Anda di halaman 1dari 4

TUGAS I

KOMUNIKASI TERAPEUTIK

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN


HUSADA MANDIRI POSO
2021
0
KOMUNIKASI TERAPEUTIK

1. Definisi Komunikasi Terapeutik


a. Komunikasi terapeutik merupakan cara untuk membina hubungan yang terapeutik dimana
terjadi penyampaian informasi dan pertukaran perasaan dan pikiran dengan maksud untuk
mempengaruhi orang lain (Stuart, 2013).
b. Komunikasi terapeutik juga dapat dipersepsikan sebagai proses interaksi antara klien dan
perawat yang membantu klien mengatasi stress sementara untuk hidup harmonis dengan
orang lain, menyesuaikan dengan sesuatu yang tidak dapat diubah dan mengatasi hambatan
psikologis yang menghalangi realisasi diri (Potter & Perry, 2010).
c. Komunikasi terapeutik adalah komunikasi yang direncanakan dan dilakukan untuk
membantu penyembuhan/pemulihan pasien. Komunikasi terapeutik merupakan komunikasi
professional bagi perawat (Keswara, Trismiyana, & Wandini, 2019).
Berdasarkan teori tentang komunikasi terapeutik dapat disimpulkan bahwa komunikasi
terapeutik merupakan suatu proses interaksi antara perawat dan pasien. Komunikasi yang terjalin
dengan baik antara perawat – pasien akan mendatangkan manfaat yang positif sehingga dapat
meningkatkan kenyamanan, kepuasan dan kesembuhan pasien.

2. Prinsip Dasar Dalam Komunikasi Terapeutik


Menurut Keliat (2010) Tujuan komunikasi terapeutik akan tercapai apabila perawat dalam
”Helping Relationship” memiliki prinsip-prinsip/karakteristik dalam menerapkan komunikasi
terapeutik yang meliputi (Keliat, 2010):
a. Perawat harus mengenal dirinya sendiri yang berarti menghayati, memahami dirinya sendiri
serta nilai yang dianut.
b. Komunikasi harus ditandai dengan sikap saling menerima, saling percaya dan saling
menghargai.
c. Perawat harus memahami, menghayati nilai yang dianut oleh pasien. d. Perawat harus
menyadari pentingnya kebutuhan pasien baik fisik maupun mental.
d. Perawat harus menciptakan suasana yang memungkinkan pasien memiliki motivasi untuk
mengubah dirinya baik sikap maupun tingkah lakunya sehingga tumbuh makin matang dan
dapat memecahkan masalah-masalah yang dihadapi.
e. Perawat harus mampu menguasai perasaan sendiri secara bertahap untuk mengetahui dan
mengatasi perasaan gembira, sedih, marah, keberhasilan maupun frustasi.
f. Mampu menentukan batas waktu yang sesuai dan dapat mempertahankan konsistensinya.
g. Memahami betul arti empati sebagai tindakan yang terapeutik dan sebaliknya simpati bukan
tindakan yang terapeutik.
h. Kejujuran dan komunikasi terbuka merupakan dasar dari hubungan terapeutik.
i. Mampu berperan sebagai role model agar dapat menunjukkan dan meyakinkan orang lain
tentang kesehatan, oleh karena itu perawat perlu mempertahankan suatu keadaan sehat fisik,
mental, spiritual dan gaya hidup.
j. Disarankan untuk mengekspresikan perasaan yang dianggap mengganggu.
k. Perawat harus menciptakan suasana yang memungkinkan pasien bebas berkembang tanpa
rasa takut.

1
l. Altruisme, mendapatkan kepuasan dengan menolong orang lain secara manusiawi.
m. Berpegang pada etika dengan cara berusaha sedapat mungkin keputusan berdasarkan prinsip
kesejahteraan manusia.
n. Bertanggung jawab dalam dua dimensi yaitu tanggung jawab terhadap dirinya atas tindakan
yang dilakukan dan tanggung jawab terhadap orang lain.
Dengan mengaplikasikan prinsip-prinsip komunikasi terapeutik tersebut diharapkan
perawat akan mampu menggunakan dirinya sendiri secara terapeutik (Therapeutic Use Of Self).

3. Helping Relationship
Helping Relationship merupakan bagian dari konsep komunikasi yang lebih besar yakni
komunikasi terapeutik. Helping relationship merupakan bentuk hubungan dalam rangka membantu
individu lain melalui pendekatan yang profesional. Hal itulah yang membedakan helping relationship
dengan jenis komunikasi lain dalam konteks komunikasi sosial. Sebagai bagian dari komunikasi
terapeutik, helping relationship merupakan bentuk komunikasi yang direncanakan secara sadar,
bertujuan, dan kegiatannya dipusatkan untuk kesembuhan pasien (Afrilia & Christian, 2020).
Komunikasi terapeutik juga dapat dipersepsikan sebagai proses interaksi antara klien dan perawat
yang membantu klien mengatasi stress sementara untuk hidup harmonis dengan orang lain,
menyesuaikan dengan sesuatu yang tidak dapat diubah dan mengatasi hambatan psikologis yang
menghalangi realisasi diri (Kourkouta & Papathanasiou, 2014).

4. Tujuan Komunikasi Terapeutik


Tujuan Komunikasi Terapeutik Berdasarkan definisi komunikasi terapeutik adalah
(Anjaswarni, 2016) :
a. Membantu mengatasi masalah klien untuk mengurangi beban perasaan dan pikiran.
b. Membantu mengambil tindakan yang efektif untuk klien/pasien.
c. Memperbaiki pengalaman emosional klien.
d. Mencapai tingkat kesembuhan yang diharapkan.
Kualitas asuhan keperawatan yang diberikan kepada klien sangat dipengaruhi oleh kualitas
hubungan perawat-klien. Apabila perawat tidak memperhatikan hal ini, hubungan perawat-klien
tersebut bukanlah hubungan yang memberikan dampak terapeutik yang mempercepat kesembuhan
klien, tetapi hubungan sosial biasa (Anjaswarni, 2016).

2
DAFTAR PUSTAKA

Afrilia, A. M., & Christian, L. C. (2020). Helping Relationship antara Perawat dengan Pasien dalam
Penyembuhan Skizofrenia di Rumah Sakit Jiwa Prof. Dr. Soerojo Magelang. Jurnal Komunikasi
Dan Kajian Media, 4(1), 27–41. Retrieved from
https://jurnal.untidar.ac.id/index.php/komunikasi/article/viewFile/2391/1326

Anjaswarni, T. (2016). Modul Bahan Cetak Keperawatan Komunikasi Dalam Keperawatan (Vol. 148).
Jakarta: Kementerian Kesehatan R.I.

Keliat, B. A. (2010). Proses Keperawatan Kesehatan Jiwa. Jakarta: EGC.

Keswara, U. R., Trismiyana, E., & Wandini, R. (2019). Hubungan Komunikasi Terapeutik Perawat
Dengan Kecemasan Keluarga Pasien di Ruang Bedah RS Pertamina Bintang Amin Bandar
Lampung. Malahayati Nursing Journal, 1(1), 44–54.

Kourkouta, L., & Papathanasiou, I. (2014). Communication in Nursing Practice. Materia Socio Medica,
26(1), 65. https://doi.org/10.5455/msm.2014.26.65-67

Potter, & Perry. (2010). Buku Ajar Fundamental Keperawatan (4th ed.). Jakarta: EGC.

Stuart, G. . (2013). Principles and Practice of Psychiatric Nursing (7th ed.). Philadephia: Mosby.

Anda mungkin juga menyukai