KEKERASAN
Pembimbing Akademik :
Ns. Diyan Yuli Wijayanti, S.Kep., M.Kep.
Kelompok 9A
I. PROSES KEPERAWATAN
A. Kondisi Klien
1. Identitas klien
Nama : Nn. M
Usia : 24 tahun
Dx. Medis : Skizofrenia Afektif
2. Analisa Data
No Data Fokus
1 DS :
- Klien mengatakan bahwa dirinya mengidap gangguan jiwa yaitu suka
mengamuk dan marah-marah ketika klien tidak suka dengan temannya
- Klien mengatakan bahwa dirinya, suka mencakar penghuni panti dan
memecahkan kaca lemari ketika marah.
DO:
- Afek labil. Klien bereaksi dengan baik untuk menjawab pertanyaan umum yang
diajukan oleh perawat. Namun untuk pertanyaan yang tidak ingin dijawab
seperti penyebab kemarahannya, klien lebih cenderung menghindari pertanyaan
dan kadang mengungkapkan kalau klien lupa kejadian ketika klien marah.
- Klien sering teriak-teriak ketika berada ruangan.
- Klien terlihat memukul temannya.
B. Diagnosa Keperawatan
Diagnosis keperawatan pada Nn. M adalah risiko perilaku kekerasan
C. Tujuan
1. Klien mampu membina hubungan saling percaya
2. Klien mampu mengidentifikasi penyebab, tanda, marah yang dilakukan dan akibat
marah
3. Klien mampu mengontrol marah dengan tarik nafas dalam dan pukul bantal
4. Tidak ada keinginan melukai orang lain
5. Sikap tubuh rileks
D. Rencana Tindakan
1. Membina hubungan saling percaya dengan klien
2. Mengidentifikasi penyebab marah yang dialami klien
3. Mengidentifikasi tanda dan gejala marah yang dialami klien
4. Mengidentifikasi akibat perilaku kekerasan yang dialami klien
5. Menjelaskan cara mengontrol marah dengan cara fisik yaitu latihan nafas dalam dan
pukul bantal
6. Melatih klien cara mengontrol marah dengan cara fisik yaitu latihan nafas dalam dan
pukul bantal
7. Melatih klien memasukkan latihan tarik nafas dalam dan pukul bantal ke dalam
jadwal kegiatan harian
Fase Orientasi
SALAM
Perawat : “ Assalamualaikum, Selamat pagi”
Klien : “ Waalaikumsalam.”
Perawat : “ Perkenalkan Saya Perawat Qodri Dewi, biasanya dipanggil Mbak
Qodri. Saya perawat yang jaga di Ruang Arimbi pada shift pagi ini. Ini
dengan Mbak siapa namanya?”
Menjelaskan shift jaga perawat
Klien : “ Namaku M mbak”
Perawat : “ Ohh Mbak M. Sukanya dipanggil siapa mbak?”
Klien : “ Mbak M aja.”
EVALUASI VALIDASI
Perawat : “ Oke. Bagaimana kabarnya hari ini Mbak?”
Klien : “ Baik Mbak, cuman agak kesel sama marah aja sama temenku.”
(menujukkan ekspresi cemberut)
Tambahkan pertanyaan tentang respon klien Ketika marah
Validasi ulang atau tanyakan ulang tentang perasaan klien saat ini,
apakah marah atau kesal?
Validasi ulang terkait hasil pengkajian sebelumnya (DO & DS)
Fase Terminasi
EVALUASI SUBYEKTIF
Perawat : “ Baiklah kalau begitu. Bagaimana perasaannya setelah ngobrol-ngobrol
sama Saya soal kemarahan Mbak?”
Tanyakan kepahaman klien tentang apa yang telah didiskusikan
Klien : “ Seneng Mbak, jadi punya temen cerita sama tau caranya napas dalam
dan pukul bantal itu.”
EVALUASI OBYEKTIF
Perawat : “ Nah sekarang coba sebutkan lagi Mbak penyebab marah, tanda
gejalanya, akibatnya.”
Evaluasi ulang tentang respon marah pasien
Klien : “ Okedeh. Aku kalau marah itu gara-gara diejek sama temenku, terus
kalau marah itu pasti deg-degan, napas cepat, sama jambak temenku tapi
itu merugikan kan ya sama tidak memperbaik keadaan.”
Perawat : “ Iya betul sekali. Terus gimana cara yang baik untuk mengatasinya?”
Klien : “ Napas dalam. Pertama berdiri lalu tarik napas dalam dari hidung lalu
ditahan sebentar sekitar 3 detik kemudian hembuskan perlahan-lahan
melalui mulut. Itu dilakukan sampai Aku merasa tenang. Betul nggak?”
Perawat : “ Benar sekali. Kalau cara pukul bantalnya gimana hayo Mbak?”
Klien : “Kalau merasa marahnya mulai muncul, langsung ke kamar cari bantal
kemudian dipukul-pukul sampai merasa tenang. Gitu?”
RENCANA TINDAK LANJUT
Perawat : “Ya bagus, benar semua. Nah ini kan sudah 10 menitan ya kita
ngobrolnya, dan Saya harus pamit dulu soalnya masih ada hal lain yang
harus saya kerjakan. Kalau besok kita ngobrol-ngobrol lagi sama latihan
cara yang lain gimana Mbak? Mau nggak?”