Anda di halaman 1dari 4

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

(SPTK)

Nama Mahasiswa : Reyzamasie Dara Prayista


NPM : 213118032
Nama Pasien (inisial) : Ny. X
No. Medrek : 12345
Hari ke- / Pertemuan ke : 2/2
Hari/ Tanggal : Senin, 9 November 2020
Fase : Strategi Pelaksanaan 2

PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi Klien :
Subyektif :
 Klien mengatakan mendengar suara anak-anak yang mengejeknya.
 Klien mengatakan suara itu timbul ketika sendiri dan melihat seorang anak
kecil.
Objektif :
 Klien tampak mengarahkan telinga ke suatu tempat.
 Klien tampak takut, kesal dan berbicara sendiri.
2. Diagnosa Keperawatan : Gangguan persepsi sensori halusinasi pendengaran.
3. Tujuan Keperawatan : Pasien mampu mengontrol halusinasi pendengaran
dengan prinsip enam benar pemberian obat agar aman bagi pasien. Prinsip 6 benar
obat yang aman untuk pasien, yaitu :
 Benar pasien
 Benar obat
 Benar dosis
 Benar waktu pemberian
 Benar cara pemberian obat
 Benar kadaluarsa obat
4. Tindakan Keperawatan (SP) :
a. Evaluasi jadwal kegiatan harian pasien
b. Jelaskan pentingnya penggunaan obat pada gangguan jiwa.
c. Jelaskan akibat bila obat tidak digunakan sesuai program.
d. Jelaskan akibat bila putus obat.
e. Jelaskan cara mendapatkan obat.
f. Jelaskan cara menggunakan obat dengan prinsip 6 benar (benar pasien, benar
obat, benar dosis, benar waktu pemberian, benar cara pemberian obat, dan
benar kadaluarsa obat)
B. STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PELAKSANAAN TINDAKAN
KEPERAWATAN
1. Fase Orientasi
 SalamTerapeutik :
Perawat : Assalamualaikum, Ibu masih ingat dengan saya?
Pasien : Masih sus
Perawat : Bagaimana perasaan ibu hari ini?
Pasien : Baik sus

 Perkenalan : - (Ada di Sp 1)

 Pembicaraan dengan topik netral : - (Ada di Sp 1)

 Evaluasi / validasi :
Perawat : Apakah ibu masih mendengar suara-suara yang mengejek ibu?
Pasien : Masih sus, saya masih mendengarnya
Perawat : Apakah ibu telah melakukan apa yang telah kita pelajari kemarin?
Pasien : Sudah, saya sudah melakukannya sus
Perawat : Apakah dengan menghardik suara-suara yang ibu dengar berkurang?
Pasien : Ya, suara sudah berkurang sus
Perawat : Bagus bu. Sekarang coba ibu praktekkan pada saya bagaimana ibu
melakukannya.
Pasien : Jika saya mendengar suara itu, saya katakan “Pergi.. pergi saya tidak
mau dengar.. Kamu suara palsu” (sambil menutup kedua telinganya)
Perawat : Bagus sekali bu. Coba kita lihat jadwal kegiatan hariannya ya bu
Pasien : (Mengeluarkan catatan harian dan memberikan kepada Perawat)
Perawat : Bagus sekali ibu. Ibu sudah bisa melakukan kegiatan menghardik
secara mandiri, walaupun masih ada beberapa yang diingatkan oleh keluarga.

 Kontrak :
Perawat : Baiklah ibu, sesuai janji kita kemaren hari ini kita akan berlatih cara
yang kedua dari empat mengendalikan suara-suara yang muncul yaitu cara minum
obat yang benar dan aman, apakah ibu bersedia?
Pasien : Saya bersedia sus (sambil menganggukan kepala)
Pearaibuat : Berapa lama waktu untuk kita berbincang-bincang? Kalau dari saya
bagaimana kalau 20 menit?
Pasien : Baik sus, saya setuju
Perawat : Ibu mau berbincang-bincang dimana bu?
Pasien : Disini saja sus
Perawat : Baiklah bu

2. Fase Kerja (langkah-langkah tindakan keperawatan)


Perawat : Apakah ibu sudah dapat obat dari Perawat?
Pasien : Sudah sus
Perawat : Nah, ibu perlu meminum obat ini secara teratur agar pikiran ibu jadi
tenang, dan tidurnya juga menjadi nyenyak. Obatnya ada tiga macam ya bu, yang
warnanya orange namanya CPZ atau Chlorpromazine di minum 3 kali sehari
gunanya supaya ibu tenang dan berkurang rasa marah dan mondar mandirnya, yang
warnanya putih namanya THP atau Trihexyphenidyl di minum 3 kali sehari supaya
ibu relaks dan tidak kaku, yang warnanya merah jambu ini namanya HLP atau
Haloperidol di minum 3 kali sehari gunanya untuk menghilangkan suara-suara
yang ibu dengar. Semua obatnya ini harus ibu minum 3 kali sehari yaitu jam 7
pagi, jam 1 siang, dan jam 7 malam. Bila nanti mulut ibu terasa kering, untuk
membantu mengatasinya ibu bisa menghisap es batu yang bisa diminta pada
Perawat. Bila ibu merasa mata berkunang-kunang, ibu sebaiknya istirahat dan
jangan beraktivitas dulu. Jangan pernah menghentikan minum obat sebelum ada
instruksi atau berkonsultasi dengan dokter ya bu. Sampai disini, apakah ibu
mengerti dengan apa yang saya jelaskan tadi?
Pasien : Ya, saya mengerti sus (sambil mengganggukan kepala)
Perawat : Baiklah ibu, mari kita lanjutkan ya. Sebelum ibu meminum obat lihat
dulu label yang menempel di bungkus obatnya, apakah benar obat tersebut nama
ibu yang tertulis disitu. Selain itu, ibu perlu memperhatikan jenis obatnya, berapa
dosisnya, satu atau dua butir obat yang harus ibu minum, jam berapa saja obatnya
harus diminum, dan bagaimana cara meminum obatnya. Kemudian, ibu harus
meminum obatnya secara teratur dan tidak boleh menghentikannya tanpa instruksi
atau konsultasi dengan dokter. Sekarang, kita akan memasukan waktu meminum
obat kedalam jadwal ya bu. Cara mengisi jadwalnya adalah jika ibu meminum
obatnya sendiri tanpa diingatkan oleh Perawat atau teman atau juga keluarga maka
kolomnya di isi dengan M artinya mandiri, jika ibu meminum obatnya diingatkan
oleh Perawat atau teman atau juga keluarga maka kolomnya di isi B artinya
dibantu, dan jika ibu tidak meminum obatnya maka kolomnya di isi T artinya ibu
tidak meminum obat. Apakah ibu mengerti dengan penjelasan saya bu?
Pasien : Ya, saya mengerti sus
Perawat : Baik, jika ibu mengerti coba ibu ulangi kembali bagaimana cara
mengisi jadwal kegiatan meminum obat yang tadi saya sudah jelaskan?
Pasien : Jika saya meminum obat tanpa diingatkan maka saya isi di kolom M
artinya mandiri, jika saya minum obat diingatkan oleh Perawat/ teman/ keluarga
saya buat di kolom B, jika saya tidak melakukannya saya buat di kolom T.
Perawat : Nah betul sekali bu (perawat sambil memberikan jempol).
Alhamdulillah, ibu sudah mengerti cara minum obat yang benar dan aman.
Pasien : Iya sus alhamdulillah

3. Fase terminasi
a. Evaluasi Respon klien terhadap tindakan keperawatan
Evaluasi klien (subjektif) dan Evaluasi perawat (objektif setelah reinforcement) :
Perawat : Bagaimana perasaan ibu setelah kita berbincang-bincang tentang cara
minum obat yang benar dan aman?
Pasien : Saya sekarang mengerti cara minum obat yang baik dan benar sus
Perawat : Sudah berapa cara kita berlatih untuk mengontrol suara-suara? Coba
ibu sebutkan?
Pasien : Dua sus, menghardik dan minum obat
Perawat : Wah, betul bu. Alhamdulillah sudah 2 cara kita berlatih untuk
mengontrol suara-suara.

b. RencanaTindak lanjut :
Perawat : Jadwal minum obatnya sudah ditentukan yaitu jam 07:00, 13:00 dan
19:00 pada jadwal kegiatan minum obat ibu. Nah, sekarang kita akan masukan
kedalam jadwal minum obat yang telah kita buat tadi ya bu. Dan, jangan lupa
lakukan semua dengan teratur ya bu.
Pasien : Baik sus

c. Kontrak yang akan datang (topik, waktu, tempat)


Perawat : Baiklah bu. Bagaimana kalau besok kita bertemu lagi untuk melihat
manfaat minum obat yang baik dan benar yang sudah tadi kita pelajari tadi serta
berlatih cara untuk mengontrol halusinasi yang ketiga yaitu bercakap-cakap
dengan orang lain. Apakah ibu bersedia?
Pasien : Ya, saya bersedia sus
Perawat : Karena besok saya dinas siang dari pukul 14.00 - 21.00 WIB, jadi kita
latihan sore saja ya bu. Kira- kira kalau siang, ibu maunya jam berapa?
Pasien : Jam 15.00 sus
Perawat : Baiklah bu. Kita akan bertemu besok jam 15.00 disini ya buk. Saya
permisi dulu ya buk. Assalammualaikum Wr. Wb
Pasien : Iya terimakasih sus, waalaikumsalam Wr. Wb
Perawat : Sama-sama bu

Anda mungkin juga menyukai