Anda di halaman 1dari 24

ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI PROGRAM

PEMBERDAYAAN EKONOMI KELUARGA

Dr. dr. M. Yani, M.Kes., PKK.


Deputi Bidang Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga
BKKBN

Disampaikan pada :
Rapat Koordinasi Terbatas (RAKORTAS) Bidang Koperasi dan UKM Tahun 2019
Denpasar, 23 Agustus 2019
BIODATA
M. Yani, lahir di Medan, 58 tahun yang lalu, sebagian kehiduan dihabiskan di
Aceh, tepat di Banda Aceh, mulai sekolah dasar hingga SLTA kemudian
melanjutkan pendidikan dokter di Fak Kedokteran Andalas Padang, pada
tahun ‘80 selesai pada tahun 1987. Selesai pendidikan S1, kembali ke Banda
Aceh dan diterima menjadi dosen FK. Universitas Syiah Kuala (Unsyiah).
Dr. Yani melanjutkan pendidikan S2 di FKM Universitas Indonesia dan
menyelesaikan S3, pada FK Universitas GajahMada, Yogyakarta. Dalam
karirnya sebagai dosen, Pernah menjabat Dekan FK. Universitas Abulyatama,
sebuah universitas swasta di Banda Aceh, pernah pula sebagai Pembantu
Dekan di Fakultas Kedokteran Unsyiah dan sebagai direktur Pusat Kajian
Masalah Kesehatan. Disamping sebagai pengajar, pada tahun 2010, di minta
oleh gubernur Aceh saat itu, untuk menjadi Kepala Dinas Kesehatan Provinsi
Aceh.
Pada masa pergantian gubernur sewaktu tersebut dr. Yani juga pernah sebagai
staf Ahli SDM pada Sekda Aceh sebelum diangkat kembali sebagai kepala
Dinas hingga 2016. di Awal 2017 diangkat sebagai Kepala Perwakilan BKKBN di
Aceh setelah open bidding dan di akhir 2017 diangkat sebagai Deputi Keluarga
Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga (KSPK) hingga saat ini.
LATAR BELAKANG
Perubahan UU Nomor 10 Tahun 1992 tentang Perkembangan
Kependudukan dan Pembangunan Keluarga Sejahtera menjadi UU
Nomor 52 Tahun 2009 tentang Perkembangan Kependudukan dan
Pembangunan Keluarga

UU NO 23 /2014 TENTANG 4 SUB URUSAN BERSIFAT WAJIB :


PEMERINTAHAN DAERAH : 1. PENGENDALIAN PENDUDUK
PENGENDALIAN PENDUDUK 2. KB & KR
& KB ADALAH URUSAN 3. KELUARGA SEJAHTERA
WAJIB 4. STANDARISASI PELAYANAN
KB & SERTIFIKASI PKB/PLKB
LANDASAN HUKUM DAN PERATURAN
PERUNDANG-UNDANGAN

UU RI NOMOR 52 TAHUN 2009 TENTANG PERKEMBANGAN


KEPENDUDUKAN DAN PEMBANGUNAN KELUARGA
Pasal 47
1) Pemerintah dan pemerintah daerah menetapkan kebijakan
pembangunan keluarga melalui pembinaan ketahanan dan
kesejahteraan keluarga.
2) Kebijakan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dimaksudkan
untuk mendukung keluarga agar dapat melaksanakan fungsi
keluarga secara optimal

Pasal 48 (3)
(1) Kebijakan pembangunan keluarga melalui pembinaan ketahanan dan kesejahteraan
keluarga:
e. Peningkatan kualitas Lingkungan Keluarga;
f. Peningkatan akses dan peluang terhadap penerimaan informasi dan sumber
daya ekonomi melalui usaha mikro keluarga;
g. Pengembangan cara inovatif untuk memberikan bantuan yang lebih efektif
bagi keluarga miskin; dan
h. Penyelenggaraan upaya penghapusan kemiskinan terutama bagi perempuan
yang berperan sebagai kepala keluarga.
SASARAN DAN CAPAIAN PEMBANGUNAN BIDANG KEPENDUDUKAN DAN KB (RPJMN 2015-2019)

No INDIKATOR 2015 2016 2017 2018 2019 2015-2019


Target Capaian Target Capaian Target Capaian Target Capaian Target Target
1) 3) 3) 4)
1 Angka kelahiran total (total 2,37 2,28 2,36 2,34 2,33 2,40 2,31 2,38 2,28 2,28
fertility rate/TFR) per WUS (15- (97,1%) (97,1%)
49 tahun)
1) 3) 3) 4)
2 Persentase pemakaian 65,2 60,0 65,4 60,9 60,9 57,2 61,1 57,0 61,3 61,3
kontrasepsi (contraceptive
(all methods) (all methods)
(mCPR) (93,9%) (mCPR) (93,3%) (mCPR) (mCPR)
prevalence rate/CPR)
3) 3) 4)
3 Menurunnya tingkat putus pakai 26,0 24,5 25,7 20,6 25,3 34,0 25,0 25,0 24,6 24,6
kontrasepsi (Proy. (74,4%) (100,0%)
SDKI)
2) 3) 3) 4)
4 Meningkatnya penggunaan 20,5 17,3 21,1 21,5 21,7 23,5 22,3 23,1 23,5 23,5
MKJP (persen) (108,2%) (103,6%)
2) 3) 3) 4)
5 Persentase kebutuhan ber-KB 10,60 18,3 10,48 15,8 10,26 11 10,14 12,4 9,91 9,91
yang tidak terpenuhi (unmet (93,2%) (81,8%)
need)(%)

Sumber data: 1) Supas; 2) Susenas; 3) SDKI ;4) SKAP 2018;


5
SASARAN, INDIKATOR KINERJA, TARGET PROGRAM KKBPK

Capaian 2018
Program Sasaran Indikator kinerja Target 2017 Capaian 2017 Target 2018 Target 2019
(b (b
Program Terlaksananya 1. Jumlah peserta KB baru/ PB (juta) 7,43 6,39 7,39 6,03 Juta 7,33
Kependudukan, KB program 2. Age Spesific Fertility Rate (ASFR)
& Pembangunan Kependudukan, KB 42 33
(a
40 30
(a
15-19 tahun(x /1000 Perempuan15 -19 38
Keluarga dan Pembangunan th)
Keluarga di seluruh 3. Persentase PUS yang memiliki
tingkatan wilayah pengetahuan dan pemahaman tentang (a (a
31 17,2 50 17,6 70
semua jenis metode kontrasepsi
modern
4. Persentase keluarga yang memiliki
(a (a
pemahaman dan kesadaran tentang 8 30 29,5 40 38,1 50
fungsi keluarga
5. Indeks pengetahuan remaja (a (a
tentang generasi berencana 50 52,40 51 57,1 52
6. Persentase masyarakat yang (a (a
mengetahui tentang isu kependudukan 46 48,30 48 52 50

7. Jumlah ketersediaan data dan


(c (c
informasi keluarga (Pendataan keluarga 1 1 1 1 1
yang akurat dan tepat waktu)
(a SKAP PROGRAM KKBPK/SDKI/SURVEI LAINNYA 2017/2018 (bSTATISTIK RUTIN BKKBN (s.d Des (c LAKIP Unit Kerja 6
2018)
Isu-Isu Strategis
Isu Strategis mencakup keadaan sepanjang siklus kehidupan manusia yang terkait
dengan Program PEMBANGUNAN KELUARGA

Usia
Kerja
5

6
Usia
Usia 4
Sekolah
Lanjut
1
3 Balita
Nikah 2 dan
Anak Program PEMBANGUNAN KELUARGA
Hamil

KETAHANAN DAN KESEJAHTERAAN


KELUARGA
TARGET RENSTRA 2015-2019
PROGRAM PEMBERDAYAAN EKONOMI KELUARGA
TARGET KINERJA

)
Sasaran Kegiatan
AMA KINERJA BASELINE
(3)
SASARAN
(4)
INDIKATOR KINERJA
(5)
BASELINE
(6)
2015
(7)
2016
(8)
2017
(9)
2018
(10)
2019
(11)
Program
US KPS anggota 67,5% 1 Meningkatnya Persentase PUS KPS anggota kelompok UPPKS 67,50% 68,50% 69,50% 70,00% 71,50% 72,50%
KS yang pemberdayaan ekonomi yang mendapat pembinaan kesertaan ber-KB
Pemberdayaan
binaan kesertaan KPS melalui kelompok
UPPKS dalam pembinaan
Ekonomi Keluarga ber-KB 1 Persentase Keluarga Pra Sejahtera yang
menjadi anggota Kelompok Usaha 51% 53,40% 53,90% 54,40% 54,90% 55,40%
Peningkatan Pendapatan Keluarga
Sejahtera (UPPKS)
161 Pengembangan kebijakan dan
Peningkatan Promosi pemberdayaan
Ekonomi Keluarga

162 Penguatan Kerjasama dengan Mitra


Meningkatnya kerja dalam Pembinaan Kelompok
UPPKS
Pemberdayaan
ekonomi Keluarga 2 Persentase Kelompok UPPKS yang
mendapat bantuan Permodalan
49,50% 58,20% 66,20% 74,20% 82,20% 90,20%

Pra Sejahtera 163 Pengembangan Akses Usaha


Ekonomi Keluarga
melalui kelompok
3 Jumlah Pembinaan, Monitoring dan
UPPKS dalam Evaluasi Program Pemberdayaan 33 33 Laporan 34 Laporan 34 Laporan 34 Laporan 34 Laporan
Ekonomi Keluarga yang berkualitas
pembinaan ber-KB 164 Pembiinaan, Monitoring dan Evaluasi
Program pemberdayaan Ekonomi
KEBIJAKAN
PEMBERDAYAAN EKONOMI KELUARGA

1.
PENINGKATAN
PROMOSI DAN KIE
2.
PENGUATAN
JEJARING KEMITRAAN
5.
PENINGKATAN
MONITORING DAN EVALUASI
3.
PENINGKATAN AKSES

4.
PENINGKATAN KUALITAS .
POKOK-POKOK KEGIATAN
PEMBERDAYAAN EKONOMI KELUARGA
1. Melakukan sosialisasi Program
Pemberdayaan Ekonomi Keluarga dan KB
kepada stakeholder dan mitra kerja
2. Mengembangkan model UPPKS
dengan Tribina dan PIK R/M
3. Menumbuhkembangkan
kelompok UPPKS
4. Memfasilitasi peningkatan kapasitas SDM dalam
kewirausahaan. Mengoptimalkan media sosial dalam
memasarkan produk kelompok UPPKS
(website/internet, facebook, dll)

5. Meningkatkan pembinaan anggota


kelompok UPPKS dalam kesertaan ber KB

10
Apa itu UPPKS? Siapa Anggota UPPKS?
• Pasangan Usia Subur (PUS),
UPPKS adalah sekelompok keluarga yang
• Peserta Keluarga Berencana (KB),
berminat menjadi Keluarga Kecil Bahagia
• Remaja,
Sejahtera lewat berbagai kegiatan usaha
• Lanjut usia.
bersama dalam bidang ekonomi produktif.
terutama adalah Keluarga Pra-Sejahtera

Keluarga sebelum mengikuti UPPKS


Apa Tujuan UPPKS?

1.Mengajak keluarga
aktif bergerak dalam
ekonomi produktif.

2. Meningkatkan ketahanan
dan kemandirian keluarga.

3. Mewujudkan Keluarga Kecil,


Bahagia dan Sejahtera

Keluarga setelah mengikuti UPPKS


Apa Syarat Pembentukan
Kelompok UPPKS?

5. Anggota diutamakan
1. Memiliki pengurus. Pasangan usia subur, peserta KB
dan Keluarga Pra-Sejahtera.

2. Mengadakan 6. Berkelompok.
pertemuan rutin.

3. Melakukan usaha 7. Melakukan tanggung


ekonomi produktif. jawab bersama (renteng).

