Anda di halaman 1dari 9

Gangguan Jiwa Isolasi Sosial

2.1 Tindakan Keperawatan Isolasi Sosial


1. Tujuan Keperawatan
a. Pasien dapat membina hubungan saling percaya
b. Pasien dapat menyadari penyebab isolasi sosial
c. Pasien dapat berinteraksi dengan orang lain
d. Pasien dapat menyebutkan keuntungan dan kerugin berhubungan
dengan orang lain
e. Pasien dapat melaksanakan hubungan sosial secara bertahap
f. Pasien mampu menjelaskan perasaan setelah berhubungan dengan
orang lain
g. Pasien mendapat dukungan keluarga dalam memperluas hubungan
sosial
h. Pasien dapat memanfaatkan obat dengan baik
2. Tindakan Keperawatan
a. Membina hubungan saling percaya
Untuk membina hubungan saling percaya dengan pasien isolasi sosial
kadang membutuhkan waktu yang lama dan interaksi yang singkat
serta sering karena tidak mudah bagi pasien untuk percaya pada orang
lain. Oleh karena itu, perawat harus konsisten bersikap terapeutik
terhadap pasien. Selalu menempatkan janji adalah salah satu upaya
yang dapat dilakukan. Pendekatan yang konsisten akan membuahkan
hasil. Jika pasien sudah percaya dengan perawat, program asuhan
keperawatan lebih mungkin dilaksanakan. Membina hubungan saling
percaya dapat dilakukan dengan cara :
1) Ucapakn salam setiap kali berinteraksi dengan pasien
2) Berkenalan dengan pasien : Perkenalkan nama lengkap dan nama
panggilan perawat serta tanyakan nam lengkap dan nama
panggilan pasien
3) Tanyakan perasaan dan keluhan pasien saat ini
4) Buat kontrak asuhan : Apa yang perawat akan lakukan bersama
pasien, berapa lama akan dikerjakan dan tempat pelaksanaan
kegiatan
5) Jelaskan bahwa perawat akan merahasiakan informasi yang
diperoleh untuk kepentingan terapi
6) Tunjukkan sikap empati terhadap pasein setiap saat
7) Penuhi kebutuhan dasar pasien jika mungkin
b. Membantu pasien mengenal penyebab isolasi sosial dengan cara :
1) Tanyakan pendapat pasien tentang kebiasaan berinteraksi dengan
orang lain
2) Tanyakan penyebab pasien tidak ingin berinteraksi dengan orang
lain
c. Bantu pasien mengenal manfaat beruhungan dengan orang lain dengan
cara mendiskusikan manfaat jika pasien memiliki banyak teman
d. Membantu pasien mengenal kerugian tidak berhubungan dengan cara
sebagai berikut :
1) Diskusikan kerugian jika pasien hanya mengurung diri dan tidak
bergaul dengan orang lain
2) Jelaskan pengaruh isolasi sosial terhadap kesehatan fisik pasien
e. Membantu pasien untuk berinteraksi dengan orang lain secara bertahap
Perawat tidak mungkin secara drastis mengubah kebiasaan pasien dalam
berinteraksi dengan orang lain karena kebiasaan pasien dalam berinteraksi dengan
orang lain karena kebiasaan tersebut telah terbentuk dalam jangka waktu yang
lama. Untuk itu, perawat dapat melatih pasien berinteraksi secara bertahap.
Mungkin pada awalnya, pasien hanya akan akrab dengan perawat, tetapi setelah
itu perawat harus membiasakan pasien untuk dapat berinteraksi secara bertahap
dengan orang-orang di sekitarnya. Perawat dapat melatih pasien berinteraksi
dengan cara berikut :
a. Memberikan kesempatan pasien mempraktikkan cara berinteraksi
dengan satu orang (pasien, perawat dengan orang lain yang dilakukan
di hadapan Anda
b. Mulailah bantu pasien berinteraksi dengan satu orang (pasien, perawat
atau keluarga)
c. Jika psasien sudah menunjukkan kemajuan, tingkatkan jumlah
interaksi dengan dua, tiga, empat orang dan seterusnya
d. Berilah pujian untuk setiap kemajuan interaksi yang telah dilakukan
oleh pasien
e. Dengarkan ekspresi perasaan pasien setelah berinteraksi dengan orang
lain. Mungkin pasien akan mengungkapkan keberhasilan atau
kegagalanya. Berilah dorongan terus-menerus agar pasien tetap
semangat meningkatkan interaksinya.

