DOSEN PENGAMPU
Ns.Raju Kapadia,S.Kep,M.Med,Ed
TINGKAT 1A
KELOMPOK 10
Tahap Komunikasi Terapeutik Dilansir dari buku principles and exercise of Psychiatric Nursing (1998)
karya Stuart dan Sundeen, memaparkan bahwa komunikasi terapeutik terdiri dari empat tahap.
Fase Pre-interaksi
Membaca rekam medis klien, Mengeksplorasi perasaan,Memahami rencana keperawatan secara baik, Menguasai keterampilan teknis
keperawatan dan Memahami rasional ilmiah dari tindakan yang akan dilakukan.
Fase Orientasi :
● Salam Terapeutik : ‘’Assalamualaikum Bu’, Selamat pagi Perkenalkan kami mahasiswa keperawatan poltekkes kemenkes Pontianak, kami
disini selama 2 minggu dari hari kamis sampai hari rabu minggu yang akan datang. Oh iya nama ibu siapa ya ?
● Evaluasi / Validasi : “Bagaimana perasaannya saat ini bu ? begini bu, kami di sini untuk membantu ibu menyelesaikan masalah yang ibu
rasakan selama di sini. Untuk itu kami semua ingin berbincang dengan ibu, Apa ibu bersedia ?”
● Kontrak : - Topik : “ Bu bagaimana kalau sekarang kita berbincang-bincang mengenaiapa yang ibu rasakan? “
- Tempat“ : ‘’Ibu mau kita berbincang-bincang dimana ? Bagaimana kalau dikursi panjang ini saja, bagaimana bu” ?
Fase Kerja ( Langkah-Langkah Tindakan Keperawatan )
● “ibu, sekarang coba ibu ceritakan, apa yang ibu rasakan saat ini ? Sejak kapan ibu mendengar suara-suara itu ? apa ibu
mengenali suara-suara itu ? dia bilang apa pada ibu ? kapan suara itu muncul ? apa ibu hanya mendengar suara-suara
tersebut, tidak melihat wujudnya ? apa ibu terganggu dengan suara-suara itu ? apa yang ibu lakukan Ketika mendengar
suara-suara itu ? ibu, yang ibu katakan tadi itu tanda dan gejala halusinasi. Halusinasi yaitu mendengar suara, melihat
seseorang atau bayangan atau merasa ada yang menyentuhnya atau mencium bau-bau yang sebenarnya itu semua tidak
ada “ibu cara mengontrol halusinasi ada beberapa yaitu dengan cara menghardik, obat, bercakap-cakap dan melalui
kegiatan. Sekarang kita berlatih mengontrol halusinasi dengan cara menghardik ya, bu.” “ibu, ketika ibu mendengar
suara-suara itu ibu menutup telinga ibu menggunakan tangan dan menutup kedua mata ibu. Setelah itu ibu katakan pergi
kamu, pergi kamu, sana, sana, kamu tidak nyata, kamu tidak nyata, pergi sana, sambil berteriak. ibu melakukan hal
tersebut setiap ibu mendengarkan suara-suara itu lagi. Sekarang ibu sudah mengerti ? baik ibu.”
Fase Terminasi
● Validasi/Evalusi
Objektif : “sebelum kita akhiri coba ibu ulangi lagi yang kita lakukan tadi ? bagus.”
“ibu karena ibu telah mampu melakukan menghardik maka kita masukkan dalam jadwal kegiatan yah bu. Ibu maunya
masukkan jam berapa dan berapa kali dalam 1 hari ? bagaimana kalau 3x dalam sehari. Jam 07.00, jam 13.30 dan jam 19.00’
● Kontrak
Topik : “ibu nanti kita akan mengobrol lagi mengenai cara mengontrolhalusinasi dengan obat yah, bu.”
Menurut teori Potter & Perry (2012), tujuan dari komunikasi terapeutik adalah membina
hubungan saling percaya antara perawat dengan keluarga pasien. Ketika keluarga dapat
mengutarakan perasaan nya, maka saat itulah perawat hadir untuk memberikan pertolongan.
Praktik komunikasi terapeutik dengan keluarga pasien untuk menurunkan kecemasan sebagai
berikut :
1.Membina hubungan saling percaya antara perawat dengan keluarga pasien.
2.Mempelajari latar belakang penyakit dan sosial budaya dari pasien dan keluarganya.
3.Bersikap terbuka tentang empati serta menerima segala sesuatu yang diucapkan oleh
keluarga pasien tanpa mengonfrontasinya.
4.Perawat berperan menjadi pemberi asuhan keperawatan advokat serta educator.
CONTOH DIALOG KOMUNIKASI PADA KELUARGA
(Di sebuah kamar pasien yang sedang beristirahat tiba-tiba pasien mengalami sesak nafas yang
membuat ibu pasien cemas lalu menemui perawat yang bertugas)
Ibu Pasien : Mbak,mbak,mbak tolong anak saya lagi sesak nafas. (Dengan keadaan panik).
(Ibu pasien dan perawat langsung bergegas ke kamar pasien,sesampainya dikamar,perawat pun
langsung memasangkan nasal kanul oksigen kepada pasien, selang beberapa waktu kondisi pasien
pun mulai membaik )
Ibu Pasien : Gimana kondisi anak saya mbak ? (tanya ibu pasien)
Perawat : Ibu yang tenang yaa buu,anak ibu sekarang sudah membaik, kita berdoa saja untuk
kesembuhan anak ibu yaa,kalau ibu perlu sesuatu panggil saja kami yaa bu,saya tinggal dulu yaa
buu.
(Disebuah rumah sakit akan diadakan rapat mengenai permasalahan keluhan pasien tentang biaya
perawatan )
Kepala ruangan : ‘’ada pasien A kemarin komplain masalah biaya perawatan yang mahal karena pasiennya
umum, ad yg bisa jelaskan pada saat pasien datang apakah sudah d edukasi masalah biaya nya?’’
Perawat A :’’ sudah bg, pasiennya sudah di jelaskan mengenai biaya perawatan karena tidak memiliki bpjs’’
Kepala ruangan : ‘’nah itu yang jadi permasalahan, kita tidak ad bukti bahwa kita sudah menjelaskan karena
tidak d cantumkan dalam lembar edukasi..untuk selanjutnya hal ini bisa kita jadikan pembelajaran bahwa
setiap edukasi yg kita berikan sebaiknya di cantumkan di lembar edukasi dan di tanda tangani oleh
keluarga pasien atau pasien yg mendengarkan.’’
KOMUNIKASI PADA MASYARAKAT
(Perawat dan tim tenaga kesehatan dari puskesmas menuju ke balai desa
kecamatan untuk memberikan penyuluhan kepada masyarakat yang terkena
banjir tentang perilaku hidup bersih dan sehat pasca-banjir)
Masyarakat : pagi…
Perawat : Perkenalkan saya dian dan rekan saya dari puskesmas ingin
memberikan penyuluhan perilaku hidup bersih dan sehat pasca-banjir,
dengan tujuan agar warga bisa mengetahui apa manfaatnya, serta
mengetahui juga cara mengatasi penyakit yang muncul akibat banjir. (Lalu
perawat dan rekannya menjelaskan dan memulai penyuluhan kepada warga)
SELESAI…….
-TERIMA KASIH-