4. Melakukan pencatatan 8. Mengadakan proses


administrasi. belajar usaha
(tenaga terampil).
Apa Manfaat UPPKS?

1. Menambah penghasilan. 5. Mengisi waktu luang.

2. Menambah pengalaman 6. Meningkatkan hubungan


usaha/tenaga terampil. antar keluarga.

3. Mengajak wanita meringankan 7. Menunjang terbentuknya


ekonomi keluarga. keluarga kecil, bahagia,
dan sejahtera.

4. Memantapkan kesertaan
ber-KB.
8 LANGKAH PENINGKATAN PENGHASILAN KELUARGA
MELALUI UPPKS
1. PEMBENTUKAN
KELOMPOK

2. MENGENALI
7. KEMITRAAN PELUANG PASAR

3. MENENTUKAN
6. PEMASARAN 8. PEMBINAAN & JENIS USAHA
PENDAMPINGAN

5. PROSES 4. PENGGALANGAN
PRODUKSI PERMODALAN
JUMLAH KELOMPOK UPPKS DI INDONESIA
18000

15832
16000

14000

12000

10000

8000

6297 6241
6000

4000 3405
3033

1914
2000 152213381592
1084 1241
940 899 784
667 526 589 506 465 653 661 542 388 508 431
205 123 363 193 66 204 364 348 183
0

Sumber Data : Data Pengendalian Lapangan (BKKBN : Juni 2019)


KATHRINA SARANA PEMASARAN
PRODUK UPPKS
Kathrina merupakan katalog berisikan
sekumpulan produk kelompok UPPKS
dengan beberapa jenis usaha dari berbagai
provinsi
Kathrina direncanakan akan diterbitkan 2
kali dalam setahun (Bulan Mei dan
November), dengan terbitan pertama Bulan
November 2018, Edisi kedua pada Juni
2019
KATHRINA DALAM INSTAGRAM
kathrina.id
https://www.instagram.com
/p/BpeXUmZBMWW/?hl=en&
taken-by=bkkbnofficial
PEMASARAN VIA akutuku.com

• Produk terpilih dari


Kathrina
• ke depan akan dipasarkan
via
• akutuku.com
(www.akutuku.com)
JEJARING KEMITRAAN BERSAMA KELOMPOK UPPKS
# Mitra Kerja KITA

• Andalan Kelompok UPPKS (AKU) merupakan


kelanjutan dari organisasi yang awalnya bernama
Asosiasi Kelompok UPPKS (AKU), AKU didirikan
pada tanggal 15 Maret 2002. BKKBN sudah bekerjasama
dengan AKU sejak berdirinya AKU dan pada
tahun 2019 baru saja memperbarui sekaligus
memperpanjang MoU antara BKKBN dan AKU.

• PNM, Persero merupakan mitra kerja yang telah


cukup bekerjasama dan Menandatangani MoU dan
PKS tahun 2018, PNM telah memberikan banyak
sekali pelatihan-pelatihan untuk Kelompok UPPKS
dan Kader-kader dilapangan.
KEMITRAAN YANG SEDANG BERJALAN

Permodalan Pemasaran
Pembinaan

LPPM
UNIVERSITAS
Permasalahan dan Kendala
1. Belum optimalnya dukungan bantuan modal bagi
keluarga Pra Sejahtera dalam kelompok UPPKS dan
minimnya pelatihan/keterampilan bagi kader kelompok
UPPKS;
2. Belum optimalnya pelaksanaan kewenangan dalam hal
fasilitasi terhadap OPD KB Provinsi dan Kabupaten/Kota
dalam pelaksanaan program keluarga sejahtera dan
pemberdayaan keluarga; Kurangnya tenaga pengelola
dan mitra kerja program yang terlatih dalam mengelola
dan mengembangkan kelompok UPPKS di lini lapangan;
3. Belum optimalnya Pemasaran Produk UPPKS secara luas.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai