Anda di halaman 1dari 16

PANDUAN

PELAKSANAAN PROGRAM
PENCEGAHAN dan PENGENDALIAN PENYAKIT TIDAK
MENULAR (P2PTM)

PUSKESMAS KECAMATAN KALIDERES


Jalan Tanjung Pura II RT 006 RW 005
Kelurahan Pegadungan Kecamatan Kalideres
E-MAIL :puskesmaskalideres@gmail.com/pkc_kalideres@yahoo.co.id
TELEPON ( 021) 29038740 – 29038741 JAKARTA

TAHUN 2020
KATA PENGANTAR

Meningkatnya kasus Penyakit Tidak Menular (PTM) secara signikan akan menambah
beban masyarakat dan pemerintah, karena penanganannya membutuhkan waktu yang tidak
sebentar, biaya yang besar dan teknologi tinggi. Kasus PTM memang tidak ditularkan
namun mematikan dan mengakibatkan individu menjadi tidak atau kurang produktif namun
PTM dapat dicegah dengan mengendalikan faktor risiko melalui deteksi dini.
Dalam menurunkan kasus PTM melalui pengendalian faktor risiko PTM di masyarakat
maka diperlukan upaya dan pemahaman yang sama terhadap pembagian peran dan
dukungan manajemen program pengendalian PTM .
Dalam upaya Pencegahan dan Pengendalian PTM di Indonesia maka perlu di kelola
dengan baik sehingga dipandang perlu diterbitkannya Pedoman Manajemen Program
Pencegahan dan Pengendalian PTM sebagai acuan bagi pengelola program PTM di setiap
jenjang pengambil kebijakan dan bagi pelaksanaan program dalam penyelenggaraan
program Pencegahan dan Pengendalian PTM yang berkesinambungan sehingga upaya
yang dilakukan kepada masyarakat lebih tepat dan berhasil guna.
Akhir kata, kami mengucapkan terima kasih dan apresiasi kepada semua kepada
semua pihak yang terlibat dalam penyusunan Panduan Pelakasanaan Program Penyakit
Tidak Menular (PTM) di Puskesmas Kecamatan Kalideres tahun 2020. Semoga panduan ini
dapat mempermudah pembaca dalam melaksanakan program PTM di Puskesmas
Kecamatan Kalideres

Mengetahui Jakarta, Januari 2020


Kepala Puskesmas Kecamatan Kalideres Penanggung Jawab Program PTM
Puskesmas Kecamatan Kalideres

dr. Linda Lidya dr. Yuniasih


NIP 197007071999032005 NIP.10203219920126201905254
Lampiran
Keputusan Kepala Puskesmas Kec. Kalideres
Nomor :
Tanggal :

