Naskah masuk: 3 Agustus 2020 Perbaikan: 17 Oktober 2020 Layak terbit: 19 Oktober 2020
https://doi.org/10.22435/hsr.v23i4.3604
ABSTRAK
Pada beberapa dekade terakhir, prevalensi Diabetes Melitus tipe-2 (DM tipe-2) di dunia dan khususnya di Indonesia
mengalami peningkatan. Risiko tinggi untuk DM tipe-2 berhubungan dengan Glukosa Darah Puasa Terganggu (GDPT).
Perkembangan kondisi GDPT dikaitkan dengan peningkatan indikator antropometri. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui hubungan antara indikator antropometri dengan GDPT pada orang dewasa usia ≥40 tahun di Tangerang
Selatan. Penelitian ini menggunakan desain studi cross-sectional dengan jumlah responden sebanyak 320 orang yang
berusia ≥40 tahun dan tinggal di Kecamatan Ciputat Timur, Kota Tangerang Selatan. Hasil penelitian ini menemukan
sebanyak 17,5% dari 320 orang dewasa mengalami kondisi GDPT. Indikator antropometri untuk obesitas sentral
berhubungan bermakna dengan GDPT. Hasil analisis multivariat menunjukkan bahwa lingkar pinggang, Rasio Lingkar
Pinggang Panggul dan Rasio Lingkar Pinggang terhadap Tinggi Badan berhubungan dengan kejadian GDPT (Nilai-P
<0,05). Setelah disesuaikan dengan faktor perancu, dihasilkan Rasio Odds (95% Confidence Interval) masing-masing
sebesar 3,43 (1,52-7,71), 7,71 (1,79-33,24) dan 3,11 (1,04-9,24). Indeks Massa Tubuh tidak ditemukan mempunyai
hubungan dengan GDPT. Penelitian ini menunjukkan pentingnya pengecekan indikator obesitas sentral secara berkala
untuk mencegah kondisi GDPT pada orang dewasa. Diperlukan promosi kesehatan untuk meningkatkan kesadaran
masyarakat dalam mengontrol massa tubuh dan lemak tubuh orang dewasa dengan glukosa darah puasa normal untuk
mencegah GDPT dan DM tipe-2.
Kata Kunci: Glukosa Darah Puasa Terganggu, Indeks Massa Tubuh, Lingkar Pinggang, Rasio Lingkar Pinggang Panggul
dan Rasio Lingkar Pinggang terhadap Tinggi Badan
Abstract
In recent decades, the prevalence of Diabetes Mellitus (DM) type-2 has significantly increased globally and nationally
in Indonesia. High risk of DM type-2 is associated with Impaired Fasting Glucose (IFG), and IFG changes conditions are
closely related to increasing anthropometric indicators. This study aimed to assess the association between anthropometric
indicators and IFG status in adults aged ≥40 years in South Tangerang City. A cross-sectional study was conducted
among 320 respondents aged ≥40 years and lived in Sub District of East Ciputat, South Tangerang City. The results
of the study indicated that 17.5% of 320 adults had IFG conditions. Anthropometric indicators for central obesity were
significantly associated with IFG status. Multivariate analysis indicated that there were significant associations between
anthropometric indicators (waist circumference/WC, waist to hip ratio/WHR, waist to height ratio/WHtR), and IFG status
(p<0.05). The multivariate-adjusted odds ratios (95% confidence interval) of IFG status for anthropometric indicators were
3.43(1.52-7.71), 7.71(1.79-33.24), and 3.11 (1.04-9.24), respectively. Body Mass Index/BMI was not significantly associated
with IFG status (p>0,05). This study noted that examining central obesity indicators regularly merits consideration for the
prevention of IFG conditions among adults. We need to increase community awareness to prevent IFG and DM type-2
through health promotion of controlling adults’ body mass and cholesterol with normal fasting blood glucose.
