Anda di halaman 1dari 56

DETEKSI DINI PTM

MELALUI POSBINDU DAN


PUSKESMAS PANDU PTM

LORENCYE TUHUSULA
2010-83-016

PEMBIMBING:
dr. RITHA TAHITU, M.KES
dr. DEBORA E. H. LANTANG, M.KES

ALLPPT.com _ Free PowerPoint Templates, Diagrams and Charts


Trend Masalah Kesehatan

2
Permasalahan Kesehatan di
Indonesia
TRIPLE BURDENS

Masih dihadapkan
Transisi demografi
Penyakit Tidak pada masalah
(penduduk Lansia
Menular mulai naik penyakit menular
naik)
(AIDS, TB, Malaria, dll)

3
Beban Masalah PTM

5
Faktor Risiko
Perilaku Penyebab
Terjadinya PTM
Yang Harus
Diperbaiki
SEPULUH PENYEBAB KEMATIAN UTAMA
(SEMUA UMUR) SAMPLE REGISTRATION SYSTEM (SRS)
INDONESIA, 2014

No Penyebab Kematian %
1 Stroke (I60 - I69) 21.1
2 Penyakit Jantung Koroner (I20 – I25) 12.9
3 Diabetes mellitus dengan komplikasi (E10 – E14) 6.7
4 Tuberkulosis Paru (A15 – A16) 5.7
5 Hipertensi dengan komplikasi (I11 – I13) 5.3
6 Penyakit Paru Obstruksi Kronis (J40-J47) 4.9
7 Penyakit Hati (K70 – K76) 2.7
8 Kecelakaan lalu lintas (V01– V99) 2.6
9 Pneumonia (J12 – J18) 2.1
10 Diare dan penyakit infeksi saluran pencernaan lain 1.9
(A09)
Mengapa PTM Menjadi Masalah

Sebagian besar
masyarakat
tidak mengerti
10 juta

Tidak
Terdiagnosa
63.2%

Tidak
Hipertensi v
Hipertensi
25.8%
74.2%
Terdiagnosa/
Minum obat
36.8%
HASIL SIRKESNAS 2016
Prevalensi Tekanan Darah Tinggi
pada Usia 18+ tahun
50 TARGET 2019 : 23,4%

40
31,7% 32,4%
30 25,8%

20
12,9%
9,5%
10 7,2%
3,9%
0,4% 0,7%
0
pengukuran diagnosis nakes minum obat
RKD 2007 RKD 2013 Sirkesnas 2016
*) pengukuran untuk umur 18+ tahun
**) diagnosis oleh nakes dan minum obat pada umur 15+ tahun berdasarkan wawancara
Prevalensi merokok pada populasi umur
10–18 th pada Riskesdas 2013 &Sirkesnas 2016

30.0

25.0

20.0 17,2%
15.0 14%

10.0 8,8%
7,2%
5.0
0,2% 0,2%
0.0
Laki-laki Perempuan Total
RKD 2013 Sirkesnas 2016

Tahun 2013: 7,2


Target tahun 2019: 5,4
PREVALENSI BERAT BADAN LEBIH DAN OBESITAS
PADA PENDUDUK DEWASA USIA > 18 TAHUN

100
%

80

60

40 15.4 20.7
13.3 12.8
20

0
Lebih Obesitas
Riskesdas 2013 Sirkesnas 2016

Baseline Riskesdas 2013: Lebih 13,3% + Obesitas 15,4% = 28,%


Sirkesnas 2016 : Lebih 12,8%+ Obesitas 20,7%13= 33,5%
KEBIJAKAN
DAN
STRATEGI
Target SDGs

Target 3.4:
Pada tahun 2030, penurunan
sepertiga kematian dini karena
penyakit tidak menular (PTM)
RPJMN 2015-2019
Perpres no 2/2015

1.Penurunan Tekanan Darah Tinggi (hipertensi) dr 25,8%


(2013) to 23,4% (2019)
2.Mengendalikan Peningkatan Obesity usia 18+ tahun tetap
15,4% pada 2019
3. Penurunan Prevalensi merokok pada usia dr 7,2 (2013) to
5,4 (2019)
GERAKAN MASYARAKAT
( Inpres No 1 /2017 )
GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT – GERMAS

