PAPAT
PATIMAH.Ns.,M.Kep
Apa itu system perkemihan
PENGERTIAN SISTEM
PERKEMIHAN
Sistem perkemihan atau sistem urinaria,
adalah suatu sistem dimana terjadinya
proses penyaringan darah sehingga darah
bebas dari zat-zat yang tidak dipergunakan
oleh tubuh dan menyerap zat-zat yang
masih di pergunakan oleh tubuh.
Zat-zat yang tidak dipergunakan oleh tubuh
larut dalam air dan dikeluarkan berupa urin
(air kemih)
ORGAN YANG BERHUBUNGAN
DENGAN SISTEM PERKEMIHAN
2 GINJAL
2 URETER
1 VESIKA URINARIA
1 URETHRA
Anamnesa / Pemeriksaan fisik
sistem perkemihan
Umum Status kesehatan secara umum :
lemah, compos mentis
Tanda-tanda vital : tekanan darah, nadi,
pernapasan, dan suhu tubuh
Pemeriksaan fisik sistem perkemihan
melalui Inspeksi Palpasi Perkusi Auskultasi
Inspeksi
Kulit dan membran
mukosa. Catat warna,
turgor, tekstur, dan
pengeluaran keringat.
Kulit dan membran
mukosa yang pucat,
indikasi gangguan
ginjal yang
menyebabkan anemia.
Penurunan turgor kulit
merupakan indikasi
dehidrasi.
Abdomen Pasien posisi
terlentang, catat ukuran,
kesimetrisan, adanya massa
atau pembengkakan, kembung.
Untuk melihat meatus urinarius
Laki-laki posisi duduk atau
berdiri, tekan ujung gland penis
dengan memakai sarung tangan
untuk membuka meatus
urinary.
Pada wanita : posisi dorsal
litotomi, buka labia dengan
memakai sarung tangan.
Perhatikan meatus urinary
Palpasi
Untuk melakukan palpasi Ginjal Kanan: Posisi di sebelah kanan
pasien Letakkan tangan kiri dibawah abdomen diantara tulang
iga dan lengkung iliaka.
Tangan kanan dibagian atas. Anjurkan pasien nafas dalam dan
tangan kanan menekan sementara tangan kiri mendorong ke
atas.
pada puncak inspirasi tekan tangan kanan dalam-dalam di
bawah arcus aorta untuk menangkap ginjal di antar kedua
tangan (tentukan ukuran, nyeri tekan).
Pasien diminta membuang nafas dan berhenti napas, lepaskan
tangan kanan, dan rasakan bagaimana ginjal kembali waktu
ekspirasi.
palpasi Ginjal Kiri : Pindah di sebelah kiri penderita,
Tangan kanan untuk menyangga dan mengangkat dari
belakan. Tangan kiri diletakkan dengan lembut pada
kuadran kiri atas di lateral otot rectus, minta pasien
menarik nafas dalam, pada puncak inspirasi tekan tangan
kiri dalam-dalam di bawah arcus aorta untuk menangkap
ginjal di antar kedua tangan (normalnya jarang teraba).
b. Kandung kemih
1) Perkusi area diatas kandung kemih, dimulai 5cm diatas simfisis
2) Untuk mendeteksi perbedaan bunyi, perkusi kearah dasar
kandung kemih
3) Jika berisi urin menghasilkan bunyi pekak
Auskultasi
Fibrosis
Sikatrik
Striktur
Hambatan aliran
sperma
Derajat penyempitan striktur urethra
1. Ringan : oklusi terjadi
< 1/3 diameter lumen uretra
2. Sedang : oklusi terjadi
1/3 – 1/2 diameter lumen uretra
3. Berat : oklusi terjadi
< 1/2 diameter lumen uretra
dan teraba spongiofibrosis
Pemeriksaan
1. Anamnesis yang lengkap (uretritis, trauma dengan kerusakan pada
panggul, straddle injury (cedera akibat kecelakaan, instrumentasi pada uretra,
penggunaan kateter uretra, kelainan sejak lahir)
2. Inspeksi: meatus eksternus sempit,pembengkakan serta fistula (lubang yg
abnormal) di daerah penis,skrotum,perineum,
3. Palpasi: teraba jaringan parut sepanjang perjalanan uretra anterior; pada bagian
ventral penis, muara fistula bila dipijit mengeluarkan getah/nanah
3. Rectal toucher (colok dubur)
4. Uroflometri (tes yang ditujukan untuk mengukur aliran dan kekuatan
aliran urine saat seseorang buang air keci)
5. Ureterografi (pemeriksaan radiologi untuk uretra dengan menggunakan
media kontras positif yang diinjeksikan ke uretra proksimal )
6. Ureteroskopi (operasi)
8. IVP (intra vena pielografi) dan USG jika dicurigai mulai gangg. prostat
Komplikasi
Retensi urin/stasis urin ISK (prostatitis/sistitis)
divertikel uretra/buli abses peri uretra fistel
uretro-kutan karsinoma uretra.
Penatalaksanaan
1. Businasi (dilatasi urethra)
Batu cystine Cystine adl suatu asam amino. dpt terjadi krn
kongenital
Jenis batu pembentukan
Batu kalsium Penyebab : tingginya kadar kalsium urin
(hypercalciuria).
Rendahnya kadar citrat, tinggi oksalat &
Calcium oxalate monohydrates asam urat, ketidakadekuatan vol urin dpt
memicu pembentukan batu jenis ini