KOMUNIKASI TERAPEUTIK PADA REMAJA SEHAT ATAU RESIKO TINGGI

SAKIT

Kamilia Hanna Auges Hariadi (12220011)

Leonardus Dheanova Alfando Wibowo ( 12220012 )

Dosen Pembimbing
Ns. Yafet Pradikatama Prihanto, M.Kep

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Panti Waluya Malang

S1 Keperawatan
Perawat : Kamilia
Klien : Alpin

Tepat pada pukul 08.00 WIB seorang perawat datang ke ruangan tersebut
Perawat : Selamat pagi mas
Klien : Pagi sus
Perawat : Bagaimana tidurnya semalam ?
Klien : Puji Tuhan , nyenyak sus
Perawat : Wah baik ,syukurlah kalau begitu. Perkenalkan nama saya kamilia .Kalau boleh tau
mas nya namanya siapa ya ?
Klien : Nama saya alpin sus
Perawat : Wahh namanya hampir sama kyak pemeran kartun ya ipin hehe. Oh iya , sebelumnya
mas nya senang dipanggil apa supaya lebih akrab ?
Klien : Ih suster bisa aja . panggil saja saya alpin sus.
Perawat : Oke baiklah , hari ini saya perawat yang bertugas untuk merawat alpin dari pukul
08.00-14.00 siang nanti, jadi apabila ada keluhan atau masalah dapat menginformasikan
kepada saya
Klien : oke ,siap sus
Perawat : Bagaimana keadaan alpin sekarang ? Apakah sudah lebih baik dari kemarin ?
Klien : Puji tuhan sus agak sedikit membaik , namun saya masih sering merasakan pusing.
Perawat: Pusing gimana ?
Klien : Begini sus, saya sering cepat lelah, kalau bangun tidur atau kalau sudah mau berdiri
suka pusing.
Perawat : Oh ya, itu merupakan beberapa tanda kalau alpin kekurangan darah .
Klien : oh begitu ya sus .
Perawat : baik , sesuai dengan perjanjian kita kemarin,saya akan memberikan Pendidikan
kesehatan mengenai Anemia selama 10 menit . Apakah kita bisa mulai?
Klien : Oh iya silahkan sus
Perawat : Baiklah , sebelumnya saya akan mengukur tekanan darah .Apakah bersedia ?
Klien : Iya tentu silahkan sus .
Perawat : (mengukur tekanan darah ) . Alpin, tekanan darahnya 100/60 mmHg,rendah tekanan
darahnya
Klien : Lalu bagaimana sus ?
Perawat : Baiklah saya akan jelaskan kondisi alpin bersamaan dengan pendidikan kesehatan
yang saya janjikan tadi, kita mulai sekarang ya ?
Klien : Iya silahkan
Perawat : ( Perawat menjelaskan mengenai definisi , penyebab , gejala ,pencegahan,serta
pengobatan atau penyembuhan terhadap penyakit Anemia )
Klien : (Mendengarkan, serta merespon)
Perawat : Baik, saya rasa pemberian Pendidikan kesehatan ini sudah cukup .Sekarang
bagaimana perasaan alpin setelah diberi pendidikan kesehatan ini ?
Klien : Iya sus, saya sekarang lebih paham apa itu Anemia dan cara penyembuhannya .
Perawat : Baik, jika sudah paham dengan apa yang saya jelaskan coba tlong jelaskan kembali
kepada saya apa saja penyebab, gejala, pencegahan serta pengobatan pada anemia yang kamu
ketahui
Klien: (Menjelaskan kembali kepada perawat)
Perawat : iya betul sekali, apakah ada yang ingin ditanyakan lagi?
Klien : Tidak sus, saya rasa sudah cukup
Perawat : Baik jika begitu, nanti jam 10.00 saya akan kembali lagi untuk mengganti infusan,
selamat beristirahat, semoga lekas sembuh
Klien : Oh ya baik sus, terimakasih
Perawat, Mari mas, selamat siang
 KOMUNIKASI TERAPEUTIK

Leonardus Dheanova Alfando Wibowo ( 12220012 )

Dosen Pembimbing
Ns. Yafet Pradikatama Prihanto, M.Kep

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Panti Waluya Malang

S1 Keperawatan
Berdasarkan analisa saya terhadap video tersebut, saya dapat menyimpulkan bahwa

 Tahap Orientasi
Mahasiswa Stikes Hang Tuah tersebut mampu berkomunikasi dengan klien dan menunjukan
sifat kehangatan pada klien yang mendorong klien untuk mengekspresikan ide dan
menuangkan dalam bentuk perbuatan tanpa rasa takut dimaki atau dikonfrontasi

 Tahap Kerja
Mahasiswa Stikes Hang Tuah tersebut mampu memberikan edukasi pada klien dan mahasiswa
tersebut menggunakan kata kata yang mudah dimengerti,tidak membingungkan dan cukup
ekspresif, pada saat melakukan pemeriksaan tensi pun perawat berperilaku sopan dan bersikap
positif sehingga klien juga terlihat nyaman berkomunikasi pada mahasiswa perawat tersebut

 Tahap Terminasi
Mahasiswa Stikes Hang Tuah tersebut mampu memberikan saran kepada klien tersebut,
mahasiswa tersebut terlihat memiliki sifat Empati. Dengan empati seorang perawat dapat
memberikan alternatif pemecahan masalah bagi pasien, karena meskipun dia turut merasakan
permasalahan yang dirasakan pasiennya.