LORENCYE TUHUSULA
2010-83-016
PEMBIMBING:
dr. RITHA TAHITU, M.KES
dr. DEBORA E. H. LANTANG, M.KES
2
Permasalahan Kesehatan di
Indonesia
TRIPLE BURDENS
Masih dihadapkan
Transisi demografi
Penyakit Tidak pada masalah
(penduduk Lansia
Menular mulai naik penyakit menular
naik)
(AIDS, TB, Malaria, dll)
3
Beban Masalah PTM
5
Faktor Risiko
Perilaku Penyebab
Terjadinya PTM
Yang Harus
Diperbaiki
SEPULUH PENYEBAB KEMATIAN UTAMA
(SEMUA UMUR) SAMPLE REGISTRATION SYSTEM (SRS)
INDONESIA, 2014
No Penyebab Kematian %
1 Stroke (I60 - I69) 21.1
2 Penyakit Jantung Koroner (I20 – I25) 12.9
3 Diabetes mellitus dengan komplikasi (E10 – E14) 6.7
4 Tuberkulosis Paru (A15 – A16) 5.7
5 Hipertensi dengan komplikasi (I11 – I13) 5.3
6 Penyakit Paru Obstruksi Kronis (J40-J47) 4.9
7 Penyakit Hati (K70 – K76) 2.7
8 Kecelakaan lalu lintas (V01– V99) 2.6
9 Pneumonia (J12 – J18) 2.1
10 Diare dan penyakit infeksi saluran pencernaan lain 1.9
(A09)
Mengapa PTM Menjadi Masalah
Sebagian besar
masyarakat
tidak mengerti
10 juta
Tidak
Terdiagnosa
63.2%
Tidak
Hipertensi v
Hipertensi
25.8%
74.2%
Terdiagnosa/
Minum obat
36.8%
HASIL SIRKESNAS 2016
Prevalensi Tekanan Darah Tinggi
pada Usia 18+ tahun
50 TARGET 2019 : 23,4%
40
31,7% 32,4%
30 25,8%
20
12,9%
9,5%
10 7,2%
3,9%
0,4% 0,7%
0
pengukuran diagnosis nakes minum obat
RKD 2007 RKD 2013 Sirkesnas 2016
*) pengukuran untuk umur 18+ tahun
**) diagnosis oleh nakes dan minum obat pada umur 15+ tahun berdasarkan wawancara
Prevalensi merokok pada populasi umur
10–18 th pada Riskesdas 2013 &Sirkesnas 2016
30.0
25.0
20.0 17,2%
15.0 14%
10.0 8,8%
7,2%
5.0
0,2% 0,2%
0.0
Laki-laki Perempuan Total
RKD 2013 Sirkesnas 2016
100
%
80
60
40 15.4 20.7
13.3 12.8
20
0
Lebih Obesitas
Riskesdas 2013 Sirkesnas 2016
Target 3.4:
Pada tahun 2030, penurunan
sepertiga kematian dini karena
penyakit tidak menular (PTM)
RPJMN 2015-2019
Perpres no 2/2015
KEMENTERIAN/LEMBAGA
(Kemen PU PERA, Kemen Desa PDT Trans, Kemen
LH dan K; Kemen PPK; Kemen Tan; Kemensos;
Kemenag; BPN dan TR)
Lingkungan Fisik, Lingkungan Non Fisik termasuk Germas: Target
Sosio Kultural, Perubahan Perilaku
1. Melakukan aktivitas
KEMENTERIAN KESEHATAN Fisik
(Termasuk BPJS, Badan POM dan 2. Meningkatnya
BKKBN) Konsumsi Sayur dan
Bertanggungjawab atas Sistem dan buah (lokal)
Sumber Daya Pelayanan Kesehatan 3. Melakukan
pemeriksaan
SEMUA KOMPONEN BANGSA
(Kemen PAN RB, Kemendagri, KemenHUB,
kesehatan secara
KemenPORA, Kemenag, Kemendag, Kemenperin, berkala
BKKBN, Akademisi, Dunia Usaha, Masyarakat – LSM,
Ormas
Bertanggungjawab untuk melakukan perilaku hidup
bersih dan sehat
● Komunitas sebagai:
Sasaran Intervensi
Target Perubahan
Agen dan Sumber Daya/Potensi
● Target Perubahan individual, kelompok, dan organisasi
● Multistrategi Lokal Spesifik & Kebersamaan
● Aktivitas Edukasi Kesehatan, Deteksi Faktor Risiko PTM
dan Tindak Lanjut Dini
● Integratif Pengendalian Faktor risiko PTM bersama dan te
rintegrasi dengan kegiatan rutin kelompok-kelompok di mas
yarakat
● Pendekatan PREVENTIF & PROMOTIF
22
LANGKAH PEMBENTUKAN POSBINDU PTM
• Persiapan
• Pelatihan
• Penyediaan Sarana-Prasarana Pendukung
• Implementasi
• Pengembangan Sistem Rujukan
• Pembiayaan
• Monitoring dan Evaluasi
• Pembinaan
PERSIAPAN
Posbindu PTM D Alat ukur Lingkar Perut : 1 Unit - Lembar Balik : 2 Buah
asar Alat ukur tinggi badan : 1 Unit - Leaflet / brosur : 1 Buah
Tensimeter Digital : 1 Unit - Poster : 1 Buah
Alat Analisa Lemak Tubuh : 1 Unit - Buku Panduan : Serial
- Buku Monotoring
Faktor Risiko PTM : 1 Buah
Posbindu PTM U Posbindu PTM Dasar kit : 1 Paket - Buku Pencatatan : 1 Buah
tama Alat Ukur Kadar Gula, koles : 1 Unit (Buku Besar)
terol total dan Trigliserid : 1 Unit - Kursi dan Meja : Sesuai kebutuhan
5/19/2019 26
POSBINDU PTM DASAR KIT
PENDAF PENGUKURAN
MASYARAKAT WAWANCARA
TARAN FR.PTM
REKOMENDASI
RUJUK KE KONSELING/
PUSKESMAS/KLINIK EDUKASI/
SWASTA MOTIVASI
PENCATATAN
PULANG/RUJUK
KEGIATAN POSBINDU PTM
5 4 3 2 1
Puskesmas
Posbindu PTM Puskesmas PTM RS
Monitor Perbaikan
Modifikasi Observasi 3
Berisiko PTM
Gaya Hidup bulan
Intervensi
PEN Rujuk ke Tidak ada
Paket Pandu FKTP perbaikan
PTM
RUJUKAN
Bila terdapat peserta yang memiliki kriteria harus dirujuk, se
segeranya dirujuk ke Puskesmas dengan terlebih dahulu me
motivasi agar mau dirujuk ke Puskesmas.
.
KRITERIA RUJUKAN
722 (8.21
%) 235 (10.96 137 (15.01
642 (7.76 544 (16.6%)
%) %)
%) 162 (24.8
197 (7.33 47 (4.65%) 371 (15.3%) 123 (5.2%)
%)
%) 292 (11.74
%) 51 (4.18%) 85 (1.35%)
446 (73.23
%)
276 (10.67
765 (39.56
%)
%)
612 (23.97 710 (26.95
%) %) 346 (11.92
1610 (14.27 %)
267 (15.1%) %)
199 (8.92% 1142 (25.62
210 (7.11%)
726 (14.87 ) %)
%) 937 (87.27
960 (25.43 %)
%) 1500 (13.18% 4963 (28.71 639 (31.76 NASIONAL
) %) %) 20.785 (15.49%)
447 (53.65% 278 (6.16%
94 (10.89%)
) ) Jumlah
% Sebaran
Posbind
u
Persentase
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
DKI Jakarta
Kep. Bangka Belitung
DI Yogyakarta
Sumatera Barat
Nusa Tenggara Barat
Jawa Timur
Kep. Riau
Banten
Sulawesi Selatan
Lampung
Jambi
Kalimantan Barat
Indonesia
Sulawesi Utara
15.86
Bengkulu
Gorontalo
Sumatera Selatan
PTM
Jawa Barat
Jawa Tengah
Sulawesi Tenggara
Kalimantan Tengah
Bali
Kalimantan Timur
Sulawesi Tengah
Aceh
berdasarkan Provinsi Tahun 2016
Kalimantan Selatan
Sumatera Utara
Riau
Maluku
Kalimantan Utara
Nusa Tenggara Timur
Persentase Desa/Kelurahan yang melaksanakan Posbindu
Sulawesi Barat
Papua Barat
Maluku Utara
Papua
PUSKESMAS YANG MELAKSANAKAN
PELAYANAN TERPADU PTM TAHUN 2016
≥ 20%
Indonesia : 49,23%
< 20 %
Persentase
0
20
30
40
50
60
70
80
90
100
10
Kep. Bangka Belitung
DI Yogyakarta
Jawa Timur
Lampung
Jambi
Banten
DKI Jakarta
Kalimantan Barat
Nusa Tenggara Barat
Sumatera Selatan
Jawa Tengah
Sumatera Barat
Kep. Riau
Kalimantan Tengah
Indonesia
49.24
Sulawesi Selatan
Sumatera Utara
Sulawesi Tengah
Sulawesi Utara
Kalimantan Selatan
Provinsi tahun 2016
Aceh
Jawa Barat
Bali
Bengkulu
Sulawesi Tenggara
Gorontalo
Kalimantan Timur
Kalimantan Utara
Riau
Nusa Tenggara Timur
Maluku
Persentase Puskesmas yang melaksanakan PANDU PTM berdasarkan
Papua Barat
Maluku Utara
Sulawesi Barat
Papua
DISTRIBUSI KABUPATEN/KOTA YANG TELAH
MENERAPKAN KTR MINIMAL DI 50% SEKOLAH PER
PROVINSI TAHUN 2016
Aceh = 2
Sumut =
2 Kaltara = Maluku Utara = 2
Riau = 2 Sulut =
Sumbar = 8 2
2 Kep Riau = Papua Barat = 2
Kaltim = 3 Gorontalo = 2
2 Kalbar = 3
Jambi = Papua =
Kalteng = 3 Sulteng = 2
2 Maluku = 2
Bengkulu = Sultra =
2 Sumsel Babel 2 2
Kalsel
=4 =2
Lampung =4 Banten = 2 = 3 Sulsel =
4 Sulbar =
Jateng = 2
3 Bali = 9
NTT = 2
Jabar =
8 DIY = 5 Jatim =
NTB =
2
3
60.0
50.0
40.0
30.0 21.4
20.0
10.0
0.0
Persentase perempuan usia 30 sampai 50 tahun
yang dideteksi dini kanker serviks dan payudara
berdasarkan Provinsi Tahun 2016
20.00
18.00
16.00
14.00
Persentase
12.00
10.00
8.00
4.48
6.00
4.00
2.00
0.00
KEWAJIBAN
PEMERINTAH DAERAH
(UU 23/2014)
1. Deteksi kemungkinan obesitas dilakukan dengan
memeriksa tinggi badan dan berat badan serta
lingkar perut.
2. Deteksi hipertensi dengan memeriksa tekanan
darah sebagai pencegahan primer.
3. Deteksi kemungkinan diabetes melitus menggu
nakan tes cepat gula darah
4. Deteksi gangguan mental emosional dan perilak
1. KLB 1.Eliminasi Filariasis
5. Pemeriksaan ketajaman penglihatan
6. Pemeriksaan ketajaman pendengaran 2. Pengendalian Arbovirus 2.Eliminasi Schistomiasis
7. Deteksi dini kanker dilakukan melalui pemeriksa- 3. Eliminasi rubela 3.Eliminasi Kusta
an payudara klinis dan pemeriksaan IVA khusus unt 4. Eliminasi campak 4.Eradikasi Frambusia
uk wanita usia 30–59 tahun