Anda di halaman 1dari 23

LAPORAN KASUS

 
APENDISITIS AKUT

dr. Indriani Wijaya


Pendamping : dr Tatit Eko Atmojo
IDENTITAS
PASIEN
Nama : Ny.S
Usia : 40 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Selogiri
Agama : Islam
Pekerjaan : wiraswasta
MRS : 10 oktober 2021
ANAMNESIS
 Keluhan Utama
Nyeri Perut Kanan Bawah
 

 Riwayat Penyakit Sekarang


Pasien datang dengan keluhan nyeri perut kanan bawah sejak sepuluh hari Sebelum
Masuk Rumah Sakit (SMRS). Nyeri dirasakan terus-menerus dan menjalar sampai ke
perut kiri dan bagian belakang, nyeri dirasakan seperti tertusuk-tusuk dan dirasakan
makin lama makin memberat. Nyeri dirasakan memberat saat perut ditekan dan
pasien bergerak, sehingga pasien susah beraktivitas. Pasien mengeluh nyeri pada
perut kanan bawah semakin memberat hebat sejak tadi pagi Sebelum Masuk
Rumah Sakit.
Pasien juga mengeluh tidak nafsu makan sejak 2 hari yang lalu, mual, muntah
disangkal. Pasien mengalami demam sejak satu hari Sebelum Masuk Rumah Sakit,
demam dirasakan terus-menerus sepanjang hari.
Pasien dapat BAB , dapat flatus, BAK normal. Pola makan pasien jarang
mengkonsumsi sayuran dan buah-buahan.
ANAMNESIS
 Riwayat Penyakit Dahulu  Kebiasaan, Sosial, dan
 Riwayat keluhan serupa disangkal Lingkungan
 Riwayat demam lama disangkal  Pasien jarang sekali makan makanan
 Riwayat alergi obat atau makanan tidak berserat
ada
 Riwayat trauma tidak ada
 Riwayat operasi sebelumnya tidak ada
  Riwayat Penyakit Keluarga
 Tidak ada anggota keluarga yang mengalami
keluhan serupa
 Keluarga tidak memiliki riwayat alergi obat
atau makanan
PEMERIKSAAN FISIK
 Keadaan Umum
Keadaan umum : lemah , tampak sakit sedang
Kesadaran : E4V5M6
 
 Tanda-Tanda Vital
TD : 120/80 mmHg
HR : 85x/menit, reguler, isi dan tegangan cukup
RR : 20x/menit, reguler, kedalaman cukup
T : 38,00C
BB : 70 kg
TB : 155 cm
 PEMERIKSAAN
Kepala : Simetris
Mata : Conjungtiva Anemis (-/-) Sklera Ikterik (-/-)
Hidung : Deviasi (-) Discharge (-) Perdarahan (-)
Telinga : Simetris kanan kiri
Mulut : Sianosis (-) Mukosa bibir lembab (+) nyeri telan (-)
PEMERIKSAAN FISIK
 Thorax
Jantung
Inspeksi : Ictus Cordis tak tampak pada SIC IV
Palpasi : Ictus Cordis teraba di SIC IV
Perkusi : Redup
Auskultasi : S1 dan S2 tunggal, regular, bising jantung (-)

Paru- paru
Inspeksi : Simetris (+) Retraksi dada (-) deformitas(-)
Palpasi : vocal fremitus simetris, ketertinggalan nafas (-)
Perkusi : Sonor pada kedua lapang paru
Auskultasi : Vesikuler (+/+) ronkhi (-/-) wheezing (-/-)
PEMERIKSAAN FISIK
 Abdomen
Inspeksi : Dinding perut datar, simetris, jejas (-)
Auskultas : Bising usus (+), peristaltic normal
Perkusi : Timpani seluruh lapang abdomen
Palpasi : Supel , Massa (-), defans muscular (-), Nyeri tekan (+) kuadran kanan
bawah (Mc.Burney sign), Nyeri lepas (+) Psoas sign (+). Obturator sign (+),
Rovsing sign (+)

 Ekstremitas
Tidak ditemukan edema dan akral hangat, arteri dorsalis pedis teraba kuat,
CRT<2s.

