Anda di halaman 1dari 8

PEMETAAN KONFLIK MENURUT AMR ABDALLAH

Disusun oleh:
Putra mahendra
Rendi Saputra
Syahriadi
Muh zulfitrah
Reza afandi
Bella hidayanti
Annisa

SMA NEGERI 1 TOBADAK


TAHUN AJARAN 2022/2023

i
Kata pengantar
Puji syukur diucapkan kehadirat Allah Swt. atas segala rahmat-Nya sehingga makalah ini
dapat tersusun sampai selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih terhadap bantuan
dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran maupun
materi.

Kami berharap makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi kami.
Bahkan kami berharap lebih jauh lagi menambah wawasan kita semua

Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan
makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami. Untuk itu kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah
ini.

ii
Daftar isi

KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii
BAB I PENDAHULUAN 1
1. Latar Belakang 1
2. Rumusan Masalah 1
BAB II PEMBAHASAN 2
1. Pemetaan konflik menurut Amrl Abdallah 2
BAB III PENUTUP 4
1. Kesimpulan 4
DAFTAR PUSTAKA 5

iii
BAB I PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Pemetaan konflik merupakan hal yang sangat penting dalam upaya penyelesaian
konflik. Ada beberapa pendapat ahli terkait pemetaan konflik seperti Fisher (2001), Miall,
Romsbotham dan Wood (2003), Coser (1957), wehr dan Bartos (2003) dan Amr Abdalla
(2002), seperti yang dikutip Susan (2009).

Menurut Amr Abdalla, pemetaan konflik memberi gambaran awal mengenai berbagai
sikap, perilaku dan situasi yang berkembang dalam dinamika konflik. Pemetaan konflik ini
meliputi pemetaan pihak berkonflik dan berbagai aspirasi dari pihak-pihak yang ada.
Pemetaan merupakan suatu teknik yang digunakan untuk menggambarkan konflik secara
grafis, menghubungkan pihak-pihak dengan masalah dan dengan pihak lainnya. Ketika
masyarakat yang memiliki sudut pandang berbeda memetakan situasi mereka secara bersama,
mereka saling memperlajari pengalaman dan pandangan masing-masing.

2. Rumusan Masalah
1.Bagaimana pemetaan konflik menurut amrl Abdallah?

1
BAB II PEMBAHASAN

1. Pemetaan konflik menurut amrl abdallah


terbagi atas 2,yaitu spipabio dan spitcerow

SPIPABIO

 Source (sumber konflik). Konflik disebabkan oleh sumber – sumber yang berbeda
sehingga terdapat tipe – tipe konflik yang berbeda juga. Pada analisis sosiologi
konflik, berbagai sumber konflik tersebut bisa muncul dari model hubungan sosial
(analisis konstruksi sosial), nilai –nilai seperti identitas dan agama (analisis Coser),
dan dominasi structural (analisis structural positivis dan kritis).
 Issues (isu atau permasalahan). Isu menunjuk pada saling keterkaitannya tujuan –
tujuan yang tidak sejalan di antara pihak yang bertikai. Isu ini dikembangkan oleh
semua pihak bertikai dan pihak lain yang tidak teridentifikasi pada sumber – sember
konflik. Intinya adalah isu merupakan pokok permasalahan yang menjadi sumber
konflik baik dari pihak - pihak yang berikai maupun pihak lainnya diluar pihak yang
bertikai. Contohnya adalah konflik perebutan pacar dimana permasalahan disebabkan
oleh pihak ke tiga.
 Parties (pihak). Pihak berkonflik adalah kelompok yang berpartisipasi dalam konflik
baik pihak konflk utama yang langsung berhubungan dengan kepentingan, pihak
sekunder yang tidak secara langsung berhubungan dengan kepentingan, dan pihak
tersier yang tidak berhubungan dengan kepentingan konflik. Pihak tersier ini yang
sering dijadikan sebagai pihak netral untuk mengintervensi konflik.
 Attitudes atau felling (sikap). Sikap adalah perasaan dan persepsi yang
mempengaruhi pola perilaku konflik. Sikap bisa muncul dalam bentuk yang positif
dan negatif bagi konflik. Sikap yang kooperatif akan berdampak positif dalam
penanganan konflik. Sikap kooperatif lahir dari perasaan ingin menyelesaikan
permasalahan dengan tidak
menambah masalah.
 Behavior (perilaku atau tindakan). Perilaku adalah aspek tindak sosial dari pihak
berkonflik, baik muncul dalam bentuk coercive action dan non - coercive action.
 Intervention (campur tangan pihak lain). Intervesi adalah tindakan sosial dari
pihak netral yang ditujukan untuk membantu hubungan konflik menemukan
penyelesaian.
 Outcome (hasil akhir). Outcome adalah dampak dari berbagai tindakan pihak –
pihak berkonflik dalam bentuk situasi.

SPITCEROW

2
 Source (sumber konflik). Akar dari permasalahan yang ada serta apa yang menjadi
pemikiran pihak - pihak yang berkonflik yang membuat hal tersebut menjadi masalah.
 Parties (pihak yang berkonflik). Pihak berkonflik adalah kelompok yang
berpartisipasi dalam konflik baik pihak konflk utama yang langsung berhubungan
dengan kepentingan, pihak sekunder yang tidak secara langsung berhubungan dengan
kepentingan, dan pihak tersier yang tidak berhubungan dengan kepentingan konflik.
Pihak tersier ini yang sering dijadikan sebagai pihak netral untuk mengintervensi
konflik.
 Interests (kepentingan atau hal penting). Dalam poin ini hal penting yang dimaksud
adalah masalah kecil yang menjadikan pokok atau inti masalah menjadi masalah
utama. Contohnya adalah masalah pihak A tidak mau meminta maaf kepada pihak B.
Hal ini disebabkan pihak A merasa gengsi untuk meminta maaf pada pihak B.
 Tactics (taktik). Taktik dalam pemetaan konflik adalah bagaimana pihak yang
berkonflik menekan pihak lainnya untuk setuju dengan apa yang ia inginkan.
 Changes (perubahan). Terjadinya perubahan terhadap lingkungan atau relasi kedua
belah pihak yang berkonflik. Contohnya adalah renggangnya hubungan pertemanan
atau silahturahmi.
 Enlargement (dampak dari konflik). Dampak negatif yang dirasakan setelah
tahap changes atau perubahan. Contohnya adalah sepasang suami istri yang tengah
berkonflik sehingga menyebabkan hubungan mereka merenggang. Dampak dari
konflik tersebut adalah mereka tidak lagi makan di meja yang sama atau melakukan
aktivitas bersama - sama.
 Role of other parties (peran pihak lainnya). Pihak ketiga yang menjadi pihak netral
yang membantu kedua pihak yang berkonflik untuk berdamai. Pihak ketiga bisa jadi
teman, keluarga atau pihak yang ditunjuk oleh kedua pihak yang berkonflik.
 Outcome of the conflict (imbas yang disebabkan oleh konflik).  Hal ini
memberikan gambaran bagaimana konflik tersebut mempengaruhi masa depan kedua
belah pihak yang berkonflik.
 Winner atau Looser (pihak yang menang atau pihak yang kalah). Menganalisis
pihak yang menang dan pihak yang kalah dalam penyelesaian konflik.

3
BAB III PENUTUP

1. Kesimpulan

Teknik-teknik pemetaan ini, adalah penting untuk memperhatikan teknik pemetaan


konflik multidisipliner yang dikenal dengan singkatan SIPABIO (Amr Abdalla, 2002 dalam
Susan, 2009), sebagai berikut:
a.   Source (sumber koflik).
b.   Issues (isu-isu).
c.   Parties (pihak-pihak yang berkonflik).
d.   Attitude/feelings (sikap; perasaan dan persepsi).
e.   Behavior (perilaku/tindakan).
f.    Intervention (intervensi/campur tangan pihak lain).
g. Outcome  (hasil akhir/dampak dari konflik).

4
DAFTAR PUSTAKA

http://syamsuddinsimmau.blogspot.com/2015/05/pemetaan-konflik.html

Anda mungkin juga menyukai