Anda di halaman 1dari 2

PANDUAN PRAKTIK KLINIS

KARSINOMA NASOFARING
ICD 10: C 11, C 11.0, C 11.1, C 11.2, C 11.8, C11.9
1. Pengertian Karsinoma nasofaring adalah karsinoma / tumor ganas yang berasal
dari sel epitel nasofaring.
2. Anamnesis 1. Telinga: Gembrebeg, tinitus, kurang dengar, telinga terasa terisi
air, telinga terasatersumbat.
2. Hidung: Hidung tersumbat menetap memberat, pilek-pilek,
mimisan, ingus berbau busuk dan kental
3. Mata: Diplopia, oftalmoplegi
4. Leher: Benjolan di leher yang semakin besar
5. Kepala: Nyeri kepala hebat, gejala parese Nn. craniales
3. Pemeriksaan Fisik 1. Inspeksi :
a. Rinoskopi anterior:
i. Tampak massa di nasofaring. Tampak secret bercampur
darah.
ii. Palatal phenomen (-)
b. Rinoskopi posterior :
i. Dengan kaca laring  tampak massa di nasofaring
c. Tampak pembesaran kelenjar leher
4. Kriteria Stadium I T1 N0 M0
Diagnostik Stadium II T2 N0 M0
Stadium III T3 N0 M0
T1-2 N1 M0
Stadium IV a T4a N0 M0
T4a N1 M0
T4a N2 M0
Stadium IV b T4b anyN M0
AnyT N3 M0
Stadium IV c Any T anyN M1
5. Diagnosis Kerja Karsinoma nasofaring WHO.. T.. N.. M.. stadium ... ECOG...
6. Diagnosis 1. Limfoepitelioma nasofaring
Banding 2. Limfoma maligna nasofaring
3. Hipertrofi adenoid nasofaring
4. Nasofaringitis
5. Angiofibroma nasofaring
7. Pemeriksaan 1. Endoskopi nasofaring
Penunjang 2. biopsi nasofaring
3. Bila perlu fine needle aspiration biopsy pada pembesaran KGB
leher
4. Pemeriksaan radiologi :
5. CT scan nasofaring dengan kontras
6. X-foto thorax AP lateral
7. USG abdomen
8. Terapi 1. Stadium I : Radioterapi
2. Stadium II : Radioterapi dan kemoradiasi
3. Stadium III : Radioterapi dan kemoradiasi
4. Stadium IV : Radioterapi dan kemoradiasi
9. Edukasi Penjelasan tentang tujuan dan risiko biopsi, penjelasan tentang
stadium tumor, rencana terapi, akibat dan efek samping selama dan
setelah pengobatan.
10. Prognosis 1. Quo ad vitam : dubia
2. Quo ad sanationam : dubia
3. Quo ad fungsionam : dubia
11. Indikator Medis Target : 80% biopsi nasofaring tanpa terjadi komplikasi paska tindakan
selesai dalam waktu 60 menit.
12. Kompetensi 1. Dokter spesialis THT level 4 untuk tindakan biopsi
2. Dokter spesialis THT subspesialis Onkologi level 4 untuk tindakan
kemoterapi
13. Kriteria Pulang 1. Tidak ada perdarahan
Rawat Inap (Post 2. Nyeri berkurang
Operasi FESS)
14. Kepustakaan 1. Bailey Byron J, Head and Neck Surgery-Otolaryngology, third
edition, volume two, Nasal Fracture, Lippincot William-Wilkins,
Philadelphia, USA, 2001 : 71A : 1637-1654
2. Guideline Penyakit THT-KL di Indonesia, Perhimpunan Dokter
Spesialis THT-KL Indonesia, 2007
3. Pengurus Pusat PERHATI – KL. PPK Prosedur Tindakan Clinical
Pathways Di Bidang THT- KL volume 1 ( oktober 2015)

Anda mungkin juga menyukai