 Genital
Tidak dilakukan pemeriksaan
PEMERIKSAAN PENUNJANG
 DARAH RUTIN
Hemoglobin : 15.8 gr/dl (12-16)
Hematokrit : 48,1% (38-47)
Trombosit : 439.000/mm3 (140.000-440.000)
Eritrosit : 5.91 juta/ mm3 (4.2 juta – 5.4 juta)
Leukosit : 12.000/mm3 (4100 – 10900)
Eosinophil : 0.8 % (1-3)
Basofil : 0.2 % (0-1)
Neutrofil : 71/1 % (38-69)
Limfosit : 24.7 % (22-40)
Monosit : 3.2 % (2-8)

 KIMIA KLINIK
GDS : 128 mg/dl (75 - 140)
Ureum : 39 mg/dl (10-50)
Creatinin : 0,7 mg/dl (0,5-0,9)
SGOT : 28u/l (<37)
SGPT : 19u/l (<42)
 IMUNOSEROLOGI
HbsAg (Non Reaktif)
Swab antigen (-)
PEMERIKSAAN
PENUNJANG
• USG ABDOMEN
• Mc Burney:
• Target sign(+)
• Infiltrat(+)
• Amentum(+)
DIAGNOSIS DAN
 DIAGNOSIS
TATALAKSANA
Appendisitis Akut

 DIAGNOSIS BANDING
Peritonitis
  Konsul SP.B : Puasa Persiapan OP, Program
 PENATALAKSANAAN CITO Appendektomi sampai Laparotomi
 Ranap  Monitoring : Vital sign, keluhan
 Diet bubur nasi  Edukasi : Menjelaskan kepada keluarga
 Inf RL 20 tpm pasien tentang penyakit, tindakan yang akan
dilakukan , prognosis, dan pengobatan
 Inj norages 1g/12 jam setelah operasi
 Inj Ranitidin 50 mg/12 jam
 Inj Cefeperazone 1gr/12 jam
Problem List (Dx Initial Diagnosis
Awal, Dx Syndrom, (Penyebab Atau Planning Planning
Cue & Clue Planning Terapi
Problem Dx Diagnosis Monitoring
List Lain) Etiologi)
wanita, 40 Tahun 1. Nyeri Perut 1. USG Non • Monitoring keluhan
Ax 1. Nyeri Perut Kanan Bawah abdomen Farmakologi: • Monitoring TTV
•Nyeri perut kanan Kanan Bawah 1.1 Appendisitis •Diet bubur nasi • Monitoring urine
bawah 2. Demam 1.2 ISK ouput
•Nyeri perut kanan 3. Leukositosis Farmakologi: • Monitoring hasil lab
bawah menjalar ke kiri 2. Leukositosis Inf RL 20 tpm
lalu ke belakang 2.1 Appendisitis
•Pola makan pasien 2.2 Peritonitis Inj norages 1g/12 jam
jarang mengkonsumsi 3. USG abdomen Inj Ranitidin 50 mg/12 jam
sayuran dan buah- 3.1 Mc Burney:
buahan Target sign(+) Inj Cefeperazone 1gr/12
Infiltrat(+) jam
Pemeriksaan Fisik Amentum(+)
Puasa Persiapan OP
•Suhu febris (38,90C)
Program CITO
•Nyeri tekan (+)
Appendektomi sampai
kuadran kanan bawah
Laparotomi
(Mc.Burney sign)
•Nyeri lepas (+)
•Psoas sign (+)
•Obturator sign (+)
• Rovsing sign (+)

Pemeriksaan
Penunjang
•Peningkatan leukosit
(22.000/mm3)
•Hitung jenis leukosit di
dapatakan Shift to the
Left.
ANALISIS KASUS
ANAMNESIS
Keluhan Utama: Nyeri Perut Kanan Bawah
Nyeri dirasakan terus-menerus dan menjalar
sampai ke perut kiri dan bagian belakang
Tidak nafsu makan sejak 2 hari yang lalu, Pola
makan pasien jarang mengkonsumsi sayuran
dan buah-buahan
PEMERIKSAAN FISIK
Suhu tubuh pasien meningkat (38,00C)
Pemeriksaan abdomen ditemukan Nyeri
tekan (+) kuadran kanan bawah (Mc.Burney
sign), Nyeri lepas (+) Psoas sign (+). Obturator PENATALAKSANAAN
sign (+), Rovsing sign (+) Ranap
PEMERIKSAAN PENUNJANG Diet bubur nasi
Pemeriksaan penunjang laboratorium Inf RL 20 tpm
didapatkan peningkatan leukosit
(22.000/mm3) dan pada hitung jenis leukosit Inj norages 1g/12 jam
di dapatakan Shift to the Left. Inj Ranitidin 50 mg/12 jam
USG ABDOMEN
Inj Cefeperazone 1gr/12 jam
Mc Burney: Target sign(+)Infiltrat(+)
Amentum(+)
TINJAUAN PUSTAKA
 DEFINISI
Apendisitis merupakan peradangan apendiks vermiformis yang
disebabkan oleh adanya sumbatan berupa fekalit atau infeksi
 ETIOLOGI
 Kebiasaan makan makanan rendah serat konstipasi
 Fecolith
 Hiperplasia folikel lymphoid Carcinoid atau tumor lainnya
 Benda asing (pin, biji-bijian)
 Parasit E. histolytica

obstruksi lumen appendix Kongseti vaskuler Infeksi


Iskemik nekrosis
TINJAUAN PUSTAKA
 Persarafan parasimpatis apendiks n. vagus
 ANATOMI yang mengikuti a.mesenterika superior dan
a. apendikularis
 Persarafan simpatis  Nervus torakalis X

a. appendikularis cabang dari a.


ileocolica lanjutan dari a. mesenterika
superior.
TINJAUAN PUSTAKA
 PATOFISIOLOGI

Appendik hasilkan lendir 1-2ml/hari sekum


 Hipoksia Pembuluh
darah
Bendungan Tekanan Intralumen  Aliran Limfe terhambat
Obstruksi Mukus meningkat  Ulserasi mukosa
 Invasi bacteri

 Infeksi bacteri
Stimulasi Serabut  Edema bertambah
nyeri epigastricum/
saraf eferen visceral  Iskemik
Periumbilical setinggi T8-T10  Perluasan jaringan
sekitar

Appendisistis akut
fokal
TINJAUAN PUSTAKA
 PATOFISIOLOGI

Appendisistis akut Sekresi mukus Tekanan terus


fokal berlanjut meningkat

Peradangan meluas  Obstruksi vena


Nyeri Kanan
 Edema bertambah
Bawah (titik Mc mengenai  Bakteri akan
Burney) peritoneum setempat menembus dinding

Appendisitis supuratif akut


TINJAUAN PUSTAKA
 PATOFISIOLOGI

Appendisitis supuratif akut

Infark dinding
Aliran arteri Appendisitis
apendiks +
terganggu gangrenosa
gangren

Appendistis Dinding pecah


perforasi
TINJAUAN PUSTAKA
 GAMBARAN KLINIS
 Nyeri abdominal
 Mual-muntah biasanya pada fase awal.
 Nafsu makan menurun
 Obstipasi dan diare pada anak-anak.
 Demam , biasanya suhu naik > 380 C dn saat
terjadi perforasi suhu bisa mencapai > 390 C.

 PEMERIKSAAN FISIK
 Demam ringan :37,5 – 38 C, bila berlaku perforasi akan menjadi demam
lebih tinggi.
 Pemeriksaan Abdomen:
Inspeksi
Auskultasi
Perkusi
Palpasi
TINJAUAN PUSTAKA
TINJAUAN PUSTAKA
 PEMERIKSAAN PENUNJANG
 Laboratorium
 Leukositosis
 Ditemukan hitung jenis leukosit yang bergeser ke
kiri (Shift to the Left).
 Pemeriksaan urin
 Pencitraan Radiologis
 USG
 CT scan
 Appendicogram

Skor 1-4 bukan apendisitis


Skor 5-7 kemungkinan apendisitis
Skor 8-10 kemungkinana tinggi apendisitis.

skor 5-6 dianjurkan untuk diobservasi di rumah


skor >6 maka tindakan bedah sebaiknya
dilakukan.
TINJAUAN PUSTAKA
 TATALAKSANA
 Tindakan Operasi  Medikamentosa
 Appendiktomi  Perioperatif
 Laparoskopi Laparotomi  Pasca Operatif
TINJAUAN PUSTAKA
 DIAGNOSIS BANDING
GASTROENTERITIS KET INFEKSI PANGGUL
 Mual , muntah, dan Riwayat terlambat haid Suhu biasa lebih tinggi
diare mendahului rasa Nyeri mendadak difuse dari pada appendicitis
nyeri. didaerah pelvis Nyeri perut bagian
Tidak berbatas tegas. Pemeriksaan vagina: bawah lebih difus
Hiperperistaktik nyeri +penonjolan rongga Diseetai keputihan dan
Demam dan Leukositosis cavum douglas infeksi urin.
kurang menonjol. Kuldosentesis Pada colok vagina 
didapatkan darah nyeri panggul saat uterus
diayunkan

URETEROLITHIASIS KANAN DEMAM DENGUE


Ada riwayat kolik dari pinggang kanan ke Nyeri perut mirip
perut yang menjalar dari inguinal kanan peritonitis
Eritrosituria sering ditemukan Rumpel leede
Foto polos perut atau BNO IVP dapat Trombositopenia dan
memastikan penyakit ini. peningkatan hematokrit
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai