Anda di halaman 1dari 72

Implementasi Model kemitraan: Masyarakat, Tokoh Masyarakat dan Tenaga

Kesehatan dalam mencegah dan mengendalikan Penyakit Tidak menular


Oleh: Dr. Zahtamal, SKM, M.Kes
Penyakit Tidak Menular (PTM)
adalah penyakit yang tidak bisa
ditularkan dari orang ke orang,
yang perkembangannya berjalan
perlahan dalam jangka waktu
yang panjang (kronis) → (PMK RI
NOMOR 71 TAHUN 2015 )

Apa itu Penyakit


Tidak menular?
Istilah-istilah

• Penyakit Tidak Menular (PTM)


• Penyakit kronis Hasil dari kombinasi
faktor:
• Non-Communicable Diseases
✓ Genetik
(NCDs)
✓ Fisiologis
• Non-Infectious diseases ✓ Lingkungan, dan
• Penyakit degeneratif ✓ Perilaku
Kelompok PTM berdasarkan sistem dan
organ tubuh (PMK 71/2015)
Penyakit
keganasan Penyakit
endokrin,
Penyakit kelainan nutrisi, dan
darah dan metabolik;
gangguan
pembentukan organ
darah.
Penyakit
sistem saraf;

Penyakit
gangguan mental
dan perilaku;
Penyakit
sistem
pernapasan;

Penyakit sistem
genitourinaria;
Penyakit sistem
sirkulasi;

Penyakit sistem
musculoskeletal dan
jaringan penyambung; Penyakit
mata dan
adnexa;
Penyakit kulit
dan jaringan Penyakit
subkutanius; telinga dan
mastoid;
Situasi Global PTM (WHO, 2021)

▪ PTM membunuh 41 juta orang setiap tahun, setara


dengan 71% dari semua kematian secara global.
▪ Setiap tahun, lebih dari 15 juta orang meninggal
karena PTM antara usia 30 dan 69 tahun; 85% dari
kematian "prematur" ini terjadi di negara
berpenghasilan rendah dan menengah.
▪ Penyakit kardiovaskular menyumbang sebagian besar
kematian PTM, atau 17,9 juta orang setiap tahun,
diikuti oleh kanker (9,3 juta), penyakit pernapasan
(4,1 juta), dan diabetes (1,5 juta).
▪ Keempat kelompok penyakit ini menyumbang lebih
dari 80% dari semua kematian dini PTM.
Transisi Epidemiologi Indonesia

Penyakit
menular/KIA/gizi
menurun dari 51,3%
(1990) → 23,6% (2017)

PTM naik dari 39,8% pada


tahun 1990 menjadi 69,9% pada
tahun 2017, serta cedera turun dari
8,9% pada tahun 1990 menjadi 6,5%
pada tahun 2017.
Double Burden
Situasi PTM di Indonesia

WHO Catat 66% 4 dari 5 penyebab Kematian


Pembiayaan BPJS
Kematian di kematian tertinggi → stroke terbesar pada
Indonesia Akibat terbanyak di (21,1 %), jantung 2018, sekitar Rp
Penyakit Tidak Indonesia saat ini koroner (12,9%), 20 triliun
Menular (WHO, adalah PTM DM dengan digunakan untuk
2021) komplikasi (6,7 pembiayaan PTM
%), TBC (5,7 %),
dan hipertensi
dengan
komplikasi (5,3
%).
Fakta PTM & Faktor risikonya di Indonesia
Riskesdas, 2018
Prevalensi tekanan darah tinggi pada penduduk usia 18 tahun keatas meningkat dari 25,8% menjadi 34,1%;

Prevalensi obesitas penduduk usia 18 tahun ke atas meningkat dari 14,8 % menjadi 21,8%;

Prevalensi merokok penduduk usia ≤18 tahun meningkat dari 7,2% menjadi 9,1%.

Prevalensi Asma pada penduduk semua umur menurun dari 4,5% menjadi 2,4%

Prevalensi Kanker meningkat dari 1,4 per menjadi 1,8 per mil;

Prevalensi Stroke pada penduduk umur ≥ 15 tahun meningkat dari 7 menjadi 10,9 per mil;

Prevalensi penyakit ginjal kronis ≥ 15 tahun meningkat dari 2,0 per mil menjadi 3,8 per mil

Prevalensi Diabetes Melitus pada penduduk umur ≥ 15 tahun meningkat dari 6,9 % menjadi 10,9%

Prevalensi aktivitas fisik kurang pada penduduk umur ≥ 10 tahun meningkat dari 26,1% menjadi 33,5%

Prevalensi konsumsi buah/sayur kurang pada penduduk umur ≥ 5 tahun meningkat dari 93,5% menjadi 95,5%.
Siapa yang berisiko PTM?

▪ Orang yang berisiko PTM → semua


kelompok umur
▪ > 15 juta dari semua kematian yang
dikaitkan dengan PTM terjadi
antara usia 30 dan 69 tahun.
Faktor Risiko PTM
• Makanan tinggi gula,
garam, dan lemak (GGL)
dan rendah serat
Faktor risiko PTM dalam Riset
Faktor risiko PTM dalam Riset
Riskesdas 2018
Dampak PTM secara Ekonomi
Mengancam kemajuan
menuju Agenda SDGs 2030,
yang mencakup target
pengurangan kematian dini
akibat PTM hingga 1/3 tahun
2030.

Kemiskinan. Peningkatan PTM akan


Pengaturan sumber daya yang rendah, menghambat inisiatif pengurangan
biaya perawatan kesehatan untuk PTM kemiskinan, karena meningkatkan biaya
dengan cepat menguras sumber daya rumah tangga, ex: perawatan kesehatan.
rumah tangga. Biaya PTM yang terlalu Orang-orang yang rentan dan kurang
beruntung secara sosial menjadi lebih sakit
tinggi, termasuk pengobatan yang dan meninggal lebih cepat, terutama karena
seringkali panjang dan mahal, ditambah mereka lebih berisiko terpapar produk
dengan hilangnya pendapatan, memaksa berbahaya, seperti tembakau, diet yang
jutaan orang jatuh miskin setiap tahun tidak sehat, dan memiliki akses terbatas ke
dan menghambat pembangunan layanan kesehatan.
Target Global P2PTM
Penurunan kematian dini akibat PTM 25% tahun 2025
Penurunan komsumsi tembakau 30%
Tidak ada peningkatan diabetes/obesitas (0%)
Penurunan asupan garam 30%
Penurunan kurang aktivitas fisik 10%
Penurunan tekanan darah tinggi 25%
Cakupan pengobatan esensial dan teknologi untuk pengobatan PTM 80%
Cakupan terapi farmakologis dan konseling untuk mencegah serangan jantung dan stroke 50%
Penurunan komsumsi alkohol 10%
Penurunan prevalensi kebutaan yang dapat dicegah sebesar 25% pada tahun 2020
Penurunan prevalensi gangguan pendengaran sebesar 90% pada tahun 2030
Tujuan strategis dan Indikator Ditjen P2P
tahun 2020-2024

Peningkatan pencegahan & Menurunnya persentase Tercapainya prevalensi


pengendalian penyakit & merokok penduduk usia 10- obesitas pada penduduk
pengelolaan kedaruratan 18 tahun dari 9,1% menjadi umur >18 tahun sebesar
masyarakat. Khusus untuk 8,7% pada akhir tahun 21,8% pada akhir tahun
PTM indikatornya → 2024. 2024.
Pencegahan dan Pengendalian PTM
(RAP 2020-2024 DITJEN P2P)

Sasaran kegiatan → menurunnya angka kesakitan dan kematian akibat PTM; meningkatnya
pencegahan dan penanggulangan PTM, dengan Indikator :
a) Jumlah Kab/kota yang melakukan deteksi dini faktor risiko PTM ≥
80% Populasi usia ≥ 15 tahun sebanyak 514 kabupaten/kota

b) Jumlah kab/kota yang menerapkan Kawasan Tanpa Rokok (KTR)


sebanyak 514 kabupaten/kota

c) Jumlah kabupaten/kota yang menyelenggarakan layanan Upaya


Berhenti Merokok (UBM) sebanyak 350 kabupaten/kota

d) Jumlah kabupaten/kota yg melakukan pelayanan terpadu (Pandu)


PTM di ≥ 80% Puskesmas sebanyak 514 kabupaten/kota

e) Jumlah kabupaten/kota yang melaksanakan deteksi dini gangguan


indera pada ≥ 40% populasi sebanyak 514 kabupaten/kota
f) Jumlah kabupaten/kota yang melakukan deteksi dini penyakit
kanker di ≥ 80% populasi usia 30-50 tahun sebanyak 514
kabupaten/kot
Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
Tidak Menular
Kegiatan yang dilakukan untuk mendukung tercapainya
indikator (RAP 2020-2024 DITJEN P2P)
Layanan Upaya Berhenti Merokok →
pengembangan layanan quitline, advokasi dan
koordinasi LPLS, penyusunan/reviu/update
NSPK, penguatan jejaring dan kemitraan,
pengadaan media KIE, peningkatan kapasitas
SDM dan pengembangan IT.

Advokasi kepada Pemda untuk Layanan terpadu PTM → advokasi dan


koordinasi LPLS, penyusunan/reviu/
penerapan KTR meliputi update NSPK, penguatan jejaring dan
kegiatan advokasi monev KTR kemitraan, pengadaan media KIE,
dan penerapan KTR serta peningkatan kapasitas SDM dan
pertemuan LPLS Pemda pengembangan IT

Deteksi dini gangguan indera → advokasi dan Deteksi dini kanker → advokasi dan koordinasi
koordinasi LPLS, deteksi dini gangguan indera, LPLS, deteksi dini kanker, penyusunan/reviu/
penyusunan/reviu/update NSPK, bimtek dan update NSPK, bimtek dan monev terpadu,
monev terpadu, penguatan jejaring dan penguatan jejaring dan kemitraan, pengadaan
kemitraan, pengadaan media KIE, peningkatan media KIE, peningkatan kapasitas SDM dan
kapasitas SDM dan pengembangan IT. pengembangan IT.
Pemetaan Sasaran & Strategi
percepatan P2PTM
UKM → P2 PTM UKP → penanganan kasus
Pengendalian Faktor risiko (terutama
yang dapat diubah)

Merokok;
Kurang aktivitas fisik;
Diet yang tidak sehat;
Konsumsi minuman beralkohol;
Lingkungan yang tidak sehat
UKP di fasyankes
sesuai arah dan
kebijakan nasional dan
daerah

UKM dengan
mendayagunakan
puskesmas dan
Fasyankes primer
lainnya, lintas sektor,
toma, toga, LSM, masy
Data PTM Melalui Surveilans fr, jenis PTM dan

Pelayanan Kesehatan untuk Pencegahan PTM


35
Pemberdayaan Masyarakat
(Community Empowerment ) pada upaya P2
Penyakit Tidak Menular
Pemberdayaan Masyarakat
(Community Empowerment) → Apa ciri2nya?

37
Pemberdayaan Masyarakat
• Pemberian “power” kpd yg
“powerless” shg dpt melaksanakan Berperan aktif dalam
proses aktualisasi eksistensi. upaya kesehatan yang
• Proses untuk: dilaksanakan dengan cara
✓ me kesadaran fasilitasi proses
✓ me capacity building pemecahan masalah
✓ Memiliki sifat kritis melalui pendekatan
✓ Memartabatkan, yg pd akhirnya edukatif dan partisipatif
mampu me partisipasi dlm serta memperhatikan
pengambilan keputusan,
kebutuhan potensi dan
melakukan kontrol thd aktivitas
sosial budaya setempat.
transformative, agen pembaharu.
38
Community Empowerment
 Community empowerment - (related to health and
social issues) the means by which people are involved
with and are in control over decisions that impact their
health
40
Peran Community worker:

▪ Enabler → membantu masy agar dpt


mengartikulasikan kebutuhan, mengidentifikasikan
masalah & mengembangkan kapasitas →
menangani masalah > efektif “help people to help
themselves”
▪ Broker →upaya menghub indv/klp dlm masy yg
membutuhkan bantuan / layanan masy, ttp tdk tahu
dimana & bgmn mendapatkan bantuan tsb, dng
lembaga yg menyediakan pelayanan masy.
Peran Community worker (2)

▪ Activist → perubahan institusional yg mendasar & seringkali


tujuannya pengalihan sumberdaya/power pd klp yg kurang
mendapakan keuntungan.
▪ Educator → menyampaikan informasi dgn baik & jelas
▪ Expert → give input, saran, dukungan info, dll
▪ Planner→ PSC.
▪ Advocate: persuasi thd klp profesional/elite tertentu → mencapai
tujuan yg diharapkan
A = Advokasi Kesehatan
Pendekatan kpd para pimpinan/pengambil keputusan agar dapat
memberikan dukungan, kemudahan & semacamnya dlm upaya
pemb.kes.
Upaya sistematis dan terorganisir serta menggunakan informasi
yang tepat dan akurat untuk memperoleh dukungan dengan tujuan
agar terciptanya perubahan kebijakan, peraturan-peraturan,
dukungan sumber daya (SDM, Dana, dan lain-lain) untuk
memecahkan atau menyelesaikan isu tertentu
Sasaran : tersier, contohnya di Kab/kota; bupati/walikota, jajaran
kes, lintas sektor, dll
Jenis2 kegiatan: seminar sehari, orientasi, sarasehan, lobby, dll.
Strategi Advokasi untuk P2PTM
Mendorong penguatan komitmen dari pengambil kebijakan untuk
mendukung program P2PTM terutama dalam alokasi sumber daya
daerah.
Memberikan informasi dan pemahaman potensial produktitas serta
potensial ekonomi yang hilang akibat P2PTM kepada para pengambil
kebijakan lintas sektor.
Menumbuhkan kesadaran bahwa masalah kesehatan adalah tanggung
jawab bersama.
Mendorong advokasi lintas sektor untuk mewujdukan pembangunan
berwawasan kesehatan (Health in All Policy = HiAP).
Apa yang dibutuhkan masyarakat dari hasil
advokasi untuk PTM
Dukungan pemerintah, pimpinan
institusi/instansi, dll → SK, SE,
peraturan, kebijakan, dll
Dana
Penyediaan sarana dan prasarana
Kemudahan akses ke fasilitas
deteksi dini maupun fasyankes
dll
B = Bina Suasana (Sosial support)
Suatu upaya utk membuat suasana/iklim yg
kondusif/ menunjang pemb.kes shg masyarakat
terdorong utk melakukan PHBS dan terciptanya
lingkungan sehat
→ menjalin kemitraan utk membantu
pembentukan opini publik dgn klp yg ada di masy:
Tomas, Toga, LSM, media massa, organisasi
profesi dll.
Cara yg dapat dilakukan: mengadakan pelatihan,
sarasehan, lokakarya, mengadakan penyuluhan,
menyampaikan laporan/studi banding ke daerah
lain yg berhasil, dll.
Sasaran : sekunder
Tujuan (out put); terbentuk kemitraan
Penguatan jejaring dan kemitraan melalui
pemberdayaan masyarakat untuk P2PTM

Mengintegrasikan kegiatan
Melibatkan Berkoordinasi dengan Berkoordinasi
program dalam pelaksanaan
lintas program terkait
peran serta hari-hari besar di wilayah dan
untuk memastikan
tokoh masing2 utk meningkatkan menguatkan
ketersediaan sarana
kepedulian masyarakat
masyarakat terhadap P2PTM terutama
prasarana, obat dan kemitraan
dan kelompok SDM, penerapan mutu dengan pihak
pencegahan terhadap faktor
potensial pelayanan meliputi swasta
resiko (mis. melakukan deteksi
akreditasi dan tatalaksan
lainnya. dini faktor resiko massal pada lainnya.
kasus sesuai standar.
hari-hari besar).
G = Gerakan masyarakat (empowerment people)
Upaya utk memandirikan individu,
kelompok & masy. agar berkembang
kesadaran, kemauan & kemampuannya
di bidang kesehatan keluarganya. →
(pemberdayaan masyarakat)
Sasaran : Primer
Tujuan (out put): terbentuknya
masyarakat yang berdaya (memiliki
power) di bidang kesehatan dari semua
aspek.
Gerakan masyarakat untuk P2PTM
Menyebarluaskan secara masif sosialisasi P2 faktor risiko
PTM kepada seluruh masyarakat.
Meningkatkan kemandirian masyarakat melalui penerapan
budaya perilaku CERDIK.
Mengoptimalkan upaya deteksi dini dan tindak lanjut dini
faktor risiko PTM baik di Posbindu maupun di fasilitas
pelayanan Kesehatan
PSM dalam P2 PTM

Masyarakat baik PSM dapat Posbindu PTM → deteksi


secara perorangan dilaksanakan dini, monitoring dan tindak
lanjut dini faktor risiko PTM
maupun kelompok melalui kegiatan secara mandiri dan
berperan aktif UKBM → Posbindu berkesinambungan di bawah
dalam P2 PTM. PTM pembinaan Puskesmas
UKBM

Strategi pendekatan dlm upaya pemenuhan keb


kes dasar & p status kes masy yg bertumpu pd
masy dgn akses kpd modal sos-bud masy yg
didasarkan nilai2 tradisi go-ro yg telah mengakar
dlm kehidupan masy menuju kemandirian &
keswadayaan masy.
Tujuan UKBM:

Menumbuhkan kesadaran masy akan potensi yg dimiliki


utk menolong diri sendiri dlm upaya m mutu hidup

Mengembangkan kemampuan & prakarsa masy utk


berperan aktif & swadaya dlm m kesejahteraan

Menghasilkan masy yg mampu & terampil serta mau


berperan aktif dlm kegiatan pemb kes

M status kes masy, melalui indikator: m Morbiditas, m


mortalitas, tu I & A, m fertilitas, m k< gizi, kesling, dll.
Bentuk-bentuk UKBM dan Gerakan
Masyarakat terkait P2 PTM:

Posbindu PTM

Prolanis
Posbindu lansia
Gerakan Pita pink → kanker payu
dara
Bentuk-bentuk UKBM:

UPGK → Kadarzi

Gerakan pita kesadaran

Club Jantung Sehat

Komunitas Asma Indonesia


Gerakan percepatan penurunan PTM
Uluran tangan dan
kerjasama semua Pihak
diperlukan untuk membuat
masyarakat hisup dengan
periode sehat dan produktif
lebih lama tanpa PTM

Anda mungkin juga menyukai