Anda di halaman 1dari 7

SAP ROLEPLAY

A. Topik : Komunikasi pasien paliatif


B. Subtopik : Komunikasi manajemen gejala batuk dan sesak pasien

paliatif

C. Tujuan umum : Setelah dilakukan pengkajian keluhan,


Pasien paliatif dapat mengurangi gejala yang dirasakan
D. Tujuan khusus : Pasien paliatif dapat meninggal dengan damai
E. Sasaran : Pasien paliatif dan keluarga
F. Waktu : ±30 menit
G. Pengorganisasian : Dokter: Tegar
Perawat: Lidya dan Fanny
Pasien: Diky Sugeng
Keluarga: Septiana
H. Metode Pelaksanaan :
I. Media : Video
J. Penutup : Kesimpulan : Dengan perawatan paliatif yang melibatkan
antara pasien, keluarga, dan tim paliatif dapat
mengurangi keluhan yang dirasakan pasien
serta memberikan rasa kepedulian untuk
pasien, agar pasien merasa diperhatikan dan
dilihat keberadaannya.
K. Lampiran
KOMUNIKASI PASIEN PALIATIF DENGAN GEJALA SESAK DAN BATUK

NASKAH ROLEPLAY

KELOMPOK 4

Anggota Kelompok :

1. Kepala Ruang: Lidya Febrianti


2. Ketua Tim: Tegar Wisnu
3. Pasien: Diki Sugeng
4. Keluarga: Septiana Arsi Rifwandini
5. Perawat: Fanny Desfa

Nurse Station

Pada hari Senin 25 Juni 2018 dilakukan morning meeting pada jam 08.00 WB di ruang
ICU Rumah Sakit X

Karu : “Assalamualaikum WR.WB hari ini kita akan melakukan morning


meeting mengenai jumlah dan keadaan pasien yang berada di ruang
ICU, langsung saja kepada katim untuk menjelaskan jumlah pasien
yang di kelola”

Katim : “Assalamualaikum WR.WB, saya perawat Tegar selaku katim akan


menyampaikan mengenai jumlah pasien saat ini. Jumlah pasien di
Ruang ICU berjumlah 1 orang, yaitu Tn Diky dengan diagnosa medis
PPOK berusia 30 tahun dan dengan GCS: E: 4, M:1, V:ETT. Klien
terpasang DC dengan output urine 350cc, terpasang ventilator,
dengan infus RL menggunakan infus pump. Suction dan observasi
TTV dilakukan setiap 1 jam sekali. Terapi dilanjutkan seperti biasa
sesuai dengan anjuran dokter. Dan Itu saja laporan dari saya.
Terimakasih”

Karu : “Terima kasih kepada katim yang telah menyampaikan laporannya.


Jadi Tn. Diky tetap diberikan terapi seperti biasanya dan di observasi
TTV serta di suction setiap 1 jam sekali”

Katim : ”Iya”

Karu : “Sebelum kita meakhiri morning meeting pada pagi hari ini dan
memulai pekerjaan kita, marilah kita bersama-sama berdoa untuk
kelancaran dan kesehatan pasien kita.”

Pada pukul 09.00 WIB di Nurse Station

Katim : “Sudah pukul 09.00 ini, waktunya kita observasi TTV dan tindakan
suction pada Tn Diky”

Perawat : “Baik, saya akan cuci tangan terlebih dahulu dan setelah itu kita
siapkan alat suctionnya”

Katim : “Iya baiklah”


Perawat menyiapkan diri dan peralatan suction. Kemudian perawat mendatangi Tn.
Diky di bednya.

Katim : “Assalamualaikum, selamat pagi pak. Saya perawat Tegar dan ini
teman saya perawat Fanny yang bertugas pada pagi hari ini pak.
Berhubung bapak terpasang alat bantu nafas yang bisa
menyebabkan penumpukan dahak atau lendir di bagian mulut dan
selang alat bantu nafas bapak, maka kami akan melakukan
penyedotan dahak atau lendir yang ada di dalam mulut dan selang
alat bantu nafas bapak. Tindakan ini dilakukan sekitar 10 detik dan
dilakukan beberapa kali pak. Bagaimana apakah bapak bersedia?
Kalau bapak bersedia bapak bisa mengedipkan mata dan apabila
bapak tidak bersedia, bapak bisa melirik ke kiri”.

Pasien : “ (pasien mengedipkan mata )”

Perawat : “nah sekarang saya akan memasang alat pengisap lendirnya ya pak.
(perawat memasangkan alat suction). Bapak relaks saja ya”.

Pasien : “(pasien mengedipkan mata)”

Dilakukam suction beberapa kali sampai lendir berkuang

Perawat : “Tindakan penghisapan lendir sudah selesai pak, dan akan saya
pasangkan kembali ke oksigen bapak. Bagaimana perasaan bapak
setelah di lakukan terapi penghisapan lendir tadi ? kalau bapak
merasa nyaman bapak dapat mengedipkan mata bapak, kalau
tidak ibubisa melirik kekiri.”
Pasien : “(pasien mengedipkan mata)”

Perawat : “Alhamdulillah jika bapak merasa nyaman dengan tindakan ini. Kalau
begitu saya dan perawat Tegar akan kembali ke meja perawat. Nanti 1
jam lagi saya dan perawatTegar akan kembali untuk melihat keadaan
Bapak. Jika Bapak setuju bisa mengedipkan mata”

Pasien :”(pasien mengedipkan mata)”

Katim : “terima kasih atas kerja samanya ya pak. Kami permisi dulu.
Assalamu’alaikum”

Pasien :”(pasien mengedipkan mata)”

Nurse station

Karu : “Apakah benar ini keluarga Tn Diky ?”

Keluarga : “Iya bu, saya anak dari Tn Diky”

Karu : “baiklah mbak, perkenalkan saya perawat Fanny selaku kepala


ruangan di ICU ini. Melanjutkan pejelasan dokter mengenai penyakit
yang di alami oleh Tn Diky, pada saat ini kondisi dari Tn Diky
terpasang alat bantu nafas sehingga untuk berkomunikasi dengan Tn
Diky agak susah. Jadi cara berkomunikasi dengan Tn.Diky bisa
menggunakan isyarat.”

Keluarga : “isyarat seperti apa ya bu ?”

Karu : “Bahasa isyarat yang bisa di gunakan yaitu apabila Tn Diky


mengedipkan mata berarti Tn Diky mengatakan iya dan apabila
Tn Diky melirik ke kiri artinya mengatakan tidak, contohnya
seperti ini (mencontohkan)”

Keluarga : “oh seperti itu ya bu”


Karu : “ iya bu, apakah mbak sudah mengerti ? dan apakah ada yang ingin
ditanyakan ?”

Keluarga : “iya bu mengerti. Lalu apakah sekarang saya bisa menjenguk Bapak
saya bu?”

Karu : “Mbak sudah mengetahui kan keadaan Tn. Diky, jadi tolong ya mbak
sebagai keluarga dekat untuk memberikan motivasi kepada Tn Diky
agar Tn Diky bersemangat menjalani pengobatan demi
kesembuhannya. Meskipun Tn Diky tidak bisa berbicara tetapi mampu
mendengar suara. Mari kita sama – sama keruangan Tn Diky”.

Keluarga 1 : iya bu

Karu dan keluarga tiba di ruangan Tn Diky

Karu : “selamat siang Tn Diky, ini ada anak bapak datang menjenguk,
bagaimana perasaan bapak, apakah bapak senang ?”

Pasien : (mengedipkan mata)

Karu : “Bapak.Ini anak bapak ingin bicara dengan bapak. Silakan mbak,
untuk waktu menjenguk pasien hanya 15 menit saja ya mbak. saya
tinggal dulu ya mbak,. Permisi”.

Nurse station

Keluarga : “Permisi pak, saya sudah selesai menjenguk bapak saya”

Katim : “iya mbak, bagaimana perasaan mbak setelah menjenguk Tn Diky ?”

Keluarga : “Saya masih cemas dengan keadaan bapak saya”

Katim : “iya mbak, mbak berdoa untuk kesembuhan bapak mbak ya”

Keluarga : “iya pak”


Karu : “kalau mbak ingin menjenguk Tn Diky lagi, jam besuk untuk pasien
nanti bisa pada jam 6 sore ya mbak”

Keluarga : “oh iya bu, kalau begitu kami permisi ya bu, assalamualaikum”

Perawat, Katim,

Dan Karu : “walaikumsalam”

Anda mungkin juga menyukai