Pembimbing :
dr. Dumaria, SpB
ANATOMI
Sepasang organ yang terletak
retroperitoneal, setinggi kurang lebih pada
kolumna vertebra T12-L3 (ginjal kanan
lebih rendah daripada kiri)
Ukuran ginjal orang dewasa rata-rata
adalah 11,5 cm (panjang) x 6 cm (lebar) x
3,5 cm (tebal).
Pada margo medial sisi cekung ginjal
terdapat à hilus renalis yang dilalui oleh
vena renalis, arteri renalis, ureter, sistem
limfatik dan persarafan.
Ginjal mendapatkan aliran darah dari arteri
renalis yang merupakan cabang langsung
dari aorta abdominalis
ANATOMI
Ureter adalah organ yang berbentuk tabung
kecil, berfungsi mengalirkan urin dari ginjal
ke dalam vesica urinaria.
Panjangnya kurang lebih 20 cm.
Dindingnya terdiri atas mukosa yang dilapisi
oleh sel – sel transisional, otot polos sirkuler
dan longitudinal yang dapat melakukan
gerakan peristaltik, berfungsi mengalirkan
urin ke vesica urinaria.
Tiga tempat penyempitan:
1.Pelvi-ureter junction
2.Flexura marginalis (penyilangan a.illiaca
communis)
3.Tempat masuk ke Vesica Urinaria
ANATOMI
Organ berongga yang terdiri atas 3 lapis otot
detrusor yang saling beranyaman; di sebelah
dalam adalah otot longitudinal, ditengah otot
sirkuler dan paling luar otot longitudinal.
Terletak di inferior rongga peritoneum pada
dasar pelvis, bagian posterior simfisis pubis.
Berfungsi menampung urine dari ureter dan
kemudian mengeluarkannya melalui uretra
dalam mekanisme miksi (berkemih).
ANATOMI
Uretra merupakan tabung yang
menyalurkan urine ke luar dari buli –
buli melalui proses miksi.
Pada pria berfungsi juga dalam
menyalurkan cairan mani.
Kedua uretra ini dipisahkan oleh
spingter uretra eksterna.
Panjang uretra wanita kurang lebih 3 –
5 cm, sedangkan uretra pria dewasa
kurang lebih 23 – 25 cm.
DEFINISI
Batu saluran kemih adalah suatu penyakit yang di
sebabkan karena adanya batu di saluran kemih (ginjal,
ureter, kandung kemih, uretra) dan dapat menyebabkan
nyeri, perdarahan dan infeksi.
Pada batu saluran kemih dapat terjadi infeksi karena
adanya aliran urin yang terhambat sehingga akan
menyebabkan stagnansi dari urin.
EPIDEMIOLOGI
Setiap tahunnya 1 dari 1000 populasi yang dirawat di
rumah Sakit menderita urolithiasis
10% dari seseorang dapat menderita urolithiasis selama
hidupnya meskipun tidak memiliki gejala.
Laki-laki sering menderita urolithiasis dibandingkan
perempuan (3:1).
Risiko tinggi menderita Urolithiasis adalah 20-40 tahun.
Dengan puncak insiden terjadi pada usia 40-50 tahun.
Belum terdapat data angka prevalensi Batu Saluran Kemih
nasional di Indonesia. Di beberapa negara dunia sekitar 1-
ETIOLOGI