Anda di halaman 1dari 5

PANDUAN

UPAYA PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT


TIDAK MENULAR

PEMERINTAH KABUPATEN BOJONEGORO


DINAS KESEHATAN KABUPATEN BOJONEGORO
PUSKESMAS PADANGAN
TAHUN 2022
BAB I
DEFINISI

Penyakit tidak menular (PTM) merupakan penyakit yang tidak bisa ditularkan
dari orang ke orang, yang perkembangannya berjalan perlahan dalam jangka waktu
yang panjang (kronis).
Penyakit Tidak Menular (PTM) adalah penyakit yang bukan disebabkan oleh
infeksi kuman,virus, atau bakteri. Yang termasuk kategori PTM ini diantaranya adalah
stroke, penyakit jantung koroner, kanker, diabetes melitus, penyakit paru obstruktif
kronis (PPOK) ,hipertensi,hiperkolesterol, Cedera dan Gangguan Indera dan
Fungsional.
Faktor Risiko Penyakit Tidak Menular (PTM) yang dapat menjadi penyebab adalah :

 Merokok; merokok dan menggunakan roko elektrik dapat menyebabkan


keruskan pada pembuluh darah.
 Kurang Aktifita Fisik; menyebabkan penumpukan lemak dan mengurangi
kebugaran tubuh.
 Kurang Konsumsi Buah dan Sayuran; menyebabkan kekurangan serat yang
bermanfaat untuk kesehatan.
 Konsumsi Alkohol; memilki dampak terhadap kesehatan hati, ginjal, otak, dll.
 Konsumsi gula, garam, minyak berlebih yang berdampak pada tekanan
darah ,cholesterol, dan gula darah

Pada perjalanan awal, PTM  sering tidak bergejala, banyak yang tidak mengetahui
dan menyadari jika mengidap PTM. Hal tersebut membuat kesadaran untuk
memeriksakan diri / deteksi dini kurang. Sehingga banyak yang periksa ketika sudah
terjadi komplikasi dari PTM.
Upaya pengendalian dan pencegahan PTM dan faktor risikonya dilaksanakan mulai
dari pencegahan, deteksi dini, pengobatan, dan rehabilitasi. Kegiatan pencegahan
dan deteksi dini dapat dilaksanakan melalui pemberdayaan masyarakat melalui
Posbindu dan skrining kesehatan. Sedangkan deteksi dini, pengobatan, dan rehabilitasi
di fasilitas pelayanan kesehatan, baik fasilitas kesehatan tingkat pertama (FKTP) di
wilayah Kecamatan Padangan. maupun fasilitas kesehatan rujukan tingkat lanjut
(FKRTL) .
BAB II
RUANG LINGKUP

Ruang Lingkup Upaya pengendalian dan pencegahan Penyakit Tidak Menular :

1. Sekolah yang ada di wilayah Puskesmas atau Puskesmas melaksanakan KTR


sebanyak 70 % dari jumlah sekolah yang ada di kecamatan Padangan. Jumlah
sekolah di kecamatan Padangan sebanyak 45 sekolah.

2. Presentase merokok penduduk usia 10- 18 tahun < 8,9%. Jumlah penduduk usia
10 – 18 tahun di kecamatan Padangan sebanyak 2503 orang

3. Puskesmas dan jejaring/ faskes diwilayahnya melayani Upaya Berhenti Merokok


(UBM) ≥ 40%. Puskesmas dan jejaring/ faskes di kecamatan Padangan
sebanyak 41.

4. Pelayanan Kesehatan Usia Produktif 100%. Jumlah penduduk usia 15 – 59


tahun di kecamatan Padangan sebanyak 26820

5. Deteksi Dini Faktor Risiko PTM usia ≥ 15 tahun 80%. Jumlah penduduk usia ≥ 15
tahun di kecamatan Padangan sebanyak 33767.

6. Deteksi Dini kanker payudara dan kanker serviks pada perempuan usia 30-50
tahun atau perempuan yang memiliki riwayat seksual aktif 40%. Jumlah
perempuan usia 30-50 di kecamatan Padangan sebanyak 2690.
BAB III
TATALAKSANA PELAYANAN

Tatalaksana pelayanan upaya pengendalian dan pencegahan penyakit Tidak


Menular

1. Sekolah yang ada di wilayah Puskesmas atau Puskesmas melaksanakan KTR


sebanyak 70 %. Dilaksanakan skrining ke Sekolah yang ada di Kecamatan
Padangan melalui kegiatan UKS, Posbindu Remaja, Skrining Anak Usia Remaja

2. Presentase merokok penduduk usia 10- 18 tahun < 8,9%. Dilakukan melalui
kegiatan skrining penduduk usia 10 – 18 tahun melalui Posyandu Remaja,
skrining AUSREM dan sekolah

3. Puskesmas dan jejaring/ faskes diwilayahnya melayani Upaya Berhenti Merokok


(UBM) ≥ 40%. Merupakan Pukesmas beserta jejaringnya yang melakukan
pelayanan Usaha berhenti merokok oleh seorang konselor yang ada di
Pukesmas berserta jejaringnnya

4. Pelayanan Kesehatan Usia Produktif 100%. Penduduk usia 15 – 59 tahun di


kecamatan Padangan mendapatkan skrining minimal 1 tahun sekali. Kegiatan ini
dilakukan melalui program Posbindu dan Posbindu Lansia

5. Deteksi Dini Faktor Risiko PTM usia ≥ 15 tahun 80%. Penduduk usia ≥ 15 tahun
di kecamatan mendapatkan skrining minimal 1 tahun sekali. Kegiatan ini
dilakukan melalui program Posbindu dan Posbindu Lansia

6. Deteksi Dini kanker payudara dan kanker serviks pada perempuan usia 30-50
tahun atau perempuan yang memiliki riwayat seksual aktif 40%. Perempuan
usia 30-50 di kecamatan Padangan mendapatkan Pemeriksaan setiap 3 tahun
1x di Pukesmas beserta jejaringnya.
BAB IV
DOKUMENTASI

Pencatatan dan pelaporan kegiatan dilakukan setiap bulan di akhir bulan.


Monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan dilakukan tiap bulan sekali oleh
pelaksana kegiatan P2PTM dan program Posbindu ke PJ MUTU UKM
ESENSIAL, selanjutnya dilaporkan ke Kepala Puskesmas.
Pencatatan dan pelaporan hasil upaya P2PTM dilakukan melalui form deteksi
dini kemudian di laporkan ke Dinkes melalui web SIPTM setiap bulan sekali.

Anda mungkin juga menyukai