Anda di halaman 1dari 5

1|Page

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Penyakit tidak menular merupakan penyebab utama kematian secara global pada saat
ini ( Shilton, 2013). Data WHO menunjukan bahwa sebanyak 57 juta (63%)angka kematian
yang terjadi di dunia dan 36 juta ( 43%)angka kesakitan disebabkan oleh Penyakit Tidak
Menular, 4 % meninggal sebelum berumur 70 tahun. Seluruh kematian akibat PTM terjadi
pada orang-orang berusia kurang dari 60 tahun. 29% di negara-negara berkembang,
sedangkan di negara-negara maju sebesar 13% ( Remais, 2012).
Untuk daerah Kabupaten Mamuju Tengah sendiri jumlah pasien berdasarkan data
dari Dinas Kesehatan bidang P2P tahun 2022 adalah untuk capaian program Diabetes melitus
dari total jumlah sasaran 2.017 jumlah cakupan baru 840 atau hanya sekitar 39,68%.
Sedangkan pada capaian program Hipertensi dari total sasaran 91503 jumlah cakupan 2871
atau hanya sekitar 36,37%.
Berdasarkan Standar Pelayanan Maksimal (SPM) penyakit tidak menular mendapat 4
poin yaitu:
1. Pelayanan kesehatan pada usia produktif
2. Pelayanan kesehatan pada Lansia
3. Pelayanan kesehatan penderita Hipertensi
4. Pelayanan kesehatan penderita Diabetes Melitus.

B. Gambaran Umum Puskesmas Saloadak

Wilayah kerja Puskesmas Saloadak meliputi 2 desa yaitu desa Saloadak dan Desa
Sejati, dimana terdiri dari rawa, gunung dan hutan, sehingga pada musim hujan jalanan
berlumpur dan banjir, Pada umumnya tingkat pendidikan masih rendah, dan sebagian besar
penduduknya bekerja sebagai petani dan pekebun dimana meraka meninggalkan rumah dipagi
hari dan pulang disore hari, sehingga menjadi tantangan bagi petugas kesehatan dalam
penyampaian informasi-informasi dan melakukan pelayanan kesehatan.
Penyakit tidak menular ( PTM ) yang terbanyak di puskemas adalah hipertensi
namun masih belum terlayanani sesuai dengan standar pelayanan minimal ( SPM ), dari
jumlah 240 jiwa yang telayani 84 jiwa, sedangkan pada penyakit Diabetes melitus dari 44
jiwa yang terlayani sekitar 33 jiwa, sesuai standar selebihnya tidak rutin memeriksakan
kesehatannya.

2|Page
Sehingga di gagas inovasi “ Pelayanan Ujung Senja”( PENJA) yang dilakukan
disore setelah masyarakat pulang bekerja.

C. Rumusan Masalah
Adanya beberapa faktor yang membuat Penyakit tidak menular berkembang secara pesat
yaitu:
1. Paradigma masyarakat yang salah tentang Puskesmas adalah pemberi layanan kuratif
( pengobatan ) dan bukan untuk preventif ( pencegahan )
2. Keterbatasan akses ke puskesmas.
3. Deteksi Dini pada warga yang berusia 15 -59 tahun belum berjalan optimal
4. Kesibukan masyarakat untuk bekerja pada pagi dan siang hari.
5. Adanya pemahaman bila dikatakan sakit apabila ada gejala sehingga masyarakat yang
memiliki riwayat penyakit Hipertensi dan Diabetes Melitus tidak rutin memeriksakan
penyakitnya.

BAB II
ISI
A. Inovasi Program
Inovasi pelayanan ujung senja “PENJA” merupakan pelayanan kesehatan yang
dilakukan setelah warga pulang bekerja di sore hari. Inovasi ini diharapkan membantu
dalam peningkatan capaian indikator SPM puskesmas Saloadak yang masih rendah.
Capaian PTM Puskesmas Saloadak Tahun 2020
INDIKATOR SASARAN CAPAIAN %
1. Pelayanan Usia Produktif 2155 1244 57%

2. Pelayanan Kesehatan Pada Usia 154 170 110,3%


Lanjut
3. Pelayanan Penderita Diabetes 52 33 63,64%
Melitus
4. Pelayanan Penderita Hipertensi 709 280 39,49%

Tahapan pelaksanaa inovasi


1. Pertemuan membahas pelaksanaan kegiatan “ PENJA”

3|Page
2. Kegiatan yang dilaksanaan yaitu skrining usia produktif, pemantauan pasien
Diabetes Melitus dan pasien DM

3. Hambatan menuju rumah warga

B. Hasil Inovasi

Capaian PTM Puskesmas Saloadak 2021


NO INDIKATOR SASARAN CAPAIAN PERSENTASE
1. Pelayanan Kesehatan 2155 1060 49 %
Usia Produktif
2. Pelayanan Kesehatan 179 176 98,3 %
Pada usia lanjut
3. Pelayanan Kesehatan 709 399 56,27 %
Penderita Hipertensi
4. Pelayanan Kesehatan 52 46 88, 46 %
Penderita Diabetes
Melitus

Capaian PTM Puskesmas Saloadak 2022


INDIKATOR SASARAN CAPAIAN %
1. Pelayanan Kesehatan 2112 1108 52,46%
Usia Produktif
2. Pelayanan Kesehatan 236 189 83%
Pada Lansia
3. Pelayanan Kesehatan 120 100 83%
Penderita Hipertensi
4. Pelayanan Kesehatan 52 41 78,84%
Penderita Diabetes
Melitus

4|Page
Dari data diatas terdapat peningkatan pelayanan kesehatan usia reproduktif dan
pelayanan pada penderita Hipertensi tapi mengalami penurunan pada pelayanan
penderita Diabetes Melitus hal itu disebabkan adanya penderita DM yang meninggal
dunia dan sementara menetap diluar wilayah puskesmas Saloadak. Pada pelayanan
Usia Lanjut terjadi peningkatan sasaran proyeksi setiap tahun sehingga terjadi
penurunan jumlah pelayanan, tapi pada sasaran riil terlayani sebanyak 90 %.Namun,
indikator SPM tidak tercapai 100% disebabkan jumlah data proyeksi yang tinggi serta
adanya virus covid -19 yang membuat warga khawatir untuk datang memeriksakan
kesehatannya.
Inovasi “Pelayanan Ujung Senja”( PENJA) tetap terlaksana ditahun 2023 dan
berdampak pada peningatan capaian SPM sampai dengan Maret.

Hasil Capaian Pelayanan Kesehatan Usia Produktif


HT dan DM Maret 2023
NO INDIKATOR SASARAN CAPAIAN %
1. Pelayanan Kesehatan 2112 350 16, 57%
Usia Produktif
2. Pelayanan Kesehatan 235 70 29,78%
Pada Lansia
3. Pelayanan Kesehatan 120 87 72,5 %
Penderita Hipertensi
3. Pelayanan Kesehatan 52 40 73%
Penderita Diabetes
Melitus

BAB III
PENUTUP
Tercapaianya pelayanan pada indikator SPM setidaknya dapat mencegah
peningkatan resiko penyakit tidak menular, Namun capaian pelayanan sesuai SPM terhambat
oleh kurangnya kesadaran masyarakat mengontrol kesehatannya terutama penderita
Hipertensi dan Diabetes Melitus, dikarenakan jarak puskesmas dengan rumah yang jauh, jalan
yang berlumpur dan banjir di musim penghujan dan kesibukan bekerja di pagi sampai sore
hari.
Adanya inovasi Pelayanan Ujung Senja diharapkan dapat memberian kemudahan
pada warga untuk memeriksakan kesehatannya. Adanya keterlibatan lintas sektor dan
masyarakat sangat diperlukan untuk mendukung inovasi .
5|Page

Anda mungkin juga menyukai