Anda di halaman 1dari 16

KOMUNIKASI

Praktik Strategi Pelaksanaan Komunikasi Terapeutik Berdasarkan


Tahapan Praktik Komunikasi Pada Keluarga, Kelompok
Masyarakat

DOSEN PENGAMPU
Ns.Raju Kapadia,S.Kep,M.Med,Ed

TINGKAT 1A
KELOMPOK 10

Yoga Putra Ananda 221101100


Nurlaila Hasanah 221101066
Dian Nur Cahayani 221101029

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PONTIANAK


PRODI D-III KEPERAWATAN SINGKAWANG
TAHUN 2022/2023
PENGERTIAN KOMUNIKASI

Komunikasi dalam bidang keperawatan merupakan proses


untuk menciptakan hubungan antara tenaga kesehatan dan …….
pasien untuk mengenang kebutuhan pasien dan
menentukan rencana tindakan serta kerjasama dalam
memenuhi kebutuhan tersebut, oleh karena itu komunikasi
terapeutik memegang peranan penting untuk memecahkan
masalah yang dihadapi dan pada dasarnya Komunikasi
terapeutik merupakan komunikasi proporsional yang
mengarah pada tujuan yaitu penyembuhan pasien.
Mengenai komunikasi terapeutik apa sih komunikasi
terapeutik itu?
APA ITU KOMUNIKASI TERAPEUTIK ?

Komunikasi terapeutik adalah komunikasi yang dirancang dan direncanakan


untuk tujuan terapi, dalam rangka membina hubungan antara perawat dengan
pasien agar dapat beradaptasi dengan stress, mengatasi gangguan psikologis,
sehingga dapat melegakan serta membuat pasien merasa nyaman, yang pada
akhirnya mempercepat proses kesembuhan pasien.

Komunikasi terapeutik sangat penting dan merupakan komunikasi yang


direncanakan secara sadar dan dipusatkan serta bertujuan untuk kesembuhan
pasien. Seluruh perilaku dan pesan yang disampaikan perawat hendaknya
bertujuan terapeutik untuk pasien. Komunikasi terapeutik bukan tentang apa
yang dilakukan oleh seorang perawat, tetapi bagaimana perawat itu
melakukan komunikasi dengan pasien serta mengembangkan hubungan yang
saling membantu antara perawat dengan pasien yang dengan tujuan untuk
kesembuhan pasien tersebut.
APA SIH FUNGI KOMUNIKASI ?

Komunikasi mempunyai dua fungsi umum


pertama untuk kelangsungan hidup diri sendiri
yang meliputi keselamatan fisik meningkatkan
kesadaran pribadi menampilkan diri kita sendiri
kepada orang lain dan mencapai ambisi pribadi
yang kedua untuk kelangsungan hidup
masyarakat tepatnya untuk memperbaiki
hubungan sosial dan mengembangkan
keberadaan suatu masyarakat tersebut.

(Pearson dan Nelson dalam Mulyana,2009)


Strategi Pelaksanaan (SP) Komunikasi Terapeutik Berdasarkan Tahapan

Tahap Komunikasi Terapeutik Dilansir dari buku principles and exercise of Psychiatric Nursing (1998)
karya Stuart dan Sundeen, memaparkan bahwa komunikasi terapeutik terdiri dari empat tahap.

1 Tahap Pre-interaksi 2 Tahap orientasi

3 Tahap kerja 4 Tahap terminasi


CONTOH STRATEGI KOMUNIKASI TERAPEUTIK KEPERAWATAN JIWA DALAM
PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

Fase Pre-interaksi

Membaca rekam medis klien, Mengeksplorasi perasaan,Memahami rencana keperawatan secara baik, Menguasai keterampilan teknis

keperawatan dan Memahami rasional ilmiah dari tindakan yang akan dilakukan.

Fase Orientasi :

● Salam Terapeutik : ‘’Assalamualaikum Bu’, Selamat pagi Perkenalkan kami mahasiswa keperawatan poltekkes kemenkes Pontianak, kami

disini selama 2 minggu dari hari kamis sampai hari rabu minggu yang akan datang. Oh iya nama ibu siapa ya ?

● Evaluasi / Validasi : “Bagaimana perasaannya saat ini bu ? begini bu, kami di sini untuk membantu ibu menyelesaikan masalah yang ibu

rasakan selama di sini. Untuk itu kami semua ingin berbincang dengan ibu, Apa ibu bersedia ?” 