Keywords: Impaired Fasting Glucose, Body Mass Index, Waist Circumference, Waist to Hip Ratio, Waist to Height
Ratio
Korespondensi:
Hoirun Nisa
Program Studi Kesehatan Masyarakat, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
E-mail: hoirun.nisa@uinjkt.ac.id
267
Buletin Penelitian Sistem Kesehatan – Vol. 23 No. 4 Oktober 2020: 267–274
268
Indikator Antropometri Sebagai Prediktor Glukosa Darah Puasa Terganggu (Hoirun Nisa dan Imanda Zein Fatihah)
269
Buletin Penelitian Sistem Kesehatan – Vol. 23 No. 4 Oktober 2020: 267–274
270
Indikator Antropometri Sebagai Prediktor Glukosa Darah Puasa Terganggu (Hoirun Nisa dan Imanda Zein Fatihah)
Model 1 Model 2
Indikator Antropometri
AOR 95% CI Nilai-P AOR 95% CI Nilai-P
IMT >25 kg/m2 1,76 0,92-3,39 0,09 1,70 0,87-3,31 0,12
Lingkar Pinggang >80 cm pr/ >90 cm lk 3,40 1,54-7,51 0,00 3,43 1,52-7,71 0,00
RLPP ≥0,8 cm pr/ ≥0,9 cm lk 8,04 1,87-34,60 0,00 7,71 1,79-33,24 0,01
RLPTB 0,53 cm 3,36 1,13-9,97 0,03 3,12 1,04-9,24 0,04
Keterangan: pr: perempuan; lk: laki-laki.
*Model 1 disesuaikan dengan usia dan jenis kelamin
*Model 2 disesuaikan dengan usia, jenis kelamin, riwayat keluarga DM, aktivitas fisik, tekanan darah (TDS, TDD, TDS/TDD), dan profil
lipid (HDL dan trigliserida)
Hasil analisis menggunakan Model 1 dengan ukuran lingkar pinggang, RLPP dan RLPTB
penyesuaian terhadap usia dan jenis kelamin dan mempunyai kencendrungan yang lebih besar untuk
masing-masing indikator antropometri dengan GDPT mendapatkan GDPT.
menunjukkan bahwa lingkar pinggang, RLPP dan Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian
RLPTB berhubungan secara bermakna dengan sebelumnya yang menunjukkan adanya hubungan
kejadian GDPT pada orang dewasa. Namun, tidak antara lingkar pinggang, RLPP, dan RLPTB dengan
ditemukan hubungan yang bermakna antara IMT GDPT (Elizalde-barrera et al., 2019; Escobedo et
dengan GDPT. Pada Model 2, nilai OR dihitung al., 2009; Tesfaye, Shikur, Shimels, & Firdu, 2016;
dengan menambahkan variabel riwayat keluarga Zhang et al., 2018). Hasil penelitian Escobedo et
DM, aktivitas fisik, tekanan darah (TDS, TDD, TDS/ al., menunjukkan adanya hubungan yang signifikan
TDD), dan profil lipid (HDL dan trigliserida) ke Model antara lingkar pinggang (LP >88 cm perempuan
1. Hasil multivariat dengan menggunakan Model 2 dan >102 laki-laki) dan GDPT dengan OR sebesar
menunjukkan hubungan yang tidak berbeda dengan 1,44 (95% CI : 1,15-1,81) (Escobedo et al., 2009).
hasil yang ditunjukkan pada Model 1. Hasil regresi Penelitian kohort prospektif yang dilakukan oleh
logistik pada penelitian ini juga menunjukkan bahwa Zhang et al., pada 1.885 orang responden di Cina
variabel yang mempunyai risiko paling besar untuk berusia 40–89 tahun menunjukkan bahwa setelah
GDPT pada orang dewasa adalah RLPP (Tabel 3). 3 tahun masa pengamatan, ditemukan hubungan
yang bermakna antara lingkar pinggang dengan
GDPT dan dihasilkan nilai OR sebesar 1,603 (95%
PEMBAHASAN
CI : 1,112-2,310) (Zhang et al., 2018). Penelitian yang
Hasil penelitian ini menemukan sebanyak dilakukan oleh Kufe et al., menunjukkan bahwa RLPP
17,5% dari 320 orang dewasa mempunyai kondisi 0,9 untuk laki-laki dan 0,85 untuk perempuan
GDPT. Penelitian ini menemukan bahwa IMT bukan meningkatkan peluang 2,21 kali lebih besar untuk
merupakan indikator antropometri untuk memprediksi mengalami GDPT (Kufe et al., 2015). Hasil penelitian
GDPT. Hasil analisis multivariat dimana nilai OR Elizalde-barrera et al., melaporkan hubungan yang
dilakukan penyesuaian dengan umur dan jenis bermakna antara RLPTB dengan GDPT, di mana
kelamin menunjukkan bahwa lingkar pinggang, orang dengan RLPTB >0,6 cm berisiko 2,17 kali lebih
RLPP, dan RLPTB merupakan indikator yang dapat besar untuk mengalami GDPT (95% CI : 1,10-4,28)
digunakan untuk memprediksi kejadian GDPT. (Elizalde-barrera et al., 2019).
Dengan penambahan variabel riwayat keluarga DM, Beberapa penelitian sebelumnya telah
aktivitas fisik, tekanan darah (TDS, TDD, TDS/TDD), melaporkan hubungan antara IMT dengan kejadian
dan profil lipid (HDL dan trigliserida) pada model, GDPT pada orang dewasa (Chen dan Yeh, 2013; Li
hubungan yang diperoleh tetap bermakna meskipun et al., 2015; Worede, et al., 2017). Pada penelitian
nilai OR sedikit turun. Hal ini menunjukkan bahwa ini, IMT tidak mempunyai hubungan yang bermakna
lingkar pinggang, RLPP, dan RLPTB merupakan dengan kejadian GDPT. Hasil penelitian sebelumnya
indikator yang secara independen dapat memprediksi dengan desain cross-sectional juga tidak menemukan
kejadian GDPT pada orang dewasa. Responden hubungan yang bermakna antara IMT dengan GDPT.
dengan gizi lebih yang ditentukan menggunakan Di Indonesia, hasil analisis terhadap data hasil
271
Buletin Penelitian Sistem Kesehatan – Vol. 23 No. 4 Oktober 2020: 267–274
RISKESDAS tahun 2013 menunjukkan bahwa tidak Gastaldelli et al., 2007). IL-6 menstimulasi pelepasan
terdapat hubungan yang bermakna antara IMT ≥25 CRP di hati sehingga menyebabkan resistensi insulin
kg/m2 dan GDPT dengan OR sebesar 1,036 (95% dan gangguan metabolisme glukosa (Gelaye et al.,
CI: 0,921-1,165) (Dany, Kusumawardani, Pradono, 2010; Shoelson, Lee, & Goldfine, 2006; Uemura,
Kristianto, & Delima, 2017). Selain itu, hasil penelitian Katsuura-kamano, Yamaguchi, & Bahari, 2017).
kohort yang dilakukan oleh Zhang et al., pada 1.885 Paparan akut asam lemak bebas pada otot angka
orang responden di Cina berusia 40–89 tahun juga dapat menyebabkan resistensi insulin sedangkan
melaporkan tidak terdapat hubungan bermakna paparan kronis dari asam lemak bebas ini pada
antara peningkatan IMT dengan GDPT dalam 3 pankreas dapat menyebabkan kerusakan fungsi
tahun masa pengamatan (Zhang et al., 2018). sel- (Despres, 2006).
IMT tidak dapat memberikan rincian tentang Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan,
komposisi tubuh dan distribusi lemak tubuh (Djap et di antaranya adalah penentuan GDPT hanya
al., 2018). Dibandingkan dengan IMT, ukuran lingkar didasarkan atas pemeriksaan glukosa darah puasa,
pinggang, RLPP dan RLPTB dinilai lebih baik sebagai tidak mengikutsertakan pemeriksaan glukosa darah
prediktor GDPT, prediabetes, maupun DM (Bener et 2 jam setelah Tes Toleransi Glukosa Oral (TTGO)
al., 2013; Hajian-Tilaki & Heidari, 2015; Jayawardana, sehingga tidak dapat ditentukan apakah responden
et al., 2013; Zhang et al., 2018). Disamping itu, hasil dengan glukosa darah puasa 100-125 mg/dL adalah
penelitian menemukan bahwa Area Under Curve GDPT terisolasi atau GDPT-TGT. Selain itu, desain
(AUC) dari IMT lebih rendah dibandingkan lingkar penelitian yang digunakan adalah cross-sectional,
pinggang, RLPP dan RLPTB pada sindrom metabolik sehingga tidak dapat melihat hubungan temporal
dan GDPT (Bener et al., 2013; Jayawardana et al., antara variabel independen dan dependen dan
2013; Zhang et al., 2018). Hasil penelitian lainnya tidak dapat diketahui secara jelas apakah indikator
juga menemukan ukuran lingkar pinggang dan antropometri merupakan dampak dari GDPT atau
RLPTB adalah lebih baik dalam memprediksi kondisi sebaliknya. Adapun kelebihan dari penelitian ini
diabetes pada laki-laki dan perempuan dibandingkan adalah menggunakan pengukuran biomarker pada
dengan IMT (Tilaki & Heidari, 2016). GDPT dan profil lipid, pengukuran tekanan darah
IMT merupakan penanda dari tingginya adipositas langsung serta melakukan pengukuran antropometri
subkutan. Perbedaan anatomi antara adipositas langsung untuk meminimalisir recall bias dan
subkutan dan adipositas viseral menyebabkan subjektifitas responden.
indikator antropometri untuk obesitas sentral
seperti lingkar pinggang, RLPP, dan RLPT lebih
KESIMPULAN DAN SARAN
baik untuk mendeteksi keadaan resistensi insulin
dan gangguan metabolisme glukosa dibandingkan Kesimpulan
dengan IMT. Secara anatomis, adipositas viseral Penelitian ini menunjukkan ada hubungan yang
lebih sensitif terhadap liposis dan lebih resisten bermakna antara lingkar pinggang, RLPP dan RLPTB
terhadap insulin daripada adipositas subkutan dengan GDPT pada orang dewasa di Kecamatan
(Ibrahim, 2009). Penelitian sebelumnya menunjukkan Ciputat Timur tetapi tidak menunjukkan hubungan
bahwa peningkatan adipositas viseral menunjukkan yang signifikan dengan IMT. RLPP mempunyai risiko
hubungan yang bermakna dengan peningkatan risiko paling besar untuk mempengaruhi GDPT orang
GDPT pada laki-laki dan wanita (Borel et al., 2015). dewasa.
Peningkatan adipositas viseral yang berujung pada
obesitas abdominal dapat merangsang peningkatan Saran
sekresi asam lemak bebas, sitokin proinflamasi
Hasil penelitian ini menunjukkan perlunya
(seperti Tumour Necrosis Factor Alpha (TNF-) dan
meningkatkan kesadaran masyarakat akan
Interleukin-6 (IL-6)), Plasmio-gen Activator Inhibitor-1
pengontrolan massa tubuh dan lemak tubuh sebagai
(PAI-1), dan C-Reactive Protein. IL-6 bekerja pada
upaya pencegahan GDPT bagi orang dengan glukosa
otat rangka untuk mengganggu aksi insulin dengan
darah puasa normal. Selain itu, kontrol terhadap
meningkatkan sekresi asam lemak bebas yang
massa tubuh juga merupakan upaya untuk mencegah
kemudian menyebabkan peningkatan oksidasi lemak
DM tipe-2 bagi orang dengan GDPT.
dan menghambat lipoprotein lipase (Despres, 2006;
272
Indikator Antropometri Sebagai Prediktor Glukosa Darah Puasa Terganggu (Hoirun Nisa dan Imanda Zein Fatihah)
273
Buletin Penelitian Sistem Kesehatan – Vol. 23 No. 4 Oktober 2020: 267–274
Ibrahim, M. M. (2009). Subcutaneous and Visceral Adipose mellitus and impaired fasting glucose level among
Tissue : Structural and Functional Differences. Obesity members of federal police commission residing
Reviews, 11, 11–18. https://doi.org/10.1111/j.1467- in Addis Ababa ,. BMC Endocrine Disorders, 1–9.
789X.2009.00623.x https://doi.org/10.1186/s12902-016-0150-6
International Diabetes Federation. (2019). IDF Diabetes Tilaki, K. H., & Heidari, B. (2016). Is Waist Circumference
Atlas (Ninth Edit). Retrieved from https://diabetesatlas. A Better Predictor of Diabetes Than Body Mass
org/upload/resources/material/20200302_133351_ Index Or Waist-To-Height Ratio In Iranian Adults ?
IDFATLAS9e-final-web.pdf International Journal of Preventive Medicine, 3–8.
Irazola, V., Rubinstein, A., Bazzano, L., Calandrelli, M., https://doi.org/10.4103/2008-7802.151434
Chung-, C., Elorriaga, N., … Seron, P. (2017). Uemura, H., Katsuura-kamano, S., Yamaguchi, M., & Bahari,
Prevalence , awareness , treatment and control of T. (2017). Relationships of serum high-sensitivity C-
diabetes and impaired fasting glucose in the Southern reactive protein and body size with insulin resistance
Cone of Latin America. PLOS Medicine, 1–13. in a Japanese cohort. PLoS ONE, 32, 1–11.
Jayawardana, R., Ranasinghe, P., Sheriff, M. H. R., Matthews, Wang, J., Yuan, S., Zhu, L., Fu, H., Li, H., Hu, G., &
D. R., & Katulanda, P. (2013). Waist to height ratio : Tuomilehto, J. (2004). Effects of impaired fasting
A better anthropometric marker of diabetes and glucose and impaired glucose tolerance on predicting
cardio-metabolic risks in South Asian adults. Diabetes incident type 2 diabetes in a Chinese population with
Research and Clinical Practice, 99(3), 292–299. high post-prandial glucose. Diabetes Research and
https://doi.org/10.1016/j.diabres.2012.12.013 Clinical Practice, 66(2004), 183–191. https://doi.
Kementerian Kesehatan RI. (2014). Pedoman gizi seimbang. org/10.1016/j.diabres.2004.03.002
(Kementerian Kesehatan RI, Ed.). Jakarta. Retrieved Worede, A., Alemu, S., Gelaw, Y. A., & Abebe, M. (2017).
from gizi.depkes.go.id The prevalence of impaired fasting glucose and
Khan, M. A. B., Hashim, M. J., King, J. K., Govender, R. undiagnosed diabetes mellitus and associated risk
D., Mustafa, H., & Kaabi, J. Al. (2020). Epidemiology factors among adults living in a rural Koladiba town
of Type 2 Diabetes – Global Burden of Disease and , northwest Ethiopia. BMC Research Notes, 1–7.
Forecasted Trends. Journal of Epidemiology and https://doi.org/10.1186/s13104-017-2571-3
Global Health, 10(1), 107–111. World Health Organization. (2008). Waist Circumference
Kufe, C. N., Klipstein-grobusch, K., Leopold, F., Assah, F., and Waist-Hip Ratio Report of a WHO Expert
Ngufor, G., Mbeh, G., … Mbanya, J. C. (2015). Risk Consultation. Geneva: WHO Press. Retrieved from
factors of impaired fasting glucose and type 2 diabetes https://www.who.int/nutrition/publications/obesity/
in Yaoundé , Cameroon : a cross sectional study. WHO_report_waistcircumference_and_waisthip_
BMC Public Health, 1–10. https://doi.org/10.1186/ ratio/en/
s12889-015-1413-2 World Health Organization. (2018). Fact Sheet : Diabetes.
Li, S., Guo, S., He, F., Zhang, M., He, J., Yan, Y., … Retrieved September 24, 2019, from https://www.
Zhang, J. (2015). Prevalence of Diabetes Mellitus who.int/news-room/fact-sheets/detail/diabetes
and Impaired Fasting Glucose , Associated with Risk Zhang, F., Wan, Q., Cao, H., Tang, L., Li, D., & Lü, Q. (2018).
Factors in Rural Kazakh Adults in Xinjiang , China. Identical anthropometric characteristics of impaired
Environmental Research and Public Health Article, 12, fasting glucose combined with impaired glucose
554–565. https://doi.org/10.3390/ijerph120100554 tolerance and newly diagnosed type 2 diabetes :
PERKENI. (2015). Pengelolaan dan Pencegahan Diabetes anthropometric indicators to predict hyperglycaemia
Melitus tipe 2 di Indonesia 2015. in a community-based prospective cohort study
Shoelson, S. E., Lee, J., & Goldfine, A. B. (2006). Review in southw. BMJ Open, 8. https://doi.org/10.1136/
series Inflammation and insulin resistance. The bmjopen-2017-019735
Journal of Clinical Investigation, 116(7), 1793–1801. Zhao, Q., Sc, M. A., Zhen, Q., Li, Y., Sc, M. A., Lv, R., &
https://doi.org/10.1172/JCI29069.and Sc, M. A. (2018). Risk Factors of Impaired Fasting
Tesfaye, T., Shikur, B., Shimels, T., & Firdu, N. (2016). Glucose Among Adults in Northeast China: A Cross-
Prevalence and factors associated with diabetes Sectional Study. AACE, 24(7), 677–683. https://doi.
org/10.4158/EP-2018-0046
274