Website: https://ejournal.stikesaisyah.ac.id/index.php/jika/
Email: jurnal.aisyah@stikesaisyah.ac.id
Jurnal Aisyah: Jurnal Ilmu Kesehatan, 3(1), Juni 2018, – 2
Nur Sefa Arief Hermawan, Nana Novariana
baik karena merupakan sumber mineral dan Prosedur pembuatan sari mentimun
vitamin. Bahan yang digunakan adalah dua buah
Berdasarkan penelitian yang telah di uji atau sayuran mentimun segar. Prosedur
cobakan, maka peneliti tertarik untuk pembuatan sari mentimun yaitu dengan
melakukan penelitian pemberian sari mencuci bersih buah atau sayuran
mentimun pada pasien hipertensi dan mentimun kemudian buang kulitnya dan
membuktikan apakan ada pengaruh hancurkan buah mentimun menggunkan
perlakuan terhadap tekanan darah pasien penghancur makanan kemudian saring
sebelum dan sesudah pemberian sari mentimun dan ambil sarinya, minum sari
mentimun. Penelitian ini dimaksudkan agar mentimun sebanyak 2 - 3 kali dalam sehari
penderita hipertensi dapat mengatasi yaitu pagi, siang dan malam hari.
penyakitnya tanpa menggunakan obat anti Populasi pada penelitian ini adalah
hipertensi. Penelitian dilakukan dengan penderita hipertensi yang berobat di
tujuan untuk mengetahui pengaruh terapi Puskesmas Kedaton Bandar Lampung pada
herbal (sari mentimun) terhadap penurunan bulan Mei dan Juni 2016 yang mempunyai
tekanan darah pada penderita hipertensi di kesempatan yang sama pada penelitian ini
Puskesmas Kedaton Bandar Lampung. untuk dipilih dan bersedia dijadikan
sampel.
METODE Sampel dalam penelitian ini yaitu semua
penderita hipertensi yang berobat di
Jenis penelitian ini, merupakan penelitian
Puskesmas Kedaton Bandar Lampung pada
survey analitik dengan rancangan penelitian
saat penelitian berlangsung penggambilan
quasi experiment digunakan untuk sampel pada penelitian ini menggunakan
mengetahui hasil dari pretest dan posttest accidental sampling yaitu dilakukan dengan
pada penderita hipertensi dengan penurunan cara mengambil masalah atau responden
tekanan darah sesudah dan sebelum yang saat penelitian berlangsung.
mengkonsumsi sari mentimun pada
Adapun kriteria inklusi pada penelitian ini
kelompok responden yang sama. Dengan yaitu: 1) Bersedia menjadi responden; 2)
gambaran desain penelitan menggunkan Bersedia mengkonsumsi sari mentimun; 3)
kelompok intervensi dan kelompok kontrol, Mengerti bahasa Indonesia; 4) Kooperatif
skema sebagai berikut:
Teknik Pengumpulan Data Penelitian
Kelompok Intervensi
Pada penelitian ini, pengumpulan data
X Y B instrument dilakukan dengan pengukuran
tekanan darah menggunakan tensi meter
untuk mengetahui nilai tekanan darah pada
Kelompok Kontrol penderita hipertensi di Puskesmas Kedaton
Bandar Lampung Tahun 2016. Kemudian
X1 Y pengobatan herbal dengan mengkonsumsi
sari mentimun diberikan dan diajurkan pada
Keterangan: penderita hipertensi sebanyak 2 – 3 kali
X : Kelompok Intervensi dalam sehari.
Y : Obat Farmakologi Teknik Pengumpulan Data dilakukan
X1 : Kelompok control dengan cara sebagai berikut: 1)
B : Terapi Herbal (sari mentimun ) Memberikan penjelasan kepada responden
dengan singkat dan jelas; 2) Memberikan
surat persetujuan untuk menjadi responden;
Tabel 1. Penurunan Tekanan Darah Sistole Sebelum dan Sesudah Diberikan Sari Mentimun.
Berdasarkan tabel 1, terdapat nilai rata – Nilai rata – rata penurunan tekanan diastole
rata penurunan tekanan sistolik pada pada responden setelah diberikan sari
responden setelah diberikan sari mentimun mentimun adalah 6.67 mmHg (95 persen
adalah 9.33 mmHg (95 persen CI: 5.505 - CI: 2.839 - 10.495), dengan standar deviasi
13.161), dengan standar deviasi 6.915 6.065 mmHg dan penurunan terendah
mmHg dan penurunan terendah adalah 0 adalah 0 mmHg dan tertinggi 20 mmHg.
mmHg dan tertinggi 20 mmHg. Dari hasil Dari hasil estimasi interval dapat
estimasi interval dapat disimpulkan bahwa disimpulkan bahwa 95 persen diyakini nilai
95 persen diyakini nilai rata – rata rata – rata penurunan tekanan diastole pada
penurunan tekanan sistolik pada penderita penderita hipertensi setelah diberikan sari
hipertensi setelah diberikan sari mentimun mentimun antara 2.839 mmHg sampai
antara 5.505 mmHg sampai 13.161 mmHg. 10.495 mmHg.
Tabel 2. Hasil Uji T test Dependent Berdasarkan Hasil Pengukuran Tekanan Darah Sebelum
dan Setelah Diberikan Sari Mentimun
Berdasarkan tabel 2 diketahui bahwa rata- mentimun adalah 4.67 mmHg dengan
rata penurunan sistole pada responden yang standar deviasi 5.164 mmHg. Didapat juga
diberikan sari mentimun adalah 14,00 nilai rata – rata penurunan diastole pada
mmHg dengan standar deviasi 5.071 mmHg responden yang diberikan sari mentimun
sementara yang tidakdiberikan sari adalah 10,00 mmHg standar deviasi 5.345
mmHg dan yang tidak diberikan sari mentimun memiliki kandungan seperti
mentimun adalah 3,33 mmHg dengan potassium, magnesium dan fospor yang
standar deviasi 4.880 mmHg. Hasil uji dapat pengobati hipertensi. Mentimun juga
statistik diperoleh data bahwa p value untuk memiliki kandungan uretic dan kandungan
sistole adalah 0,001 (p < 0,05) yang berarti airnya yang juga dapat penurunkan tekanan
terdapat pengaruh sari mentimun terhadap darah pada penderita hipertensi. Mentimun
penurunan tekanan darah pada penderita merupakan salah satu sayuran yang dapat
hipertensi kemudian pada penurunan dikonsumsi baik dalam bentuk segar
diastole diperoleh p value 0,01 (p < 0,05) maupun olahan seperti acar dan asinan atau
yang artinya ada pengaruh terhadap digunakan juga sebagai pengobatan herbal.
penurunan tekanan darah pada penderita Mentimun juga dapat membantu
hipertensi setelah diberikan sari mentimun. membersihkan pencernaan, mendinginkan
Tekanan Darah Sistole Responden Sebelum suhu badan dan menyehatkan kulit.
dan Sesudah Diberikan Sari Mentimun Kandungan – kandungan pada buah
mentimun ini yang dapat menyebabkan
Berdasarkan data yang diperoleh dari 30
penurunan tekanan darah pada penderita
orang responden didapatkan bahwa terdapat
hipertensi.
nilai rata – rata penurunan tekanan sistolik
pada responden setelah diberikan sari Pengaruh Sari Mentimun Terhadap
mentimun adalah 9.33 mmHg dengan Penurunan Tekanan Darah Pada Penderita
standar deviasi 6.915 mmHg. Hipertensi
Hal ini memberikan penjelasan bahwa pada Dari hasil yang didapatkan pada pasien
pasien penderita tekanan darah di hipertensi di Puskesmas Kedaton Bandar
Puskesmas Kedaton Bandar Lampung Lampung Tahun 2016 bahwa rata – rata
Tahun 2016 sangat membutuhkan nilai sistole pada penderita hipertensi yang
penatalaksanaan yang lebih mengarah diberikan sari mentimun yaitu 14.00 mmHg
kepada obat – obatan non farmakologis dengan standar deviasi 5.017 mmHg dan
seperti pada terapi herbal khususnya sari pada penderita yang tidak diberikan sari
mentimun dalam pengobatan penyakit mentimun yaitu 4.67 mmHg dengan
hipertensi selain dengan menggunakan obat standar deviasi 5.164 mmHg sedangkan
farmakologis yang bisa diberikan nilai rata – rata diastole pada penderita
dipuskesmas sebelumnya. hipertensi yang diberikan sari mentimun
yaitu 10.00 mmHg dengan standar deviasi
Tekanan Darah Diastole Responden
5.345 mmHg dan juga nilai rat – rata
Sebelum dan Sesudah Diberikan Sari
diastole yang tidak diberikan sari mentimun
Mentimun
yaitu 3.33 mmHg dengan standar deviasi
Berdasarkan data yang juga diperoleh dari 4.880 mmHg. Hasil uji t dependent
30 responden didapatkan nilai rata – rata didapatkan nilai p value untuk sistole
penurunan tekanan diastole pada responden adalah 0, 001 (p < 0, 05) yang berarti
setelah diberikan sari mentimun adalah 6.67 terdapat pengaruh sari mentimun terhadap
mmHg dengan standar deviasi 6.065 penurunan tekanan darah pada penderita
mmHg. hipertensi sedangkan pada diastole
Berdasarkan kesimpulan tersebut diperoleh p value 0,01 (p < 0,05) yang
menunjukkan bahwa terapi herbal sari artinya ada pengaruh terhadap penurunan
mentimun memberikan pengaruh terhadap tekanan darah pada penderita hipertensi
penurunan tekanan darah pada pasien setelah diberikan sari mentimun. Jadi dapat
hipertensi yang terjadi pada penurunan dikatakan bahwa sari mentimun
tekanan sistole dan juga pada penurunan berpengaruh pada penurunan tekanan darah
diastolenya. Hal ini disebabkan karena tinggi pada penderita hipertensi.
DAFTAR PUSTAKA