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Pada tahun 2016, sekitar 71 persen penyebab kematian di dunia adalah penyakit
tidak menular (PTM) yang membunuh 36 juta jiwa per tahun. Sekitar 80 persen
kematian tersebut terjadi di negara berpenghasilan menengah dan rendah. 73%
kematian saat ini disebabkan oleh penyakit tidak menular, 35% diantaranya karena
penyakit jantung dan pembuluh darah, 12% oleh penyakit kanker, 6% oleh penyakit
pernapasan kronis, 6% karena diabetes, dan 15% disebabkan oleh PTM lainnya (data
WHO, 2018).
Keprihatinan terhadap peningkatan prevalensi PTM telah mendorong lahirnya
kesepakatan tentang strategi global dalam pencegahan dan pengendalian PTM,
khususnya di negara berkembang. PTM telah menjadi isu strategis dalam agenda
SDGs 2030 sehingga harus menjadi prioritas pembangunan di setiap negara.
Indonesia saat ini menghadapi beban ganda penyakit, yaitu penyakit menular dan
Penyakit Tidak Menular. Perubahan pola penyakit tersebut sangat dipengaruhi antara
lain oleh perubahan lingkungan, perilaku masyarakat, transisi demogra, teknologi,
ekonomi dan sosial budaya. Peningkatan beban akibat PTM sejalan dengan
meningkatnya faktor risiko yang meliputi meningkatnya tekanan darah, gula darah,
indeks massa tubuh atau obesitas, pola makan tidak sehat, kurang aktivitas fisik, dan
merokok serta alkohol.
Program Kemenkes lainnya yang disinergikan dengan program PTM utama adalah
pengendalian gangguan indera serta yang berfokus pada gangguan penglihatan dan
pendengaran serta gangguan disabilitas. Berdasarkan data Riskesdas 2013, prevalensi
gangguan pendengaran secara nasional sebesar 2,6% dan prevalensi ketulian sebesar
0,09%. Hasil survei Rapid Assesment of Avoidable Blindness (RAAB) menunjukkan
bahwa prevalensi kebutaan atas usia 50 tahun Indonesia berkisar antara 1,7% sampai
dengan 4,4%. Dari seluruh orang yang menderita kebutaan, 77,7% kebutaan
disebabkan oleh katarak. Penyebab lain dari kebutaan di Indonesia adalah kelainan di
segmen posterior bola mata (6%), glaucoma (2,9%), dan kelainan refraksi yang tidak
terkoreksi (2,3%). Pada prevalensi gangguan pendengaran ditemukan 2,6 % dan
ketulian sebesar 0,09 %. Sedangkan pada Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun
2018 disebutkan prevalensi disabilitas pada penduduk umur 18 – 59 tahun sebesar
22%.
Riskesdas tahun 2018 menunjukkan bahwa terjadi peningkatan pada indikator-
indikator kunci PTM yang tercantum dalam RPJMN 2015-2019, sebagai berikut :
 Prevalensi tekanan darah tinggi pada penduduk usia 18 tahun keatas meningkat dari
25,8% menjadi 34,1%;
 Prevalensi obesitas penduduk usia 18 tahun ke atas meningkat dari 14,8%menjadi
21,8%;
 Prevalensi merokok penduduk usia ≤18 tahun meningkat dari 7,2%. menjadi 9,1%.

Untuk data PTM lainnya menunjukkan hasil sebagai berikut :


 Prevalensi Asma pada penduduk semua umur menurun dari4 ,5% menjadi 2,4%;
 Prevalensi Kanker meningkat dari 1,4 per menjadi 1,8 permil ;
 Prevalensi Stroke pada penduduk umur ≥ 15 tahun meningkat dari 7 menjadi 10,9
per mil;
 Prevalensi penyakit ginjal kronis ≥ 15 tahun meningkat dari 2,0 per mil menjadi 3,8
per mil;
 Prevalensi Diabetes Melitus pada penduduk umur ≥ 15 tahun meningkat dari 6,9 %
menjadi 10,9%;
 Prevalensi aktivitas fisik kurang pada penduduk umur ≥ 10 tahun meningkat dari
26,1% menjadi 33,5%;
 Prevalensi konsumsi buah/sayur kurang pada penduduk umur ≥ 5 tahun meningkat
dari 93,5% menjadi 95,5%.

Meningkatnya kasus PTM secara signifikan diperkirakan akan menambah beban


masyarakat dan pemerintah, karena penanganannya membutuhkan biaya yang besar
dan memerlukan teknologi tinggi. Hal ini dapat terlihat dari data Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Kesehatan (BPJS) tahun 2017, sebanyak 10.801.787 juta orang atau
5,7% peserta JKN mendapat pelayanan untuk penyakit katastropik dan menghabiskan
biaya kesehatan sebesar 14,6 triliun rupiah atau 21,8% dari seluruh biaya pelayanan
kesehatan dengan komposisi peringkat penyakit jantung sebesar 50,9% atau 7,4 triliun,
penyakit ginjal kronik sebesar 17,7% atau 2,6 triliun rupiah.
Untuk itu, dibutuhkan komitmen bersama dalam menurunkan morbiditas, mortalitas
dan disabilitas PTM melalui intensifikasi pencegahan dan pengendalian menuju
Indonesia Sehat, sehingga perlu adanya pemahaman yang optimal serta menyeluruh
tentang besarnya permasalahan PTM dan faktor risikonya pada semua pengelola
program disetiap jenjang pengambil kebijakan dan lini pelaksanaan. Atas dasar hal
tersebut di atas, maka dipandang sangat penting untuk diterbitkannya Pedoman
Manajemen Program Pencegahan dan Pengendalian PTM (P2PTM) sebagai acuan
penyelenggaraan program yang berkesinambungan sehingga upaya yang dilakukan
kepada masyarakat lebih tepat dan berhasil guna meskipun pejabat pengelola program
yang ditunjuk nantinya juga akan berganti.
Pelayanan PTM di Puskesmas terdiri dari kegiatan pelayanan PTM di dalam gedung
dan di luar gedung. Pelayanan PTM di dalam gedung umumnya bersifat individual, dapat
berupa pelayanan promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif. Kegiatan di dalam gedung
juga meliputi perencanaan program pelayanan PTM yang akan dilakukan di luar gedung.
Sedangkan pelayanan PTM di luar gedung umumnya pelayanan pelaksanaan pelayanan
PTM pada kelompok dan masyarakat dalam bentuk promotif dan preventif. Dalam
pelaksanaan pelayanan PTM di Puskesmas, diperlukan pelayanan yang bermutu
sehingga dapat menghasilkan kesehatan yang optimal dan meningkatkan kualitas hidup
pasien.

