PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Puskesmas merupakan penanggung jawab penyelenggara upaya kesehatan tingkat
pertama. Pelayanan yang diberikan di puskesmas adalah pelayanan kesehatan menyeluruh
yang meliputi pelayanan kuratif (pengobatan), preventif (pencegahan), promotif
(peningkatan kesehatan) dan rehabilitatif (pemulihan kesehatan). Di Puskesmas ada 21
program pokok yang harus dijalankan, salah satunya adalah program pengendalian
penyakit tidak menular. Penyakit Tidak Menular (PTM) adalah Penyakit Tidak Menular
merupakan penyakit yang bukan disebabkan oleh proses infeksi (tidak infeksius). Penyakit
Tidak Menular (PTM) telah menjadi masalah kesehatan masyarakat yang besar di
Indonesia.
Meningkatnya Penyakit Tidak Menular (PTM) tidak saja berdampak pada meningkatnya
morbiditas, mortalitas, dan disabilitas di kalangan masyarakat, melainkan juga berdampak
pada meningkatnya beban ekonomi baik di tingkat individu maupun di tingkat negara pada
skala nasional. Sebab, PTM berakibat pada 63% atau 57 juta kematian di seluruh dunia
setiap tahun. Total biaya yang dikeluarkan untuk menanggulangi penyakit diabetes di
Amerika pada tahun 2007 mencapai 218 milyar dolar. Sementara itu, World Economic
Forum menyatakan bahwa total pengeluaran dunia untuk mengatasi PTM adalah lebih dari
US $ 30 triliun untuk 20 tahun ke depan.
Literatur terkini mengungkapkan kompleksitas penyebab masalah PTM ada dua
kelompok besar faktor risiko penyakit tidak menular. Pertama, adalah faktor risiko yang
tidak dapat dikendalikan, yaitu faktor usia, Kedua, penyakit metabolik lain pada usia
dewasa. Anak-anak yang dilahirkan dengan gangguan pertumbuhan mempunyai risiko lebih
besar untuk mengalami gangguan metabolik, terutama gangguan metabolik lemak, protein
dan karbohidrat yang akan meningkatkan risiko PTM di usia dewasa. Anak yang dilahirkan
normal dan tumbuh baik pada masa kanak-kanak, akibat faktor gaya hidup yang tidak
sehat, seperti makan tidak seimbang dan aktivitas rendah akan meningkat faktor risikonya
terhadap PTM.
Analisa data Susenas tahun 2011 menunjukkan bahwa secara umum pola makan kita
belum seimbang. Hal ini ditandai dengan kelebihan lemak dan minyak, rendah sayur dan
buah, rendah pangan hewani serta meningkatnya konsumsi pangan olahan. Selanjutnya,
dilaporkan bahwa tidak terdapat perbedaan pola makan sayur dan buah, minyak dan lemak
antara keluarga yang berpenghasilan rendah dan tinggi.
Majelis Kesehatan Sedunia atau World Health Assembly telah menyepakati Resolusi
Nomor 62/ 2011 tentang Comprehensive Implementation Plan 2015-2025 dengan salah
satu sasaran mencegah meningkatnya prevalensi obesitas. Terkait dengan upaya ini,
Pemerintah telah menyusun Rencana Strategis Penerapan Makanan Seimbang dan
Aktivitas Fisik, sebagai implementasi strategi global tentang Diet and Physical Activities.
B. Tujuan
1. Tujuan umum
Memacu kemandirian masyarakat dalam pencegahan dan penanggulangan PTM untuk
nmenurunkan kejadian penyakit tidak menular (PTM) dan meningkatkan kualitas hidup
sehat masyarakat yang berada di semua tatanan. Serta pemantauan, dan peningkatan
deteksi dini faktor resiko penyakit tidak menular.
2. Tujuan khusus
Menyelenggarakan deteksi dini KLB bagi penyakit menular
Menyelenggarakan deteksi Dini Faktor Resiko Penyakit Tidak Menular
BAB II
ANALISA SITUASI
B. Target Pencapaian
Penetapan target pencapaian Program Surveilans di UPTD Puskesmas Kedungdung
tahun 2019 mengacu pada target SPM (Standart Pelayanan Puskesmas) dan MDG’s ( Mellinium
Develophment Goals). Berikut ini target yang harus dicapai program survelans pada tahun
2020.
No Variabel Target
Desa/Kelurahan yang melaksanakan kegiatan Posbindu
1 PTM 40%
Perempuan usia 30 – 59 tahun yang di deteksi dini
2 kanker cervix dan payudara 40%
Sekolah yang ada di wilayah Puskesmas yang
3 melaksanakan KTR 40%
4 40%
Penduduk usia lebih dari 15 tahun yang melakukan
pemeriksaan tekanan darah
Penduduk usia lebih dari 15 tahun yang melakukan
5 pemeriksaan gula darah 40%
Obesitas/IMT pada penduduk usia lebih dari 15 tahun
6 yang melakukan pemeriksaan IMT 40%
BAB III
DEFINISI OPERASIONAL
A. Pengertian
Penyakit Tidak Menular (PTM) adalah penyebab kematian terbanyak di Indonesia.
Keadaan dimana penyakit menular masih merupakan masalah kesehatan penting dan
dalam waktu bersamaan morbiditas dan mortalitas PTM makin meningkat merupakan
beban ganda dalam pelayanan kesehatan, tantangan yang harus dihadapi dalam
pembangunan bidang kesehatan di Indonesia. PTM atau penyakit tidak menular
merupakan suatu penyakit yang jika Anda melakukan kontak dengan penderita tidak akan
menular. Biasanya PTM ini dapat disebabkan oleh faktor genetik dan diikuti dengan gaya
hidup yang tidak sehat. Penyakit Tidak Menular. Sekarang ini, permasalahan kesehatan di
Indonesia masih tergolong tinggi. Sebelumnya telah dibahas mengenai masalah stunting di
Indonesia. Nah kali ini, kami akan membahas masalah kesehatan yang selalu menduduki
peringkat teratas yaitu penyakit tidak menular (PTM). Kematian seseorang terjadi sebagian
besar disebabkan oleh PTM. Oleh karena itu, perlu pencegahan sejak dini untuk hidup
lebih sehat di kemudian hari. Perlu Anda ketahui bahwa saat ini PTM tidak hanya terjadi di
kalangan dewasa tetapi juga terjadi di kalangan anak muda sehingga diperlukan
kepedulian terhadap diri sendiri untuk menjalani hidup sehat.
BAB IV
ANALISA MASALAH
A. Identifikasi Masalah
Tabel 4.1 Identifikasi masalah
Pencapaia Kesenjanga
No Variabel Target
n n
Desa/Kelurahan yang melaksanakan
1 40% 100% 60%
kegiatan Posbindu PTM
Perempuan usia 30 – 59 tahun yang di
2 40% 0,2% 39,8%
deteksi dini kanker cervix dan payudara
Sekolah yang ada di wilayah Puskesmas
3 40% 0,0% 40%
yang melaksanakan KTR
Penduduk usia lebih dari 15 tahun yang
4 40% 3,7% 36,3%
melakukan pemeriksaan tekanan darah
Penduduk usia lebih dari 15 tahun yang
5 40% 3,7% 36,3%
melakukan pemeriksaan gula darah
Obesitas/IMT pada penduduk usia lebih
6 dari 15 tahun yang melakukan 40% 3,7% 36,3%
pemeriksaan IMT
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan hasil penentuan prioritas masalah maka rumusan masalahnya adalah
“Tingginya penemuan kasus pada PTM di wilayah kerja UPTD Puskesmas Kedungdung pada
tahun 2018”.
SARANA MANUSIA
Terbatasnya waktu
Terbatasnya leaflet tentang dlm melaksanakan kegiatan/petugas
kasus PTM multiprogram
Tingginya
penemuan kasus
pada PTM di
wilayah Pkm
Tehnik pemeriksaan
pada PTM tiap kasus Kedungdung tahun
Kurang koordinasi lintas sektor
Keadaan geografis yang kurang paham dan lintas program 2018
sulit di jangkau
(luas cakupan PKM)
Terbatasnya alat pemeriksaan bagi kasus PTM/ surveilans PTM lit (cek GDA, choles dll ) 12 12 11 35
Teknik pemeriksaan/ pengukuran faktor resiko PTM tiap kasus belum paham 4 3 6 13
Melakukan koordinasi baik linprog maupun linsek 6;5;6=17/3=5.6 4;3;3=10/3=3.3 2;4;1=7/3=2.3 2;4;1=7/3=2.3 89.44 I
Mengoptimalkan kasus PTM di wilayah puskesmas 4;5;4=13/3=4.3 4;3;3=10/3=3.3 2;3;1=7/3=2.3 2;4;1=7/3=2.3 75.06 III
b. Penentuan Pemecahan Masalah Terpilih
Tabel 4.5 Penentuan pemecahan masalah terpilih
1 Tingginya penemuan kasus pada PTM Masyarakat kurang paham tentang PTM Screning PTM ke sekolah SMA sederajat
Pengetahuan keluarga tentang PD3I yang Pengiriman dan pengambilan spesimen kasus PD3I
2 Adanya penemuan kasus PD3I
masih rendah Pelaksanaan Surveilans PD3I (RCA)
BAB V
RENCANA KEGIATAN TAHUN 2019
Tabel 5.1 Rencana usulan kegiatan program PTM tahun 2019
Kebutuhan Sumber Daya Indiktor Sumber
No Kegiatan Tujuan Sasaran Target
Dana Alat Tenaga Keberhasilan Biaya
Menambah pengetahuan tentang PTM Masyaraka 2.700.000 Tim Penemuan BOK
Alat ukut TB dan
Sosialisasi PTM(Penyakit Tidak dan mendeteksi dini faktor resiko t (Honor Posbindu kasus PTM dan
BB, cek GDA , AU,
1 Menular) dan Pelaksanaan penyekit degeneratif 100% Petugas) PTM penanganan
kolesterol, buku
Posbindu 17.550.000 secara cepat
register PTM
(konsumsi) dan tepat
Untuk mendeteksi dini adanya penyakit Tim Penemuan BOK
Screning PTM ke sekolah SMA tidak menular 1.950.000 Posbindu kasus dapat di
2 100% Set Screning PTM
sederajat (Honor Petugas) PTM tangani secara
cepat dan tepat
Untuk mendeteksi dini adanya kanker Petugas Penemuan BOK
servik dan payudara dan kanker Psbindu kasus dapat di
1.350.000 Set Pemeriksaan
3 Pemeriksaan IVA dan Sadari payudara 100% PTM dan tangani secara
(Honor Petugas) IVA
bidan cepat dan tepat
desa
4 Penemuan dini kasus PD3I Untuk mencegah penyebaran lebih 100% 500.000 Set Screning PD3I, Petugas Penemuan BOK
luas Buku Register Imunisasi kasus dapat di
dan tangani secara
Petugas cepat dan tepat
Psbindu
PTM
Petugas Penemuan
Imunisasi kasus dapat di
Pelaksanaan pencarian dan Untuk mencegah penyebaran lebih Set Screning PD3I, dan tangani secara
5 100% 1.000.000
konfirmasi kasus PD3I luas Buku Register Petugas cepat dan tepat
Psbindu
PTM
Petugas Penemuan BOK
Imunisasi kasus dapat di
Set Screning PD3I, dan tangani secara
6 Untuk menentukan diagnosa 100% 1.000.000
Buku Register Petugas cepat dan tepat
Pengiriman dan pengambilan Psbindu
spesimen kasus PD3I PTM
7 Pelaksanaan Surveilans PD3I Untuk mencegah penyebaran lebih 100% 5.400.000 Set Screning PD3I, Petugas Penemuan BOK
(RCA) luas (Honor Buku Register Imunisasi kasus dapat di
Petugas) dan tangani secara
Petugas cepat dan tepat
Psbindu
PTM
Petugas Penemuan BOK
3.510.000
Imunisasi kasus dapat di
(Konsumsi)
Pelaksanaan KIE Pencegahan Set Screning PD3I, dan tangani secara
8 Untuk menambah pengetahuan 100% 900.000
dan Pengendalian PD3I Buku Register Petugas cepat dan tepat
(Honor
Psbindu
Petugas)
PTM
PENANGGUNG JAWAB
PROGRAM PTM (Penyakit Tidak Menular)
UMALAH
NIP. 19830410 201001 2 008