Anda di halaman 1dari 74

PELAYANAN TERPADU PTM

(PANDU PTM)

Kasubdit
Pencegahan dan Pengendalian Diabetes Melitus dan
Gangguan Metabolik
Direktorat PPTM
PROGRAM UNGGULAN KEMENKES 2015 - 2019

Meningkatnya Derajat Kesehatan


Masyarakat

Menurunkan AKI Menurunkan


Penyehatan Morbiditas, Mortalitas
Upaya Penunjang
dan AKB dan Disabilitas ATM
Lingkungan (6 (5 Upaya)
upaya)

Menurunkan Menurunkan
Morbiditas, Mortalitas
Stunting dan Disabilitas PTM
1. Penyehatan air 1. Imunisasi
minum 2. Surveilans
2. Penyehatan 3. Karantina
Sanitasi dasar Remaja Putri, Wanita Usia Kesehatan
3. Pengamanan Subur, Ibu Hamil, Ibu Menyusui, Semua Golongan Umur
Bayi Baru Lahir 4. Pengendalian
Limbah
4. Hygiene sanitasi vektor
Pencegahan Primer, Sekunder dan Tersier 5. Upaya
dasar
5. Kawasan sehat kesehatan
6. Penyehatan TTU Pengendalian Pengendalian Penyakit matra
Penyakit Menular (30 Tidak Menular (15
Penyakit) Penyakit)
KENAPA PENYAKIT TIDAK MENULAR ?

59.5

49.9
SKRT 1995
44.2
41.7
SKRT 2001

31.2 RISKESDAS
28.1 2007

10.1 6 6 5.9 7.3 6.5

Gangguan Penyakit Menular Penyakit Tidak Menular Cedera


Perinatal/Maternal

Sumber Riskesdas 2013


Sumber Riskesdas 2013
9 TARGET GLOBAL PENGENDALIAN PTM
PADA TAHUN 2025

25% Penurunan Penurunan Konsumsi Penurunan Kurang Penurunan Tekanan


Kematian Akibat PTM Alkohol aktifitas Fisik 10% Darah Tinggi
(Penyakit Jantung, 10% 25%
Kanker, Diabetes atau
penyakit paru kronik)
hingga tahun 2025

Penurunan Penurunan Asupan Cakupan Terapi


Konsumsi Tembakau Garam Farmakologis dan
30% 30% Cakupan Konseling un tuk
Pengobatan Esensial mencegah serangan
dan Teknologi untuk jantung dan stroke
pengubatan PTM 50%
80%
Peningkatan
Diabetes/
Obesitas
0%
RPJMN 2015-2019

BUKU 1 BUKU 2

Meningkatnya Meningkatnya Pengendalian PM dan PTM


Pengendalian PM dan serta meningkatnya Penyehatan
PTM: Lingkungan:
1. Prevalensi TB per 1. Prevalensi TB per 100.000 penduduk
S 100.000 penduduk 2. Prevalensi HIV
A 2. Prevalensi HIV 3. Prevalensi tekanan darah tinggi
3. Prevalensi tekanan 4. Prevalensi obesitas penduduk 18
S darah tinggi tahun +
4. Prevalensi obesitas 5. Persentase merokok penduduk usia ≤
A penduduk 18 tahun + 18 tahun
R 5. Persentase merokok 6. Jumlah kabupaten/kota mencapai
penduduk usia ≤ 18 eliminasi malaria
A tahun 7. Jumlah provinsi dengan eliminasi kusta
6. Jumlah 8. Jumlah kabupaten/kota dengan
N kabupaten/kota eliminasi filariasis
mencapai eliminasi 9. Persentase kab/kota yang memenuhi
malaria syarat kualitas kesehatan lingkungan
10. Persentase penurunan kasus PD3I
INDIKATOR DAN TARGET RENSTRA KEGIATAN PPTM 2015-
2019

N TARGET
INDIKATOR
O 2015 2016 2017 2018 2019
1 Persentase Puskesmas yang melaksanakan 10 20 30 40 50
pengendalian PTM terpadu *)
2 Persentase kab/kota yang melaksanakan 10 20 30 40 50
kebijakan Kawasan Tanpa Rokok (KTR)
minimal 50 persen sekolah *)
3 Persentase desa/kelurahan yang 10 20 30 40 50
melaksanakan kegiatan pos pembinaan
terpadu PTM
4 Persentase perempuan usia 30-50 tahun 10 20 30 40 50
yang dideteksi dini kanker serviks dan
payudara
5 Persentase kab/kota yang melakukan 10 20 30 40 50
pemeriksaan kesehatan pengemudi di
terminal utama
PROGRAM UNGGULAN, INTERVENSI DAN TEROBOSAN
PROGRAM PENGENDALIAN PENYAKIT TIDAK MENULAR

Program Unggulan Intervensi Terobosan


1. CERDIK melalui Kegiatan 1. Monitoring, deteksi dan tindak
Posbindu PTM di sekolah, lanjut dini faktor risiko PTM
tempat kerja, Jemaah Haji, 2. Pelayanan PTM Terpadu
dengan pendekatan faktor 1. Perluasan Posbindu PTM
Lapas/Rutan, PO bus, terminal, risiko PTM di pelayanan
Kamp.Nelayan primer
 Gerakan Nusantara
3. Implementasi KTR di sekolah CERDIK Atasi Risiko
2. Pelayanan PTM Terpadu
dan 6 tatanan lainnya (GENCAR) PTM
(PANDU) di FKTP
4. Implementasi pencantuman 2. Intergrasi Posbindu PTM
 Hipertensi – DM terintegrasi informasi kandungan GGL
serta pesan kesehatan pada melalui Rumah Sehat
 IVA - IMS – KB terintegrasi
pangan olahan dan pangan Desa
 Integrasi TB-DM siap saji 3. Pendekatan Faktor Risiko
 Pendekatan Praktis Peny Paru 5. UBM di FKTP dan Skrining
merokok pada anak sekolah
PTM Teritegrasi
3. Kawasan Tanpa Rokok (KTR), serta konseling berhenti 4. Deteksi dini faktor risiko
4. Pembatasan konsumsi GGL merokok PTM berdasarkan silkus
6. Deteksi dini kanker leher kehidupanan
5. Upaya Berhenti Merokok (UBM) rahim dan payudara
6. IVA dan SADANIS 7. Pencatatan, pelaporan dan
tindak lanjut berbasis Web
7. Surveilans faktor risiko PTM

Seluruh program ini berdampak pada penurunan AKI, AKB, Stunting,


kejadian penyakit menular dan penyakit tidak menular
PERAN FASKES TINGKAT PERTAMA
MEWUJUDKAN PARADIGMA SEHAT
Sehat Mengeluh Sakit (30%*)
(70%*)

KIE, Self care


Promosi Kesehatan
Yang Sehat Tetap Sehat
FKTP
Yang sehat Tidak Sakit
80 %

sehat /
UKBM( Posyandu, Posyandu FKRTL rujuk balik
Lansia, Posbindu PTM,
Polindes, Poskesdes, Desa 20%
sakit
Siaga)
SEHAT ADALAH HARTAKU
YANG HARUS KUJAGA DAN meninggal
KUPELIHARA
5
*Sumber : Susenas 2010
SPM Promosi Kesehatan dan
Pelayanan Skrining Kesehatan
berdasarkan Daur Kehidupan
1. Persentase Promosi kesehatan :
– Di Satuan Pendidikan Dasar,
– Puskesmas dan jaringannya yang melaksanakan
– Promosi kesehatan pemberdayaan masyarakat
2. Persentase penduduk usia 15 – 19 th, usia 20 – 59 th dan
Usia 60 th ke atas mendapatkan skrining kesehatan sesuai
standar di puskesmas dan jaringannya
• Deteksi kemungkinan Kekurangan Gizi dan Obesitas
dilakukan dengan memeriksa TB dan BB.
• Deteksi Hipertensi dengan memeriksa tekanan darah.
• Deteksi kemungkinan Diabetes Mellitus menggunakan tes
cepat gula darah.
• Deteksi dini kanker payudara, dan kanker leher rahim pada
seluruh pengunjung wanita berusia 30-59 th.
PANDU PTM
Pelayanan PTM Terpadu adalah pendekatan faktor risiko PTM untuk deteksi
dini dan monitoring Faktor risiko PTM terintegrasi melalui Posbindu PTM,
layanan khusus PTM lainnya seperti diabetes, jantung, stroke, Cedera, skrining
Thalasemia, SLE, pemeriksaan IVA / SADANIS, deteksi dini kanker anak,
layanan upaya berhenti merokok, PAL, dan rehabilitasi / paliatif PTM

Target Indikator  Target 2019 50% puskesmas


% Puskesmas yang melaksanakan pengendalian PTM terpadu

Puskesmas Pandu PTM adalah puskesmas yang melaksanakan


pelayanan PTM terpadu yaitu minimal :
- Melaksanakan deteksi dini faktor risiko PTM Terpadu melalui
Posbindu PTM di 10% desa di wilayah kerjanya, dan
- Melaksanakan pelayanan hipertensi dan DM terintegrasi
Strategi Percepatan Pencapaian
Indikator dan Target PPTM (RENSTRA)
Puskesmas Pandu PTM adalah puskesmas yang melaksanakan pelayanan PTM
terpadu yaitu minimal melaksanakan deteksi dini faktor risiko PTM Terpadu melalui
Posbindu PTM di 10% desa di wilayah kerjanya dan melaksanakan pelayanan
hipertensi dan DM terintegrasi

 Pembina Posbindu PTM • Carta Prediksi Risiko mengalami Kejadian


 Peningkatan Tatalaksana Faktor Risiko PJPD (penyakit jantung, stroke dan
Utama (Konseling berhenti merokok, penyakit pembuluh darah perifer) dalam
konsumsi alkohol, Hipertensi, kurun waktu 10 tahun mendatang.
Dislipidemia, Obesitas, dan lainya) • Prediksi berdasarkan penderita diabetes
 Tatalaksana Terintegrasi Hipertensi dan mellitus atau tidak. jenis kelamin, usia,
Diabetes melalui pendekatan Faktor Tekanan darah (TD) sistolik, dan kadar
Risiko kolesterol.
 Prediksi berisiko penyakit jantung dan • Warna kotak menentukan besar risiko
stroke dengan Charta WHO PEN pada udiklasifikasikan menjadi risiko <10%,
pasien hipertensi risiko 10%-<20%, risiko 2%0 - <30%, risiko
30% - <40% dan risiko > 40%.
PUSKESMAS YANG MELAKSANAKAN PENGENDALIAN PTM
TERPADU

Program :
1. Pembinaan Posbindu PTM
2. Deteksi Dini DM melalui pemeriksaan gula darah di FKTP dan
Posbindu PTM
3. Deteksi Dini Dislipedemia melalui pemeriksaan lipid darah /
cholesterol total di FKTP dan Posbindu PTM
4. Deteksi Dini Asma dan PPOK di FKTP
5. Edukasi, konseling dan rujukan

Peningkatan Kapasitas SD
- Pelatihan Petugas Kesehatan
- Peralatan Pendukung : Glukometer, alat pemeriksaan
lipid/cholesterol darah, peakflow meter dan nebulizer
- Surveilans : Alat Pencatatan dan pelaporan elektronik
Masyarakat sehat berperilaku “CERDIK”

C Cek kesehatan secara berkala,

E Enyahkan asap rokok,

R Rajin aktifitas fisik,

D Diet Sehat dengan gizi seimbang,

I Istirahat yang cukup

K Kelola stress)

IMPLEMENTASI PERILAKU CERDIK MELALUI POSBINDU PTM


POSBINDU PTM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

Bindu
PTM
Kegiatan

Sekolah
PTM
Kegiatan
Bindu

Tempat Kerja
Monitoring : Konseling :
• Obesitas • Diet,
• Hipertensi • Stop merokok
• Hiperglikemi
JEMAAH HAJI /KBIH • Hiperkolesterol
• Stress
• Pem.Klinis Payudara • Self Care
• Faktor lain
Aktifitas bersama :
RUMAH PO Bus /Terminal
• KIE
Rumah Sehat
SEHAT • Aktifitas Fisik
Desa
DESA • Sarasehan
Tempat Umum / Mall 15
INTEGRASI PENGENDALIAN PTM-
(POSBINDU PTM)
Kegiatan terintegrasi :
• Deteksi dini faktor risiko PTM
• Monitoring faktor risiko PTM
• Konseling + Rujukan
• Kegiatan lainnya Penyuluhan,
senam, bersepeda, dll

1.Perluasan Posbindu PTM di 7 Tatanan yaitu tatanan tempat kerja,


tatanan sekolah, tatanan kesehatan, tatanan khusus rutan/lapas,
tatanan lembaga keagamaan, Tatanan Khusus Haji
2.Integrasi Posbindu PTM ke dalam Rumah Sehat Desa.
Layanan Upaya Berhenti Merokok
• Fokus pada Fasyankes Tingkat Pertama:
• membantu perokok untuk berhenti merokok
(konseling)
• membangun motivasi
• Menciptakan lingkungan yang mendukung
• Fokus pada Fasyankes Rawat Tingkat Lanjut:
• Konseling lanjutan
• Pengobatan spesialistik
Deteksi Dini Kanker
KANKER PAYUDARA KANKER LEHER RAHIM

Pemeriksaan SADARI
&
CBE (Clinical Breast DILAKSANAKAN
Examination) SECARA
KOMPREHENSIF Metode IVA
(Inspeksi Visual Asam Asetat)
Integrasi dengan SVA (Single Visite Approach) IVA
DOWN STAGING IMS, KB dan PKK + Treat (krioterapi)
KANKER PAYUDARA
 Retinoblastoma DETEKSI
 Leukemia
 Osteosarcoma DINI
 Limfoma Malignum KANKER
 Neuroblastoma
 Nasofaring
PADA ANAK
Puskesmas sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan dasar
Seharusnya memiliki kemampuan untuk memberikan
pendidikan dan koseling terhadap faktor risiko PTM

PENDIDIKAN DAN KONSELING KESEHATAN

Makan Manajemen Berhenti


makanan stress
Periksa
merokok
sehat
Teratur kesehatan
berkala
berolah
raga

19
PANDU PTM
(PENDEKATAN FAKTOR RISIKO PTM
TERINTEGRASI DI FASILITAS LAYANAN PRIMER)

 Peningkatan Tatalaksana Faktor


Risiko Utama (Konseling berhenti
merokok, Hipertensi, Dislipidemia,
Obesitas, dan lainya) di Fasilitas
pelayanan dasar (Puskesmas, dokter
keluarga, praktek swasta)

 Peningkatan Respons cepat


kegawatdaruratan PTM di masyarakat
dan fasilitas pelayanan kesehatan
dasar
 Tatalaksana Terintegrasi Hipertensi dan Diabetes
melalui pendekatan Faktor Risiko
 Prediksi berisiko penyakit jantung dan stroke dengan
WHO/ISH risk prediction
Charta WHO PEN chart

20
U
M
TD
U S
R LAKI_LAKI PEREMPUAN
Tdk Tidak
Merokok Merokok Merokok Merokok
Charta WHO 180
160

Untuk Skrining risiko 7


0 140
serangan jantung dan stroke
120

Menggunakan variabel 180


sederhana 160
6
0 140
Umur
Merokok 120
Jenis Kelamin
Tekanan Darah 180
Kolesterol darah 160
Gula darah 5
0 140
120

180
160
4
0 140
120
PENCEGAHAN
Pencegahan Primer: kegiatan yang dapat menghentikan /
mengurangi FR (sebelum sakit)
Pencegahan Sekunder: lebih ditujukan pada kegiatan
deteksi dini untuk menemukan penyakit. Bila ditemukan
kasus, maka dapat dilakukan pengobatan dini agar
penyakit tersebut tidak menjadi parah.
Pencegahan Tertier: untuk mempertahankan kualitas
hidup dan lama ketahanan hidup penderita yang telah
mengalami penyakit

22
LANJUTAN

Peralatan dasar tersedia dalam jumlahnya cukup, al :

Sarana penyuluhan PTM : (CD, kaset,sound system, monitor), media wawan muka (diskusi
kelompok terarah, wawancara dan bermain peran/roleplay, konseling)

Sarana deteksi dini : Tensimeter merkuri, alat pengukur: TB, BB, LP, stetoskop, EKG,
Rontgen paru, peak flow meter, IVA kit, glukometer, tes albumin urin, tes cholesterol,
amphetamine test, alcohol test

 Sarana penatalaksanaan kegawatdaruratan PTM: tabung oksigen, tabung N2O/CO2,


monitor 4 parameter (TD, nadi, EKG, pulseoxymetri), nebulizer, trauma kit, spirometri,
defibrillator, resusitasi kit.

 Sarana pendukung seperti kreatinin, keton urine, dan troponin test, Thiroid Check,
HbA1C, CKMB(Creatine kinase Miyocardial Band), Mioglobin.

 Standar pemeliharaan alat dgn kalibrasi dengan teratur dan pembuangan limbah medis
sesuai standar untuk Alat suntik disposible & sampah medis lainnya.

25
Monitoring Gula Darah dan Lemak Darah
PROGRAM “PATUH”
PESAN ”PERILAKU SEHAT”
PADA MASYARAKAT
DENGAN PTM

P Periksa Kesehatan secara rutin dan ikuti anjuran dokter

A Atasi Penyakit dengan pengobatan yang tepat dan teratur

T Tetap diet sehat dengan gizi seimbang,

U Upayakan beraktivitas fisik dengan aman,

H Hindari rokok, alkohol dan zat karsinogenik lainnya


PENCATATAN & PELAPORAN

Pencatatan dan pelaporan rutin, merujuk pada system pencatatan


dan pelaporan melalui Sistem informasi dan Surveilans PTM

Data tersebut mrupakan surveilans faktor risiko PTM berbasis


FKTP.
Proses input, verifikasi, serta validasi yang secara berjenjang
dengan kualitas data yang benar-benar valid yang dapat
menghilangkan data ganda

28
SURVEILANS PTM FKTP
Alur Pencatatan Pelaporan PTM
Alur-1
PENGENDALIAN PTM MULAI DARI POSBINDU PTM, PUSKESMAS, DAN
RUMAH SAKIT

PENYAKIT TIDAK
FR PTM: MENULAR:
Hasil wawncara -Hipertensi DIAGNOSIS: - PJK-PD
dan pemeriksaan -Dislipidemia - Pemeriksaan -Stok
-Hiperglikemia -Pemeriksaan -Diabetes Melitus
-Obesitas Penunjang -Kanker
-dan lain-lain -PPOK dan Asma
-Gakti

-
POSBINDU PUSKESMAS
PTM TATALAKSANA DINI
-Respon cepat
-Pengobatan dini

KONSELING

-Berhenti merokok
RUJUKAN: -Konsumsi makanan sehat
-Berhenti minum alcohol KIE
-Lakukan aktifitas fisik secara “CERDIK”
RUMAH SAKIT
teratur
-Kendalikan stres
-Taat terhadap pengobatan

30
Sistem Informasi
PPTM
Sebagai tempat menyimpan informasi
kesehatan warga masyarakat
Sebagai basis data untuk
pengambilan keputusan
Surveilans Posbindu PTM
Web GIS

SISTEM
INFORMASI Sebagai wadah untuk informasi kesehatan
PPTM untuk menghindari faktor risiko PTM
Sebagai indikator kesehatan
masyarakat dalam satu wilayah
Portal Web
Surveilans PTM FKTP PTM

Sebagai alat Sebagai sarana komunikasi masyarakat


monitoring dan dalam menjaga kesehatan
evaluasi penyakit
tidak menular Tindaklanjut Gateway
Monev PTM ElKes
PENCATATAN DAN PELAPORAN MELALUI SISTEM
INFORMASI DAN SURVEILANS FAKTOR RISIKO PTM

Mencatat 18 Faktor risiko PTM


• Interview, (Merokok,Diet, Aktifitas Fisik,
Konsumsi Alkohol)
• Pemeriksaan Fisik (IMT, LP, Tekanan Darah)
• Pemeriksaan Darah: Glukosa, Kolesterol
• Fungsi Paru, Alkohol Pernafasan, Tes
Amfetamin, Pemeriksaan Payudara Klinis
• Konseling: IVA, Stop Merokok, Potensi Cidera
• Monitoring Faktor Risiko PTM dan TL
• Individual :memiliki faktor risiko, monitoring
kepatuhan gaya hidup sehat, rekomendasi,
konseling
• Komunitas (Posbindu): proporsi risiko,cakupan
• Populasi (Desa): Proporsi risiko dan cakupan
• Pemanfataan
• Individual: RM elektronik, kepedulian, rujukan
• Komunitas: Mawas diri
• Populasi: akses pelayanan, SD intervensi
• Pemerintah Lokal: analisis data dan
peningkatan program pencegahan pada
fasyankes primer dalam wilayah kerjanya
KEBIJAKAN PENERAPAN PEN (PACKAGE
ESSENTIAL FOR NCD)/ PANDU DALAM
SKEMA JKN DI INDONESIA

DYAH ERTI MUSTIKAWATI

16 Mei 2016

33
KEBIJAKAN PROMOTIF PREVENTIF JKN

Perpres No.12 Tahun 2013


Pasal 22 ayat 1 (a)
•(1) Pelayanan kesehatan yang dijamin terdiri atas:
a. pelayanan kesehatan tingkat pertama, meliputi pelayanan kesehatan non spesialistik yang
mencakup:
1. administrasi pelayanan;
2. pelayanan promotif dan preventif;
3. pemeriksaan, pengobatan, dan konsultasi medis;
4. tindakan medis non spesialistik, baik operatif maupun non operatif;
5. pelayanan obat dan bahan medis habis pakai;
6. transfusi darah sesuai dengan kebutuhan medis
7. pemeriksaan penunjang diagnostik laboratorium tingkat pratama; dan
8. rawat inap tingkat pertama sesuai dengan indikasi
Perpres No.12 Tahun 2013
Pasal 21 ayat 1
• (1) Manfaat pelayanan promotif dan preventif meliputi pemberian pelayanan:
a. penyuluhan kesehatan perorangan;
b. imunisasi dasar;
c. keluarga berencana; dan
d. skrining kesehatan.
Program rujuk balik
Permenkes No 59 Tahun 2014

Program Rujuk Balik (PRB) pada


penyakit-penyakit kronis: Optimalisasi peran Dokter
1. Diabetes mellitus Layanan Primer sebagai
2. Hipertensi Gatekeeper sekaligus
3. Jantung Manager Kesehatan bagi
4. Asma Peserta
5. Penyakit Paru Obstruktif Kronis
(PPOK)
6. Epilepsy Transfer Of Knowledge
7. Gangguan kesehatan jiwa KMKB dari Dokter Spesialis /Sub
8. Stroke, dan Spesialis ke Dokter
9. Sindroma Lupus Eritematosus Layanan Primer
(SLE)
10. Penyakit kronis lain yang
ditetapkan Menteri Meningkatkan efektifitas
Kesehatan bersama pelayanan kesehatan bagi
Organisasi Profesi peserta penderita
wajib dilakukan bila kondisi pasien penyakit kronis
sudah dalam keadaan stabil, (PROLANIS)
disertai dengan surat keterangan
rujuk balik yang dibuat dokter
spesialis/sub spesialis.
PERTUMBUHAN PESERTA
s.d September 2015

Jml Peserta Total


Jumlah Peserta JKN
s.d 30 September 2015 152.1 Juta
152,173,216
150,995,735
149,410,923
Per 16 Oktober 2015: 147,675,544
13,8 Juta merupakan PekerjaJumlah
Bukan Penerima
peserta 153.284.145 144,921,185
Upah yang sebagian besar sebelumnya tidak 143,090,641
memiliki Jaminan Kesehatan 141,102,294
138,524,669

Peserta bertambah 35,1 Juta 135,739,984


133,423,653
atau 30% dibandingkan 131,496,746
130,591,701
1 Januari 2014 128,913,679
127,251,791
126,056,213
124,553,040
122,661,673
121,002,583
119,404,294
117,553,328
117,053,970

Sumber data:
Laporan Rekapitulasi Master File Kepesertaan BPJS Kesehatan per 30 Oktober 2015
36
KERJA SAMA FASILITAS KESEHATAN
s.d September 2015

19800
19600 FASKES TINGKAT PERTAMA
19619 19657
19400
19515
19200 19436
19304
19000
19110
18800 19012
18856
18600
18400 18644
18200
18000

1.815

Perluasan akses pelayanan kesehatan: 41,3 T


- FKTP bertambah 6.274 atau 52%
(dari target)
- FKRTL bertambah 706 atau 64%
dibandingkan 1 Januari 2014.
Sumber data:
Laporan Manajemen BPJS Kesehatan per 30 Oktober 2015 37
PEMANFAATAN JKN OLEH PESERTA

136,9 Juta kunjungan ke Kunjungan Rawat Jalan Tingkat Pertama


1. Tahun 2014 sebanyak 61.7 Juta
Fasilitas Kesehatan 2. S.d September 2015 sebanyak 75,2 Juta
Tingkat Pertama

Kasus Rawat Inap Tingkat Pertama 1,4 Juta pasien Rawat Inap di
1. Tahun 2014 sebanyak 511 Ribu pasien Fasilitas Kesehatan Tingkat
2. S.d september 2015 sebanyak 809 Ribu pasien
Pertama

46,7 Juta pasien Rawat Jalan Kunjungan Rawat Jalan Tingkat Lanjutan
1. Tahun 2014 sebanyak 21,3 Juta
dan 9,5 Juta pasien Rawat Inap 2. S.d September 2015 sebanyak 25,4 Juta
di Rumah Sakit
Kasus Rawat Inap Tingkat Lanjutan
1. Tahun 2014 sebanyak 4.2 Juta pasien
DIJAMIN OLEH BPJS KESEHATAN 2. S.d September 2015 sebanyak 5.3 Juta pasien

Sumber : Laporan Manajemen Des 2014 & September 2015

38
Strategi Promotif Preventif
PESERTA BPJS
Sehat Berisiko Sakit

Menjaga agar Mencegah terjadinya Menurunkan/ Manajemen


risiko agar tetap mencegah sakit dengan
tetap sehat sehat komplikasi baik

PROMOTIF & 1. Skrining Kesehatan


(Primer & sekunder)
PREVENTIF

Kendali biaya
2. Deteksi dini kanker
Konsep primary care

Pelayanan
Kualitas
Manajemen kasus

1. Edukasi kesehatan
2. Pelayanan KB
PROMPREV SPESIFIK DAERAH PROLANIS/PRB
3. Pelayanan imunisasi

PIC PROMPREV / DUTA PROMPREV

HEALTH OUTCOME

SUSTAINABILITAS JKN
Skema & Peran Promotif Preventif dalam
PROLANIS
Penyakit Kronis (DM
Tipe 2 & Hipertensi)
“big trigger” untuk
penyakit lainnya
penyerap biaya mahal
(kardiovaskular, RS (Spesialis)
stroke, HD, dsb) Peserta penyandang penyakit kronis
POLA HIDUP SEHAT • Rujukan &
• RUJUK BALIK
• Mentor &
konsultan bagi
Faskes Primer

- Evaluasi status kesehatan


- Workshop FKTP selaku Koordinator
- Pelayanan komprehensive & berjenjang
BPJS Kesehatan - Edukasi Kesehatan
- Database peserta - Monitoring Status Kesehatan
- Aktifitas Penunjang Program (media - Peresepan obat kronis
promkes, klub RISTI, dsb) Panduan Klinis
Organisasi Profesi
DM (PERKENI); HIPERTENSI (PERKI, PERNEFRI)
Peserta PROLANIS DM Tipe 2 per Propinsi
s.d. September 2015

3.184
U
1.420 1.669
1.510 2.083
4.048
1.732 888 3.307
2.723 1.079
754
2.654
1.480 674 579
335
201
553 341
8.675 45.191 589 678
981 4.944 337

1.246
6.617 28.139 Sumatra Utara Banten

Sumatra Barat Bali


4.173 6.428 2.375 Nusa Tenggara Barat
Riau
Jambi Nusa Tenggara Timur
Sumatra Selatan Sulawesi Selatan
Bengkulu Sulawesi Utara
2.270
Kalimantan Selatan Maluku Lampung Sulawesi Tengah
Kalimantan Timur DKI Jakarta Sulawesi Tenggara
Papua
Kalimantan Utara Jawa Timur Jawa Barat Gorontalo
Maluku Utara Papua Barat Jawa Tengah Kalimantan Barat
NAD Sulawesi Barat DI Yogyakarta Kalimantan Tengah
Kep Riau Sulawesi Barat

143,857 Peserta
Prolanis
Program Pengelolaan Penyakit Kronis (PROLANIS) adalah sebuah sistem yang
memadukan sistem pelayanan kesehatan dan komunikasi kepada populasi yang
memiliki kondisi dimana kemandirian diri merupakan hal utama

Mendorong Meningkatkan
Kemandirian Kepuasan
Peserta Peserta

Mengendalika
Meningkatka n Biaya
n Kualitas Tujuan Pelayanan
Kesehatan Prolanis Kesehatan
Peserta dalam Jangka
Panjang

42
Prolanis

2010 – saat ini 2012 – saat ini


PPDM
Penanganan PPHT
Tipe 2 komprehensif
Penanganan
komprehensif
pada penyakit pada penyakit
DM Tipe 2 Hipertensi

Penatalaksanaan Penatalaksanaan
berdasarkan berdasarkan
Panduan Klinis yang
Panduan Klinis disusun bersama
yang disusun PAPDI, PERNEFRI
bersama PERKENI dan PERKI
PROLANIS

Prediabetes Type-2 Diabetes

30
Plasma glucose (mmol/L)

25
Type 2
20
diabetes
15 Undiagnosed
diabetes Micro-
10 vascular
IGT disease
5 Normal

Macro-
vascular
disease
Up to 10 years

NHANES: National Health and Nutrition Examination Survey


www.cdc.gov/nchs/products/elec_prods/subject/nhanesii.htm
Janka HU. Fortschr Med 1992;110:637–41
PENGELOLAAN PENYAKIT KRONIS

Skrining Primer Skrining Preventif Program Pengelolaan penyakit


Riwayat Kesehatan Sekunder kronis (PROLANIS)

Isi Formulir Risiko Tinggi


pertanyaan DM Tipe 2 Prolanis DM
spesifik
PRB
kondisi Risiko Tinggi
kesehatan Prolanis HT
Hipertensi

Peserta bergabung & AKTIF dalam KLUB Prolanis

Di dukung oleh Organisasi Profesi serta pencatatan pelaporan


menggunakan Aplikasi
Prolanis

• Konsultasi Medis &


Edukasi
• Pemantauan Kesehatan
• Senam PROLANIS
Aktifitas • Home Visit
• Reminder

Prolanis • Teleconsulting
• Pelayanan Obat secara
rutin  Mencakup PRB
• Mentoring Faskes
Primer oleh Faskes
Lanjutan
Aktifitas PROLANIS

Konsultasi Medis & Edukasi


Care Coordinator : Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP)

(1) Konsultasi medis secara perorangan diberikan oleh FKTP


Bentuk Promosi

(2) Edukasi Klub Prolanis secara rutin dengan Narasumber FKTP atau Dokter
Spesialis
(3) Sinergi dengan pelaksanaan pemantauan status kesehatan peserta
(4) Menggunakan media Promosi Kesehatan Penunjang :
a. Leaflet
b. Banner
c. Filler edukasi
d. dsb

47
Aktifitas PROLANIS

Pemantauan Status Kesehatan Peserta PROLANIS

Dilakukan Pemeriksaan Penunjang Spesifik Penyakit secara rutin

Dicatat dalam Buku Pemantauan Kesehatan


Aktifitas PROLANIS

Senam PROLANIS
• Diperuntukan bagi peserta PROLANIS
• Dilakukan 4x dalam seminggu
• Sinergi dengan kegiatan edukasi dan
pemeriksaan kesehatan sederhana
Aktifitas PROLANIS

Home Visit & Reminder


Dilakukan oleh  Penjelasan mengenai aturan minum obat
 Edukasi gizi, pola hidup sehat
FKTP/Duta  Pengecekan pengisian buku Pemantauan
Promotif Status Kesehatan Peserta

Preventif

 Reminder jadwal Konsultasi/Edukasi


Berupa SMS  Reminder minum obat
 Reminder Senam Prolanis
Gateway  Penyampaian Informasi Kesehatan
Aktifitas PROLANIS
Mentoring Spesialis
FKTP
Dokter Spesialis menjadi PEMBINA bagi
beberapa FKTP yang wilayahnya berdekatan :
1. Studi Kasus Penyakit Kronis
2. Workshop cara membaca hasil EKG,
FKTP Spesialis FKTP Rontgen, dsb
3. Evaluasi kondisi peserta terdaftar di FKTP
4. Networking Program Rujuk Balik

FKTP

Didukung oleh Organisasi Profesi terkait : PERKENI, PAPDI, PERNEFRI, PERKI, dsb

PENINGKATAN DAN STANDARISASI KOMPETENSI FKTP

51
ROADMAP PELAYANAN PRIMER TAHUN 2014 - 2019

2014 2015 2016 2017 2018 2019


TAHAP
TAHAP PENGUATAN
PENGUATAN TAHAP OPTIMALISASI PELAYANAN
FKTP
PELAYANAN
22.768 Faskes 30.707 Faskes 36.309 Faskes 42.139 Faskes 43.273 Faskes 52.637 Faskes
Primer Primer Primer Primer Primer Primer
Rasio Rasio Rasio Rasio Rasio Rasio
Dokter : Peserta Dokter : Peserta Dokter : Peserta Dokter : Peserta Dokter : Peserta Dokter : Peserta
1 : 5.000 1 : 5.000 1 : 4.500 1 : 4.000 1 : 4.000 1 : 4.000
20% FKTP 40% FKTP 55% FKTP 70% FKTP 85% FKTP 100% FKTP
berkinerja sesuai berkinerja sesuai berkinerja sesuai berkinerja sesuai berkinerja sesuai berkinerja sesuai
Indikator yang Indikator yang Indikator yang Indikator (seluruh Indikator (seluruh Indikator (seluruh
ditetapkan ditetapkan ditetapkan Indikator yang Indikator yang Indikator yang
20% FKTP 40% FKTP 55% FKTP 70% FKTP 85% FKTP 100 % FKTP
menjalankan Prolanis menjalankan menjalankan menjalankan menjalankan menjalankan
Prolanis Prolanis Prolanis Prolanis Prolanis
70 % FKTP yang 80% FKTP yang 90% FKTP yang 100 % FKTP yang
bekerjasama lulus bekerjasama lulus bekerjasama lulus bekerjasama lulus
re-credentialing re-credentialing re-credentialing re-credentialing
Norma Kapitasi Pay For Pay For Pay For Pay For Pay For
berdasarkan Performance Performance Performance Performance Performance
jumlah SDM,SDS,
Jenis FKTP
70% FKTP 100% FKTP Otomasi IT Otomasi IT Otomasi IT Otomasi IT
memanfaatkan memanfaatkan Pelayanan Primer Pelayanan Primer Pelayanan Primer Pelayanan Primer
PCare PCare
PROLANIS BPJS Kesehatan

JKN

Pilar Prolanis

Fokus pada
Pelayanan

Panduan

Berbasis
Integrasi

Primer
Pasien
Klinis

Pely.
JKN JKN
3 Kunci sukses :
FOKUS, RUTIN, PANTAU

JKN
Fokus, Rutin, Pantau Prolanis
Integrasi Pelayanan, Panduan Klinis, Fokus pada Pasien, Berbasis Pelayanan Primer

• Membangun jejaring komunikasi Faskes tk I, Spesialis


dan Peserta

Fokus • Pencatatan hasil pemantauan status kesehatan


• Enrollment peserta terdaftar
• Pengembangan kegiatan (Best Practice)

• Pertemuan berkala Faskes Tk I dengan Spesialis


• Kunjungan dan pemeriksaan Laboratorium Outcome
Rutin • Keikutsertaan/Peran aktif Peserta dalam aktifitas klub
dan edukasi
• Keberadaan Faskes Tk I dan ketersediaan obat kronis
Sustainabilita
s JKN
• Peningkatan kompetensi Faskes Tk I
• Kadar Laboratorium sesuai target pengendalian 
Pantau output program
• Kunjungan rutin ke Faskes Tk I
• Pelaksanaan aktifitas rutin (Senam, edukasi, dsb)
Tahapan Menjadi Peserta PROLANIS

Peserta terdiagnosa DM T2/HT

Peserta mendaftar ke BPJS Kesehatan/BPJS


Center baik secara mandiri/rekomendasi
FKTP

Peserta mengisi Formulir kesediaan menjadi


Peserta

Peserta berhak mengikuti aktifitas dalam


PROLANIS
PROLANIS BPJS Kesehatan

2013 – saat ini :


- Strategi : Peningkatan
Kualitas Prolanis secara
2012 : bertahap

- Fokus Pengelolaan
diperluas ke arah
2011 : pengelolaan
- Perluasan ke seluruh Hipertensi
KC 98 KC - Penunjukan PIC
2010 : - Strategi : Peningkatan Prolanis
Jumlah peserta
- Fokus Pengelolaan
DM Tipe 2
- Pilot Project pada 13
KC
KONSULTASI MEDIS

PANDUAN KLINIS

PELAYANAN OBAT

PEMANTAUAN KESEHATAN

KEGIATAN KLUB RISTI


Aktifitas PROLANIS

HOME VISIT

REMINDER/SMS
GATEWAY
Aktifitas PROLANIS
OUTLINE

2. PELAKSANAAN PROLANIS
DM TAHUN 2014-2015

58
021 – 1 500 400 58
Skrining Preventif Primer
DM Type 2 Hipertensi Ginjal Kronik Jantung Koroner
Divre TOTAL
Rendah Sedang Tinggi Rendah Sedang Tinggi Rendah Sedang Tinggi Rendah Sedang Tinggi
01 57.212 1.127 10 52.183 6.008 158 56.775 1.542 32 53.474 4.826 49 58.349
02 11.176 472 9 9.701 1.942 14 11.301 342 14 10.738 896 23 11.657
03 17.615 356 2 15.188 2.765 20 17.463 502 8 16.749 1.214 10 17.973
04 21.890 293 6 21.081 1.099 9 21.840 334 15 21.482 688 19 22.189
05 60.747 1.103 20 53.922 7.882 66 60.433 1.372 65 58.126 3.681 63 61.870
06 175.274 6.738 41 153.071 28.819 163 176.033 5.853 167 170.087 11.706 260 182.053
07 96.409 2.975 26 82.268 17.012 130 96.693 2.648 69 92.675 6.639 96 99.410
08 23.966 604 5 21.735 2.821 19 23.923 622 30 23.056 1.486 33 24.575
09 26.946 1.438 14 23.221 5.131 46 26.617 1.699 82 24.756 3.516 126 28.398
10 3.575 33 - 3.382 226 - 3.573 34 1 3.566 39 3 3.608
11 10.042 429 23 9.075 1.384 35 9.999 442 53 9.667 790 37 10.494
12 3.018 96 3 2.708 403 6 2.940 166 11 2.781 329 7 3.117
13 10.442 309 4 9.265 1.480 10 10.428 311 16 10.085 656 14 10.755
TOTAL 518.312 15.973 163 456.800 76.972 676 518.018 15.867 563 497.242 36.466 740 534.448

Risiko rendah & sedang Edukasi gaya hidup sehat

Risiko Tinggi Skrining Preventif Sekunder

Di edukasi untuk
bergabung dalam Terdiagnosa
PROLANIS 59
Peserta PROLANIS BPJS Kesehatan

Peserta Prolanis DM & HT


160,000
140,000
120,000
100,000
Axis Title

80,000
60,000
40,000
20,000
-
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep
PPDM 98,472 106,87 109,20 124,96 126,17 133,49 136,04 138,84 143,85
PPHT 80,529 86,045 87,244 100,11 110,61 117,93 119,71 123,08 128,18

Sumber Laporan Divisi Regional s.d. September 2015


Perbandingan Prolanis DM dan Penderita DM di RS
700,000

600,000

500,000

400,000

300,000

200,000

100,000

-
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags
Prolanis DM 98,472 106,873 109,201 124,968 126,177 133,495 136,047 138,848
DM RS 167,406 255,665 336,002 404,277 464,699 519,729 562,854 601,620

23,08% DM
Stabil
Sumber Laporan Divisi Regional s.d. Agustus 2015
PROLANIS BPJS Kesehatan

FKTP Pengelola PROLANIS & Klub Edukasi


DIVISI Faskes Pengelola Prolanis PPDM Faskes Pengelola Prolanis PPHT Jumlah Jumlah
REGIONAL Dokkel Klinik PKM Total Dokkel Klinik PKM Total Klub DM Klub HT
I 43 58 227 328 17 37 114 168 221 84
II 66 63 216 345 53 40 152 245 351 123
III 37 11 36 84 39 11 34 84 64 48
IV 4 49 87 140 5 32 42 79 507 272
V 41 82 144 267 33 46 125 204 805 709
VI 2.893 656 815 4.364 1.428 315 626 2.369 1.525 928
VII 230 179 188 597 161 32 94 287 1.090 254
VIII 145 42 243 430 148 42 240 430 228 193
IX 261 55 203 519 341 32 207 580 408 16
X 143 15 194 352 138 13 174 325 377 83
XI 166 32 186 384 162 31 163 356 229 128
XII 31 1 22 54 - - - - 48 39
XIII 24 7 85 116 18 12 59 89 134 60
TOTAL 4.084 1.250 2.646 7.980 2.543 643 2.030 5.216 5.987 2.937

Sumber Laporan Divisi Regional s.d. September 2015


Kunjungan Peserta Prolanis DM Tipe 2

Jumlah Peserta berkunjung rutin berbanding jumlah Peserta terdaftar PPDM s.d. Juni 2015 :
peserta 133,495 Peserta
tahun 2014 - Juni 2015
50,000 Peserta berkunjung
45,000
40,000 94,553 Peserta (70,83%)
35,000
30,000
Tidak Pernah Berkunjung
25,000
20,000 38,942 Peserta (29,17%)
15,000
10,000
5,000
-
I II III IV V VI VII VIII IX X XI XII XIII

Jumlah Peserta s.d. Juni 2015 Peserta berkunjung

Indikator Kuantitas Kunjungan : 95% dari total peserta terdaftar


(sumber : Pedoman Prolanis)

Sumber Laporan Divisi Regional s.d. Juni 2015 yang telah diolah Grup MPKP 63
Kontinuitas Kunjungan Peserta Prolanis DM
Tipe 2
Kontinuitas Kunjungan PPDM 2014 -Juni Dari 94,553 peserta
2015 berkunjung rutin
100% Peserta berkunjung 10-14
kali Routine Visit :
80% Peserta berkunjung 5-9 kali - 0 – 4x : 71,03%
60%
Peserta berkunjung 0-4 kali - 5 – 9x : 23,80%
40%
Peserta tidak berkunjung
- 10 – 14x : 7,09%
20%

0%
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 Tidak Pernah Berkunjung 29,17%

Angka keberkunjungan
mengalami kenaikan dari Kinerja FKTP mengalami
Evaluasi Sebelumnya  Tidak Peningkatan dalam
pernah berkunjung 49,88%  pengelolaan PROLANIS
29,17%

Indikator Kuantitas Kunjungan : 95% dari total peserta terdaftar


(sumber : Pedoman Prolanis)
Sumber Laporan Divisi Regional s.d. Juni 2015 yang telah diolah Grup MPKP 64
Pemeriksaan penunjang Peserta Prolanis DM Tipe 2
Jumlah Peserta berkunjung yang Jenis Jumlah %terhadap
mendapatkan pemeriksaan penunjang Pemeriksaan Peserta peserta
berkunjung
tahun 2014 s.d. Juni 2015
100% IMT 65.865 69,66
90% GDP 67.382 71,26
80%
GDPP 57.968 61,31
70%
TEKANAN DARAH 81.857 86,57
60%
HBA1C 1.127 1,19
50%
40%
30%
20%
10%
Perlu peningkatan kinerja dan
0% kompetensi FKTP
I II III IV V VI VII VIII IX X XI XII XIII
IMT GDP GDPP TEKANAN DARAH HBA1C

Indikator Pemeriksaan Penunjang : 100% dari total peserta berkunjung


(sumber : Pedoman Prolanis)

Sumber Laporan Divisi Regional s.d. Juni 2015 yang telah diolah Grup MPKP 65
Jenis Jumlah %terhadap
Peserta yang terkendali kadar IMT Pemeriksaan Peserta peserta
berbanding peserta berkunjung berkunjung
tahun 2014 - Juni 2015 IMT 65.865 69,66
45000 GDP 67.382 71,26
40000
35000 GDPP 57.968 61,31
30000 TEKANAN DARAH 81.857 86,57
25000
20000 HBA1C 1.127 1,19
15000
10000
5000 Peserta terkendali IMT nya
0 berdasarkan Panduan Klinis
01 02 03 04 05 06 07 08 09 10 11 12 13
Prolanis DM Tipe 2 (18,5 - <23) :
Peserta diperiksa Peserta terkendali
43,88% (28,904 peserta) dari
peserta yang diperiksa IMT

Indikator Luaran Kesehatan : 75% hasil pemeriksaan penunjang


mencapai target (Sumber : Pedoman Prolanis)

66
Sumber Laporan Divisi Regional s.d. Juni 2015 yang telah diolah Grup MPKP
Jenis Jumlah %terhadap
Peserta yang terkendali kadar GDP Pemeriksaan Peserta peserta
berbanding peserta berkunjung berkunjung
tahun 2014 - Juni 2015 IMT 65.865 69,66
45000 GDP 67.382 71,26
40000
35000
GDPP 57.968 61,31
30000 TEKANAN DARAH 81.857 86,57
25000
HBA1C 1.127 1,19
20000
15000
Peserta terkendali kadar GDP nya
10000
5000
berdasarkan Panduan Klinis Prolanis
0 DM Tipe 2 (< 100 mg/dl) :
01 02 03 04 05 06 07 08 09 10 11 12 13

Peserta diperiksa Peserta terkendali


28,68% (19,325 peserta) dari
peserta yang diperiksa GDP

Indikator Luaran Kesehatan : 75% hasil pemeriksaan penunjang


mencapai target (Sumber : Pedoman Prolanis)
Sumber Laporan Divisi Regional s.d. Juni 2015 yang telah diolah Grup MPKP 67
Jenis Jumlah %terhadap
Pemeriksaan Peserta peserta
berkunjung
IMT 65.865 69,66
GDP 67.382 71,26
GDPP 57.968 61,31
TEKANAN DARAH 81.857 86,57
HBA1C 1.127 1,19

Peserta terkendali kadar GDPP nya


berdasarkan Panduan Klinis Prolanis
DM Tipe 2 (< 130 mg/dl) :
32,60% (18,895 peserta) dari
peserta yang diperiksa GDPP

Indikator Luaran Kesehatan : 75% hasil pemeriksaan penunjang


mencapai target (Sumber : Pedoman Prolanis)
Sumber Laporan Divisi Regional s.d. Juni 2015 yang telah diolah Grup MPKP
68
Jenis Pemeriksaan Jumlah %terhadap
Peserta yang terkendali kadar Tekanan Peserta peserta
Darah berkunjung
berbanding peserta berkunjung IMT 65.865 69,66
tahun 2014 - Juni 2015 GDP 67.382 71,26
45000 GDPP 57.968 61,31
40000
35000 TEKANAN DARAH 81.857 86,57
30000 HBA1C 1.127 1,19
25000
20000 Peserta terkendali kadar Tekanan
15000
10000
Darah nya berdasarkan Panduan Klinis
5000 Prolanis DM Tipe 2 (< 130/80 mmHg) :
0
01 02 03 04 05 06 07 08 09 10 11 12 13 84,23% (68,946 peserta) dari
Peserta diperiksa Peserta terkendali
peserta yang diperiksa Tekanan Darah

Indikator Luaran Kesehatan : 75% hasil pemeriksaan penunjang


mencapai target (Sumber : Pedoman Prolanis)
Sumber Laporan Divisi Regional s.d. Juni 2015 yang telah diolah Grup MPKP
69
Jenis Pemeriksaan Jumlah %terhadap
Peserta peserta
berkunjung
IMT 65.865 69,66
GDP 67.382 71,26
GDPP 57.968 61,31
TEKANAN DARAH 81.857 86,57
HBA1C 1.127 1,19

Peserta terkendali kadar HBA1C nya


berdasarkan Panduan Klinis Prolanis
DM Tipe 2 (< 7%) :
42,86% (483 peserta) dari peserta
yang diperiksa HBA1C

Indikator Luaran Kesehatan : 75% hasil pemeriksaan penunjang


mencapai target (Sumber : Pedoman Prolanis)
Sumber Laporan Divisi Regional s.d. Juni 2015 yang telah diolah Grup MPKP 70
Mentoring Spesialis

Bentuk dukungan PAPDI terhadap Grup Mentoring Spesialis di Sosial Media


kegiatan Mentoring Spesialis (Anggota : FKTP, Pembina : Spesialis)
S/D OKTOBER 2015 TERLAKSANA 307 KEGIATAN MENTORING
JUMLAH PESERTA MENTORING SEBANYAK 12.358 DOKTER FKTP
Pelatihan FKTP
PERMASALAHAN
1. ADANYA KESULITAN UNTUK MENDAPATKAN
PEMERIKSAAN HbA1C DI RS
2. PEMBAYARAN PUSKESMAS KEPADA LAB JEJARING
TERKENDALA PROSEDUR PENGELOLAAN KEUANGAN
DAERAH
3. MASIH ADA OBAT DM YANG TIDAK ADA DALAM
E-KATALOG OBAT.
- METFORMIN 500MG TIDAK ADA DALAM E-KATALOG PROV. DKI JAKARTA
- METFORMIN 850MG TIDAK ADA DALAM E-KATALOG DI PROV.MALUKU & NTT
- PROV.MALUT, PAPUA & PAPUA BARAT KEDUANYA TIDAK ADA DALAM E-
KATALOG

Anda mungkin juga menyukai