KEMENTERIAN/LEMBAGA
(Kemen PU PERA, Kemen Desa PDT Trans, Kemen
LH dan K; Kemen PPK; Kemen Tan; Kemensos;
Kemenag; BPN dan TR)
Lingkungan Fisik, Lingkungan Non Fisik termasuk Germas: Target
Sosio Kultural, Perubahan Perilaku
1. Melakukan aktivitas
KEMENTERIAN KESEHATAN Fisik
(Termasuk BPJS, Badan POM dan 2. Meningkatnya
BKKBN) Konsumsi Sayur dan
Bertanggungjawab atas Sistem dan buah (lokal)
Sumber Daya Pelayanan Kesehatan 3. Melakukan
pemeriksaan
SEMUA KOMPONEN BANGSA
(Kemen PAN RB, Kemendagri, KemenHUB,
kesehatan secara
KemenPORA, Kemenag, Kemendag, Kemenperin, berkala
BKKBN, Akademisi, Dunia Usaha, Masyarakat – LSM,
Ormas
Bertanggungjawab untuk melakukan perilaku hidup
bersih dan sehat

GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT – GERMAS


18
TARGET DAN CAPAIAN INDIKATOR RENSTRA
PROGRAM P2PTM TAHUN 2015-2016
TAHUN 2015 TAHUN 2016
No INDIKATOR
T (%) R (%) T (%) R (%)
1 Persentase merokok penduduk 6,9 % NA 6,2% 8,8%*
usia < 18 tahun (IKU)
Persentase Puskesmas yang 35,17 49,3 %
2 melaksanakan pengendalian 10% (3.426 20% (4.773
PTM terpadu puskesmas) Puskesmas)
Persentase desa / kelurahan 8,83 15,48 %
3 yang melaksanakan kegiatan 10% (7.177 desa/ 20% (12.349
Posbindu PTM kel) Desa/Kel)
Persentase perempuan usia 30 2,74 4,48 %
4 - 50 tahun yang dideteksi dini 10% 20% (1.676.747
(1.025.432)
kanker serviks dan payudara Orang)
Persentase Kab/Kota yang 8,37 21,2 %
melaksanakan Kebijakan
5 10% (43 kab/ 20% (109 Kab/
Kawasan Tanpa Rokok (KTR),
kota) Kota)
minimal 50% sekolah
POSBINDU PTM

Upaya/Kegiatan deteksi dini, monitoring dan tindak lanjut faktor


risiko PTM bersumber daya masyarakat secara rutin dan
berkesinambungan
INTEGRASI PENGENDALIAN PTM -
(POSBINDU PTM)
Kegiatan terintegrasi :
• Deteksi dini faktor risiko PTM
• Monitoring faktor risiko PTM
• Konseling + Rujukan
• Kegiatan lainnya Penyuluhan, senam,
bersepeda, dll

1.Perluasan Posbindu PTM di 7 Tatanan yaitu tatanan


tempat kerja, tatanan sekolah, tatanan kesehatan,
tatanan khusus rutan/lapas, tatanan lembaga
keagamaan, Tatanan Khusus Haji
2.Integrasi Posbindu PTM ke dalam Rumah Sehat
Desa.
Pengendalian FR.PTM berbasis Masyarakat

● Komunitas sebagai:
Sasaran Intervensi
Target Perubahan
Agen dan Sumber Daya/Potensi
● Target Perubahan  individual, kelompok, dan organisasi
● Multistrategi Lokal Spesifik & Kebersamaan
● Aktivitas Edukasi Kesehatan, Deteksi Faktor Risiko PTM
dan Tindak Lanjut Dini
● Integratif Pengendalian Faktor risiko PTM bersama dan te
rintegrasi dengan kegiatan rutin kelompok-kelompok di mas
yarakat
● Pendekatan PREVENTIF & PROMOTIF

22
LANGKAH PEMBENTUKAN POSBINDU PTM

• Persiapan
• Pelatihan
• Penyediaan Sarana-Prasarana Pendukung
• Implementasi
• Pengembangan Sistem Rujukan
• Pembiayaan
• Monitoring dan Evaluasi
• Pembinaan
PERSIAPAN

• Pengumpulan data terkait Demografi, Tingkat Pendi


dikan, Sosio-ekonomi dan Profil PTM dan Faktor Risi
konya di Masyarakat.
• Informasi ini dimanfaatkan sebagai Advokasi Kit
• Identifikasi Kelompok Potensial dalam masyarakat.
• Rekruitmen tenaga sukarela sebagai petugas pelaksa
na posbindu PTM
Pelatihan Petugas Pelaksana Posbindu

• Petugas Pelaksana Posbindu PTM, minimal 5 orang per


Posbindu PTM
• Peningkatan pemahaman tentang PTM, Faktor Risiko,
Dampak dan Upaya Pengendalian
• Peningkatan Pengetahuan, Kemampuan dan Praktis dalam
Pengendalian PTM .
• Peningkatan kemampuan Konseling dan Penyuluhan
• Peningkatan Kemampuan Manajemen Posbindu
PRASARANA DAN SARANA PENUNJANG
Tipe Peralatan Deteksi Dini Peralatan KIE dan Penunjang
Posbindu PTM dan Monitoring Faktor Risiko PTM

Posbindu PTM D Alat ukur Lingkar Perut : 1 Unit - Lembar Balik : 2 Buah
asar Alat ukur tinggi badan : 1 Unit - Leaflet / brosur : 1 Buah
Tensimeter Digital : 1 Unit - Poster : 1 Buah
Alat Analisa Lemak Tubuh : 1 Unit - Buku Panduan : Serial
- Buku Monotoring
Faktor Risiko PTM : 1 Buah
Posbindu PTM U Posbindu PTM Dasar kit : 1 Paket - Buku Pencatatan : 1 Buah
tama Alat Ukur Kadar Gula, koles : 1 Unit (Buku Besar)
terol total dan Trigliserid : 1 Unit - Kursi dan Meja : Sesuai kebutuhan

- Alat Tulis : Sesuai Kebutuhan

- Model Makanan : 1 Set

5/19/2019 26
POSBINDU PTM DASAR KIT

ALAT UKUR BERAT BADAN ALAT UKUR LINGKAR PERUT

ALAT UKUR TB ALAT UKUR


TEKANAN DARAH
POSBINDU PTM UTAMA KIT

ALAT UKUR BB ALAT UKUR TB ALAT UKUR


LINGKAR
PERUT

ALAT UKUR GULA DAN ALAT UKUR


LEMAK DARAH TEKANAN DARAH
PENJENJANGAN LAYANAN POSBINDU-PTM

Posbindu Dasar Posbindu Utama

Wawancara Terarah Faktor Layanan Posbindu PTM


Risiko dengan Instrumen Dasar
Pemeriksaan Berat Badan, Tinggi
Badan, Indeks Massa Tubuh dan
Pengukuran Kadar Gula
Lingkar Perut
Pemeriksaan Tekanan Darah
Darah

Konseling Pengukuran Kadar Lipid


ALUR TINDAK LANJUT POSBINDU PTM

PENDAF PENGUKURAN
MASYARAKAT WAWANCARA
TARAN FR.PTM

REKOMENDASI

RUJUK KE KONSELING/
PUSKESMAS/KLINIK EDUKASI/
SWASTA MOTIVASI

PENCATATAN

PULANG/RUJUK
KEGIATAN POSBINDU PTM

5 4 3 2 1

Identifikasi Pengukuran Pengukuran Wawancara Registrasi/


FR-PTM, TD,Kolesterol, TB,BB pemberian
konseling/ GD, Risiko (IMT),LP kode/nomor
Edukasi, Kaki DM, urut.
Tindak lanjut Gang.Pengliha Pencatatan
tan (Visus) hasil
pengukuran
POSBINDU PTM
RUJUKAN POSBINDU PTM

Puskesmas
Posbindu PTM Puskesmas PTM RS

Layanan Deteksi Dini, Layanan Rujukan dari


Monitoring dan Layanan Rujukan dari Masyarakat dan
Konseling serta Masyarakat untuk Tata Puskesmas lainnya
Rujukan Sesuai Laksana FR dan PTM Untuk Tatalaksana FR
Kriteria terbatas dan PTM Terintegrasi

Layanan Rujukan Balik (feed back)


SISTEM RUJUKAN

Monitor Perbaikan

Modifikasi Observasi 3
Berisiko PTM
Gaya Hidup bulan

Intervensi
PEN Rujuk ke Tidak ada
Paket Pandu FKTP perbaikan
PTM
RUJUKAN
Bila terdapat peserta yang memiliki kriteria harus dirujuk, se
segeranya dirujuk ke Puskesmas dengan terlebih dahulu me
motivasi agar mau dirujuk ke Puskesmas.

Pada saat merujuk, sertakan Buku Monitoring Faktor Risiko


PTM dan lembar rujukan ke Puskesmas sebagai media infor
masi Petugas Puskesmas dalam menerima rujukan dari mas
yarakat.

Pada kondisi tertentu bila memerlukan pendamping rujukan


dari kader Posbindu PTM agar dipersiapkan dengan sebaik-b
aiknya.

.
KRITERIA RUJUKAN

1. Bila penanganan faktor risiko hasil pengukuran tidak berh


asil pada kunjungan 3 bulan berikutnya.
2. Bila dari hasil pemeriksaan/pengukuran faktor risiko diper
lukan konfirmasi lanjutan dari tenaga kesehatan.
3. Bila para penyandang faktor risiko yang memerlukan oba
t-obatan atau yang dalam pengobatan memerlukan kons
ultasi dengan dokternya.
4. Bila terdapat kondisi-kondisi gawat yang memerlukan pe
nanganan cepat dari tenaga kesehatan, seperti serangan
jantung dan stroke, serta terjadi penurunan kadar gula d
arah yang cepat berakibat dengan penurunan kesadaran,
serangan sesak nafas pada penderita penyakit paru yang
menahun maupun cidera akibat kecelakaan dan tindak ke
kerasan 36
JADWAL KUNJUNGAN POSBINDU PTM
Faktor Risiko Orang Sehat Faktor Risiko Penderita PTM

Glukosa darah puasa 3 tahun sekali 1 tahun sekali 1 bulan sekali


Glukosa darah 2 jam 3 tahun sekali 1 tahun sekali 1 bulan sekali
Glukosa darah sewaktu 3 tahun sekali 1 tahun sekali 1 bulan sekali
Kolesterol darah total 5 tahun sekali 6 bulan sekali 3 bulan sekali
Trigliserida 5 tahun sekali 6 bulan sekali 3 bulan sekali
Tekanan darah 1 bulan sekali 1 bulan sekali 1 bulan sekali
Indeks Masa Tubuh (IMT) 1 bulan sekali 1 bulan sekali 1 bulan sekali
Lingkar Perut 1 bulan sekali 1 bulan sekali 1 bulan sekali
Arus Puncak Ekspirasi 1 tahun sekali 3 bulan sekali 1 bulan sekali
IVA 5 Tahun sekali
Cedera dan Kekerasan 6 bulan sekali 3 bulan sekali 3 bulan sekali
Dalam Rumah Tangga
Kadar Alkohol Pernafasan 1 tahun sekali 6 bulan sekali 1 bulan sekali
dan Tes Amfetamin Urin
5/19/2019 37
PENCATATAN DAN PELAPORAN MELALUI SISTEM
INFORMASI DAN SURVEILANS FAKTOR RISIKO PT
M
Mencatat 18 Faktor risiko PTM
• Interview, (Merokok,Diet, Aktifitas Fisik,
Konsumsi Alkohol)
• Pemeriksaan Fisik (IMT, LP, Tekanan Darah)
• Pemeriksaan Darah: Glukosa, Kolesterol
• Fungsi Paru, Alkohol Pernafasan, Tes
Amfetamin, Pemeriksaan Payudara Klinis
• Konseling: IVA, Stop Merokok, Potensi Cidera
• Monitoring Faktor Risiko PTM dan TL
• Individual :memiliki faktor risiko, monitoring
kepatuhan gaya hidup sehat, rekomendasi,
konseling
• Komunitas (Posbindu): proporsi risiko,cakupan
• Populasi (Desa): Proporsi risiko dan cakupan
• Pemanfataan
• Individual: RM elektronik, kepedulian, rujukan
• Komunitas: Mawas diri
• Populasi: akses pelayanan, SD intervensi
• Pemerintah Lokal: analisis data dan
peningkatan program pencegahan pada
fasyankes primer dalam wilayah kerjanya
MONITORING DAN EVALUASI
 Petugas Kesehatan dari Puskesmas dan Dinas Kesehatan se
tempat
 supervisi, fasilitasi dan asistensi teknis  Pengumpulan
dan Analisis data
 Target  petugas
pelaksana Posbindu
PTM
 Monitoring  tiap bulan
 Penilaian sekali setahun
 Tujuan  Perencanaan dan Peningkatan
Kegiatan
Sebaran Posbindu PTM