● Kontrak : - Topik : “ Bu bagaimana kalau sekarang kita berbincang-bincang mengenaiapa yang ibu rasakan? “

- Waktu : "Bagaimana kalau waktunya ±15 menit , apakah ibu bersedia ? “

- Tempat“ : ‘’Ibu mau kita berbincang-bincang dimana ? Bagaimana kalau dikursi panjang ini saja, bagaimana bu” ?
Fase Kerja ( Langkah-Langkah Tindakan Keperawatan )

● “ibu, sekarang coba ibu ceritakan, apa yang ibu rasakan saat ini ? Sejak kapan ibu mendengar suara-suara itu ? apa ibu

mengenali suara-suara itu ? dia bilang apa pada ibu ? kapan suara itu muncul ? apa ibu hanya mendengar suara-suara

tersebut, tidak melihat wujudnya ? apa ibu terganggu dengan suara-suara itu ? apa yang ibu lakukan Ketika mendengar

suara-suara itu ? ibu, yang ibu katakan tadi itu tanda dan gejala halusinasi. Halusinasi yaitu mendengar suara, melihat

seseorang atau bayangan atau merasa ada yang menyentuhnya atau mencium bau-bau yang sebenarnya itu semua tidak

ada “ibu cara mengontrol halusinasi ada beberapa yaitu dengan cara menghardik, obat, bercakap-cakap dan melalui

kegiatan. Sekarang kita berlatih mengontrol halusinasi dengan cara menghardik ya, bu.” “ibu, ketika ibu mendengar

suara-suara itu ibu menutup telinga ibu menggunakan tangan dan menutup kedua mata ibu. Setelah itu ibu katakan pergi

kamu, pergi kamu, sana, sana, kamu tidak nyata, kamu tidak nyata, pergi sana, sambil berteriak. ibu melakukan hal

tersebut setiap ibu mendengarkan suara-suara itu lagi. Sekarang ibu sudah mengerti ? baik ibu.”
Fase Terminasi

● Validasi/Evalusi

Subjektif : “ bagaimana perasaan ibu setelah mengobrol dengan kami ?”

Objektif : “sebelum kita akhiri coba ibu ulangi lagi yang kita lakukan tadi ? bagus.”

● Rencana Tindak Lanjut

“ibu karena ibu telah mampu melakukan menghardik maka kita masukkan dalam jadwal kegiatan yah bu. Ibu maunya

masukkan jam berapa dan berapa kali dalam 1 hari ? bagaimana kalau 3x dalam sehari. Jam 07.00, jam 13.30 dan jam 19.00’

● Kontrak

Topik : “ibu nanti kita akan mengobrol lagi mengenai cara mengontrolhalusinasi dengan obat yah, bu.”

Waktu : “Kita akan membahas hal tersebut besok jam 13.00”

Tempat : “kita akan mengobrol di sini lagi ya bu.”


Praktik Komunikasi Pada Keluarga, Kelompok Masyarakat

KOMUNIKASI PADA KELUARGA

Menurut teori Potter & Perry (2012), tujuan dari komunikasi terapeutik adalah membina
hubungan saling percaya antara perawat dengan keluarga pasien. Ketika keluarga dapat
mengutarakan perasaan nya, maka saat itulah perawat hadir untuk memberikan pertolongan.

Praktik komunikasi terapeutik dengan keluarga pasien untuk menurunkan kecemasan sebagai
berikut :
1.Membina hubungan saling percaya antara perawat dengan keluarga pasien.
2.Mempelajari latar belakang penyakit dan sosial budaya dari pasien dan keluarganya.
3.Bersikap terbuka tentang empati serta menerima segala sesuatu yang diucapkan oleh
keluarga pasien tanpa mengonfrontasinya.
4.Perawat berperan menjadi pemberi asuhan keperawatan advokat serta educator.
CONTOH DIALOG KOMUNIKASI PADA KELUARGA
(Di sebuah kamar pasien yang sedang beristirahat tiba-tiba pasien mengalami sesak nafas yang
membuat ibu pasien cemas lalu menemui perawat yang bertugas)

Ibu Pasien : Mbak,mbak,mbak tolong anak saya lagi sesak nafas. (Dengan keadaan panik).

(Ibu pasien dan perawat langsung bergegas ke kamar pasien,sesampainya dikamar,perawat pun
langsung memasangkan nasal kanul oksigen kepada pasien, selang beberapa waktu kondisi pasien
pun mulai membaik )

Ibu Pasien : Gimana kondisi anak saya mbak ? (tanya ibu pasien)
Perawat : Ibu yang tenang yaa buu,anak ibu sekarang sudah membaik, kita berdoa saja untuk
kesembuhan anak ibu yaa,kalau ibu perlu sesuatu panggil saja kami yaa bu,saya tinggal dulu yaa
buu.

Ibu Pasien : iyaa mbak,terima kasih banyak yaa mbak

Perawat : yaa bu saya permisi dulu.


KOMUNIKASI PADA KELOMPOK

Menurut Anwar Arifin (1984), Komunikasi kelompok adalah komunikasi yang


berlangsung antara beberapa orang dalam suatu kelompok ‘’kecil’’ seperti dalam
rapat, pertemuan, konferensi dan sebagainya.

Tahapan Praktik komunikasi terapeutik pada kelompok:


1. Tahap pra interaksi
2. Tahap orientasi
3. Tahap kerja
4. Tahap terminasi
CONTOH KOMUNIKASI PADA KELOMPOK

(Disebuah rumah sakit akan diadakan rapat mengenai permasalahan keluhan pasien tentang biaya
perawatan )

Kepala ruangan : ‘’ada pasien A kemarin komplain masalah biaya perawatan yang mahal karena pasiennya
umum, ad yg bisa jelaskan pada saat pasien datang apakah sudah d edukasi masalah biaya nya?’’

Perawat A :’’ sudah bg, pasiennya sudah di jelaskan mengenai biaya perawatan karena tidak memiliki bpjs’’

Perawat B : ‘’iya bg, ini sudah kami jelaskan’’

Kepala ruangan : apakah ada bukti ttd pada lembar edukasi?’’

Perawat A : ‘’tidak ada bg, maaf lupa’’

Kepala ruangan : ‘’nah itu yang jadi permasalahan, kita tidak ad bukti bahwa kita sudah menjelaskan karena
tidak d cantumkan dalam lembar edukasi..untuk selanjutnya hal ini bisa kita jadikan pembelajaran bahwa
setiap edukasi yg kita berikan sebaiknya di cantumkan di lembar edukasi dan di tanda tangani oleh
keluarga pasien atau pasien yg mendengarkan.’’
KOMUNIKASI PADA MASYARAKAT

Komunikasi masyarakat adalah proses penyampaian ide atau pernyataan dalam


lingkup masyarakat yang hidup bersama dalam satu komunitas yang teratur.

Penerapan komunikasi terapeutik pada masyarakat. Komunikasi massa atau


masyarakat merupakan interaksi dengan kelompok besar (>12 orang),
tujuannya untuk memberikan pendidikan tentang topik kesehatan yang
bertujuan untuk mempengaruhi masyarakat sehingga menerapkan perilaku
hidup sehat tersebut, umumnya topik yang dibahas terkait dengan pencegahan
dan peningkatan kesehatan.
CONTOH KOMUNIKASI PADA MASYARAKAT

(Perawat dan tim tenaga kesehatan dari puskesmas menuju ke balai desa
kecamatan untuk memberikan penyuluhan kepada masyarakat yang terkena
banjir tentang perilaku hidup bersih dan sehat pasca-banjir)

Perawat : selamat pagi bapak ibu...

Masyarakat : pagi…

Perawat : Perkenalkan saya dian dan rekan saya dari puskesmas ingin
memberikan penyuluhan perilaku hidup bersih dan sehat pasca-banjir,
dengan tujuan agar warga bisa mengetahui apa manfaatnya, serta
mengetahui juga cara mengatasi penyakit yang muncul akibat banjir. (Lalu
perawat dan rekannya menjelaskan dan memulai penyuluhan kepada warga)
SELESAI…….

‘’SELESAI SUDAH PRESENTASI


KELOMPOK KAMI HARI INI,
SEPERTI KAMU DAN DIA YANG
SELESAI TANPA
DI MULAI’’

-TERIMA KASIH-

Anda mungkin juga menyukai