Anda di halaman 1dari 15

PENGELOLAAN PROGRAM KESEHATAN MASYARAKAT

DALAM UPAYA PENINGKATAN PENANGGULANGAN


PTM
Penyakit Jantung & pembuluh darah
Kanker
penyakit pernapasan kronis
Diabetes
PTM lainnya

20%

8% 47%

8%

16%
WHO,2018

• Pada tahun 2016, sekitar 71 persen penyebab kematian di dunia adalah penyakit tidak menular (PTM) yang membunuh
36 juta jiwa per tahun
• Program PTM tahun 2020-2024 lebih fokus pada pencegahan dan pengendalian faktor risiko PTM dan deteksi dini.
Diharapkan kerjasama pengelola program diperluas ke seluruh elemen masyarakat
PREVALENSI

2015 2019
Asma 4,5% 2,4%
Kanker 1,4 per mil 1,8 per mil
Stroke ≥ 15 tahun 7 per mil 10,9 per mil
penyakit ginjal 2 per mil 3,8 per mil
kronis ≥ 15 tahun
Diabetes Melitus ≥ 6,9 % 10,9%;
15 tahun
Hipertensi >18 25,8% 34,1%
tahun
Obesitas >18 tahun 14,8 % 21,8%
INDIKATOR PROGRAM P2PTM
DALAM RPJMN 2015 – 2019
  TARGET
NO URAIAN IKU 2014
Baseline 2015 2016 2017 2018 2019
Prevalensi tekanan 25,28 24,28 23,79 23,38
1 25,8% 24,77%
darah tinggi % % % %

Mempertahankan 15,4
2 15,4% 15,4% 15,4% 15,4% 15,4%
prevalensi obesitas %

Prevalensi merokok INDIKATOR PROGRAM P2PTM


3 pada penduduk usia 7,2 % 6,9 % 6,4% 5,9% 5,6% 5,4% DALAM RENSTRA KEMENKES 2015 – 2019
≤ 18 tahun
201 201 201
No IKK 2015 2019
6 7 8
1 Persentase Puskesmas yang melaksanakan
10% 20% 30% 40% 50%
pengendalian PTM terpadu
2 Persentase desa / kelurahan yang
10% 20% 30 % 40% 50 %
melaksanakan kegiatan Posbindu PTM
3 Persentase perempuan usia 30- 50 tahun yang
10% 20% 30% 40% 50%
dideteksi dini kanker serviks dan payudara
4 Persentase Kab/Kota yang melaksanakan
Kebijakan Kawasan Tanpa Rokok (KTR), 10% 20% 30% 40% 50%
minimal 50% sekolah
5 % Kab/kota yang melakukan pemeriksaan
kesehatan pengemudi di terminal utama 10% 20% 30% 40% 50%
KEBIJAKAN & STRATEGI P2PTM
KEBIJAKAN
P E R M E N K E S N O . 7 1 TA H U N 2 0 1 5 T E N TA N G P E N A N G G U L A N G A N P T M A D A 4 P I L A R
U PAYA P E N A N G G U L A N G A N :

1. Promosi Kesehatan
Pada prinsipnya adalah melakukan komunikasi, memberikan informasi dan
edukasi seluas-luasnya kepada masyarakat untuk mewujudkan perilaku hidup sehat
dengan mencegah faktor risiko dan membudayakan serta menerapkan perilaku
CERDIK di masyarakat
2. Deteksi Dini
Dilakukan untuk menemukan faktor risiko PTM sedini mungkin atau gejala
penyakit pada individu dan kelompok yang sehat atau berisiko secara berkala, karena
semakin cepat ditemukan faktor risiko maka akan semakin cepat untuk dicegah menjadi
penyakit atau jika ditemukan gejala awal penyakit maka akan semakin mudah diobati.
3. Perlindungan Khusus
Dilakukan untuk pencegahan penyakit dengan pemberian kekebalan/ imunisasi. Saat
ini imunisasi PTM baru dapat dilakukan untuk pencegahan kanker leher rahim yaitu
dengan vaksin Papilloma Virus (HPV).
4. Penanganan Kasus
Merupakan pengobatan kepada pasien yang telah didiagnosis menderita PTM yang
meliputi upaya pelayanan kuratif, rehabilitative dan paliatif sesuai standar mutu yang
berlaku.
STRATEGI
P E R M E N K E S N O . 5 TA H U N 2 0 1 7 T E N TA N G R E N C A N A A K S I N A S I O N A L ,
T E R D A PAT 4 A K S I S T R AT E G I S P E N A N G G U L A N G A N P T M :

1. Advokasi dan Kemitraan


a) Memberikan pemahaman kepada para pengambil kebijakan bahwa penanggulangan PTM
menjadi prioritas dalam pembangunan kesehatan.
b) Terbangunnya kemitraan antar lembaga terkait serta masyarakat.
c) Teridentifikasinya upaya-upaya lintas sektor untuk mendukung penanggulangan PTM.

2. Promosi Kesehatan dan Penurunan Faktor Risiko


d) Melakukan upaya promosi kesehatan melalui pemberdayaan dan keterlibatan masyarakat.
e) Melakukan komunikasi, memberikan informasi dan edukasi pencegahan faktor risiko PTM.
f) Meningkatkan pemahaman pentingnya membudayakan pola makan sehat.
g) Edukasi pentingnya melakukan aktifitas fisik di masyarakat
3. Penguatan Sistem Pelayanan Kesehatan
a) Peningkatan akses masyarakat terhadap pelayanan PTM terpadu yang komprehensif dan
berkualitas khususnya di fasilitas pelayanan kesehatan tingkat primer, termasuk sistem
rujukannya.
b) Penguatan pelayanan PTM di fasilitas pelayanan Kesehatan rujukan tingkat lanjut (sekunder
dan tertier) serta pelayanan paliatif.
c) Memastikan para klinisi menggunakan panduan praktik klinik dan menerapkan sesuai standar.

4. Surveilens, Monev dan Riset


d) Penguatan mekanisme Surveilans untuk PTM & faktor risikonya sebagai bagian dari
penguatan sistem informasi kesehatan.
e) Monitoring dan evaluasi implementasi kegiatan di dalam rencana aksi nasional
penanggulangan.
f) Pengembangan Riset untuk mendukung Kebijakan penanggulangan PTM.
MANAJEMEN TERPADU PROGRAM P2PTM
Program Kegiatan
DETEKSI DINI FAKTOR RISIKO PTM DI (Pengukuran Berat Badan BB,TB,IMT, lingkar perut, Edukasi perilaku gaya hidup sehat)
POSBINDU
GERAKAN LAWAN OBESITAS pemeriksaan faktor risiko PTM,wawancara perilaku berisiko dan pemberian edukasi perilaku gaya
(GENTAS) hidup sehat)
PENERAPAN KAWASAN TANPA Penerapan KTR di 7 tatanan (indikator : tanda dilarang merokok, Tidak ada orang yang merokok,
ROKOK (KTR) Tidak ditemukan puntung rokok, Tidak ditemukan iklan/lambang rokok)
LAYANAN UPAYA BERHENTI (Identifikasi klien, Evaluasi dan motivasi, Penentuan terapi, Penyusunan rencana follow up)
MEROKOK (UBM)
DETEKSI DINI KANKER (SADANIS) (IVA)

LAYANAN KESEHATAN INKLUSI - Penyediaan akses pelayanan kesehatan bagi penyandang disabilitas sesuai standar dan tanpa
DISABILITAS diskriminasi
- Upaya Rehabilitasi Bersumber Masyarakat
DETEKSI DINI GANGGUAN INDERA - Deteksi dini gg. penglihatan di UKBM melalui E-tumbling atau E-chart atau Snellen chart
- Deteksi dini gangguan pendengaran di UKBM dilakukan dengan tes suara atau (SDIDTK)
KAMPUS SEHAT - Menyediakan lingkungan sehat, aman dan lestari
- Melaksanakan pencegahan dan pengendalian penyakit
- Meningkatkan pemahaman perilaku hidup sehat.
- Menerapkan pola makan sehat dengan penerapan gizi seimbang
- Meningkatkan aktivitas fisik
PEMBENTUKAN AGENT OF CHANGE - Pembekalan/orientasi AoC
- Pembentukan sarana deteksi dini PTM
- Sosialisasi, edukasi dan informasi Hidup Sehat Cegah PTM
- Gerakan pola makan sehat dengan gizi seimbang dan aktifitas fisik.
MONITORING DAN EVALUASI
Monitoring dan evaluasi dilakukan secara
berjenjang dan berkala melalui kegiatan
pembinaan wilayah, pendampingan, pertemuan
koordinasi, media elektronik dan lain-lain.
Sistem informasi PTM dapat dianalisa sebagai
salah satu rujukan untuk pengambilan
keputusan di wilayah masing-masing.
Hasil monitoring dan evaluasi dilaporkan
secara berjenjang dan berkala paling kurang
1x per bulan. Diharapkan juga menjadi
masukan bagi pemerintah daerah untuk
mendukung program pencegahan dan
pengendalian PTM.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai