Anda di halaman 1dari 8

Jurnal Aisyah : Jurnal Ilmu Kesehatan

Vol. 3, No. 1, Juni 2018, pp. 1-8


ISSN 2502-4825 (print), ISSN 2502-9495 (online)

Terapi Herbal Sari Mentimun untuk Menurunkan Tekanan Darah pada


Penderita Hipertensi

Nur Sefa Arief Hermawan(1*), Nana Novariana(2)


1,2
Program Studi Kesehatan Masyarakat STIKES Mitra Lampung Bandar Lampung
(1*)
sefa@umitra.ac.id ; (2)nana@umitra.ac.id

ARTICLE INFO ABSTRACT


The focus of this study was the decrease in blood pressure of
Article history: systole and diastole in hypertension patients after administration of
Received 10 Januari: 2018 cucumber extract. The purpose of this study to determine the effect
Revised27 Februari 2018 of herbal therapy (extract cucumber) against the decrease in blood
Accepted 28 Februari 2018
pressure in patients with hypertension. Subjects in this study were
all hypertensive patients at Puskesmas (Public Health Centre)
Kedaton, Bandar Lampung, Indonesia with a total sample of 30
Keyword: respondents. This research was conducted by giving cucumber
Herbal Therapy extract for three days during morning, noon and night. The results
Cucumber Extract showed that herbal therapy (cucumber extract) gives the effect of
Blood Pressure decreased blood pressure on hypertensive patients. The result of t
Hypertension test showed the decrease score of systole blood pressure with p
value 0,001 (p <0,05) and at the decrease of diastole blood
*) corresponding author pressure obtained p value 0,001 (p <0,05). Based on the results of
DOI:http://dx.doi.org/10.30604/jika.v3i1.69 cucumber research can be used as an alternative trita in
hypertensive patients using herbal medicine. It is expected that
researchers next do research on herbal therapy with other types of
plants.
Copyright © 2018, Jurnal Aisyah: Jurnal Ilmu Kesehatan.
All rights reserved.

PENDAHULUAN memikirkannya secara serius karena tidak


terdapat tanda – tanda yang muncul sebagai
Penyakit darah tinggi atau hipertensi
merupakan salah satu penyakit degeneratif peringatan akan adanya kerusakan organ
yang lebih luas (Suprapto, 2014).
dan dapat mengakibatkan risiko kematian.
Pemyakit ini menjadi semakin besar Tercatat bahwa sekitar 972 juta jiwa pada
risikonya jika tekanan darah tidak tahun 2012 di seluruh dunia menderita
terkontrol dengan benar, hipertensi sering tekanan darah dan negara berkembang
dijuluki sebagai silent killer. Julukan ini, dunia menyumbang hampir dua kali lipat
diibaratkan sebagai bom waktu yang pada dibandingkan dengan negara maju (sekitar
awalnya tidak memberikan gejala–gejala 639 juta jiwa di negara berkembang dan
yang pasti, sehingga penderitanya tidak sekitar 333 juta jiwa di Negara maju)

Website: https://ejournal.stikesaisyah.ac.id/index.php/jika/
Email: jurnal.aisyah@stikesaisyah.ac.id
Jurnal Aisyah: Jurnal Ilmu Kesehatan, 3(1), Juni 2018, – 2
Nur Sefa Arief Hermawan, Nana Novariana

sehingga prevalensi kejadian tekanan darah Lingkungan XII Kelurahan Dwikora


di seluruh dunia adalah sekitar 26,4 persen Kecamatan Medan Helvetia Tahun 2012
dari seluruh populasi dunia. Selain itu, dengan hasil penelitian menggunakan quasy
diprediksi juga bahwa pada tahun 2025, eksperimen design dengan rancangan “one
kejadian tekanan darah akan meningkat group pre – post test” diambil
menjadi 60 persen dari seluruh populasi, menggunakan teknik purposive sampling
yaitu sekitar 1,56 milliar jiwa (WHO, menggunakan Uji Paired t-tes dengan
2012). tingkat kepercayaan 95 persen pada nilai α
= < 0,005. Dengan Uji statistik tekanan
Prevalensi kejadian hipertensi dengan
darah sistole dan diastole sebelum diberikan
Tekanan Darah > 130/100 mmHg dengan
sari mentimun 152.31 mmHg / 104.23
usia > 30 Tahun pada tahun 2010 mencapai
mmHg dan setelah diberikan sari mentimun
26.130 orang, pada tahun 2011 mencapai
134.62 mmHg / 94.62 mmHg.
26.475 orang dan pada tahun 2012
mengalami peningkatan yang Menurut penelitian Lailatul Muniroh,
mempengaruhi sehingga mencapai 27.912 Bambang Wirjatmadi, Kuntoro (2007)
orang, dengan data tersebut penyakit tentang Pengaruh Pemberian Jus Buah
hipertensi menduduki peringkat ke 5 dari Belimbing dan Mentimun terhadap
10 besar penyakit yang ada Di Provinsi Penurunan Tekanan Darah Sistolik dan
Lampung (Dinkes.Provinsi Lampung, Diastolik Penderita Hipertensirawat jalan
2012). Puskesmas Grati Kabupaten Pasuruan ,
desain penelitian adalah Randomized
Dari hasil observasi pada masyarakat
Pretest-Posttest Control Groupp,
Kecamatan Kedaton Bandar Lampung
menyebutkan tidak ada beda tekanan darah
didapatkan bahwa dominan masyarakat
sistolik awal (p = 0,528) dan diastolik awal
tersebut menyukai buah atau sayuran
(p =0,184) antara kelompok perlakuan dan
mentimun ini yang sering dikonsumsi
kelompok kontrol.
dengan makanan pokok mereka yaitu nasi
yang dijadikan sebagai lalapan bagi Salah satu, terapi pengobatan untuk
masyarakat setempat. penyakit hipertensi adalah pemanfaatan sari
mentimun. Kandungan yang terdapat dalam
Mentimun juga memiliki beberapa
mentimun seperti mineral di mentimun
kandungan seperti, protein, lemak,
yaitu potassium, magnesium dan fospor
karbohidrat, kalium, zat besi, magnesium,
yang dapat mengobati hipertensi. Didalam
fosfor, vitamin A, vitamin B1, vitamin B2,
mentimun yang bersifat diuretic dan
vitamin C. Jadi mentimun ini layak disebut
kandungan air yang tinggi berfungsi
tanaman herbal.
sebagai penurunan tekanan darah tinggi
Berdasarkan data dari Puskesmas Kedaton (Yekti, 2014). Mentimun atau timun
Bandar Lampung didapatkan bahwa merupakan salah satu sayuran yang dapat
penderita hipertensi mengalami kenaikan dikonsumsi baik dalam bentuk segar
yang tinggi yaitu pada tahun 2014 penderita maupun olahan seperti acar dan asinan.
hipertensi mencapai angka 865 orang dan Mentimun atau timun dapat membantu
pada tahun 2016 mencapai angka 977 orang membersihkan pencernaan, mendinginkan
(Data Profil Puskesmas Kedaton, 2016). suhu tubuh dan menyehatkan tubuh.
Penelitian yang dilakukan oleh Agnes Mentimun atau timun juga berperan pada
Silvina Marbun, Remicha Juwita jaringan konektif seperti intraseluler, otot,
Marpaung, Endriani Sari Samosir dalam tendon, ligament, kartilago dan tulang.
penelitian Pengaruh Sari Mentimun Mentimun selain mengandung potassium,
(Cucumis Sativus Linn) Terhadap Tekanan magnesium dan fospor mentimun atau
Darah Pada Penderita Hipertensi Di timun memiliki kandungan gizi yang cukup

Copyright © 2018, Jurnal Aisyah: Jurnal Ilmu Kesehatan


ISSN 2502-4825 (print), ISSN 2502-9495 (online)
Jurnal Aisyah: Jurnal Ilmu Kesehatan, 3(1), Juni 2018, – 3
Nur Sefa Arief Hermawan, Nana Novariana

baik karena merupakan sumber mineral dan Prosedur pembuatan sari mentimun
vitamin. Bahan yang digunakan adalah dua buah
Berdasarkan penelitian yang telah di uji atau sayuran mentimun segar. Prosedur
cobakan, maka peneliti tertarik untuk pembuatan sari mentimun yaitu dengan
melakukan penelitian pemberian sari mencuci bersih buah atau sayuran
mentimun pada pasien hipertensi dan mentimun kemudian buang kulitnya dan
membuktikan apakan ada pengaruh hancurkan buah mentimun menggunkan
perlakuan terhadap tekanan darah pasien penghancur makanan kemudian saring
sebelum dan sesudah pemberian sari mentimun dan ambil sarinya, minum sari
mentimun. Penelitian ini dimaksudkan agar mentimun sebanyak 2 - 3 kali dalam sehari
penderita hipertensi dapat mengatasi yaitu pagi, siang dan malam hari.
penyakitnya tanpa menggunakan obat anti Populasi pada penelitian ini adalah
hipertensi. Penelitian dilakukan dengan penderita hipertensi yang berobat di
tujuan untuk mengetahui pengaruh terapi Puskesmas Kedaton Bandar Lampung pada
herbal (sari mentimun) terhadap penurunan bulan Mei dan Juni 2016 yang mempunyai
tekanan darah pada penderita hipertensi di kesempatan yang sama pada penelitian ini
Puskesmas Kedaton Bandar Lampung. untuk dipilih dan bersedia dijadikan
sampel.
METODE Sampel dalam penelitian ini yaitu semua
penderita hipertensi yang berobat di
Jenis penelitian ini, merupakan penelitian
Puskesmas Kedaton Bandar Lampung pada
survey analitik dengan rancangan penelitian
saat penelitian berlangsung penggambilan
quasi experiment digunakan untuk sampel pada penelitian ini menggunakan
mengetahui hasil dari pretest dan posttest accidental sampling yaitu dilakukan dengan
pada penderita hipertensi dengan penurunan cara mengambil masalah atau responden
tekanan darah sesudah dan sebelum yang saat penelitian berlangsung.
mengkonsumsi sari mentimun pada
Adapun kriteria inklusi pada penelitian ini
kelompok responden yang sama. Dengan yaitu: 1) Bersedia menjadi responden; 2)
gambaran desain penelitan menggunkan Bersedia mengkonsumsi sari mentimun; 3)
kelompok intervensi dan kelompok kontrol, Mengerti bahasa Indonesia; 4) Kooperatif
skema sebagai berikut:
Teknik Pengumpulan Data Penelitian
Kelompok Intervensi
Pada penelitian ini, pengumpulan data
X Y B instrument dilakukan dengan pengukuran
tekanan darah menggunakan tensi meter
untuk mengetahui nilai tekanan darah pada
Kelompok Kontrol penderita hipertensi di Puskesmas Kedaton
Bandar Lampung Tahun 2016. Kemudian
X1 Y pengobatan herbal dengan mengkonsumsi
sari mentimun diberikan dan diajurkan pada
Keterangan: penderita hipertensi sebanyak 2 – 3 kali
X : Kelompok Intervensi dalam sehari.
Y : Obat Farmakologi Teknik Pengumpulan Data dilakukan
X1 : Kelompok control dengan cara sebagai berikut: 1)
B : Terapi Herbal (sari mentimun ) Memberikan penjelasan kepada responden
dengan singkat dan jelas; 2) Memberikan
surat persetujuan untuk menjadi responden;

Cucumber Herbal Therapy to Reduce Blood Pressure In Patients with Hypertension


Jurnal Aisyah: Jurnal Ilmu Kesehatan, 3(1), Juni 2018, – 4
Nur Sefa Arief Hermawan, Nana Novariana

3) Melakukan pengukuran tekanan darah Analisa data dilakukan dengan


menggunakan alat tensi meter pada menggunkana komputerisasi, data dianalisa
responden sebelum dan sesudah dengan univariat dan bivariat menggunkan
mengkonsumsi sari mentimun; 4) Uji statistic yaitu Uji t dependent telah di
Menganjurkan kepada responden untuk uji normalitas yang didapat nilai skewness
tetap mengkonsumsi sari mentimun sehari normal. Digunakan untuk mengetahui
sebanyak 3 kali yaitu pagi, siang dan perbedaan nilai penurunan tekanan darah
malam; 5) Menulis semua hasil pada pada sampel yang diberikan sari mentimun
lembar observasi pada saat penelitian dan yang tidak diberikan sari mentimun.
berlangsung.
HASIL DAN PEMBAHASAN

Tabel 1. Penurunan Tekanan Darah Sistole Sebelum dan Sesudah Diberikan Sari Mentimun.

Tekanan Sistole Mean SD Min Maks 95% CI


5.505
Setelah terapi 9.33 6.915 0 20
13.161
2.839
Sebelum terapi 6.67 6.065 0 20
10.495

Berdasarkan tabel 1, terdapat nilai rata – Nilai rata – rata penurunan tekanan diastole
rata penurunan tekanan sistolik pada pada responden setelah diberikan sari
responden setelah diberikan sari mentimun mentimun adalah 6.67 mmHg (95 persen
adalah 9.33 mmHg (95 persen CI: 5.505 - CI: 2.839 - 10.495), dengan standar deviasi
13.161), dengan standar deviasi 6.915 6.065 mmHg dan penurunan terendah
mmHg dan penurunan terendah adalah 0 adalah 0 mmHg dan tertinggi 20 mmHg.
mmHg dan tertinggi 20 mmHg. Dari hasil Dari hasil estimasi interval dapat
estimasi interval dapat disimpulkan bahwa disimpulkan bahwa 95 persen diyakini nilai
95 persen diyakini nilai rata – rata rata – rata penurunan tekanan diastole pada
penurunan tekanan sistolik pada penderita penderita hipertensi setelah diberikan sari
hipertensi setelah diberikan sari mentimun mentimun antara 2.839 mmHg sampai
antara 5.505 mmHg sampai 13.161 mmHg. 10.495 mmHg.

Tabel 2. Hasil Uji T test Dependent Berdasarkan Hasil Pengukuran Tekanan Darah Sebelum
dan Setelah Diberikan Sari Mentimun

Sari Mentimun N Mean SD SE p value

Penurunan Diberikan 15 14.00 5.071 1.309 0.001


Sistole Tidak diberikan 15 4.67 5.164 1.333
Diberikan 15 10.00 5.345 1.380 0.01
Penurunan
Diastole Tidak diberikan 15 3.33 4.880 1.260

Berdasarkan tabel 2 diketahui bahwa rata- mentimun adalah 4.67 mmHg dengan
rata penurunan sistole pada responden yang standar deviasi 5.164 mmHg. Didapat juga
diberikan sari mentimun adalah 14,00 nilai rata – rata penurunan diastole pada
mmHg dengan standar deviasi 5.071 mmHg responden yang diberikan sari mentimun
sementara yang tidakdiberikan sari adalah 10,00 mmHg standar deviasi 5.345

Copyright © 2018, Jurnal Aisyah: Jurnal Ilmu Kesehatan


ISSN 2502-4825 (print), ISSN 2502-9495 (online)
Jurnal Aisyah: Jurnal Ilmu Kesehatan, 3(1), Juni 2018, – 5
Nur Sefa Arief Hermawan, Nana Novariana

mmHg dan yang tidak diberikan sari mentimun memiliki kandungan seperti
mentimun adalah 3,33 mmHg dengan potassium, magnesium dan fospor yang
standar deviasi 4.880 mmHg. Hasil uji dapat pengobati hipertensi. Mentimun juga
statistik diperoleh data bahwa p value untuk memiliki kandungan uretic dan kandungan
sistole adalah 0,001 (p < 0,05) yang berarti airnya yang juga dapat penurunkan tekanan
terdapat pengaruh sari mentimun terhadap darah pada penderita hipertensi. Mentimun
penurunan tekanan darah pada penderita merupakan salah satu sayuran yang dapat
hipertensi kemudian pada penurunan dikonsumsi baik dalam bentuk segar
diastole diperoleh p value 0,01 (p < 0,05) maupun olahan seperti acar dan asinan atau
yang artinya ada pengaruh terhadap digunakan juga sebagai pengobatan herbal.
penurunan tekanan darah pada penderita Mentimun juga dapat membantu
hipertensi setelah diberikan sari mentimun. membersihkan pencernaan, mendinginkan
Tekanan Darah Sistole Responden Sebelum suhu badan dan menyehatkan kulit.
dan Sesudah Diberikan Sari Mentimun Kandungan – kandungan pada buah
mentimun ini yang dapat menyebabkan
Berdasarkan data yang diperoleh dari 30
penurunan tekanan darah pada penderita
orang responden didapatkan bahwa terdapat
hipertensi.
nilai rata – rata penurunan tekanan sistolik
pada responden setelah diberikan sari Pengaruh Sari Mentimun Terhadap
mentimun adalah 9.33 mmHg dengan Penurunan Tekanan Darah Pada Penderita
standar deviasi 6.915 mmHg. Hipertensi
Hal ini memberikan penjelasan bahwa pada Dari hasil yang didapatkan pada pasien
pasien penderita tekanan darah di hipertensi di Puskesmas Kedaton Bandar
Puskesmas Kedaton Bandar Lampung Lampung Tahun 2016 bahwa rata – rata
Tahun 2016 sangat membutuhkan nilai sistole pada penderita hipertensi yang
penatalaksanaan yang lebih mengarah diberikan sari mentimun yaitu 14.00 mmHg
kepada obat – obatan non farmakologis dengan standar deviasi 5.017 mmHg dan
seperti pada terapi herbal khususnya sari pada penderita yang tidak diberikan sari
mentimun dalam pengobatan penyakit mentimun yaitu 4.67 mmHg dengan
hipertensi selain dengan menggunakan obat standar deviasi 5.164 mmHg sedangkan
farmakologis yang bisa diberikan nilai rata – rata diastole pada penderita
dipuskesmas sebelumnya. hipertensi yang diberikan sari mentimun
yaitu 10.00 mmHg dengan standar deviasi
Tekanan Darah Diastole Responden
5.345 mmHg dan juga nilai rat – rata
Sebelum dan Sesudah Diberikan Sari
diastole yang tidak diberikan sari mentimun
Mentimun
yaitu 3.33 mmHg dengan standar deviasi
Berdasarkan data yang juga diperoleh dari 4.880 mmHg. Hasil uji t dependent
30 responden didapatkan nilai rata – rata didapatkan nilai p value untuk sistole
penurunan tekanan diastole pada responden adalah 0, 001 (p < 0, 05) yang berarti
setelah diberikan sari mentimun adalah 6.67 terdapat pengaruh sari mentimun terhadap
mmHg dengan standar deviasi 6.065 penurunan tekanan darah pada penderita
mmHg. hipertensi sedangkan pada diastole
Berdasarkan kesimpulan tersebut diperoleh p value 0,01 (p < 0,05) yang
menunjukkan bahwa terapi herbal sari artinya ada pengaruh terhadap penurunan
mentimun memberikan pengaruh terhadap tekanan darah pada penderita hipertensi
penurunan tekanan darah pada pasien setelah diberikan sari mentimun. Jadi dapat
hipertensi yang terjadi pada penurunan dikatakan bahwa sari mentimun
tekanan sistole dan juga pada penurunan berpengaruh pada penurunan tekanan darah
diastolenya. Hal ini disebabkan karena tinggi pada penderita hipertensi.

Cucumber Herbal Therapy to Reduce Blood Pressure In Patients with Hypertension


Jurnal Aisyah: Jurnal Ilmu Kesehatan, 3(1), Juni 2018, – 6
Nur Sefa Arief Hermawan, Nana Novariana

