiap malam apabila tertidur dan tidak sengaja
pergelangan tangan saya bergerak saya terbangun karena nyeri di
pergelangan ini pak.
Perawat : (Diam sebentar) (Teknik Mendengarkan Pasif). ibu kesulitan tidur karena
nyeri ya,(teknik mengulang), ibu harus banyak istirahat , supaya ibu segera
sembuh. (menunjukkan perhatiannya pada pasien).
Pasien : iya pak, saya akan berusaha untuk banyak istirahat,
Perawat : sekarang saya akan melakukan tindakan pemberian obat lewat mulut ibu,
Pasien : (diam dengan tatapan dan raut wajah cemas)
Perawat : Apakah ibu ada masalah mengenai obat tablet ? (teknik menawarkan
informasi )
Pasien : Begini pak , sebenarnya saya tidak terlalu suka mengkonsumsi obat melalui
mulut, pak. Setiap saya diberi obat yang ditelan , saya selalu menolak dan
memilih obat suntik saja.
Perawat : ibu, saya sedikit jelaskan ya, alasan kenapa pemberian obat melalui mulut,
karena ada obat yangbereaksi cepat dan sangat baik di mulut (tepatnya di
bawah lidah atau di saluran gastrointestinal). Pemberian obat ini juga
untuk mempercepat reaksi obat sehingga mempercepat proses
penyembuhan ibu. Apabila ibu susah untuk menelan obat ini bisa di gerus
(haluskan) bu, agar ibu lebih mudah saat menelan, bagaimana ibu ?
( teknik asertif )
Pasien : ooh ternyata begitu ya pak, saya kurang tahu tentang hal itu pak, kalau
begitu saya minta obatnya digerus saja ya pak.
Perawat : iya ibu, sebentar saya geruskan dulu obatnya untuk ibu.
Pasien : iya pak, silakan.
3.Tahap Kerja
Pemberian obat melalui oral:
Pemberian obat melalui oral merupakan pemberian obat melalui mulut dengan
tujuan mencegah,mengobati, dan mengurangi rasa sakit sesuai dengan jenis obat
dan Persiapan alat:
1) Obat-obatan
2) Tempat obat
3) Daftar buku obat/jadwal pemberian obat
4) Air minum dalam tempatnya
Langkah-langkah:
1. Siapkan peralatan dan cuci tangan
2. Kaji kemampuan pasien untuk dapat minum obat per oral (kemampuan menelan,
mual dan muntah, atau tidak boleh makan dan minum).
3. Periksa kembali order pengobatan (nama pasien, nama dan dosis obat,waktu dan
cara pemberian). Bila ada keraguan-keraguan laporkan keperawat jaga atau
dokter.
4. Ambil obat sesuai yang di perlukan (baca order pengobatan dan ambil di almari,
rak atau lemari es sesuai yang di perlukan).
5. Siapkan obat-obatan yang akan diberikan (gunakan teknik aseptik, jangan
menyentuh obat dan cocokan dengan order pengobatan)
6. Berikan obat pada waktu dan cara yang benar yaitu dengan cara:
Yakin bahwa tidak pada pasien yang salah
Atur posisi pasien duduk bila mungkin
Kaji tanda-tanda vital pasien
Berikan cairan/air yang cukup untuk membantu menelan, bila sulit menelan
anjurkan pasien meletakan obat di lidah bagian belakang, kemudian pasien di
anjurkan minum.
Bila obat mempunyai rasa tidak enak, beri pasien beberapa butir es batu untuk
di isap sebelumnya, atau berikan obat dengan menggunakan lumatan apel atau
pisang.
Tetap bersama pasien sampai obat di telan.
7. Catat tindakan yang telah dilakukan meliputi nama dan dosis obat yang di
berikan, setiap keluhan dan hasil pengkajian pada pasien. Bila obat tidak dapat
masuk, catat secara jelas dan tulis tanda tangan anda dengan jelas. Kembalikan
semua perlatan yang di pakai dengan tepat kemudian cuci tangan.
8. Lakukan evaluasi mengenai efek obat pada pasien kurang lebih 30 menit setelah
waktu pemberian.
