dalam Pelayanan KB
Direktur Kesehatan Keluarga
Dr. Erna Mulati, M.Sc, CMFM
Disampaikan pada :
Advokasi Revitalisasi PKBRS
Jakarta, 1 September 2021
Analisis
Situasi
Date 2
MASALAH KESEHATAN IBU DAN ANAK
ANGKA PREVALENSI
KEMATIAN IBU/ STUNTING
100.000 KH
2012 SDKI 2017 SDKI 2024 TARGET 2012 SDKI 2017 SDKI 2019 SKAP 2024 TARGET
PREVALENSI KB PASCA
UNMET
PEMAKAIAN PERSALINAN
NEED KONTRASEPSI
(MKJP)
2018
2012 SDKI 2017 SDKI 2019 SUSENAS 2024 TARGET RISKESDAS 2024 TARGET
2012 SDKI 2016 SURVEY 2019 SUSENAS 2024 TARGET
Lainnya
• Apotik/Toko obat 14,3
• Toko/Warung 3,5
KB Tidak Layak
Hamil
KELUARGA BERENCANA
DUKUNGAN REGULASI TERKAIT PELAYANAN KB
UU No. 52/2009
Permenkes No. 21/2021 tentang Permenkes No. 28/2014 tentang Pedoman
tentang
Pelayanan Kesehatan Masa Sebelum Pelaksanaan Program JKN
Perkembangan
Hamil, Masa Hamil, Persalinan, Masa
Sesudah Melahirkan, Peyelenggaraan Kependudukan
Pelayanan Kontrasepsi, serta Pelayanan Permenkes No. 76/2014 tentang Pedoman dan
Kesehatan Seksual INA CBG dalam Pelaksanaan JKN Pembangunan
Keluarga
Permenkes No. 12/2016 tentang Perubahan
Permenkes No. 99 Tahun 2015 tentang Atas Peraturan Menteri Kesehatan No 59/2014 tentang
Perubahan Atas Permenkes No. 71/2013 Standar Tarif Pelayanan Kesehatan Dalam
tentang Pelayanan Kesehatan pada JKN Penyelenggaraan Progra Jaminan Kesehatan
Permenkes No. 6/2018 tentang Perubahan Ketiga Atas Permenkes Nomor 52/2016 tentang Standar Tarif Pelayanan
Kesehatan
Dalam Penyelenggaraan Program Jaminan Kesehatan
Pelayanan
KB
Date 14
Keluarga Berencana
Keluarga Berencana adalah upaya mengatur kelahiran anak, jarak dan usia ideal
melahirkan, mengatur kehamilan, melalui promosi, perlindungan, dan bantuan sesuai
dengan hak reproduksi untuk mewujudkan keluarga yang berkualitas. (UU No 52/2019)
Tujuan: Sasaran:
Menunda kehamilan (usia klien < 20 tahun, atau klien yang
memiliki masalah kesehatan) Pasangan Suami Istri
Mengatur jarak kehamilan (minimal 2 tahun) pada usia 20-35 Tindakan pemberian pelayanan kontrasepsi
tahun dilakukan pada:
Pada klien yang berusia lebih dari 35 (tiga puluh lima) tahun a. Masa interval
diharapkan tidak hamil lagi b. Pascapersalinan
c. Pascakeguguran
Mengatur jumlah anak yaitu klien yang telah menikah anak > d. Pelayanan kontrasepsi darurat
2, diharapkan tidak hamil lagi
PELAYANAN KONTRASEPSI
Adalah Pemberian kondom, pil, suntik, pemasangan atau pencabutan implant,
pemasangan atau pencabutan AKDR, pelayanan tubektomi, pelayanan vasektomi
Langkah-Langkah:
Penapisan Pelayanan
KIE KB di Informed Konseling KB Informed Pemberian
Klien Kondisi Konseling Medis dan
lapangan choice di Fasyankes consent kontrasepsi
Medis Rujukan
Lapangan Fasyankes
Pengklasifikasian Metode Kontrasepsi
KANDUNGAN MASA PERLINDUNGAN MODERN/TRADISIONAL
METODE NON
HORMONAL MKJP NON MKJP MODERN TRADISIONAL
HORMONAL
AKDR Cu √ √ √
AKDR LNG √ √ √
Implan √ √ √
Suntik √ √ √
Pil √ √ √
Kondom √ √ √
Tubektomi/ MOW √ √ √
Vasektomi/ MOP √ √ √
Metode Amenore √ √ √
Laktasi
Sadar Masa Subur √ √ √
Sanggama Terputus √ √ √ 18
Tenaga Kesehatan Pemberi Layanan KB
Kompetensi dan kewenangan klinis tenaga kesehatan dalam pelayanan KB
KOMPETENSI KEWENANGAN
Dokter Dokter Dokter Bidan Perawat Dokter Dokter Dokter Bidan Perawat
METODE KONTRASEPSI
Spesialis Spesialis Umum Spesialis Spesialis Umum
Obgin Urologi Obgin Urologi
AKDR Copper (Cu) √ √ √* √ √ √**
AKDR Levonogestrel (LNG) √ √ √* √ √ √**
Implan √ √ √* √ √ √**
Suntik √ √ √ √ √ √ √ √ √ cf
Pil √ √ √ √ √ √ √ √ √ √**
Kondom √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Tubektomi Minilaparotomi √ √*** √ √**
Tubektomi Laparoskopi √ √
Vasektomi - √ √*** - √ √***
Metode Amenore Laktasi √ √ √ √ √ √ √ √
Metode Sadar Masa Subur √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Sanggama Terputus √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Pemberian Konseling √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Keterangan:
(*) Bagi Bidan yang lulusan profesi (S1) atau bidan vokasi (D3) yang sudah mendapatkan pelatihan
(**) Kewenangan diberikan berdasarkan pendelegasian sesuai dengan regulasi yang berlaku
(***) Bagi yang sudah mendapatkan pelatihan
UPAYA PENGUATAN
PELAYANAN KB
UPAYA PENINGKATAN AKSES DAN KUALITAS
PELAYANAN KB
Peningkatan awareness masyarakat
Peningkatan kapasitas tenaga kesehatan
melalui: orientasi KBPP, Sosialisasi Pedoman KB WHO
01 dan PUS terkait pentingnya perencanaan
kehamilan melalui kelas ibu hamil, konseling KB
dan Orientasi Roda KLOP, Blended-learning dokter
Umum / Bidan pel KIA &KB di kab/kota lokus,
04
bagi PUS dengan kondisi atau masalah kesehatan Pelatihan pelayanan kontrasepsi bagi dokter dan
khusus, dan pemberian konseling kespro bagi catin bidan di fasyankes, dsb
03
meningkatkan kualitas pelayanan KB dengan Meningkatkan monitoring dan
pengembangan Roda KLOP dalam versi
android dan menyusun metode evaluasi terhadap pelayanan KB yang 06
pembelajaran jarak jauh (e-learning), aplikasi diberikan oleh petugas kesehatan
21 layak hamil (Kespro catin)
PEDOMAN KB WHO ADAPTASI INDONESIA
CPR
TERIMA KASIH