Berdasarkan kesimpulan diatas KESIMPULAN DAN SARAN


menerangkan bahwa terapi herbal dalam hal
ini sari mentimun memberikan pengaruh Berdasarkan data yang diperoleh pada
terhadap penurunan tekanan darah pada penelitian tentang pengaruh sari mentimun
penderita hipertensi dengan nilai penurunan terhadap penurunan tekanan darah pada
pada sistole dan nilai diastole. Hal ini penderita hipertensi di Puskesmas Kedaton
disebabkan karena kandungan mentimun Bandar Lampung, dengan jumlah sampel
yang bersifat uretik yang bisa membuat 30 responden dapat disimpulkan bahwa
penurunan pada tekanan darah. Dengan rata-rata tekanan sistole pada penderita
demikian penelitian ini memberikan titik hipertensi yang diberikan sari mentimun
terang pada peneliti lebih lanjut, bila kita adalah 14,00 mmHg sedangkan rata – rata
melihat hasil pengaruh dari terapi herbal tekanan diastole pada penderita hipertensi
sari mentimun terhadap penurunan tekanan yang diberikan sari mentimun adalah 10,00
darah pada pasien hipertensi dan mmHg.
diharapkan hasil penelitian ini bisa menjadi Terdapat pengaruh penurunan tekanan
reverensi untuk peneliti selanjutnya. darah sistole dan diastole pada penderita
Mentimun selain mengandung potassium, Hipertensi sesudah pemberian sari
magnesium dan fospor mentimun atau mentimun dengan p value untuk sistole
timun memiliki kandungan gizi yang cukup adalah 0,001 (p < 0, 05) dan tekanan darah
baik karena merupakan sumber mineral dan diastole pada penderita hipertensi sesudah
vitamin. Mentimun atau timun memiliki pemberian sari mentimun diperoleh p value
beberapa kandungan seperti, protein, lemak, 0,01 (p < 0, 05) yang artinya ada pengaruh
karbohidrat, kalium, zat besi, magnesium, terhadap penurunan tekanan darah pada
fosfor, vitamin A, vitamin B1, vitamin B2, penderita hipertensi setelah diberikan sari
vitamin C. Dengan demikian mentimun ini mentimun.
layak disebut tanaman herbal. Berdasarkan hasil penelitian, peneliti ingin
Dengan adanya penatalaksaan terapi herbal memberikan saran kepada Puskesmas
ini khususnya pemanfaatan sari mentimun Kedaton agar menjadikan terapi herbal (sari
diharapkan dapat mempengaruhi aspek mentimun) sebagai upaya alternatif dalam
psikologis, mental dan spiritual pada penatalaksanaan pada penderita hipertensi.
pasien. Membuat tenang dan Kepada responden diharapkan untuk tetap
menghilangkan kecemasan akan suatu meminum sari mentimun sebagai
penyakit yang dideritanya. Pemanfaatan pengobatan hipertensi dan menganjurkan
sari mentimun sangat baik dan harganya keluarga dan saudara yang lain untuk
terjangkau. mengikuti pengobatan terapi herbal dengan
sari mentimun ini.

Copyright © 2018, Jurnal Aisyah: Jurnal Ilmu Kesehatan


ISSN 2502-4825 (print), ISSN 2502-9495 (online)
Jurnal Aisyah: Jurnal Ilmu Kesehatan, 3(1), Juni 2018, – 7
Nur Sefa Arief Hermawan, Nana Novariana

DAFTAR PUSTAKA

Dinkes Provinsi Lampung (2012). Data 10


Besar Penyakit. Bandar Lampung:
Dinkes Provinsi Lampung

Muniroh, dkk. (2007). Pengaruh


Pemberian Jus Buah Belimbing dan
Mentimun terhadap Penurunan
Tekanan Darah Sistolik dan
Diastolik Penderita Hipertensi Di
Puskesmas Grati Kabupaten
Pasuruan. Journal Fakultas
Kesehatan Masyarakat Universitas
Airlangga.

Marbun, dkk. (2012). Pengaruh Jus


Mentimun (Cucumis Sativus Linn)
Terhadap Tekanan Darah Pada
Penderita Hipertensi Di Lingkungan
Xii Kelurahan Dwikora Kecamatan
Medan Helvetia. (diunduh 31 Maret
2016 )

Notoatmodjo, (2012). Metodologi


Penelitian Kesehatan. Jakarta:
Rineka Cipta

Puskesmas Kedaton, (2016). Profil


Puskesmas Kedaton. Bandar
Lampung: Puskesmas Kedaton

Suprapto (2014). Menu Ampuh Atasi


Hipertensi. Yogyakarta: Notebook

Yekti S & Ari Wulandari. (2014). Cara Jitu


Mengatasi Hipertensi. Yogyakarta:
Andi Offset.

Cucumber Herbal Therapy to Reduce Blood Pressure In Patients with Hypertension


Jurnal Aisyah: Jurnal Ilmu Kesehatan, 3(1), Juni 2018, – 8
Nur Sefa Arief Hermawan, Nana Novariana

Copyright © 2018, Jurnal Aisyah: Jurnal Ilmu Kesehatan


ISSN 2502-4825 (print), ISSN 2502-9495 (online)

Anda mungkin juga menyukai