722 (8.21
%) 235 (10.96 137 (15.01
642 (7.76 544 (16.6%)
%) %)
%) 162 (24.8
197 (7.33 47 (4.65%) 371 (15.3%) 123 (5.2%)
%)
%) 292 (11.74
%) 51 (4.18%) 85 (1.35%)
446 (73.23
%)

276 (10.67
765 (39.56
%)
%)
612 (23.97 710 (26.95
%) %) 346 (11.92
1610 (14.27 %)
267 (15.1%) %)
199 (8.92% 1142 (25.62
210 (7.11%)
726 (14.87 ) %)
%) 937 (87.27
960 (25.43 %)
%) 1500 (13.18% 4963 (28.71 639 (31.76 NASIONAL
) %) %) 20.785 (15.49%)
447 (53.65% 278 (6.16%
94 (10.89%)
) ) Jumlah
% Sebaran
Posbind
u
Persentase

0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
DKI Jakarta
Kep. Bangka Belitung
DI Yogyakarta
Sumatera Barat
Nusa Tenggara Barat
Jawa Timur
Kep. Riau
Banten
Sulawesi Selatan
Lampung
Jambi
Kalimantan Barat
Indonesia
Sulawesi Utara

15.86
Bengkulu
Gorontalo
Sumatera Selatan
PTM

Jawa Barat
Jawa Tengah
Sulawesi Tenggara
Kalimantan Tengah
Bali
Kalimantan Timur
Sulawesi Tengah
Aceh
berdasarkan Provinsi Tahun 2016

Kalimantan Selatan
Sumatera Utara
Riau
Maluku
Kalimantan Utara
Nusa Tenggara Timur
Persentase Desa/Kelurahan yang melaksanakan Posbindu

Sulawesi Barat
Papua Barat
Maluku Utara
Papua
PUSKESMAS YANG MELAKSANAKAN
PELAYANAN TERPADU PTM TAHUN 2016

≥ 20%
Indonesia : 49,23%
< 20 %
Persentase

0
20
30
40
50
60
70
80
90
100

10
Kep. Bangka Belitung
DI Yogyakarta
Jawa Timur
Lampung
Jambi
Banten
DKI Jakarta
Kalimantan Barat
Nusa Tenggara Barat
Sumatera Selatan
Jawa Tengah
Sumatera Barat
Kep. Riau
Kalimantan Tengah
Indonesia
49.24

Sulawesi Selatan
Sumatera Utara
Sulawesi Tengah
Sulawesi Utara
Kalimantan Selatan
Provinsi tahun 2016

Aceh
Jawa Barat
Bali
Bengkulu
Sulawesi Tenggara
Gorontalo
Kalimantan Timur
Kalimantan Utara
Riau
Nusa Tenggara Timur
Maluku
Persentase Puskesmas yang melaksanakan PANDU PTM berdasarkan

Papua Barat
Maluku Utara
Sulawesi Barat
Papua
DISTRIBUSI KABUPATEN/KOTA YANG TELAH
MENERAPKAN KTR MINIMAL DI 50% SEKOLAH PER
PROVINSI TAHUN 2016

 Aceh = 2

 Sumut =
2  Kaltara =  Maluku Utara = 2
 Riau = 2  Sulut =
 Sumbar = 8 2
2  Kep Riau =  Papua Barat = 2
 Kaltim = 3  Gorontalo = 2
2  Kalbar = 3
 Jambi =  Papua =
 Kalteng = 3  Sulteng = 2
2  Maluku = 2
 Bengkulu =  Sultra =
2  Sumsel  Babel 2 2
 Kalsel
=4 =2
 Lampung =4 Banten = 2 = 3  Sulsel =
4  Sulbar =
 Jateng = 2
3  Bali = 9
 NTT = 2
 Jabar =
8  DIY = 5 Jatim =
 NTB =
2
3

Hasil evaluasi implementasi KTR, samp


ai dengan Desember 2016
Persentase Kabupaten/Kota yang melaksanakan
kebijakan Kawasan Tanpa Rokok (KTR) minimal 50%
sekolah berdasarkan Provinsi Tahun 2016
100.0
90.0
80.0
70.0
Persentase

60.0
50.0
40.0
30.0 21.4
20.0
10.0
0.0
Persentase perempuan usia 30 sampai 50 tahun
yang dideteksi dini kanker serviks dan payudara
berdasarkan Provinsi Tahun 2016
20.00
18.00
16.00
14.00
Persentase

12.00
10.00
8.00
4.48
6.00
4.00
2.00
0.00
KEWAJIBAN
PEMERINTAH DAERAH
(UU 23/2014)
1. Deteksi kemungkinan obesitas dilakukan dengan
memeriksa tinggi badan dan berat badan serta
lingkar perut.
2. Deteksi hipertensi dengan memeriksa tekanan
darah sebagai pencegahan primer.
3. Deteksi kemungkinan diabetes melitus menggu
nakan tes cepat gula darah
4. Deteksi gangguan mental emosional dan perilak
1. KLB 1.Eliminasi Filariasis
5. Pemeriksaan ketajaman penglihatan
6. Pemeriksaan ketajaman pendengaran 2. Pengendalian Arbovirus 2.Eliminasi Schistomiasis
7. Deteksi dini kanker dilakukan melalui pemeriksa- 3. Eliminasi rubela 3.Eliminasi Kusta
an payudara klinis dan pemeriksaan IVA khusus unt 4. Eliminasi campak 4.Eradikasi Frambusia
uk wanita usia 30–59 tahun

1. Pelayanan kesehatan ibu hamil 1. Keluarga mengikuti KB


2. Pelayanan kesehatan ibu bersalin 2. Ibu bersalin difaskes
3. Pelayanan kesehatan bayi baru lahir 3. Bayi mendapat imunisasi dasar lengkap
4. Pelayanan kesehatan balita 4. Bayi diberi ASI eksklusif selama 6 bulan
5. Pelayanan kesehatan pada usia pendidikan das • TB 5. Pertumbuhan balita di pantau tiap bulan
• Hipertensi
ar 6. Penderita TB Paru berobat sesuai standar
6. Pelayanan kesehatan pada usia produktif 7. Penderita hipertensi berobat teratur
7. Pelayanan kesehatan pada usia lanjut • Kesehatan 8. Gangguan jiwa berat di obati dan tidak ditelantarkan
8. Pelayanan kesehatan penderita hipertensi Jiwa 9. Tidak ada anggota keluarga yang merokok
• IDL
9. Pelayanan kesehatan penderita Diabetes Mel 10. Keluarga memiliki atau memakai air bersih
itus 11. Keluarga memiliki atau memakai jamban sehat
10. Pelayanan Kesehatan orang dengan ganggu 12. Sekeluarga menjadi anggota JKN
an jiwa berat
11. Pelayanan kesehatan orang dengan TB
12. Pelayanan kesehatan orang dengan risiko ter
infeksi HIV

1. Deteksi hipertensi dengan mengukur tekanan darah


.
2. Deteksi diabetes melitus dengan pemeriksaan kadar
Program PIS_PK ( Permen
gula darah.
3. Deteksi kadar kolesterol dalam darah kes No 39/2016 )
4. Deteksi gangguan mental emosional dan perilaku,
termasuk kepikunan menggunakan SRQ20
INDIKATOR & TARGET RAN PP-PTM
2015-2019 ( Permenkes No.5/2017 )
INDIKATOR
TARGET
No
Baseline 2015 2019

Morbiditas dan Mortalitas


1 Proporsi kematian akibat penyakit tidak menular (%) 59,5 (2007) n.a 53,6
Faktor Risiko Biologis
Prevalensi tekanan darah tinggi pada penduduk usia ≥
2 25,8 (2013) 25,8 23,4
18 th (%)
3 Proporsi obesitas penduduk usia ≥ 18 th (%)
- IMT>25 26,2 (2013) 26,2 26,2
- IMT > 27 15,4 ( 2013 15,4 15,4
Prevalensi penduduk usia ≥ 15 th dengan gula darah
4 6,9(2013) 6,78 6,27
tinggi (%)
Faktor Risiko Perilaku
5 Prevalensi merokok penduduk usia ≤ 18 th. (%) 7,2 (2013) 7,2 5,4
6 Proporsi penduduk ≥ 15 th yg mengonsumsi alkohol (%) 4,6 (2007) 4,6 4.5
Proporsi penduduk usia ≥ 10 th dengan aktivitas fisik
7 26,1 (2013) 26,1 24,8
kurang (%)
Proporsi penduduk usia ≥ 10 th dg tingkat konsumsi
8 93,5 (2013) 93,5 88,8
buah & sayur kurang (%)
9 Asupan garam rata-rata (gram/orang/hari) 6,5 (2014) 6,5 6
Proporsi penduduk mengonsumsi garam ≥ 5 gram per
10 53,7 (2014) 53,7 45
hari
TARGET
No
INDIKATOR Baseline
(Des 2014)
Nov
2015
2019

Respon Sistem Pelayanan Kesehatan


11 Ketersediaan Pengobatan Esensial dan Teknologi PTM (%) 78 80 80
12 Cakupan terapi farmakologis dan konseling penduduk usia
>40 tahun yang berisiko, untuk pencegahan serangan n.a. n.a 30
jantung dan stroke (%)

Persentase Puskesmas yang melaksanakan Pelayanan PTM


13 21,3 26 90
terpadu
Persentase Desa/kelurahan yang melaksanakan kegiatan
14 4,7 8 75
Pos Pembinaan Terpadu (Posbindu) PTM
Persentase Kab/Kota yang melaksanakan kebijakan
15 2,45 3 20
kawasan tanpa rokok (KTR) minimal 50% sekolah.
Persentase perempuan 30-50 th dideteksi dini kanker
16 5,0 9 50
serviks (IVA) & payudara (Sadanis)

17 Persentase Kab/kota yang melakukan pemeriksaan


2,7 15 90
kesehatan pengemudi di terminal utama
% Puskesmas Yang melakukan deteksi dini dan
17 30
rujukan katarak
8. Percepatan penurunan

kebutaan akibat katarak 8. Deteksi dini katarak


• Stategi diarahkan pada 4 penyakit PTM utama dan 4 Faktor Risiko
Bersama yang menjadi penyebab dari 60% kematian akibat PTM, di
mana 80% diantaranya berada pada negara low- and middle-
income
• 4 Penyakit PTM Utama :
– Penyakit Jantung (Cardiovascular disease)
– Penyakit Kanker (Cancer)
– Penyakit Paru Kronis Diabetes Cancer Chronic
Respiratory
(Chronic Respiratory disease) Diseases
– Diabetes Cardiovascular
Disease
• 4 Faktor Risiko Bersama yang dapat dicegah: Other NCDs
– Penggunaan Tembakau/rokok
– Diet Tidak Sehat (Unhealthy Diet)
– Kurang aktifitas Fisik
(Physical inactivity) Physical i Unhealthy
– Penyalahgunaan Alkohol nactivity diets
(Harmful use of alcohol) Obesity Harmful use o
Smoking f alcohol
Permenkes No.71/2015 tentang
Penanggulangan PTM
 IMPLEMENTASI SECARA OPTIMAL PROGRAM PENANGGULANGAN PTM SESUAI
PERMENKES 71/2015
 MENJALANKAN TUPOKSI SECARA OPTIMAL SESUAI AMANAH PERMENKES 64
/2015
MELAKSANAKAN PROGRAM PRIORITAS P2PTM DAN MEMOBILISASI
SD SECARA OPTIMAL UNTUK MENDUKUNG PENCAPAIAN INDIKATOR KINERJA
 MENDUKUNG DAN MENGAWAL IMPLEMENTASI SPM KAB/KOTA BIDANG KESE
HATAN (LAYANAN 6,7,8,9)
 MENINGKATKAN KESADARAN MASYARAKATMELALUI UPAYA EDUKASI YANG I
NTENSIF DENGAN PENDEKATAN MULTIMEDIA (MEDIA ELEKTRONIK, MEDIA CE
TAK DAN MEDIA SOSIAL)
MENINGKATKAN KERJASAMA DAN DUKUNGAN LINTAS SEKTOR, SWASTA DAN
ORMAS DALAM PELAKSANAAN GERMAS.
MENINGKATKAN KERJASAMA DAN DUKUNGAN LINTAS PROGRAM DALAM
PELAKSANAAN PROGRAM INSONESIA SEHAT DENGAN PENDEKATAN KELUAR
GA
PENUTUP

1. Upaya Kesehatan P2PTM sebagai bagian dari Program P2P di


arahkan pada Detect, Prevent dan Response melalui pendekatan
Keluarga dalam siklus kehidupan & pendekatan institusi
(sekolah, fasum, tempat kerja dsbnya)

2. Pendekatan keluarga dapat mengurangi misoppurtunity


to deteksi PTM dan PM, mencegah KLB, memperluas cakupan
(total coverage), mengendalikan faktor rIsiko penyakit

2. Untuk pelaksanaan integrasi program keluarga sehat


diperlukan Integrasi Petugas, regulasi dan Kebijakan serta
Integrasi perencanaan & penganggaran
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai