Anda di halaman 1dari 19

Batu saluran kemih (3A)

Uretritis non-GO dengan


Komplikasi epididimitis (3A)

QONITIYA NURIYAH
21801101118
BATU SALURAN KEMIH (3A)
• Definisi : Massa keras seperti batu yang
terbentuk disepanjang saluran kemih, baik
saluran kemih atas (ginjal dan ureter) maupun
saluran kemih bawah (VU dan urethra) yang
dapat menyebabkan nyeri, perdarahan,
penyumbatan aliran kemih dan infeksi.
• ETIOLOGI : Belum dapat dipastikan etiologi
dari BSK, namun ada faktor yang berpengaruh

Faktor Resiko
1. Jenis Kelamin (Laki-laki)
2. Kondisi geografi
3. Kurang minum
4. Jenis diet dan cairan yang diminum
5. Kurang aktivitas
Macam-macam batu :

1. Batu kalsium oksalat (70-75%)

2. Batu asam urat (15%)

3. Batu kalsium fosfat

4. Batu struvit (4-6%)

5. Batu Sistin (1-2%)


patofisiologi

(1) Ekskresi bahan pembentuk batu Terbentuk kristal dalam keadaan


(bahan organik-anorganik dalam metastase dalam urine ->
Faktor Pembentuk Kristal
urine) Perubahan Fisiko-Kimiawi
(2) Penurunan inhibitor kristal Supersaturasi

Agregat kristal menempel pada


Agregasi kristal (menarik bahan
epitel saluran kemih dan
lain sehingga terbentuk kristal yang
membentuk agregat yang lebih
lebih besar)
besar -> Batu saluran kemih
Gejala
Batu Ureter:
• Upper ureter: nyeri di flank dan lumbar
• Mid ureter: nyeri merambat ke anterior dan caudal (region ilica)
• Lower ureter and UVJ stone: menjalar ke bokong dan testis, kalo cewek
ke labia mayora
1. Nyeri kolik
2. Hematuria
Batu Vesika Urinaria:
3. Pancaran BAK tiba-tiba terhanti dan kembali mengalir bila berganti
posisi
4. Disuria
Batu Urethra:
5. BAK tiba-tiba jadi menetes dan aliran BAK terpecah
6. Nyeri pada glans (anterior) atau perineum (posterior)
7. Batu dapat teraba sebagai benjolan keras di urethra pars bulbosa
Pemeriksaan fisik
1. Pemeriksaan fisik: Hipertensi dan Demam
2. Palpasi:
a. Sudut costovertebrae: nyeri tekan, nyeri kolik, pembesaran ginjal
b. Supra simfisis: nyeri tekan, teraba batu, VU penuh.
c. Genetalia eksterna: teraba batu di urethra
Pemeriksaan penunjang
1. Urinalisis: hematuria, leukosituria, kristaluria dan pH <6 (Batu sistin
dan asam urat) pH >7,2 (Batu fosfat dan struvit)

2. Intravenous Pyelogram (IVP): menilai anatomi dan fungsi ginjal


3. Ultrasonografi (USG): menunjukkan ukuran, bentuk, posisi batu dan
adanya obstruksi. Susah menunjukkan batu ureter dan membedakan
klasifikasi batu.

4. Sinar X abdomen: Densitas tinggi (Batu kalsium oksalat dan kalsium


fosfat) Densitas rendah (Batu struvit dan sistin).
Ddx

1. BPH (Hiperplasi Prostat Benigna)


2. Radang saluran kemih (Glomerulonefritis,
Pyelonefritis, Cystitis)
3. Appendicitis
Tatalaksana
Planning :
1. Kolik: Atropin 0,5-1 mg (IM)
2. Infeksi: Amoksisilin 500 mg (oral) 3x1 sehari
3. ESWL (Extracorporeal Shockwave Lithotripsy)
4. Endourologi (Uteroskopi)
5. Operasi (Nefrolitotomi, Ureterolitotomi, Vesikolitotomi,
Uretrolitotomi)
Uretritis non-GO dengan Komplikasi
epididimitis (3A)
Definisi:
• Uretritis non-GO merupakan peradangan pada
uretra yang tidak disebabkan oleh bakteri
 Chlamydia trachomatis. 
• Invasi bakteri (Chlamydia trachomatis) pada
uretra> penempelan bakteri pada urothelium
uretra> menginfeksi> uretritis non-go>
• Menyebabkan dysuria dan secret pada uretra
Epididimitis
Epididimitis merupakan suatu inflamasi yang
terjadi pada epididimis.

Etiologi:
• Infeksi
• Penyakit menular seksual
• Penggunaan amiodaron
• Prostatitis
Patofisiologi
• Penjalaran bakteri (Chlamydia trichomatis)
secara ascending.
• Uretra pars prostatika> duktus ejakulatorius
vesika seminalis> vas deferens> epididimis
Gejala
• Sering BAK
• Rasa perih dan terbakar saat BAK
• Duh tubuh
• Demam
• Nyeri pada daerah preputium
• Nyeri pada skrotum (mulai dari belakang, lalu
menyabar ke seluruh testis)
Pemeriksaan fisik
• Bengkak pada testis, merah
• Kulit skrotum teraba panas, bengkak
• Pembesaran getah bening di daerah inguinalis
Pemeriksaan penunjang
• Swab uretra: mengetahui jenis gram bakteri
• Urinalisis: bekteriuria, leukosituria
• Pemeriksaan DL: leukositosis
Ddx
• Orchitis
• Hernia inguinalis inkaserata
• Torsio testis
• Trauma testis
• Seminoma testis
Tatalaksana
• Non farmako:
• Tirah baring
• Mengurangi aktivitas

Farmako
• Analgesik
1. Azithromycin 1 g x 1
2. Doxycycline 2x100 mg/hari selama 7 hari

Anda mungkin juga menyukai