Anda di halaman 1dari 19

BATU SALURAN KEMIH

Bryan Eugenius Tolandak


03016021

Pembimbing :
dr. Dumaria, SpB
ANATOMI
 Sepasang organ yang terletak
retroperitoneal, setinggi kurang lebih pada
kolumna vertebra T12-L3 (ginjal kanan
lebih rendah daripada kiri)
 Ukuran ginjal orang dewasa rata-rata
adalah 11,5 cm (panjang) x 6 cm (lebar) x
3,5 cm (tebal).
 Pada margo medial sisi cekung ginjal
terdapat à hilus renalis yang dilalui oleh
vena renalis, arteri renalis, ureter, sistem
limfatik dan persarafan.
 Ginjal mendapatkan aliran darah dari arteri
renalis yang merupakan cabang langsung
dari aorta abdominalis
ANATOMI
 Ureter adalah organ yang berbentuk tabung
kecil, berfungsi mengalirkan urin dari ginjal
ke dalam vesica urinaria.
 Panjangnya kurang lebih 20 cm.
 Dindingnya terdiri atas mukosa yang dilapisi
oleh sel – sel transisional, otot polos sirkuler
dan longitudinal yang dapat melakukan
gerakan peristaltik, berfungsi mengalirkan
urin ke vesica urinaria.
 Tiga tempat penyempitan:
1.Pelvi-ureter junction
2.Flexura marginalis (penyilangan a.illiaca
communis)
3.Tempat masuk ke Vesica Urinaria
ANATOMI
 Organ berongga yang terdiri atas 3 lapis otot
detrusor yang saling beranyaman; di sebelah
dalam adalah otot longitudinal, ditengah otot
sirkuler dan paling luar otot longitudinal.
 Terletak di inferior rongga peritoneum pada
dasar pelvis, bagian posterior simfisis pubis.
 Berfungsi menampung urine dari ureter dan
kemudian mengeluarkannya melalui uretra
dalam mekanisme miksi (berkemih).
ANATOMI
 Uretra merupakan tabung yang
menyalurkan urine ke luar dari buli –
buli melalui proses miksi.
 Pada pria berfungsi juga dalam
menyalurkan cairan mani.
 Kedua uretra ini dipisahkan oleh
spingter uretra eksterna.
 Panjang uretra wanita kurang lebih 3 –
5 cm, sedangkan uretra pria dewasa
kurang lebih 23 – 25 cm.
DEFINISI
 Batu saluran kemih adalah suatu penyakit yang di
sebabkan karena adanya batu di saluran kemih (ginjal,
ureter, kandung kemih, uretra) dan dapat menyebabkan
nyeri, perdarahan dan infeksi.
 Pada batu saluran kemih dapat terjadi infeksi karena
adanya aliran urin yang terhambat sehingga akan
menyebabkan stagnansi dari urin.
EPIDEMIOLOGI
 Setiap tahunnya 1 dari 1000 populasi yang dirawat di
rumah Sakit menderita urolithiasis
 10% dari seseorang dapat menderita urolithiasis selama
hidupnya meskipun tidak memiliki gejala.
 Laki-laki sering menderita urolithiasis dibandingkan
perempuan (3:1).
 Risiko tinggi menderita Urolithiasis adalah 20-40 tahun.
Dengan puncak insiden terjadi pada usia 40-50 tahun.
 Belum terdapat data angka prevalensi Batu Saluran Kemih
nasional di Indonesia. Di beberapa negara dunia sekitar 1-
ETIOLOGI

