Anda di halaman 1dari 2

1.

Konfrontasi
Perawat : “Selamat pagi bu, perkenalkan saya perawat Cantika. Ibu,maaf saya akan
melakukan tindakan untuk memandikan Ibu, karena ibu sudah 2 hari setelah kecelakan
belum dimandikan.”
Klien. :“sus,tapi luka saya terasa sakit ketika terkena air."
Perawat:“iya bu nanti itu bisa saya tangani dengan teknik keperawatan.”
Klien:“Baiklah sus."

2. Kesegeraan
Perawat : “ Selamat siang bu, perkenalkan saya perawat Cantika. Apakah selama ibu di
bangsal ini apa ada yang di keluhkan?
Pasien. : “Staf disini tidak peduli pada kliennya, mereka menangani kita seperti anak-anak
dan bukan orang dewasa”.
Perawat: “Saya heran mengapa kamu merasa bahwa kami tidak memperdulikan atau
mungkin kami yang tidak mengerti pendapatmu?”.
Pasien: "Menurut saya sebagai klien disini saya merasakan hal itu,apakah dari RS sendiri ada
solusi?"
Perawat: "Tentu kami akan mengajukan pendapat anda kepada kepala ruangan dengan
merapatkan semua staf medis yang ada."

3. Membuka diri
Perawat : “ Selamat pagi mbak, perkenalkan saya perawat Cantika. Disini saya ingin
memeriksa keadaan mulut ibu.
Pasien : baik sus
Perawat : Dinding mukosa mbak mengalami peradangan dan gusi masih bengkak sedikit. Apa
yang mbak rasakan dengan kondisi seperti ini?”
Pasien : “Nyeri sus seperti terbakar di mulut”
Perawat : “Seperti itu, Apa itu yang menyebabkan mbak jadi pendiam dan bericara
seperlunya, hal tersebut dikatakan oleh teman-teman mbak kemarin saat kunjungan?”
Pasien : “Iya sus. Saya Males ngomong. Saat saya sedang sakit ditanya macam-macam
rasanya ingin marah”
Perawat : “ Saya tau rasanya mbak, sakit gigi, mulut itu sangat menyakitkan Meskipun saya
belum pernah  merasakannya secara langsung. Namun Kata ibu saya sakit cinta lebih
mending daripada harus sakit mulut dan gigi”

4. Emosional Katarsis
Perawat. : Selamat paxi bu, perkenalkan saya perawat Cantika, apakah mbak punya masalah
dipekerjakan mbak sebelumnya?
Pasien : ada sus
Perawat : “Apa yang dulu kamu rasakan saat bosmu mengoreksi di depan banyak orang?”
Pasien: “Ya, aku mengerti bahwa dia perlu meluruskanku, dan dia orang dengan tipe
pemarah”
Perawat   : “Sepertinya kamu bertahan terhadap perilakunya, saya takjub dengan apa yang
kamu rasakan saat itu.”
Pasien    : Sebel. Saya kira …. (diam)”
Perawat     : “Hal itu mebuatku marah jika trjadi padaku”
Klien : “ Ya, saya juga. Tapi kamu tidak dapat membiarkan hal ini, kamu tahu. Kamu harus
merahasiakan semu ini karena ada orang banyak. Tapi dia dapat membiarkan ini terjadi.
Tentu dia dapat membicarakan aku semaunya, dan aku ingin dia tahu apa yang aku rasakan.
”      

5. Bermain peran
Perawat = selamat pagi pak, perkenalkan saya perawat X sebelumnya saya ikut prihatin
dengan kondisi bapk saat ini. Saya akan memberi tau beberapa peran setelah melakukan
operasi amputansi kaki.
Pasien = iya sus, terimakasih. Lalu bagaimana saya melakukan peran ini?
Perawat = baik pak, setelah bpk pulang dari RS bpk bisa melakukan latihan jalan dengan
menggunakan kruk untuk meningkatkan kekuatan, keseimbangan, fleksibilitas, dan
kebugaran kardiovaskular dengan didampingi keluarga yg ada di rumah.
Pasien = iya sus tetapi saya blm berani untuk latihan jalan.
Perawat = jika begitu bpk bisa kembali kesini untuk melakukan terapi jalan yg akan di bantu
oleh prwat.
Pasien = " iya sus saya akan bljar dengan peran yg nantinya saya lakukan setiap hari

Anda mungkin juga menyukai