Anda di halaman 1dari 39

Model Konseptual Keperawatan

Keluarga
Shinta Arini Ayu, Ns., M. Kes
Konsep Teori Dan Model Keperawatan

• Teori Hubungan beberapa konsep atau suatu


kerangka konsep yang memberikan suatu
pandangan sistematis thd suatu
fenomenaModel
• Contoh, menyerupai, merupakan pernyataan
simbolik tentang fenomena, menggambarkan
teori dari skema konseptual melalui
penggunaan symbol.
• Model Konsep Rangkaian konstruksi yang
sangat abstrak dan berkaitan yang
menjelaskan secara luas fenomena-fenomena,
mengekspresikan asumsi dan mencerminkan
masalah.
• Teori keperawatan sebagai usaha untuk
menguraikan dan menjelaskan berbagai
fenomena dalam keperawatan.
• Model konsep keperwatan Suatu cara untuk
memendang situasi dan kondisi pekerjaan
yang melibatkan perawat di dalamnya.
Tujuan Teori Keperawatan
• Identifikasi ruang lingkup dan tujuan keperawatan
• Menyediakan pengetahuan untuk memperbaiki administrasi
keperawatan, praktek , edukasi, dan penelitian
• Membantu penelitian dan mengembangkan pengetahuan
dasar keperawatan
• Mengembangkan rencana kurikulum  pendidikan
keperawatan
• Menetukan kriteria untuk mengukur kualitas pelayanan
keperawatan, pendidikan, dan penelitian
• Menyediakan struktur yang sistematik dan rasional untuk
aktivitas keperawatan
Tujuan Model Keperawatan
• Menjaga konsisten ASKEP
• Mengurangi konflik, tumpang tindih, dan
kekosongan pelaksanaan asuhan keperawatan
• Menciptakan kemandirian dalam memberikan
asuhan keperawatan
• Memberikan pedoman dalam menentukan
kebijaksanaan dan keputusan
• Menjelaskan dengan tegas ruang lingkup dan
tujuan askep bagi setiap anggota tim keperawatan
Karakteristik Teori Keperawatan
• Teori keperawatan mengidentifikasi dan
mendefenisikan sebagai hubungan yang spesifik
dari konsep-konsep keperawatan.
• Teori keperawatan bersifat ilmiah
• Teori keperawatan bersifat sederhana dan umum
• Teori keperawatan berperan dalam memperkaya
body of knoledge keperawatan yang dilakukan
melalui penelitian
 Teori Dorothea Orem
• Model konsep keperawatan menurut Dorothea
Orem yang di kenal dengan Model Self Care.
• Pandangan teori Orem dalam tatanan pelayanan
keperawatan ditujukan kepada kebutuhan
individu dalam melakukan tindakan keperawatan
mandiri serta mengatur dalam kebutuhannya.
• Dalam konsep praktek keperawatan Orem
mengembangkan tiga bentuk teori self care,
diantaranya :
Teori Dorothea Orem
1. Perawatan diri sendiri (self care)
a. Self care
b. Self care agency
2. Self Care Defisita.
a. System bantuan secara penuh (wholly Compensatory
System)
b. Sistem bantuan sebagian (Partially Compensatory
System)
c. System suportif dan edukatif
3. Teori Nursing Sistem
1. Perawatan diri sendiri (self care)
a. Self care merupakan aktifitas dan inisiatif dari
individu serta dilaksanakan oleh individu itu
sendiri dalam memenuhi serta mempertahankan
kehidupan, serta kesejahteraan.
b. Self care agency merupakan suatu kemampuan
individu dalam melakukan perawatan diri sendiri,
yang dapat dipengaruhi oleh usia, perembangan,
sosiokultural, kesehatan, dll.
2. Self Care Defisit
a. System bantuan secara penuh (wholly
Compensatory System) Suatu system keperawatan
dengan memberikan bantuan secara total kepada
pasien dikarenakan ketidakmampuan pasien
dalam memenuhi tindakan perawatan secara
mandiri yang memerlukan bantuan dalam
pergerakan, pengontrolan dan ambulasi serta
adanya menipulasi gerakan, serta dala
pemenuhan kebutuhan sehari-hari.
b. Sistem bantuan sebagian (Partially Compensatory System)
Bantuan pemberian perawatan diri secara sebagian saja dan
ditujuakan kepada pasien yang memerlukan bantuan secara
minimal seperti pada pasien yang pasca operasi laparatomi
dimana pasien mempunyai kemampuan seperti cuci tangan,
gosok gigi, cuci muka akan tetapi butuh pertolongan dalam
ambulasi dan melakukan perawatan luka yang dilakukan oleh
perawat.
c. System suportif dan edukatif System bantuan yang diberikan
pada pasien yang membutuhkan dukungan pendidikan dengan
harapan pasien akan mampu memerlukan perawatan secara
mandiri.
3. Teori Nursing Sistem
• Dibentuk ketika perawat menggunakan
kemampuan mereka untuk menetapkan,
merancang dan memberi perawatan pada
klien, baik individu, maupun kelompok melalui
berbagai aksi. Teori ini membahas bagaimana
kebutuhanperawatan diri klien dapat dipenuhi
oleh perawat, klien, atau keduanya.
Tujuan Keperawatan Keluarga Menurut
Orem’s
• Menolong klien dalam hal ini keluarga untuk
keperawatan mandiri secara
terapeutikMenolong klien bergerak kearah
tidakan-tidakan asuhan mandiriMembantu
anggota keluarga untuk merawat anggota
keluarganya yang mengalami gangguan secara
kompeten.
Penerapan Model Orem’s Pada Praktek
Keperawatan Keluarga/Komunitas

• Aspek interpersonal : hubungan didalam keluarga


• Aspek sosial : hubungan keluarga dengan masyarakat
disekitarnya
• Aspek prosedural : melatih ketrampilan dasar keluarga
sehingga mampu mengantisipasi perubahan yang
terjadi
• Aspek tehnis : mengajarkan kepada keluarga tentang
tehnik dasar yang dilakukan di rumah, misalnya
melakukan tindakan kompres secara benar
Teori Sister Calista Roy
• Model dalam keperawatan yang menguraikan
bagaimana individu mampu meningkatkan
kesehatannya dengan cara perilaku adaptif
serta mampu merubah perilaku yang
maladaptive.Calista Roy mengemukakan
konsep keperawatan dengan model adaptasi
yang memiliki beberapa pandangan dan
keyakinan serta nilai yang dimilikinya.
Pandangan/Keyakinan Model Adaptasi Roy

a. Manusia sebagai makhluk biologis, psikologis


dan social yang selalu berinteraksi dengan
lingkungannya.
b. Untuk mencapai suatu homeostatis atau
integrasi, seseorang harus beradaptsi sesuai
dengan perubahan yang terjadi.
c. Terdapat tiga tingkatan adaptasi pada manusia
yang dikemukakan oleh Roy,
Tingkatan Adaptasi Pada Manusia Yang
Dikemukakan Oleh Roy
1. Focal stimulasi yaitu stimulus yangn langsung beradaptasi
dengan seseorang dan akan mempunyai pengaruh kuat
terhadap seseorang individu.
2. Kontekstual stimulus, merupakan stimulus lain yang
dialami seseorang dan baik stimulus internal maupun
eksternal yang dapat mempengaruhi kemudian dapat
dilakukan secara observasi, diukur secara subjectif.
3. Residual stimulus, merupakan stimulus lain yang
merupakan ciri tambahan yang ada atau sesuai dengan
situasi dalam proses penyesuaian dengan lingkungan yang
sukar dilakukan observasi.
System Adaptasi Memiliki Empat Metode
Adaptasi
1. Fungsi fisiologis, komponen sitem adaptasi ini diantaranya
akosigenasi, nutrisi, eliminasi, aktivitas dan istirahat,
integritas kulit, indera, cairan dan elektrolit, fungsi neurologis
dan fungsi endokrin.
2. Konsep diri bagaimana seseorang mengenal pola-pola
interaksi social dalam berhubungan dengan orang lain.
3. Fungsi peran proses penyesuaian yang berhubungan dengan
bagaimana peran seseorang dalam mengenal pola-pola
interaksi social dalam berhubungan dengan orang lain.
4. Interdependent kemampuan seseorang mengenal pola-pola
tentang kasih saying, cinta yang dilakukan melalui hubungan
interpersonal pada tingkat individu maupun kelompok.
TEORI IMOGENE M. KING  
• King memahami model konsep dan teori
keperawatan dengan menggunakan
pendekatan system terbuka dalam hubungan
interaksi yang konstan dengan
lingkungan, sehingga King mengemukakan
dalam model konsep interaksi.
TEORI IMOGENE M. KING
1. System Personal (individu) : Persepsi, Diri,
Pertumbuhan dan Perkembangan,
Citra Tubuh, Ruang, Waktu
2. Sistem Interpersonal : Interaksi, Komunikasi,
Transaksi, Peran, Stress
3. Sistem Social : Organisasi, Otoritas,
Kekuasaan, Pembuatan Keputusan, Status
8 Prediksi Proporsi King
1. Jika persepsi yang akurat ada dalam interaksi perawat-klien transaksi akan
terjadi
2. Jika perawat dan klien melakukan transaksi, tujuan akan tercapai
3. Jika tujuan tercapai, kepuasan akan terjadi
4. Jika tujuan tercapai, keefektifan asuhan keperawatan akan terjadi
5. Jika transaksi dilakukan di dalam interaksi perawat-klien, pertumbuhan dan
perkembangan akan baik
6. Jika perawat dan klien merasakan kesesuian antara peran yang diharapkan
dan peran yang ditampilkan, transaksi akan terjadi
7. Jika perawat memiliki pengetahuan dan keterampilan komunikasi informasi
yang sesuai dengan klien, penetapan dan pencapaian tujuan bersama akan
terjadi.
8. Jika konflik peran dialami oleh perawat atau klien atau keduanya, stress
dalam interaksi perawat-klien akan terjadi.
Proses Interaksi Manusia
Menurut King
• Aksi merupakan proses awal hubungan 2 individu dalam
berprilaku, dalam memahami atau mengenali kondisi yang ada
dalam keperawatan dengan digambarkan hubungan keperawatn
dan klien melakukan kontrak atau tujuan yang diharapkan.
• Reaksi adalah suatu bentuk tindakan yang terjadi akibat dari
adanya aksi dan merupakan respon dari individu.
• Interaksi adalah suatu bentuk kerjasama yang saling
mempengaruhi antara perawat dan klien yang terwujud dalam
komunikasi.
• Transaksi kondisi dimana antara perawat dan klien terjadi suatu
persetujuan dalam rencana tindakan keperawatan yang akan
dilakukan.
Aplikasi Teori Imogene M. King dalam
Proses Keperawatan
• Pengkajian 
• Diagnosa Keperawatan 
• Perencanaan
• Implementasi
• Evaluasi
Kelebihan Teori King
• Teori ini dapat menyesuaikan pada setiap perubahan, teori ini
dapat dipergunakan dan menjelaskan atau memprediksi sebagian
besar fenomena dalam keperawatan.
• Teori ini merupakan serangkaian konsep yang saling berhubungan
dengan jelas dan dapat diamati dalam praktek keperawatan.
• Mengedepankan partisipasi aktif  klien dalam penyusunan tujuan
bersama,mengambil keputusan, dan interaksi untuk mencapai
tujuan klien.
• Teori ini dapat dipakai pada semua tatanan pelayanan
keperawatan.
• Teori ini dapat dikembangkan dan diuji melalui riset.
• Teori ini sangat penting pada kolaborasi antara tenaga kesehatan.
 Kekurangan Teori King
• Beberapa konsep dasar kurang  jelas, contohnya teori ini
menyatakan bahwa stress memiliki konsekuensi positif dan
menyarankan perawat harus menghilangkan pembuat stress dari
lingkungan RS.
• Teori ini berfokus pada system interpersonal sehingga tujuan yang
akan dicapai sangat tergantung pada presepsi perawat  dan klien
yang terlibat dalam hubungan interpersonal dan hanya pada saat itu
saja.
• Teori ini belum menjelaskan metode yang aplikatif dalam penerapan
konsep interaksi,komunikasi,transaksi dan persepsi,misalnya pasien-
pasien yang tidak dapat berinteraksi dengan perawat misalnya klien
dengan koma, BBL ,dan pasien psikiatrik.
Teori Betty Neuman
• Filosofi dari perkembangan teori sistem Neuman adalah
berdasarkan pendekatan perorangan total untuk memandang
masalah pasien disekolah perawat di University of California, Los
Angeles.
• Sistem yang digunakan adalah sistem terbuka sehingga
menghasilkan interaksi yang dinamis.
• Variabel interaksi mencakup semua aspek yaitu fisiologis,
psikologis, sosio kultural, perkembangan dan spiritual.
• Sistem Neuman terbentuk dari individu, keluarga, kelompok dan
komunitas yang berinteraksi secara konstan dengan stressor di
lingkungan secara dimensional.Model fokus pada klien terhadap
stress serta faktor pemulihan (adaptasi).
Ada Empat Faktor Yang Merupakan Konsep
Mental Klien Yaitu :
1. Individu atau pasien itu sendiri
2. Lingkungan sekitarnya
3. Kesehatan
4. PelayananAda Empat Faktor Yang Merupakan
Konsep Mental Klien Yaitu :
Sumber-sumber Teori Betty Neuman

• Teori Betty Neuman mempunyai kesamaan


dengan teori Gestalt. Teori Gestalt adalah
suatu cara yang mana tubuh mempertahankan
keseimbangan dan sebagai akibat dari
kesehatan mengubah kondisi sehat atau sakit.
• Neuman juga memilih G. Kaplan tentang
tingkatan tindakan pemecahan.
Betty Neuman Melakukan Pendekatan Yang Termasuk
Dalam Konsep Mayor Menurutnya Adalah:

1. Tekanan Rangsangan yang timbul yang diakibatkan kondisi


sekitar pandangan Neuman tentang tekanan yaitu : a. Intra
personal : secara individu atau perorangan, misalnya emosi
dan perasaan b. Inter personal : antara individu satu dengan
individu yang lain lebih dari satu c. Ekstra personal :diluar
individu, misalnya pekerjaan atau tekanan keuangan
2. Struktur pokok sumber energi penggerak untuk melakukan
aktifitas
3. Tingkat ketahanan faktor internal untuk menghadapi tekanan
4. Garis pertahanan Tingkatan kemampuan adaptasi individu
untuk menghadapi tekanan di batas normal.
5. Gangguan pertahanan Kerusakan sistem pertahanan tubuh
oleh dan akibat dari tekanan.
6. Tingkat reaksi Tindakan yang muncul akibat dari pengaruh
tekanan.
7. Intervensi Identifikasi tindakan sebagai akibat dari reaksi yang
timbul.
8. Tingkat-tingkat pencegahan a. Pencegahan primer (sebelum
terjadi tindakan) b. Pencegahan sekunder (ketika terjadi
tindakan) c. Pencegahan tersier (adaptasi pada tindakan)
9. Penyesuaian kembali Adaptasi dari tindakan yang beasal dari
sekitar baik secara inter personal, intra personal dan ektra
personal.
Neuman Membayangkan Sebuah 3 tahap
Proses Keperawatan
• Diagnosis Keperawatan, berdasarkan kebutuhan
dalam penilaian menyeluruh, dan dengan
pertimbangan yang diberikan kepada lima variabel.
• Tujuan Keperawatan, ini harus dirundingkan dengan
pasien, dan memperhatikan pasien dan persepsi
perawat varian dari penyakit.
• Hasil Keperawatan, mempertimbangkan
hubungannya dengan lima variabel, dan dicapainya
tujuan keperawatan melalui primer, sekunder dan
tersier intervensi.
Kekuatan Teori Neuman
• Kekuatan utama dari model ini adalah fleksibilitas untuk
digunakan dalam semua bidang keperawatan –
administrasi , pendidikan , dan praktek .
• Neuman telah disajikan pandangan klien yang sama
berlaku untuk individu , keluarga , kelompok , komunitas ,
atau agregat lainnya . Neuman Sistem Model , terutama
disajikan dalam model diagram , secara logis konsisten.
• Penekanan pada pencegahan primer , termasuk promosi
kesehatan khusus untuk model ini.
• Sistem Model Neuman relatif sederhana , dan memiliki
definisi mudah diterima komponennya.
Kelemahan Teori Neuman
• Kelemahan utama dari model ini adalah
kebutuhan untuk klarifikasi lebih lanjut dari
istilah yang digunakan . Stres interpersonal
dan ekstra-personal perlu lebih jelas
dibedakan .
Teori Martha E. Roger
• Dalam teorinya, Martha Rogers (1970),
mempertimbangkan manusia ( kesatuan manusia)
sebagai sumber energi yang menyatu dengan alam
semesta. Manusia berada dalam interaksi yang terus
menerus dengan lingkungan (lutjens,1995
• Keempat dimensi yang di gunakan oleh Martha E. Rogers
sebagai manusia utuh : sumber energi, keterbukaan,
keteraturan dan pengorganisasian, dan empat
dimensionalitas manusia digunakan untuk menentukan
prinsip mengenai bagaimana berkembang.
Dasar teori Rogers
• Ilmu tentang asal usul manusia dan alam
semesta seperti Anropologi, Sosiologi, Agama,
Pilosofi, perkebangan sejarah dan mitologi.
Teori Rogers berfokus pada proses kehidupan
manusia secara utuh. Ilmu Keperawatan
adalah ilmu yang mempelajari Manusia, Alam
dan Perkembagan Manusia secara langsung.
Teori Roger Tentang Keperawatan
• Menurut Martha E. Roger ilmu tentang keperawatan
berhubangan langsung dengan proses kehidupan
manusia bertujuan untuk menjelaskan dan
memperkirakan kealamiahan dan hubungannya
dengan perkembangan.
• Untuk memperkuat teorinya Martha E. Rogers
mengkombinasikan konsep manusia seutuhnya
dengan prinsip homeodinamik yang kemudian
dikemukakannya.
PRINSIP – PRINSIP HEMODINAMIKA
• Teori menyatakan bahwa dalam keperawatan  dipergunakan
prinsip hemodinamika untuk melayani manusia, yaitu :
• Integritas, adalah proses berhubungan dengan yang
menguntungkan antar manusia dan ingkungannya secara
berkesinambngan.
• Resonansi, prinsip ini membicarakan tentang alam dan
perubahan yang terjadi antar manusia dan lingkungannya.
• Helicy, Prinsip yang menyatakan bahwa keadaan alami
berkesinambungan, inovatif, ditunjukkan dengan peningkatan
jenis pola – pola perilaku manusia dan lingkugan
“SELAMAT MENGERJAKAN”
• TUGAS
• Berikan pandangan anda tentang teori
keperawatan dan model konseptual dari para
ahli diatas
• “SELAMAT MENGERJAKAN”
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai