Anda di halaman 1dari 18

KEGIATAN GIZI MASYARAKAT

TAHUN 2016
DODDY IZWARDY
DIREKTUR BINA GIZI
Direktorat Jenderal Bina Gizi dan KIA
Kementerian Kesehatan RI
SASARAN RPJMN 2015-2019 (Buku II)
Status Target
No Indikator
Awal 2019
1 Meningkatnya Status Kesehatan Ibu dan Anak
1. Angka kematian ibu per 100.000 kelahiran 346 306
(SP 2010)
2. Angka kematian bayi per 1.000 kelahiran hidup 32 (2012) 24

2 Meningkatnya Status Gizi Masyarakat


1. Prevalensi anemia pada ibu hamil (persen) 37,1 28
(2013)
2. Persentase Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah 10,2 8
(BBLR) (2013)
3. Persentase bayi usia kurang dari 6 bulan yang mendapat 38,0 50
ASI eksklusif (2013)
4. Prevalensi kekurangan gizi (underweight) pada anak 19,6 17
balita (persen) (2013)
5. Prevalensi wasting (kurus) anak balita (persen) 12 (2013) 9,5
6. Prevalensi stunting (pendek dan sangat pendek) pada 32,9 28
anak baduta (persen) (2013) 2
RENCANA STRATEGIS PEMBINAAN GIZI MASYARAKAT 2015-2019

DIT. BINA GIZI MENKES WHA 2025


1. % bumil KEK yg 1. ↓ AKI per 1. ↓ proporsi balita
mendapat PMT 100.000 pendek 40%
2. % bumil yang kelahiran 2. ↓ proporsi
mendapat TTD 2. ↓ AKB per 1.000 balita kurus < 5%
3. % bayi usia s/d DITJEN GIKIA kelahiran hidup 3. ↓ BBLR 30%
6 bln yg 3. ↓ prev. anemia 4. Tidak ada
mendapat ASI 1. % persalinan di ibu hamil kenaikan
eksklusif fasyankes (PF) 4. ↓ BBLR proporsi anak gizi
4. % bayi baru 2. % kunjungan 5. ↑ bayi usia <6 lebih
lahir mendapat neonatal pertama bulan mendapat 5. ↓ proporsi ibu
IMD (KN1) ASI ekslusif usia subur
5. % balita kurus 6. ↓ prev. gizi anemia sebanyak
yg mendapat 3.% ibu hamil kurang pada 50%
makanan balita 6. ↑ % ibu yang
tambahan
KEK
7. ↓ prev. wasting memberikan ASI
6. % remaja anak balita Eksklusif selama
puteri yg 8. ↓ prev. stunting 6 bulan paling
mendapat TTD baduta kurang 50%
Sasaran Kegiatan Pembinaan Gizi
Rencana Kerja
Pembinaan Gizi 2015-2019 RPJMN 2015-2019
Rencana Strategis
1. Balita gizi buruk yang mendapat Kemenkes 2015-2019 1. Menurunnya prevalensi
perawatan
2. Balita ditimbang berat badannya anemia pada ibu hamil
3. Bayi usia kurang dari 6 bulan 1. Ibu hamil KEK mendapat (28%)
mendapat ASI Eksklusif
4. Rumah tangga mengonsumsi garam makanan tambahan 2. Menurunnya bayi dengan
beriodium (95%) Berat Badan Lahir Rendah
5. Balita 6-59 bulsn mendapat kapsul (BBLR) (8%)
vitamin A
2. Ibu hamil mendapat
6. Ibu hamil mendapat TTD min 90 TTD 90 tablet selama 3. Meningkatnya persentase
tablet bayi usia kurang dari 6 bulan
masa kehamilan (98%)
7. Ibu hamil KEK mendapat makanan yang mendapat ASI eksklusif
tambahan 3. Bayi usia < 6 bulan (50%)
8. Balita kurus mendapat makanan mendapat ASI eksklusif
tambahan 4. Menurunnya prevalensi
9. Remaja putri mendapat TTD (50%) kekurangan gizi
10. Ibu nifas mendapat kapsul vitamin A 4. Bayi baru lahir (underweight) pada anak
11. Bayi baru lahir mendapat IMD
12. Bayi dengan BBLR mendapat IMD (50%) balita (17%)
13. Balita mempunyi Buku KIA/KMS 5. Balita kurus yang 5. Menurunnya prevalensi
14. Balita ditimbang yang naik berat
mendapat makanan stunting (pendek dan sangat
badannya pendek) anak baduta (28%)
15. Balita ditimbang yang tidak naik berat tambahan (90%)
badannya (T) 6. Prevalensi wasting (kurus
6. Remaja putri yang dan sangat kurus) anak
16. Balita ditimbang yang tidak naik berat
badannya dua kali berturut-turut (2T) mendapat TTD (30%) balita (9,5%)
17. Balita BGM
18. Ibu hamil Anemia 4
KEGIATAN UNGGULAN PROGRAM GIZI 2015 – 2019
PERBAIKAN GIZI PADA
PEMBERIAN PMT – AS 1000 HPK
• Promosi Gizi Seimbang • PMT Ibu Hamil KEK
• Pendidikan PHBS • Pemberian TTD untuk
Ibu Hamil
• Promosi dan
Konseling IMD
• Promosi dan
PERBAIKAN Konseling ASI
GIZI REMAJA Eksklusif
PUTERI dan • Pemantauan
CATIN Pertumbuhan
• Penundaan • Pemberian Makanan
Usia Bayi dan Anak
Perkawinan • Tata Laksana Gizi
• Pemberian Buruk
TTD • Pemberian Vitamin A
• Kampanye • Pemberian Taburia
Gizi
Seimbang
5
DUKUNGAN KERJASAMA UNIT UTAMA
UNTUK KEGIATAN PERBAIKAN GIZI PADA 1000 HPK
1. PEMENUHAN SARANA (Permenkes 75/2014)
PEMENUHAN TENAGA DAN KOMPETENSI Posyandu kit, Antropometri Kit
1. 1 Bidan D3/Desa, 1 Petugas Gizi Puskesmas PENETAPAN 1. PUSKESMAS Terakreditasi (masukkan
(D3 Gizi), Dokter Puskesmas LOKUS persyaratan dalam akreditasi)
2. Pelatihan Penilaian Pertumbuhan, Pelatihan KERJASAMA 2. Therapeutic Feeding Center (TFC) untuk wilayah
PMBA. Pelatihan Surveilans Gizi, Pelatihan dengan prevalensi kasus gizi buruk tinggi
Konselor Laktasi
Dukungan Operasional
Puskesmas melalui BOK

KETERSEDIAAN obat gizi : TTD,


Vit. A, Mineral Mix, Taburia,
PMT Bumil KEK dan MP ASI,
Vaksin dan Alokon

Memperkuat Implementasi 1. 12 PENELITIAN INTERVENSI


Regulasi : GIZI yang cost effective
2. PENGEMBANGAN PROGRAM
- PP 33/2012 : Pemberian ASI
GIZI berbasis evidence
Eksklusif
- Perpres 42/2013 : Gernas
Percepatan Perbaikan Gizi

1. SP2TP
PROMOSI ASI EKSKLUSIF
2. SIGIZI
DAN IMD melalui berbagai
3. SMS Gateway
media
4. PSG,
PROMOSI TTD
6
DUKUNGAN KERJASAMA UNIT UTAMA
UNTUK KEGIATAN PERBAIKAN GIZI REMAJA PUTERI DAN CATIN

PENETAPAN
PEMENUHAN TENAGA DAN KOMPETENSI LOKUS
1. 1 Bidan D3/Desa, 1 Petugas Gizi Puskesmas KERJASAMA
(D3 Gizi), Dokter Puskesmas
2. Pelatihan Konseling Gizi
Dukungan
Operasional
Puskesmas melalui
BOK

KETERSEDIAAN obat
gizi : TTD

Surat Ke Kemenag
PROMOSI TTD DAN GIZI
SEIMBANG
Media Promosi Gizi di KUA 1. SP2TP
2. SIGIZI 7
DUKUNGAN KERJASAMA UNIT UTAMA
UNTUK KEGIATAN PMT-AS
Pemenuhan PMT-AS dan OBAT
1. Petugas Gizi Puskesmas (D3 Gizi), PENETAPAN CACING sesuai Sasaran
Petugas Promkes, Dokter Puskesmas LOKUS Reagen untuk Hb dan Kecacingan
2. Pelatihan tenaga Gizi Puskesmas KERJASAMA

Dukungan Operasional
Puskesmas melalui BOK

PENGOPERASIONALAN
SEKRETARIAT TP UKS
Penyediaan Buku Rapor
Kesehatanku

Penelitian
Kecacingan Pada
Anak Sekolah

PROMOSI GIZI
SEIMBANG 8
PROGRAM PRIORITAS 2015-2019

149 KAB/
KELUARGA SEHAT •PENYELAMATAN 1000 HPK
• 27 Provinsi, 64 Kabupaten, 3.525 Puskesmas KOTA

8610
PUSKESMAS
5085 27 Prov 149 Kab
PUSKESMAS,
9 Prov 203 Kab
2238
PUSKESMAS,
9 Prov 64 Kab 2019
470
2018
1.280 NAKES
PUSKESMAS,
9 Prov 64 Kab 2017 1.200 NAKES
150 PUSKESMAS
PUSKESMAS
20 Prov 69 kab
19 Prov 64 kab
1.120 NAKES
2016 140 PUSKESMAS
18 Prov 59 kab
1.040 NAKES
2015 130 PUSKESMAS
17 Prov 54 kab DTPK
960 NAKES
120PUSKESMAS
DTPK
15 Prov 44 kab

• INTERVENSI BERBASIS-TIM

NUSANTARA SEHAT
9
di layanan kesehatan primer
• 15 Provinsi, 44 Kabupaten, 120
Puskesmas
OUTPUT KEGIATAN GIZI MASYARAKAT
TAHUN 2016
1 NSPK PEMBINAAN GIZI MASYARAKAT

SDM KESEHATAN YANG DITINGKATKAN KAPASITASNYA DALAM


2 PEMBINAAN GIZI MASYARAKAT

3 DUKUNGAN SARANA DAN PRASARANA PEMBINAAN GIZI MASYARAKAT

4 SUPLEMENTASI GIZI

BIMBINGAN TEKNIS DAN EVALUASI DALAM PEMBINAAN GIZI


5
MASYARAKAT

6 SISTEM INFORMASI DAN SURVEILANS PEMBINAAN GIZI MASYARAKAT

7 DUKUNGAN LAYANAN MANAJEMEN


PAGU ALOKASI ANGGARAN 2016 GIZI
NO PROVINSI Total Pagu NO PROVINSI Total Pagu
1 DKI 6,918,637,000 19 Sulawesi Selatan 19,233,463,000
2 Jawa Barat 23,200,970,000 20 Sulawesi Tenggara 7,143,555,000
3 Jawa Tengah 25,166,802,000 21 Maluku 6,785,138,000
4 DIY 2,314,653,000 22 Bali 7,524,150,000
5 Jawa Timur 19,571,578,000 23 Nusa Tenggara Barat 7,980,247,000
6 Aceh 9,812,789,000 24 Nusa Tenggara Timur 12,545,631,000
7 Sumatera Utara 18,465,746,000 25 Papua 14,437,775,000
8 Sumatera Barat 7,872,470,000 26 Bengkulu 5,819,465,000
9 Riau 8,013,089,000 27 Maluku Utara 9,684,521,000
10 Jambi 6,650,692,000 28 Banten 15,245,482,000
11 Sumatera Selatan 8,376,490,000 29 Bangka Belitung 5,014,452,000
30 Gorontalo 5,390,969,000
12 Lampung 14,430,672,000
31 Kepualuan Riau 4,436,747,000
13 Kalimantan Barat 8,977,438,000
32 Papua Barat 7,482,140,000
14 Kalimantan Tengah 9,200,453,000
33 Sulawesi Barat 5,228,991,000
15 Kalimantan Selatan 8,740,274,000
34 Kalimantan Utara 4,019,194,000
16 Kalimantan Timur 7,365,151,000
Total Pagu Dekon 337,341,237,000
17 Sulawesi Utara 7,352,216,000
18 Sulawesi Tengah 6,939,197,000 Pusat 856,286,716,000
Total Pagu Dit Gizi 1,193,627,953,000
IMPLEMETASI KEGIATAN GIZI
MASYARAKAT 2016

MUTU DAN KECUKUPAN KEWASPADAAN GIZI PENANGGULANGAN PENGELOLAAN KONSUMSI


GIZI MASALAH GIZI GIZI

KEGIATAN
Penyusunan NSPK Penyusunan NSPK
Penyusunan NSPK Mutu dan Penyusunan NSPK Konsumsi
Kewaspadaan Gizi Penanggulangan Masalah
Kecukupan Gizi Gizi
Gizi

Orientasi Implementasi Mutu Orientasi Implementasi Tatalaksana Kurus dan


Surveilans Gizi Pemantauan Konsumsi gizi
Gizi sangat kurus serta Stunting

Orientasi Implementasi Implementasi Pelayanan Gizi Intervensi 1000 HPK melalui PMBA (IMD, ASI Eksklusif,
Kecukupan Gizi dalam Bencana peran Perguruan Tinggi MP-ASI)

Penetapan Mutu PMT Ibu Standar Antropometri Anemia Remaja Putri, WUS
Pelayanan Gizi di Puskesmas
hamil dan PMT Balita Penialaian Status Gizi dan Bumil

Mutu dan Kecukupan Gizi


Kekurangan Vitamin A dan Penyelenggaraan Makanan
Seimbang Sasaran Umum Ketahanan Gizi
dan Khusus
Iodium 14 banyak

Suveilans Gizi dan Pemantauan Pertumbuhan Penyelenggaraan Makanan


Angka Kecukupan Gizi
Pemantauan status gizi dan Pemberian Taburia Khusus (haji, lapas, dietetik)

1. 50% ibu hamil KEK yang mendapat 5. 75% balita kurus yang mendapat
3. 41% bayi baru lahir mendapat Inisiasi
makanan tambahan makanan tambahan
Menyusu Dini (IMD)
2. 85% ibu hamil yang mendapat Tablet 6. 15% remaja puteri yang mendapat
4. 42% bayi usia kurang dari 6 bulan
Tambah Darah (TTD) 90 tablet selama Tablet Tambah Darah (TTD)
yang mendapat ASI eksklusif
masa kehamilan
INTERVENSI LANGSUNG
PERBAIKAN GIZI KE END USER
Sasaran Tahun 2016
• PMT Ibu Hamil • 550.248 bumil KEK

• PMT Balita • 793.953 balita kurus


• 70.000 anak SD
• PMT AS (stok) Provinsi

• Vitamin A Biru (100.000 IU) • 4.794.791 bayi 6-11 bln


• Vitamin A Merah (200.000 Kab/Kota
IU) A. Balita • 19.270.715 balita 1-4 thn
• Vitamin A Merah (200.000
IU) Bufas Puskesmas • 5.138.107 bufas
• Tablet Tambah Darah (TTD)
Rematri • 15.195.765 rematri
• Tablet Tambah Darah (TTD)
Bumil Desa/posyandu • 5.382.779 bumil
• Mineral Mix
• TABURIA • 1.508.376 balita gibur
• 1.090.916 baduta
6-24 bln
SUPLEMENTASI GIZI

• Pengadaan Makanan Tambahan Bagi Ibu Hamil dan


Balita (13.526.924 kg = Rp. 809.963.052.000,-)
– Pengadaan PMT Ibu Hamil KEK (stok pusat) 585.000 kg
senilai Rp. 33.871.500.000,-
– Pengadaan PMT Balita (stok pusat) 4.291.844 kg
senilai Rp. 196.781.047.000,-
– Biaya Distribusi PMT stok pusat untuk 4.876.844
senilai Rp. 48.768.440.000,-
– Pengadaan PMT Bumil KEK (kirim ke daerah) 4.367.232
kg senilai Rp. 293.914.713.000,-
– Pengadaan PMT Balita (kirim ke daerah) 4.282.848 kg
senilai Rp. 236.627.352.000,-
PMT IBU HAMIL KEK
1. Jumlah Ibu Hamil= 5.350.000 orang
2. Prevalensi Ibu Hamil KEK 24,2%, sehingga jumlah ibu hamil KEK=
1,294,700 orang
3. Target RPJMN/Renstra 50% Bumil KEK mendapat PMT: 647,350
bumil KEK
4. Pagu anggaran tahun 2016 dialokasikan untuk 550.248 bumil KEK
(4.952.228 kg) (baru mencukupi 43% jumlah bumil KEK)
5. Perhitungan PMT Bumil KEK tahun 2016:
 PMT Bumil KEK kirim ke daerah:
a. PMT Balita dgn franco provinsi= jumlah balita kurus x jumlah kg PMT x harga
b. Biaya distribusi s.d Puskesmas (dana dekon)
= jumah balita kurus x jumlah kg PMT x (sewa gudang provinsi (harga sewa
gudang/kg/blnx5bln)+ biaya kirim ke puskesmas)
c. Total PMT kirim ke daerah = PMT dgn franco provinsi + Biaya distribusi s.d
Puskesmas
 PMT Bumil KEK stok Pusat= balita kurus x jumlah kg PMT x harga (harga di
pusat+distribusi)
PMT BALITA
1. Jumlah anak usia 6-24 bulan = 7.158.000
2. Jumlah anak usia 24 bulan-5 tahun=14.416.169
3. Total balita = 21.574.169 anak balita
4. Prevalensi Balita 6-59 bulan kurus 12,1%, sehingga jumlah Balita 6-59 bulan
kurus= 2.610.474 balita
5. Target RPJMN/Renstra tahun 2016, 75% balita kurus mendapat makanan
tambahan = 1.957.856 balita kurus
6. Pagu anggaran tahun 2016 dialokasikan untuk untuk 793.953 balita kurus
(baru mencukupi 30.41% dari seluruh balita kurus)
7. Perhitungan PMT Balita tahun 2016:
 PMT Balita kirim ke daerah:
a. PMT Balita dgn franco provinsi= jumlah balita kurus x jumlah kg PMTxharga
b. Biaya distribusi s.d Puskesmas (dana dekon)
= jumah balita kurus x jumlah kg PMT x (sewa gudang provinsi (harga sewa
gudang/kg/blnx5bln)+ biaya kirim ke puskesmas)
c. Total PMT kirim ke daerah = PMT dgn franco provinsi + Biaya distribusi s.d
Puskesmas
 PMT Balita stok Pusat= balita kurus x jumlah kg PMT xharga (harga di
pusat+distribusi)

Anda mungkin juga menyukai