FAKTOR INTRINSIK FAKTOR EKSTRINSIK


DIET TINGGI PURIN,OKSALAT,
HEREDITER DAN KALSIUM
USIA (30-50TH) DEHIDRASI/INTAKE CAIRAN
JENIS KELAMIN MENURUN
RIWAYAT KESEHATAN (ISK
BERULANG)
PEKERJAAN (SERING DUDUK)
Klasifikasi
klasifikasi berdasarkan komposisi utama yang terkandung di
dalam batu saluran kemih tersebut.
1. Batu Kalsium : yang paling sering menyebabkan batu
saluran kemih
2. Batu Asam Urat: terdapat lebih kurang 5-10% penderita
dengan komposisi asam urat. Pasien dengan batu ini
biasanya usia lebih dari 60 tahun.
3. Batu Struvit : disebut sebagai batu infeksi, karena
disebabkan adanya infeksi saluran kemih
ANAMNESIS
 Keluhan mulai dari asimtomatik - nyeri hebat (kolik)
 Keluhan :
 mual, muntah
 Disuria
 Retensi urin - anuria
 Hematuria
 Keluhan dapat disertai dengan penyulit demam dan tanda-tanda gagal ginjal
 RPD → malbsorbsi gastrointestinal, penyakit usus atau pankreas
 Riwayat pola makan → asupan kalsium, cairan yang sedikit
 Riwayat pengobatan dan suplemen
PEMERIKSAAN FISIK
 Pemeriksaan fisik umum : hipertensi, febris, anemia, syok
 Pemeriksaan fisik urologi
 Sudut kosto vertebra : nyeri tekan, nyeri ketok, pembesaran
ginjal
 Supra simfisis : nyeri tekan, buli-buli penuh
 Genitalia eksterna : teraba batu di uretra
 Colok dubur : teraba batu pada buli-buli (palpasi
bimanual)
PEMERIKSAAN PENUNJANG
 Pemeriksaan Laboratorium
 Pemeriksaan darah : darah lengkap, hitung jenis, ureum,
kreatinin, natrium, kalium
 Pemeriksaan sedimen urin : leukosiuria, hematuria, kristal-
kristal pembentuk batu
 Pemeriksaan fungsi ginjal : kemungkinan terjadinya penurunan
fungsi ginjal
PEMERIKSAAN PENUNJANG
 Pemeriksaan Radiologi
 Foto polos abdomen
 ukuran, bentuk, posisi
 densitas tinggi : kalsium oksalat dan kalsium fosfat
 densitas rendah : struvite, sistin, dan campuran keduanya
 Pemeriksaan Intravena Pieolografi (IVP)
 Ultrasonografi
 CT urografi tanpa kontras
TATALAKSANA
Medikamentosa: ESWL Endourologi
untuk batu yang ukurannya <5mm (Extracorporeal Tindakan invasif minimal
Shock Wave untuk mengeluarkan batu
karena diharapkan batu dapat keluar
Lithotripsy) yaitu berupa tindakan
spontan.
Menggunakan memecah batu dan
● NSAID untuk mengurangi nyeri
gelombang untuk mengeluarkannya dari saluran
● Diuretik untuk memperlancar
menghancurkan batu kemih melalui alat yang
aliran urin
menjadi pecahan kecil dimasukkan langsung ke
● Minum banyak agar batu dapat
sehingga dapat keluar saluran kemih
terdotong keluar sal. kemih
bersama urin.

BEDAH LAPAROSKOPI DAN


TERBUKA
PENCEGAHAN

Menghindari dehidrasi Aktivitas harian


Diet untuk
dengan minum cukup dan yang cukup dan
diusahakan produksi urine mengurangi kadar
zat-zat komponen pemberian
sebanyak 2-3 liter per hari. medikamentosa
pembentuk batu.
Komplikasi
Obstruksi : hidroureter, hidronefrosis

Infeksi : Cystitis, urosepsis

Gagal ginjal akut dan kronis


prognosis
Prognosis tergantung dari faktor-faktor ukuran batu, letak batu, dan adanya
infeksi serta obstruksi. Makin besar ukuran suatu batu, makin buruk
prognosisnya.
Letak batu yang dapat menyebabkan obstruksi dapat
mempermudah terjadinya infeksi. Makin besar kerusakan jaringan dan adanya
infeksi karena faktor obstruksi akan dapat menyebabkan penurunan fungsi
ginjal.
Pada pasien dengan batu yang ditangani dengan ESWL, 60% dinyatakan
bebas dari batu, sisanya masih memerlukan perawatan ulang karena masih
ada sisa fragmen batu dalam saluran kemihnya
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai