PTM bukan penyakit orang tua atau proses degeneratif, tetapi sudah
mulai banyak ditemukan pada penduduk usia lebih muda
Pemeriksaan PTM
di Indonesia
Data faktor risiko PTM tahun 2007 dan tahun 2013 menurut Riskesdas
Trend ini kemungkinan akan berlanjut sering dengan perubahan perilaku hidup
(pola makan dengan gizi tidak seimbang,Sumber:
kurang aktifitas fisik, merokok, dll) 7
Riskesdas 2007; Riskesdas 2013
Prevalensi Perokok Remaja Prevalensi Konsumsi Tembakau
(15-19 tahun) Penduduk Usia ≥15 tahun
1145 1213
2000 1430
1473 1462
1500
585
1000
1500 1535
1272
500
888 946
Universal
Coverage Masyarakat
Upaya Kuratif
Sehat Yang
Mandiri dan
Berkeadilan
Pendukung/penunjang
Upaya promotif dan preventif, serta peningkatan universal health coverage menuju
masyarakat sehat yang mandiri dan berkeadilan. Dalam pengendalian PTM
Upaya Promotif dan Preventif PTM dilaksanakan untuk mengubah perilaku masyarakat
dan deteksi dini F R PTM
FAKTOR RISIKO PTM
MORBIDITAS
&
DISABILITAS
Mengendalikan faktor risiko “bersama” (merokok, diet tidak sehat, kurang aktivitas fisik
dan konsumsi alkohol) berarti mengendalikan semua PTM
Faktor risiko PTM meliputi FR Perilaku dan FR Fisiologis / “FR Antara”
Jika tidak dilakukan deteksi dini (pemeriksaan/pengukuran) maka seringkali tidak
disadari bahwa sudah mempunyai faktor risiko karena tidak bergejala.
12
Deteksi
Sumber: Modifikasi dari from Global diniamenjadi
Health 2035: penting
world converging within auntuk dilakukan
generation. USA, The Lancet. 2013.
PENGENDALIAN PENYAKIT TIDAK MENULAR
Kebijakan Strategi PPTM
UU 36/2009 ttg 1. Peningkatan upaya promotif dan
Kesehatan preventif
2. Partisipasi dan pemberdayaan
masyarakat : Posbindu PTM. • Strategi PP- PTM
3. Peningkatan peran multidisiplin dan • bagi sektor
RPJMN 2015-2019 lintas sektoral : kemitraan dan jejaring
kesehatan & sektor
kerja.
4. Penguatan peran pemerintah lain
RENSTRA KEMENKES /pemerintah daerah : kearifan • Acuan perencanaan
2015-2019 lokal/karakteristik program PP-PTM
5. Pendekatan berjenjang dari masyarakat - pusat dan daerah
ke pelayanan kesehatan tersier dengan • Kesepahaman PP-
rujuk balik (continuum of care) : PTM secara lintas
GLOBAL PLAN OF pendekatan siklus kehidupan.
NCDs sektor
6. Dukungan ketersediaan infrastruktur
dengan kendali mutu pelayanan
REGIONAL PLAN kesehatan dan tenaga kesehatan yang
(WHO-SEARO) profesional pada setiap tatanan.
Pelayanan bagi
anak Sekolah dan
Pelayanan bagi Remaja
bayi dan balita • Perilaku Cerdik
• Diet sehat gizi seimbang
• Aktivitas Fisik
Pelayanan ibu hamil • Posbindu PTM
• Deteksi Dini dan Monitoring faktor
dan Ibu Menyusui risiko PTM
• Deteksi dini kanker leher rahim dan
payudara (wanita usia 30 – 50 th)
Pelayanan • UBM
•Penjaringan
PUS & WUS •Imunisasi Anak Sekolah
•UKS (Cerdik Di Sekolah)
•PMT (Diet sehat gizi seimbang)
•Aktivitas Fisik
• ASI eksklusif
• Pemeriksaan dan •Pencegahan merokok
• Imunisasi dasar lengkap
Monitoring TD •Konseling: Gizi HIV/AIDS, NAPZA dll
• Pemberian makan / PMT
• Deteksi dini dan •Kespro remaja
(diet sehat gizi seimbang)
Monitoring faktor risiko •Fe
• Penimbangan
• Konseling PTM • Vit A
• Skrining pra nikah • Diet sehat • MTBS
• Monitoring faktor risiko • Pemantauan pertumbuhan & perkembangan 14
PTM
PERAN FASKES TINGKAT PERTAMA
MEWUJUDKAN PARADIGMA SEHAT
Sehat (70%*) Mengeluh Sakit (30%*)
16
PERLINDUNGAN TERHADAP
PAPARAN ASAP ROKOK
KAWASAN TANPA ROKOK (KTR)
Sesuai amanat PP 109 tahun 2012, psl 49 ttg kewajiban pemerintah dan pemerintah daerah
mewujudkan Kawasan Tanpa Rokok (KTR) untuk melindungi terhadap paparan asap rokok
KTR diberlakukan pada fasyankes, tempat proses belajar mengajar, tempat anak bermain,
tempat ibadah, angkutan umum, tempat kerja, dan tempat umum dan tempat lain yang
ditetapkan.
Pembatasan Akses terhadap Produk Tembakau
Layanan Upaya Berhenti Merokok
• Pelarangan menjual pada
• Terintegrasi dengan
:
Posbindu dan PANDU
– Anak usia < 18 tahun
PTM
– Ibu hamil
• Meningkatkan cukai dan
harga produk tembakau
Exercise is Medicine
Aktivitas fisik yang aman bagi
LATIHAN FISIK penderita PTM
(EXERCISE)
Kegiatan terintegrasi :
• Deteksi dini faktor risiko PTM
• Monitoring faktor risiko PTM
• Konseling + Rujukan
• Kegiatan lain: Penyuluhan, senam,
bersepeda, dll
Pemeriksaan SADARI
&
CBE (Clinical Breast DILAKSANAKAN
Examination) SECARA
KOMPREHENSIF Metode IVA
(Inspeksi Visual Asam Asetat)
Integrasi dengan SVA (Single Visit Approach) IVA +
DOWN STAGING IMS, KB dan PKK Treat (krioterapi)
KANKER PAYUDARA
Retinoblastoma
Leukemia DETEKSI DINI
Osteosarcoma KANKER PADA
Limfoma Malignum
Neuroblastoma ANAK
Nasofaring
PENDEKATAN FAKTOR RISIKO PTM
TERINTEGRASI DI PUSKESMAS
(PANDU PTM)
PEN WHO CARTA WHO/ISH
Peningkatan Tatalaksana Faktor Risiko
Utama (Konseling berhenti merokok,
konsumsi alkohol, Hipertensi,
Dislipidemia, Obesitas, dan lainya) di
Fasilitas pelayanan dasar (Puskesmas,
dokter keluarga, praktek swasta)
Sepuluh (10) persen penduduk usia >15
th diwilah kerja Puskesmas mengikuti
kegiatan Posbindu PTM
LAYANAN
Sebagai wadah untuk informasi kesehatan untuk
SISTEM menghindari faktor risiko PTM
INFORMASI
PPTM Portal Web PTM
TERPADU
Sisfo Puskesmas
SMS Gateway
Pengembangan sistem informasi dan surveilans PPTM yang terdiri dari Portal Web PTM,
surveilans Posbindu PTM, surveilans di FKTP, dan Monev PTM
PENGEMBANGAN HARMONISASI/
KEBIJAKAN/STRATEGI SINERGITAS AKSI PEMBIAYAAN
Fungsi Kemitraan
1. PusPromkes
1. Balitbang 2. Dit BUKD
2. Rorengar 3. Dit BUKR 1. Rorengar
Pemangku 3. PPSDM 4. Dit Keswa 2. Sesditjen
Kepentingan 4. Pusdatin 5. Dit Bina Gizi PL
Internal 5. Seluruh Dit/Pusat 6. Dit. Obat Publik 3. Biro KLN
terkait PP-PTM 7. Dit Simkerma
8. Dit KesOr
1. BPOM
2. Kem. Dagri
1. Kem. PMK 3. Kem. Perdagangan 1. Bappenas
Pemangku 2. Bappenas 4. Kem. Perindustrian 2. Kem. Keuangan
Kepentingan 3. Universitas/PT 5. Kem. Pertanian 3. Masy Dunia Usaha
4. Org. Profesi 6. Kem. Perhubungan 4. BPJS
Eksternal 7. Kem. Dikbud 5. CSO/NGO/LSM
5. CSO/NGO 8. Kem. Agama 6. Mitra Internasional
6. Mitra Internasional 9. Kem. Pemuda & OR
7. Seluruh K/L terkait 10. Kem. Kominfo
11. Kem. Sosial
12. Pemda
EVALUASI PELAKSANAAN
POSBINDU PTM DI TEMPAT KERJA
Tujuan Germas
1. Menurunkan beban penyakit menular dan penyakit
tidak menular, baik kematian maupun kecacatan
2. Menghindarkan terjadinya penurunan produktivitas
penduduk
3. Menurunkan beban pembiayaan pelayanan
kesehatan karena meningkatnya penyakit
4. Menghindarkan peningkatan beban finansial
penduduk untuk pengeluaran kesehatan
RENCANA PAYUNG REGULASI
29
EMPAT PILAR
GERAKAN MASYARAKAT SEHAT
Kematian &
Penurunan
Kardiovaskular
Kecacatan
Aktivitas Fisik, Merokok, Pola • Diabetes
Makan, Alkohol
Hiperlipidemia • Penyakit Paru
Kondisi Lingkungan Obstruktif
dan Sosial Ekonomi Kronik
Polusi, Perubahan Iklim, Akses Kegemukan • Kanker
Air Minum dan Sanitasi,
Perumahan, Kemiskinan, 2. Cedera
Pendidikan, Budaya, Akses Pra-Diabetes
terhadap fasilitas fisik,
Transportasi
33
ILUSTRASI: GERAKAN MASYARAKAT SEHAT
Kominfo, Kemenkes, BPJS Kemenkes:
Prevalensi merokok pada usia ≤ 18 tahun (persen)
Kemenaker:
PAN-RB Persentase penduduk yang melakukan deteksi dini penyakit
Jumlah perusahaan menerapkan
Kemenaker Kampanye,
pemeriksaan kesehatan rutin Deteksi dini dan
pencegahan Kemen Dikbud, Kemendikbud & Kemenag:
Olahraga dan Kantin sekolah
penyakit Kemen Ristek Dikti, Jumlah sekolah melaksanakan UKS
deteksi dini sehat, UKS,
Kemenag Jumlah sekolah menyelenggarakan
penyakit di kampus bebas
Narkoba kantin sehat
kantor
Kemenkes: Kementan, Kemenpora:
Persentase penduduk Kemen PAN &
kemenkes RB, Kemenpora, Jumlah event
mengkonsumsi buah dan olahraga
Karang Kitri, Senam, Poco-Poco, Pemda
sayur dengan cukup Olahraga rekreasi,
Konsumsi buah
dan sayur lokal Lomba Olahraga,
Sentra Olahraga
Persentase
BPOM
jajanan anak A Pemda
sekolah yang Lapangan desa,
aman Keamanan car fee day, Jalur
Hidup
jajanan sekolah , sepeda dan Jumlah lapangan desa
pengawasan label pejalan kaki, Jumlah event car free day
dan iklan Kawasan tanpa Perda Kawasan Tanpa Rokok
rokok,
Jumlah calon
Sehat
Kemenag Kemen LHK
pengantin Ceramah agama, Pengelolaan
mendapat penyuluhan
Sampah,
kesehatan calon
penyuluhan pengantin, pencegahan Persentase timbulan
kesehatan Pesantren sehat kebakaran hutan sampah yang terkelola
34
OPERASIONAL PARADIGMA SEHAT
PROMOSI KESEHATAN
(Health Promotion)
1. PREVENSI GERAKAN
PARADIGMA SEHAT
PRIMER MASYARAKAT
Perlindungan Spesifik
OPERASIONAL
SEHAT
(Specific Protection)
Disability Limitation
3. PREVENSI
TERTIER
Rehabilitation
UPAYA PROMOSI DAN PENCEGAHAN PENYAKIT
Pencegahan
Pencegahan primer Pencegahan Tersier
Sekunder
Promosi Kesehatan Perlindungan Deteksi Dini & Pembatasan Rehabilitasi
Penanganan Segera Kecacatan
dan
• Pendidikan Pencegahan • Penemuan kasus •Re-training dan
kesehatan • Skrining • Perawatan pendidikan
• Imunisasi
• Standar gizi • Pemeriksaan untuk pasien
• Hygiene penyembuhan
• Perumahan, kesehatan khusus •Pendidikan untuk
• Sanitasi penyakit dan publik dan
rekreasi dan • Pemberian obat mencegah
tempat kerja • Keselamatan pencegahan industri untuk
komplikasi memberdayakan
layak kerja massal
• Pelayanan mereka yang
• Perlindungan
• Konsultasi untuk telah
terhadap
pernikahan dan membatasi direhabilitasi
kecelakaan
pendidikan kecacatan dan •Pemberian
kespro • Perlindungan mencegah
dari zat kesempatan kerja
kematian
• Pemeriksaan karsinogen •Penempatan
kesehatan rutin khusus
• Perlindungan
• Pemberdayaan dari alergen
masyarakat • Perlindungan
dari vektor
penyakit
36
Hasil yang diharapkan