Anda di halaman 1dari 25

LEARNING ISSUE LBM 1 MASALAH URO-

REPRO

Devi Satya Maulida


30101900058
SKENARIO
1 . ME N GA PA T ER JADI K ELU HA N N Y E RI P I N G GAN G KAN A N YA N G
MEN JAL AR D I S EKI TA R PAHA HI N GG A KEM A LUAN YA N G TI M B U L
M EN DADA K DA N HI L AN G T I M B UL ?

Nyeri Kolik  Nyeri kolik terjadi akibat spasmus otot polos ureter karena gerakan peristaltiknya terhambat oleh batu,
bekuan darah, atau oleh benda asing lain. Nyeri ini dirasakan sangat sakit, hilang-timbul sesuai dengan gerakan
peristaltik ureter. Pertama-tama dirasakan di daerah sudut kosto-vertebra kemudian menjalar ke dinding depan
abdomen, ke regio inguinal, hingga ke daerah kemaluan
2 . M EN G APA PADA PAS I E N D I TE M U KA N R I WAYAT
KE N CI N G B ER PAS I R DA N K EM E R AHAN ?

Kencing Kemerahan

Kencing Berpasir

Adanya batu pada saluran kemih dapat membuat urin menjadi seperti
berpasir, hal tersebut dikarenakan sifat batu tersebut mudah rapuh / pecah.
Dalam kondisi tertentu, batu dalam saluran kemih dapat pecah dan akhirnya
membentuk material-material kecil ataupun serbuk putih seperti pasir yang
akan keluar bersamaan dengan air kencing ketika BAK.
3 . BAG AI M A N A PATO F I S IO LO GI DA RI KA S U S D I ATAS ?
4 . B A G A IM A N A
TE O R I
PE M BE N T U K A N
BATU ?
 BSK terdiri atas kristal-kristal yang tersusun oleh bahan organik dan anorganik yang terlarut didalam urin 
normalnya dalam keadaan metastable (tetap larut)  jika terjadi stasis urin maka terjadi presipitasi kristal

 Kondisi metastable (tetap larut) dipengaruhi oleh suhu, pH larutan, adanya koloid di dalam urin,
konsentrasi solute di dalam urine, laju aliran urin di dalam saluran kemih, atau adanya korpus alineum di
dalam saluran kemih yang bertindak sebagai inti batu

 Stasis urin  kristal-kristal mengadakan presipitasi membentuk inti batu (nukleasi)  agregasi  menarik
bahan lain  kristal menjadi lebih besar

 Walaupun ukurannya cukup besar, tapi agregat kristal masih rapuh dan belum cukup kuat untuk membuat
obstruksi saluran kemih  menempel pada epitel saluran kemih (membentuk retensi kristal)  agregasi
lebih banyak  batu lebih besar  obstruksi saluran kemih
 Penghambat pembentukan BSK :
1) Ion Magnesium (Mg2+)  penghambat pembentukan batu karena jika berikatan dengan oksalat akan
membentuk garam oksalat  jumlah oksalat yang berikatan dengan kalsium (Ca2+) turun  tidak terjadi
pembentukan BSK kalsium oksalat
2) Sitrat  berikatan dengan kalsium (Ca2+)  membentuk garam kalsium sitrat  kalsium (Ca2+) yang
berikatan dengan oksalat atau fosfat akan turun  tidak terjadi pembentukan BSK kalsium oksalat ataupun
kalsium fosfat
3) Protein dan senyawa organik  Glikosaminoglikan (GAG), protein Tamm Horsfall (THP), uromukoid,
nefrokalsin, osteopontin  menghambat pertumbuhan kristal, agregasi kristal, ataupun retensi kristal  tidak
terjadi pembentukan BSK
5 . APA SA JA ET I O LO G I & FA KTO R R I S I KO PA DA KA S US DI SK EN AR I O?

Etiologi

Terbentuknya batu saluran kemih diduga ada hubungannya dengan gangguan aliran urine, gangguan metabolik,
infeksi saluran kemih, dehidrasi, dan keadaan-keadaan lain yang masih belum terungkap (idiopatik).
Faktor Risiko

 Faktor intrinsik
1. Herediter (keturunan) : penyakit ini diduga diturunkan dari orang tuanya
2. Umur : penyakit ini paling sering didapatkan pada usia 30 – 50 tahun
3. Jenis kelamin : jumlah pasien laki-laki tiga kali lebih banyak dibandingkan dengan pasien perempuan

 Faktor Ekstrinsik
1. Faktor Lingkungan (geografis & iklim) : Batu saluran kemih juga lebih banyak terjadi pada daerah yang bersuhu tinggi dan area
yang gersang/ kering dibandingkan dengan tempat/ daerah yang beriklim sedang
2. Asupan air : kurangnya asupan air dan tingginya kadar mineral kalsium pada air yang dikonsumsi, dapat meningkatkan insiden
batu saluran kemih
3. Diet : diet banyak purin, oksalat, dan kalsium mempermudah terjadinya penyakit batu saluran kemih
4. Pekerjaan : penyakit ini sering dijumpai pada orang yang pekerjaannya banyak duduk atau kurang aktifitas atau sedentary life.
5. Kebiasaan menahan buang air kemih : Kebiasaan menahan buang air kemih akan menimbulkan stasis air kemih yang dapat
berakibat timbulnya Infeksi Saluran Kemih (ISK). ISK yang disebabkan kuman pemecah urea sangat mudah menimbulkan jenis
batu struvit. Selain itu dengan adanya stasis air kemih maka dapat terjadi pengendapan Kristal.
6 . A PA H U B U N G A N I B U
PA S I E N YA N G P E R N A H
M E N JA L A N I O P E R A S I
P Y E L O L I T H O TO M Y D E N G A N
K E LU H A N PA S I E N D I
SKENARIO?

Karena salah satu etiologi dari


Batu saluran kemih adalah
Herediter atau keturunan, dan ada
beberapa gen yang mempengaruhi
atau mempercepat terbentuknya
batu :
• Calsium-Sensing Reseptor
(CASR)
• Vitamin D Reseptor (VDR)
• Osteopontin (OPN)
• Claudin 14 (CLDN 14)
7 . A PA HU B U N GAN PAS I E N S E HAR I HAR I M I N U M DAR I
A I R SU M U R DI R U M A HN YA D EN GA N KELU HAN N YA?

• Umumnya, air itu memiliki zat-zat yang mengandung mineral tertentu seperti Ca dan Mg.

• Apabila air sumur langsung dikonsumsi tanpa dilakukan pemanasan terlebih dahulu, maka kandungan
kalsium pada air yang tinggi akan mengendap pada saluran kemih yang pada kondisi tertentu akan
mengalami kejenuhan (saturasi) sehingga timbul penyakit urolithiasis (batu saluran kemih). 

• Kesadahan air sumur yang dikonsumsi secara terus-menerus mengakibatkan terakumulasinya endapan
CaCO3 dan MgCO3. Partikel-partikel CaCO3 dan MgCO3 yang berada di dalam larutan yang jenuh
(supersaturated) akan mengendap di dalam nukleus ginjal sehingga akhirnya membentuk batu.
8 . APA DI AG N OS I S DA N DD PA DA KA S US DI ATA S?

Nyeri pinggang Riwayat BAK Ibu pasien ada


Kebiasaan minum
kanan  menjalar berpasir & Pekerjaan = petani Riwayat operasi
air sumur
sampai kemaluan kemerahan pyelolithotomi

Urinalisa  Urea darah = 80 Kreatinin = 2,6


Nyeri ketok Ginjal kanan
hematuria & mg/dL (Normal : 8- mg/dL (Normal :
CVA (+) ballottement (+)
leukosituria 24 mg/dL) 0,6-1,2 mg/dL)

USG  hydronephrosis
grade 2 & tdk ada batu
pada ginjal

UROLITHIASIS

URETEROLITHIASI
S
UROLITHIASIS

LOKASI BATU GEJALA

Ginjal Nyeri regio flank / nyeri pinggang, dapat berupa :


(Nephrolithiasis)  Nyeri kolik akibat aktivitas pristaltik otot polos system kalises
 Non-kolik akibat peregangan kapsul ginjal, hidronefrosis, atau infeksi pada
ginjal
 Nyeri CVA (+)

Ureter Nyeri pinggang kolik (akibat peristaltic) dan menjalar (nyeri alih), tergantung
(Ureterolithiasis) letak batu :
 Proksimal  pinggang setinggi pusar (T10)
 Media  medial paha, inguinal, skrotum (L1-3)
 Distal  ujung penis (S2-3) + disuria
Vesica  Gejala iritatif (frekuensi, urgensi, nocturia)
(Vesicolithiasis)  Miksi tbtb berhenti & jadi lancar kembali dengan perubahan posisi tubuh
(kesulitan BAK posisional)
Urethra  Miksi tbtb berhenti  retensi urin
(Urethrolithiasis)  Batu di uretra anterior  benjolan keras di penis / tampak di meatus uretra
eksterna
 Batu di uretra posterior  nyeri di perineum / rektum
9 . A PA SA JA PX P E N U N JA N G PADA K AS U S D I ATA S ?

PX SEDIMEN menunjukkan adanya: leukosituria, hematuria, dan dijumpai


URIN kristal-kristal pembentuk batu

PX KULTUR mungkin menunjukkan adanya pertumbuhan kuman pemecah


URIN urea.

PX FAAL
untuk mencari kemungkinan terjadinya penurunan fungsi ginjal
GINJAL

diduga sebagai faktor penyebab timbulnya batu saluran kemih


ELEKTROLIT (antara lain kadar: kalsium, oksalat, fosfat maupun urat di
dalam darah maupun di dalam urine).
CT-SCAN NON
GOLD STANDART
KONTRAS

Axial non-contrast CT image (a) shows a


small calculus at the mid-pole region of the
right kidney.
USG

• Bentuk seperti biji kopi. Hiperechoic dengan acoustic shadow


• Parenkim lebih hipoekoik dibanding,
hepar dan lien
• Pada bagian medula lebih hipoekoik
dibanding kortek
BNO – IVP atau Blass Nier Overzicht Intravenous Pyelogram adalah pemeriksaan radiografi dari traktus
BNO-IVP urinarius (renal, ureter, kandung kemih, uretra ) dengan memasukan bahan media kontras kedalam traktus
urinary melalui pembuluh darah vena.

NEFROLITHIASIS URETHEROLITHIASI VESICOLITHIASIS


S
1 0 . BAGA I M A N A TATAL A KSA N A PADA S K EN AR I O DI ATAS ?

Indikasi untuk melakukan tindakan/terapi pada batu saluran kemih adalah jika batu telah telah menimbulkan: obstruksi, infeksi,
atau harus diambil karena sesuatu indikasi sosial.

Terapi Konservatif
ESWL Alat ini dapat memecah batu ginjal, batu ureter proksimal, atau batu buli-buli tanpa
(Extracorporeal melalui tindakan invasif dan tanpa pembiusan yakni menggunakan gelombang kejut yang
Shockwave Lithotripsy) dihasilkan oleh mesin dari luar tubuh.

Mengeluarkan batu yang berada di dalam saluran ginjal dengan cara memasukkan alat
PNL
endoskopi ke sistem kalises melalui insisi pada kulit. Batu kemudian dikeluarkan atau
(Percutaneous Nephro
dipecah terlebih dahulu mencadi fragmen-fragmen kecil.
Litholapaxy)

Memasukkan alat ureteroskopi per-uretram guna melihat keadaan ureter atau sistem
pielo-kaliks ginjal. Dengan memakai energi tertentu, batu yang berada di dalam ureter
Ureteroskopi
maupun sistem pelvikalises dapat dipecah melalui ureteroskopi ini.

Memecah batu buli-buli atau batu uretra dengan memasukkan alat pemecah batu
Litotripsi
(litotriptor) ke dalam buli-buli

Meliputi pielolitotomi atau nefrolitotomi untuk mengambil batu pada saluran ginjal
Bedah Terbuka
dan ureterolitotomi untuk batu di ureter
1 1 . APA KO M P L I K AS I DAR I PAS I E N S K EN AR I O DI ATAS ?

Anda mungkin juga menyukai