B. TUJUAN
Tujuan Umum :
Terciptanya sistem pelayanan PTM yang komperhensif di Puskesmas yang menjadi
dasar bagi pelaksanaan pelayanan PTM yang bermutu dalam rangka mengatasi masalah
PTM perorangan dan masyarakat di wilayah kerja Puskesmas.
Tujuan Khusus :
1) Terlaksananya pelayanan PTM di dalam gedung yang berkualitas di Puskesmas dan
jejaringnya;
2) Terlaksananya pelayanan PTM di luar gedung yang berkualitas di Puskesmas dan
jejaringnya;
3) Terlaksanya pencatatan, pelaporan, monitoring, dan evaluasi yang baik dipuskesmas
dan jejaringnya.
BAB II
RUANG LINGKUP

A. DEFINISI OPERASIONAL
Penyakit Tidak Menular yang selanjutnya disingkat PTM adalah penyakit yang tidak
bisa ditularkan dari orang ke orang, yang perkembangannya berjalan perlahan dalam
jangka waktu yang panjang (kronis).

B. RUANG LINGKUP KEGIATAN


1. Pelayanan PTM di Luar Gedung.
2. Pencatatan dan Pelaporan.
3. Monitoring dan Evaluasi.

C. LANDASAN HUKUM
1. Instruksi Presiden No.1 tahun 2017 tentang Gerakan Masyarakat Hidup Sehat.
2. Peraturan Menteri Kesehatan No. 71 tahun 2015 tentang Penanggulangan Penyakit
Tidak Menular.
3. Permenkes No.75 tahun 2014 tentang Puskesmas.
4. Peraturan Menteri Kesehatan No.29 Tahun 2017 tentang perubahan Peraturan
Menteri Kesehatan No.34T ahun 2015 tentang Penanggulangan Kanker Payudara
dan Kanker Leher Rahim
5. Peraturan Menteri Kesehatan No.4 tahun 2019 tentang Standar Teknis Pemenuhan
Mutu Pelayanan Dasar Minimal Bidang Kesehatan.
6. KMK Nomor HK.02.02/MENKES/514/2015 tentang Panduan Praktik Klinis bagi
dokter di fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama.
7. Peraturan Konsil Kedokteran Indonesia No. 11 tahun 2012 tentang Standar
Kompetensi Dokter Indonesia.
8. Pedoman Pengendalian PTM terpadu.
9. Keputusan Menteri Kesehatan RI nomor 430/Menkes/SK/IV/2007 tentang Pedoman
Pengendalian Penyakit Kanker.
10. Permenkes No 29 Tahun 2016 tentang Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan
Mata di Fasilitas Pelayanan Kesehatan.
11. Buku Pedoman Penanggulangan Gangguan Indera (RPM).
12. Buku Pintar Kader.
13. Buku Monitoring Faktor Risiko PTM.

BAB III
TATA LAKSANA

A. PELAYANAN DI LUAR GEDUNG


Berikut adalah kegiatan program PTM :

1. Promosi Kesehatan “CERDIK” dan Sosialisasi Penyakit Tidak Menular (PTM) dengan
Masyarakat dan Kader Posbindu
 Tujuan :
Terwujudnya peran serta warga di lingkungan masyarakat dalam upaya
pencegahan dan pengendalian fakor risiko PTM secara dini dan mandiri melalui
kegiatan “CERDIK di lingkungan sekitar masyarakat.
 Sasaran :
Masyarakat semua umur di wilayah Kecamatan Kalideres
 Lokasi :
1) Posbindu PTM di setiap wilayah kerja Puskesmas Kecamatan Kalideres
2) Di ruang publik yang ramai oleh masyarakat, contoh : RPTRA, Kantor
Kelurahan, dll.
 Pelaksanaan :
a. Membuat undangan kepada Kader Posbindu dan masyarakat
b. Mengedarkan daftar absen untuk kader dan masyarakat
c. Petugas kesehatan menyiapkan materi sesuai dengan pokok bahasan
d. Petugas kesehatan menyajikan materi atau memberikan informasi tentang
“CERDIK” dan penyakit tidak menular (PTM)
e. Melakukan Tanya jawab tentang penyakit tidak menular (PTM)
f. Membuat laporan hasil kegiatan

2. Pos Pembinaan Terpadu (POSBINDU) PTM


 Tujuan :
Terwujudnya peran serta warga di lingkungan masyarakat dalam upaya
pencegahan dan pengendalian fakor risiko PTM secara dini dan mandiri melalui
kegiatan “CERDIK di lingkungan sekitar masyarakat.
 Sasaran :
1) Setiap warga negara berusia 15 tahun keatas di suatu desa / kelurahan /
institusi.
2) Sasaran pemeriksaan gula darah adalah setiap warga negara berusia 40 tahun
ke atas atau kurang dari 40 tahun yang memiliki faktor risiko obesitas dan atau
hipertensi.
 Lokasi :
Posbindu PTM di setiap wilayah kerja Puskesmas Kecamatan Kalideres
 Pelaksanaan :
a. Kader posbindu membuat jadwal pelaksanaan dan tempat diselenggarakannya
Posbindu PTM setiap bulan
b. Kader membuat undangan untuk para anggota dan masyarakat
c. Kader posbindu menyiapkan meja serta alat-alat yang dibutuhkan dalam
pelaksanaan posbindu PTM
d. Pelaksanaan Posbindu PTM 5 tahap kegiatan yang terdiri dari :
1) Meja 1 : Registrasi pemberian nomor urut atau kode yang sama serta
pencatatan ulang hasil pengisian KMS FR-PTM ke buku pencatatan oleh
kader
2) Meja 2 : Wawancara oleh kader
3) Meja 3 : Pengukuran TB, BB, IMT, Lingkar Perut, Analisa lemak tubuh
4) Meja 4 : Pemeriksaan Tekanan Darah, Gula Darah, Kolesterol Total dan
Trigliserid, IVA, dan lain-lain (jika tersedia)
5) Meja 5 : Identifikasi faktor resiko PTM, Edukasi/ Konseling, serta tindak lanjut
lainnya
e. Kader posbindu menilai kehadiran anggota dan masyarakat
f. Kader posbindu mengisi catatan pelaksanaan kegiatan, mengindentifikasi
masalah yang dihadapi, dan mencatat hasil penyelesaian masalah
g. Kader melakukan tindak lanjut berupa kunjungan rumah bila diperlukan
h. Melakukan konsultasi teknis dengan pembina Posbindu PTM

3. Senam Jantung Sehat dan Senam Diabetes


 Tujuan :
Meningkatkanya perasaan sehat dan kemampuan untuk mengatasi stress,
keuntungan latihan aerobik yang teratur adalah meningkatnya kadar HDL-C,
menurunnya kadar LDL-C, menurunnya tekanan darah, berkurangnya obesitas,
berkurangnya frekuensi denyut jantung saat istirahat dan konsumsi oksigen
miokardium (MVO2), dan menurunnya resistensi insulin.
 Sasaran :
Pasien
 Lokasi :
Puskesmas Kecamatan Kalideres setiap hari Selasa, Rabu dan Jumat setiap
minggu nya
 Pelaksanaan :
a. Membuat undangan kegiatan senam dan menyiapkan absensi peserta senam.
b. Menyiapkan sarana dan prasarana untuk kegiatan senam
c. Melakukan pemberitahuan kepada instruktur senam mengenai jadwal kegiatan
senam
d. Pada hari pelaksanaan kegiatan senam, petugas mengumpulkan peserta
senam di halaman puskesmas
e. Peserta senam melakukan kegiatan senam dengan mengikuti gerakan
instruktur senam yang terdiri dari gerakan pemanasan, gerakan inti, dan
gerakan pendinginan
f. Membuat laporan hasil kegiatan

4. Program Pengelolaan Penyakit Kronis (Prolanis) Hipertensi


 Tujuan :
untuk mendorong peserta penyandang penyakit kronis mencapai kualitas hidup
optimal dengan indikator 75% peserta terdaftar yang berkunjung ke Faskes Tingkat
Pertama (FKTP) memiliki hasil yang baik pada pemeriksaan spesifik terhadap
penyakit DM Tipe 2 dan Hipertensi sesuai Panduan Klinis terkait sehingga dapat
mencegah timbulnya komplikasi penyakit.
 Sasaran :
Masyarakat yang sudah terdiagnosa Hipertensi
 Lokasi :
Puskesmas Kecamatan Kalideres setiap hari Jumat minggu ke 4 setiap bulan nya
 Pelaksanaan :
a. Menyiapkan rekap peserta prolanis yang terdaftar sebagai peserta program rujuk
balik
b. Menghubungi peserta prolanis untuk mengingatkan jadwal pelaksanaan prolanis
c. Menyiapkan materi penyuluhan
d. Menyiapkan kelengkapan teknis dan administrasi
e. Pelaksanaan Kegiatan :
 Melakukan pengukuran berat badan, tekanan darah, peserta prolanis
 Melakukan pencatatan hasil pengukuran dan pemeriksaan dibuku prolanis
dan form monitoring kesehatan peserta prolanis
 Senam dipimpin oleh instruktur senam
 Dokter melakukan pemberian materi penyuluhan dan tanya jawab dengan
peserta prolanis HT
 Dokter melakukan pemeriksaan kesehatan dan pemberian resep obat rujuk
balik oleh dokter sesuai urutan daftar hadir peserta
f. Membuat laporan hasil kegiatan

5. Program Pengelolaan Penyakit Kronis (Prolanis) Diabetes Melitus


 Tujuan :
untuk mendorong peserta penyandang penyakit kronis mencapai kualitas hidup
optimal dengan indikator 75% peserta terdaftar yang berkunjung ke Faskes Tingkat
Pertama (FKTP) memiliki hasil yang baik pada pemeriksaan spesifik terhadap
penyakit DM Tipe 2 dan Hipertensi sesuai Panduan Klinis terkait sehingga dapat
mencegah timbulnya komplikasi penyakit.
 Sasaran :
Masyarakat yang sudah terdiagnosa Diabetes Mellitus
 Lokasi :
Puskesmas Kecamatan Kalideres setiap hari Rabu minggu ke 4 setiap bulan nya
 Pelaksanaan :
a. Menyiapkan rekap peserta prolanis yang terdaftar sebagai peserta program
rujuk balik
b. Menghubungi peserta prolanis untuk mengingatkan jadwal pelaksanaan
prolanis
c. Menyiapkan materi penyuluhan
d. Menyiapkan kelengkapan teknis dan administrasi
e. Pelaksanaan Kegiatan :
 Melakukan pengukuran berat badan, tekanan darah, gula darah peserta
prolanis
 Melakukan pencatatan hasil pengukuran dan pemeriksaan dibuku prolanis
dan form monitoring kesehatan peserta prolanis
 Senam dipimpin oleh instruktur senam
 Dokter melakukan pemberian materi penyuluhan dan tanya jawab dengan
peserta prolanis DM
 Dokter melakukan pemeriksaan kesehatan dan pemberian resep obat
rujuk balik oleh dokter sesuai urutan daftar hadir peserta
f. Membuat laporan hasil kegiatan

6. Peningkatan Wawasan Kader Posbindu


 Tujuan :
untuk meningkatkan pengetahuan kader dari segi non medis dan medis dan
memberikan informasi terbaru tentang pelaksanaan Posbindu.
 Sasaran :
Semua kader di wilayah Puskesmas kecamatan Kalideres
 Lokasi :
Puskesmas Kecamatan Kalideres setiap semester atau 6 bulan sekali
 Pelaksanaan :
a. Membuat undangan kepada Kader Posbindu
b. Mengedarkan daftar absen untuk kader Posbindu
c. Petugas kesehatan menyiapkan materi sesuai dengan pokok bahasan
d. Petugas kesehatan menyajikan materi atau memberikan informasi tentang
Posbindu
e. Melakukan tanya jawab tentang posbindu
f. Membuat laporan hasil kegiatan

7. Upaya Paliatif dan rehabilitatif bekerjasama dengan tim KPLDH dan Kader Paliatif
 Tujuan :
untuk meningkatkan kualitas hidup pasien dalam menghadapi setiap penyakit yang
diderita dan mempersiapkan diri menghadapi kematian dengan tenang dan nyaman
tanpa merasa tertekan atas penyakit yang diderita, baik secara fisik (nyeri, mual,
muntah) maupun psikis yang berbasis spiritual.
 Sasaran :
Semua pasien yang terdiagnosa penyakit kanker dan harus dilakukan paliatif
 Lokasi :
Kunjungan rumah setiap pasien baru paliatif setiap bulan nya
 Pelaksanaan :
a. Bersama KPLDH dan Kader Paliatif melakukan pendataan pasien paliatif
yang ada di wilayah Kalideres
b. Bersama KPLDH dan Kader Paliatif melakukan kunjungan pada pasien
paliatif
 Memberikan dukungan kepada keluarga dan pasien paliatif dalam
menghadapi penyakitnya
 Melakukan pemeriksaan yang sesuai dengan masalah yang ditemukan pada
pasien paliatif sesuai dengan sarana dan prasarana yang dimililki
Puskesmas.
c. Membuat laporan hasil kegiatan

8. Kegiatan Skrining Faktor Risiko PTM >15 tahun


 Tujuan :
melakukan deteksi dini dan pemantauan faktor risiko penyakit tidak menular
(PTM) utama meliputi merokok, pola makan tidak sehat, kurang aktifitas fisik,
obesitas, stres, konsumsi minuman beralkohol, hipertensi, hiperglikemi,
hiperkolesterol serta menindaklanjuti secara dini faktor risiko yang ditemukan
melalui konseling kesehatan dan segera merujuk ke fasilitas pelayanan kesehatan
 Sasaran :
Semua masyarakat usia 15 tahun sampai dengan 59 tahun
 Lokasi :
Posbindu RW,
 Pelaksanaan :
a. Melakukakan koordinasi dengan poli umum, poli 24, poli lansia, poli PKPR, dan
KPLDH untuk melakukan kegiatan skrining di poli masing masing yang hasil
kegiatannya dilaporkan kepada poli PTM.
b. Pelaksanaan Kegiatan
 Melakukan pengukuran berat badan, tinggi badan, lingkar perut, dan
tekanan darah.
 Anamnesa faktor risiko penyakit keluarga dan penyakit yang ada pada diri
pasien sendiri sesuai indikator yang di minta
 Melengkapi identitas pasien dengan tanggal kunjungan, nama pasien,
nomor KTP, tanggal lahir.
 Memasukan hasil skrining kedalam format Excell Posbindu atau FKTP.
c. Mengirim laporan Skrining Online kepada Sudin Kesehatan dan Kemenkes.

B. PENCATATAN DAN PELAPORAN


Pelaporan dan pencatatan kegiatan pelaksanaan program Penyakit Tidak Menular
(PTM) disampaikan ke Tim Pembina UKS Kecamatan secara berjenjang sampai ke Tim
Pembina UKS Pusat.
Untuk pelaporan Program UKS termasuk PKPR akan diolah dan dianalisa serta
dilaporkan bulanan ke Sudinkes dan satu kali setahun dilaporkan pada Kepala
Puskesmas, Sudinkes, dan Dinas Kesehatan. Pencatatan dan pealporan untuk
mendokumentasikan pelayanan uks di luar gedung menggunakan instrument antara lain
1. Laporan kegiatan (dalam bentuk SPJ)
2. Laporan Bulanan Capaian SPM Skrining Usia 15 tahun sampai dengan 59 tahun.
3. Laporan Bulanan Capaian SPM Jumlah Hipertensi yang berobat sesuai standar.
4. Laporan Bulanan Capaian SPM Jumlah Diabetes Mellitus
5. Laporan Bulanan Capaian SPM IVA test

C. MONITORING DAN EVALUASI


Monitoring adalah suatu kegiatan yang dilakukan dalam rangka pengawasan,
pengontrolan atau pengendalian terhadap suatu objek kegiatan yang akan, sedang atau
yang sudah dilaksanakan
Evaluasi adalah salah satu kegiatan pembinaan melalui proses pengukuran hasil
yang dicapai dibandingkan dengan sasaran yang telah ditentukan sebagai bahan
penyempurnaan perencanaan dan pelaksanaan program PTM.
Monitoring dan evaluasi di Puskesmas, data dan informasi dari hasil kegiatan
dilaporkan ke Sudin Kesehatan Jakarta Barat dan kepala puskesmas kecamatan
kalideres. Kegiatan yang dimonitor adalah kegiatan PTM. Cara melakukan monitoring
dan evaluasi perlu diperhatikan dari laporan puskesmas kelurahan setiap bulannya.

D. SASARAN MUTU PROGRAM PENYAKIT TIDAK MENULAR


Judul Indikator : Penjaringan Usia 15 tahun sampai dengan 59 tahun
(Skrining Faktor Risiko Penyakit Tidak Menular)
Definisi Operasional : Kegiatan yang dilakukan untuk mengetahui faktor
risiko penyakit tidak menular
Bagian/Unit : PTM
Person In Charge : Koordinator PTM
Kebijakan Mutu : -
Rasionalisasi : Terdeteksinya secara dini factor risiko penyakit tidak
menular pada usia produktif (15 tahun sampai
dengan 59 tahun)
Formula Kalkulasi : Jumlah Pengunjung usia 15-59 tahun mendapat
pelayanan skrining sesuai standar dalam kurun
waktu satu tahun yang sama
----------------------------------------------------------- x 100%
jumlah warga negara usia 15 - 59 tahun yang ada di
wilayah kerja dalam kurun waktu satu tahun yang
sama
Numerator : Jumlah pengunjung usia 15 tahun s/d 59 tahun
diskrining
Denominator : Jumlah seluruh pengunjung usia 15 tahun s/d 59
tahun di wilayah Kecamatan Kalideres
Kriteria inklusi : Total skrining
Kriteria Eksklusi : Tidak ada
Metodologi : Pemeriksaan Kesehatan
Pengumpulan data
Tipe Pengukuran : Outcome
Sumber Data : Form Pemeriksaan Skrining Risiko Penyakit Tidak
Menular
Waktu Pelaporan : Tiap bulan nya paling lambat tanggal 10 tiap bulan
nya
Frekuensi Pelaporan : Satu bulan sekali
Target Kinerja : 100%
Jumlah Sampel : Usia 15 tahun sampai dengan 59 tahun di wilayah
Kecamatan Kalideres
Area Monitoring : Program Penyakit Tidak Menular
Rencana Komunikasi : Poli Rawat Jalan dan KPLDH
ke Staf
Referensi : Buku Pedoman KEMENKES tentang Manajemen
Penyakit Tidak Menular Tahun 2019
BAB IV
DOKUMENTASI

A. Daftar Surat Keputusan (SK)


SK Kepala Puskesmas Kecamatan Kalideres No. 172 Tahun 2016 Tentang
Penyelenggaraan Upaya Kesehatan Masyarakat

B. Daftar Pedoman
1. Buku Pedoman KEMENKES tentang Manajemen Penyakit Tidak Menular Tahun
2019
2. Buku Pintar Kader Posbindu
3. PERMENKES No.4 tahun 2019 tentang Standar Teknis Pemenuhan Mutu Pelayanan
Dasar Minimal Bidang Kesehatan.

C. Daftar List SOP


NO NAMA SOP KETERANGAN
1 SOP Posbindu PTM
2 SOP Senam Jantung dan DM
3 SOP Prolanis HT dan DM
4 SOP Peningkatan Wawasan Kader
5 SOP Monev PTM
6 SOP Kunjungan Rumah Pasien Paliatif

D.Daftar List Formulir


1. Formulir Laporan Bulanan By Name PTM
2. Formulir Skrining Faktor Risiko PTM
3. Formulir Laporan Bulanan IVA Test

Jakarta, 6 Januari 2020


Disiapkan oleh : Diperiksa oleh : Disetujui oleh :

dr. Yuniasih dr. Desi Susanti dr. H.Darus Sahmedi


Kepala Satpel UKM Kepala Puskesmas
PJ PTM
Puskesmas Kec. Kalideres Kecamatan Kalideres

Anda mungkin juga menyukai