2.2 SPTK pada Pasien Isolasi Sosial


Prolog :
Disebuah ruang Arjuna terdapat pasien gangguan jiwa bernama Ny. S.
Pasien masuk rumah sakit jiwa karena pasien asyik dengan pikirannya sendiri,
tidak memiliki teman dekat, tidak adanya kontak mata, tampak sedih, efek tumpul
serta melakukan tindakan berulang yang tidak bermakna sama sekali. Penyebab
pasien menarik diri dari orang sekelilingya adalah karena pasien sering tidak
diperhatikan oleh keluarga dan juga teman-temanya sehingga pasien merasa
ditolak oleh orang disekelilingnya sehingga membuatnya kesepian.

SP 1 pasien : Membina hubungan saling percaya, membantu pasien


mengenal penyebab isolasi sosial, membantu pasien mengenal manfaat
berhubungan dan kerugian tidak berhubungan dengan orang lain, dan
mengajarkan pasien berkenalan.
Tahap Orientasi :
Perawat :Selamfat Pagi Ny
Pasien :(pasien hanya diam)
Perawat : Saya Perawat Evi Zaqiyah saya senang dipanggil perawat Evi.
Saya dinas pagi di ruangan ini pukul 07.00-14.00. Selama di
rumah sakit ini saya yang akan merawat Ny S
Pasien :Ya
Perawat :Siapa nama Ibu? Senang dipanggil apa?
Pasien :S
Perawat :Apa keluhan Ny S hari ini ?
Pasien :Tidak ada
Perawat :Bagaimana kalau kita bercakap-cakap tentang keluarga dan
teman-teman Ny S ?
Pasien :(hanya mengangguk)
Perawat : Bagaimana kalau kita bercakap-cakap disini saja? Waktunya
kira-kira sekita 10 menit ya Ny S
Pasien :Ya

Tahap Kerja
Perawat : Apa yang Ny S rasakan selama Ny dirawat disini ?
Pasien :Merasa sendiri
Perawat :Ny S merasa sendirian, siapa saja yang Ny S kenal diruangan ini.
Apa saja kegiatan yang biasa Ny S lakukan dengan teman yang Ny
S kenal ?
Pasien :Tidak mengenal siapapun, tidak melakukan apa-apa. (tanpa
ekspresi)
Perawat :Apa yang menghambat dalam berkenal teman atau bercakap-
cakap dengan pasien lain ?
Pasien :(diam)
Perawat :Menurut Ny S apa saja keuntungan kalau kita mempunyai teman
?
Pasien :Ada teman bercakap-cakap
Perawat :Wah benar, ada teman bercakap-cakap, apa lagi? (sampai pasien
dapat menyebutkan beberapa)
Pasien :Ada teman berbagi, ada teman untuk melakukan aktivitas
Perawat :Nah kalau kerugiannya tidak mempunyai teman apa iya Ny S ?
Pasien :Tidak punya teman bicara
Perawat :Ya apa lagi ?
Pasien : Tidak ada teman melakukan aktivitas
Perawat :Kalau begitu apakah Ny S ingin belajar bergaul dengan orang
lain?
Pasien :Ya.
Perawat :Bagus, bagaimana sekarang kita belajar berkenalan dengan orang
lain. Begini Ny S untuk berkenalan dengan orang lain kita sebutkan
nama kita, nama panggilan yang kita sukai,asal kita, dan hobbi.
Contoh : Nama saya S , Senang dipanggil S , Asal dari Pasuruan ,
Hobbi memasak, selanjutnya S menayakan nama orang yang diajak
berkenalan.
Contohnya Begini :
Nama Ibu siapa ? senang dipanggil apa ? asalnya dari mana ?
Hobbinya apa ?
Ayo Ny S dicoba. Misalnya saya belum kenal dengan Ny S coba
berkenalan dengan saya.
Pasien :Nama saya Ny S, Senang dipanggil S, Asal dari Pasuruan, Hobbi
memasak. Nama Ibu siapa? Senang dipanggil apa? Asalnya dari
mana? Hobinya apa?.
Perawat :Ya bagus sekali. Coba sekali lagi
Pasien :Nama saya Ny S, Senang dipanggil S, Asal dari Pasuruan, Hobbi
memasak. Nama Ibu siapa? Senang dipanggil apa? Asalnya dari
mana? Hobinya apa?.
Perawat :Bagus sekali. Setelah Ny S berkenalan dengan orang tersebut Ny
S bisa melanjutkan percakapan tentang hal-hal yang menyenangkan
Ny S bicarakan, Misalnya tentang cuaca, tentang hobi, tentang
keluarga, pekerjaan dan sebaginya
Pasien :Ya

Tahap Terminasi
Perawat :Bagaimana Perasaan Ny S setelah kita latihan berkenalan?
Pasien :Senang.
Perawat :Ny S tadi sudah mempraktekan cara berkenalan dengan baik
sekali. Selanjutnya Ny S dapat mengingat-ingat apa yang kita
pelajar tadi selama saya tidak ada, sehingga Ny S lebih siap untuk
berkenlan dengan orang lain. Ny S mau praktekan kepasien lain?
Pasien :Mau
Perawat :Baiklah. Mari kita masukkan pada jadwal kegiatan hariannya.
Besok pagi jam 10 saya akan datang kesini untuk mengajak Ny S
berkenalan dengan teman saya perawat N bagaimana Ny S mau
kan?
Pasien :Ya
Perawat : Baiklah Sampai jumpa

SP 2 pasien : Mengajarkan pasien berinteraksi secara bertahap (berkenalan


dengan orang pertama [perawat]).
Tahap orientasi
Perawat :Selamat pagi Ny S. Bagaimana perasaan Ny S hari ini?
Pasien :Baik
Perawat :Sudah diingat-ingat lagi pelajaran kita tentang berkenalan? Coba
sebutkan lagi sambil bersalaman dengan saya !
Pasien :Nama saya Ny S, Senang dipanggil S, Asal dari Pasuruan, Hobbi
memasak. Nama Ibu siapa? Senang dipanggil apa? Asalnya dari
mana? Hobinya apa?.
Perawat :Bagus sekali, Ny S masih ingat. Nah, seperti janji saya, saya akan
mengajak Ny S mencoba berkenalan dengan teman saya, perawat
N. Tidak lama kok, sekitar 10 menit.
Pasien :(Hanya mengangguk )
Perawat :Ayo kita temui perawat N disana!

Tahap kerja
(Bersama-sama Ny. S dan perawat Evi mendekati perawat N)
Perawat :Selamat pagi perawat N, Ny S ingin berkenalan dengan perawat
N. Baiklah Ny S sekrang bisa berkenalan dengan perawat N seperti
yang kita praktikkan kemarin.
Pasien :Nama saya S, Senang dipanggil S, Asal dari Pasuruan, Hobbi
memasak. Nama ibu siapa? Senang dipanggil apa? Asalnya dari
mana? Hobinya apa?.
Perawat N :Nama saya perawat N, senang di panggil N, Alamat saya di
Pasuruan ,Hobbi saya membaca . Ny S ingin menanyakan apa lagi
kepada saya ?
Pasien :(Hanya menggelengkan kepala)
Perawat :Ada lagi yang Ny S ingin tanyakan kepada perawat N ? Coba
tanyakan tentang keluarga perawat N!
Pasien :(Hanya diam)
Perawat :Jika tidak ada lagi yang ingin dibicarakan, Ny S dapat menyudahi
perkenalan ini. Lalu Ny S bisa buat janji untuk bertemu lagi dengan
perawat N, misalnya jam 1 siang nanti.
Pasien :Nanti jam 1 siang kita bertemu lagi ya
Perawat N :Baiklah Ny S, nanti kita bercakap-cakap lagi
Perawat :Baiklah perawat N, karena Ny S sudah selesai berkenalan , saya
dan Ny S akan kembali ke ruangan Ny S. Selamat pagi!

Tahap terminasi
Perawat :Bagaimana perasaan Ny S setelah berkenalan dengan perawat
N?
Pasien :Senang karena ada teman bicara
Perawat :NyS tamapak bagus sekali saat berkenalan tadi.
Pasien :(mengangguk)
Perawat :Pertahankan terus apa yang sudah Ny S lakukan tadi. Jangan lupa
untuk menanyakan topik lain supaya perkenalan berjalan dengan
lancar, misalnya menanyakan keluarga, hobi, dan sebagainya.
Bagaimana, mau coba dengan perawat lain?
Pasien : iya mau
Perawat :Mari kita masukkan ke dalam jadwal . Mau berapa kali sehari ?
Bagaimana kalau 2 kali?
Pasien :Iya
Perawat :Baik, nanti Ny S coba sendiri. Besok kita latihan lagi ya, kira-kira
jam 10. Sampai jumpa besok Ny S.

SP 3 pasien : Melatih pasien berinteraksi secara bertahap (bercakap dengan


orang kedua).
Tahap Orientasi
Perawat :Selamat pagi Ny S! Bagaimana perasaan Ny S hari ini?
Pasien :Baik
Perawat : Bagaimana perasaan Ny S setelah bercakap-cakap dengan
perawat N kemarin siang?
Pasien :Senang
Perawat :Bagus sekali Ny S menjadi senang karena punya teman lagi.
Kalau begitu apakah Ny S ingin punya banyak teman lagi?
Pasien :iya saya ingin
Perawat :Bagaimana kalau sekarang kita berkenalan lagi dengan teman
seruangan Ny S yang lain, yaitu Ny. T Seperti biasa, kira-kira 10
menit. Mari kita temui dia diruang makan.
Pasien :(Hanya mengangguk)

Tahap kerja
Perawat :Selamat pagi Ny. T, ini ada pasien yang ingin berkenalan.
Ny. T :Iya
Perawat :Baiklah, Ny S sekarang bisa berkenalan dengannya seperti yang
telah Ny S lakukan sebelumnya.
Pasien :Nama saya S, Senang dipanggil S, Asal dari Pasuruan, Hobbi
memasak. Nama Tn siapa? Senang dipanggil apa? Asalnya dari
mana? Hobinya apa?
Ny. T :Nama saya Ny. T, senang dipanggil , asal saya dari Bangil,
Hobbi saya membaca.
Pasien : Ny. T punya berapa saudara?
Ny. T :Punya 2, Ny S punya berapa saudara?
Pasien :Punya 1 saudara
Perawat :Ada lagi yang Ny S ingin tanyakan kepada Ny. T? Kalau tidak
ada lagi yang ingin dibicarakan, Ny S bisa sudahi perkenalan ini.
Lalu Ny S bisa buat janji untuk bertemu lagi, misalnya bertemu lagi
jam 4 sore nanti.
Pasien :Nanti kita bercakap-cakap lagi jam 4 sore
Ny. T :Baiklah Ny S
Perawat :Baiklah Ny. T, karena Ny S sudah selesai berkenalan, saya dan
Ny S akan kembali ke ruangan Ny S. Selamat pagi.

Tahap terminasi
Perawat :Bagaimana perasaan Ny S setelah berkenalan dengan Ny. T?
Pasien :Saya merasa senang
Perawat :Dibandingkan kemarin pagi, Ny S tampak lebih baik ketika
berkenalan dengan Ny. T. Pertahankan apa yang sudah Ny S
lakukan tadi. Jangan lupa untuk bertemu kembali dengan Ny. T jam
4 sore nanti.
Pasien :Iya
Perawat :Selanjutnya, bagaimana jika kegiatan berkenalan dan bercakap-
cakap dengan orang lain kita tambahkan lagi jadwal harian. Jadi,
satu hari Ny S dapat berbincang-bincang dengan orang lain
sebanyak tiga kali, jam 10 pagi, jam 1 siang dan jam 8 malam, Ny
S bisa bertemu dengan perawat N dan tambah dengan pasien yang
baru dikenal. Selanjutnya Ny S bisa berkenalan dengan orang lain
secara bertahap. Bagaimana Ny S, setuju kan?
Pasien :Iya, saya setuju
Perawat :Baiklah, besok kita bertemu lagi untuk membicarakan
pengalaman Ny S. Pada jam yang sama dan tempat yang sama ya.
Sampai jumpa besok.
Pasien :Sampai jumpa

Anda mungkin juga menyukai