4. Tahap Terminasi
Evaluasi terhadap tindakan yang telah dilakukan dan ekplorasi perasaan pasien
Perawat : Alhamdulillah bu, tindakan keperawatan telah dilakukan. Bagaimana bu
perasaannya setelah dilakukan pemberian obat?
Pasien : Rasanya pahit dan juga saya termasuk orang yang kurang suka makan obat.
Tapi alhamdulillah, bisa juga makan obatnya, terimakasih sus.
Perawat : Iya sama sama bu, kalau begitu saya izin kembali ke ruangan perawat.
Nanti saya akan kembali lagi pukul 07.00 malam untuk melakukan
tindakan keperawatan selanjutnya. Apabila ibu membutuhkan saya, bisa
memanggil saya di ruangan perawat dengan meminta bantuan kepada
keluarga ibu atau bisa memencet bel. Selamat beristirahat ibu, semoga
cepat sembuh.
2. Tahap Orientasi
Penerapan komunikasi terapeutik tentang penyuluhan pemberian obat melalui intra
muscular antara perawat pak Naruto dengan pasien ibu Hinata :
Di Rs. X bangsal uzumaki.
Perawat : Selamat pagi ibu, Perkenalkan saya perawat Naruto, yang dinas pada sore
ini, permisi ibu, maaf nama ibu siapa ya ?
Pasien : Saya Hinata, pak.
Perawat : (melihat pergelangan tangan pasien,serta mencocokkan nama) , ibu hinata,
Apa yang Ibu Hinata Rasakan sekarang ? (Teknik Penerimaan)
Pasien : Pergelangan tangan saya terasa nyeri pak, terasa sangat nyeri apabila
digerakkan, jadi setiap malam apabila tertidur dan tidak sengaja
pergelangan tangan saya bergerak saya terbangun karena nyeri di
pergelangan ini pak.
Perawat : (Diam sebentar) (Teknik Mendengarkan Pasif). ibu kesulitan tidur karena
nyeri ya,(teknik mengulang), ibu harus banyak istirahat , supaya ibu segera
sembuh. (menunjukkan perhatiannya pada pasien).
Pasien : iya pak, saya akan berusaha untuk banyak istirahat,
Perawat : sekarang saya akan melakukan tindakan pemberian obat di tubuh bagian
belakang ibu dengan menggunakan jarum suntik.
Pasien : (diam dengan tatapan dan raut wajah cemas)
Perawat : ibu tenang saja, saya sedikit jelaskan ya. Jadi nanti ketika pemberian obat
tersebut akan didampingi dengan keluarga ibu bu, jadi tidak usah khawatir
bu.
Pasien : ooh ternyata begitu ya pak, saya kurang tahu tentang hal itu pak. Kalau
begitu baik pak, saya bersedia.
Perawat : iya ibu, sebentar saya siapkan dulu alatnya untuk ibu.
Pasien : iya pak, silakan.
3. Tahap Kerja
A.Persiapan Alat
Spuit dan jarum steril (ukuran tergantung yang diperlukan, spuit 2 - 5 cc, jarum no.
21 - 22)
Obat yang diperlukan (vial atau ampul)
Bak spuit steril
Kapas alkohol
Kassa steril untuk membuka ampul (bila perlu)
Gergaji ampul (bila perlu)
2 bengkok (satu berisi cairan desinfektan)
Sarung tangan steril
Daftar / formulir pengobatan
Pengalas (bila perlu)
B.Langkah - langkah
4.Tahap Terminasi
Evaluasi terhadap tindakan yang telah dilakukan dan ekplorasi perasaan pasien
Perawat : Alhamdulillah bu, tindakan keperawatan telah dilakukan. Bagaimana bu
perasaannya setelah dilakukan pemberian obat?
Pasien : Rasanya sakit pak. Tapi alhamdulillah lancar pemberian obatnya pak,
terimakasih.
Perawat : Iya sama sama bu, kalau begitu saya izin kembali ke ruangan perawat. Nanti
saya akan kembali lagi pukul 07.00 malam untuk melakukan tindakan
keperawatan selanjutnya. Apabila ibu membutuhkan saya, bisa memanggil
saya di ruangan perawat dengan meminta bantuan kepada keluarga ibu atau
bisa memencet bel. Selamat beristirahat bu, semoga cepat sembuh.