Anda di halaman 1dari 48

PENINGKATAN KAPASITAS PETUGAS

PUSKESMAS DALAM PELAYANAN ANC


TERINTEGRASI PROGRAM P2PTM
Bandung, 23 Februari 2021

Dr Dewi Ambarwati, MKM


(Kepala Seksi P2PTM dan Keswa Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat)
BEBAN PENYAKIT (DALYs) DI INDONESIA
2019

2000
1990 72.32%
62.96%
51.18%

Sumber :, Institute Health Metric and Evaluation, GBD 2019, University of Washinton, 2020
PTM SAAT INI

36,9% 9,7% 9,3% 5,9% 2,9%


PENYEBAB
KEMATIAN
TERBANYAK
Jantung PPOK
Stroke DM dengan Tuberkulosis
Koroner komplikasi Sumber : IHME 2017

10,5 T 3,4 T 2,5 T 2,3 T 490 M


PEMBIAYAAN
KESEHATAN Add Text Add Text
TERBESAR
Jantung Kanker Stroke Gagal Talasemia
Ginjal
Sumber : BPJS 2018
PENYEBAB KEMATIAN SEMUA KELOMPOK UMUR
DI JAWA BARAT (IHME,2019)

1990 2000 2019

PTM :
PTM : PTM :
57,69%
45.3% 78.3%
Penyebab kematian semua kelompok umur per 100.000 penduduk
di Indonesia menurut provinsi tahun 2019 (IHME, 2019)

Jabar
Faktor Risiko Penyebab Kematian PTM semua Kelompok Umur di Jawa Barat (IHME, 2019)
FAKTOR RISIKO PTM

 USIA
 JENIS KELAMIN
 GENETIK

YANG TIDAK BISA DIRUBAH YANG BISA DIRUBAH

 MEROKOK
 KURANG AKTIFITAS FISIK
 POLA MAKAN TIDAK SEHAT
 OBESITAS
 DARAH TINGGI
 PREDIABETES
TRANSISI YANG
MEMPENGARUHI
Penyakit menular belum Usia harapan hidup meningkat
2
selesai namun PTM terus maka potensi terkena PTM juga

1
meningkat
semakin besar

EPIDEMIOLOGI DEMOGRAFI

TEKNOLOGI EKONOMI, SOSIAL, BUDAYA

Kemudahan dalam akses


konsumsi makanan dan
transportasi menyebabkan
3 4 Pertumbuhan ekonomi
mempengaruhi kebutuhan
hidup individu yang berdampak
peningkatan sedentary pada tingkat stress
life
BEBAN MASALAH PTM

• Hanya 3 dari 10 penderita PTM yang MASALAH


terdeteksi, selebihnya tidak mengetahui UTAMA
bahwa dirinya sakit karena PTM tidak ada KESEHATAN
gejala dan tanda sampai terjadi
komplikasi ;
• Dari 3 penderita PTM tersebut hanya 1
orang yang berobat teratur.
SEBAGIAN
PENYEBAB
BESAR
KEMATIAN
TIDAK
UTAMA
TERDETEKSI

PTM
Jantung
Rp18,922,595,647,779
Gagal Ginjal Rp6,562,770,098,302

Kanker Rp6,302,183,341,948

Stroke Rp3,233,427,005,227

Cirrhosis Hepatitis Rp640,810,543,640


BIAYA BANYAK
YANKES PENDERITA
Thalassaemia Rp1,160,514,430,456
TINGGI USIA MUDA
Leukaemia Rp490,372,045,894

Haemophilia Rp363,642,951,173

Rp- Rp10,000,000,000,000 Rp20,000,000,000,000

9
PENYAKIT TIDAK
MENULAR GAGAL

HIPERTENSI GINJAL

PARU
DIABETES  Pola Makan Tidak Sehat KRONIK
(GGL berlebihan)
 Kurang Aktifitas Fisik
METABOLIK  Merokok
LINGKUNGAN  Berat badan berlebih
PERILAKU  Peningkatan Tekanan
Darah
 Prediabetes
STROKE
JANTUNG

CPA for KONNASP2P


221020
KANKER
STRATEGI OPERASIONAL
P2PTM
POPULASI
POPULASI POPULASI
FAKTOR RISIKO PENYANDANG PTM
SEHAT

PERILAKU
HIDUP SEHAT PENYAKIT TERKONTROL
PERUBAHAN PERILAKU PATUH MINUM OBAT
HINDARI FAKTOR RISIKO

SKRINING FAKTOR RISIKO,


EDUKASI, KONSELING CPA for KONNASP2P
221020
DETEKSI
DINI/SKRINING
FAKTOR RISIKO
PTM
UKBM FASYANKES
MANDIRI (POSBINDU PTM)

SEHAT DAN
FAKTOR RISIKO PTM
PERILAKU
HIDUP SEHAT
POPULA INSTITU
SI SI CPA for KONNASP2P
221020
DETEKSI DINI/SKRINING FAKTOR
RISIKO PTM BERKALA

 TEKANAN DARAH
 GULA DARAH
 INDEKS MASSA TUBUH/LINGKAR PERUT :
• LAKI-LAKI < 90 cm
• PEREMPUAN < 80 cm
 DETEKSI DINI GANGGUAN INDERA (PENGLIHATAN
&PENDENGARAN)

DI FASYANKES :
WANITA 30-50 TAHUN/MEMILIKI RIWAYAT SEXUAL AKTIF
PERIKSA PAYUDARA DAN LEHER RAHIM
CEGAH FAKTOR RISIKO DAN
MENURUNKAN Co-MORBID COVID-19
KENDALIKAN PTM
CPA for BIMTEK TANGERANG
131020
SPM PROGRAM P2PTM
SPM Kabupaten / Kota Program P2PTM

Pelayanan Skrining faktor risiko pada usia produktif (15 s/d 59 tahun)
adalah skrining yang dilakukan minimal 1 kali dalam setahun
untuk PTM

Pemerintah daerah kabupaten/kota


wajib memberikan pelayanan Pemerintah daerah kabupaten/kota
DIABETES wajib memberikan pelayanan
kesehatan sesuai standar HIPERTENSI
MELITUS kesehatan sesuai standar kepada
kepada seluruh penderita DM
usia 15 tahun ke atas dalam kurun seluruh penderita hipertensi usia
waktu satu tahun 15 tahun ke dalam kurun waktu satu
tahun
PELAYANAN KESEHATAN
PENDERITA HIPERTENSI
Petunjuk Teknis atau Tata Cara Pemenuhan Standar
• Pernyataan Standar : Setiap penderita hipertensi mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar.
Pemerintah daerah kabupaten/kota wajib memberikan pelayanan kesehatan sesuai standar kepada
seluruh penderita hipertensi usia 15 tahun ke atas sebagai upaya pencegahan sekunder di wilayah
kerjanya dalam kurun waktu satu tahun.
 Mekanisme Pelayanan

1) Penetapan sasaran penderita hipertensi oleh Kepala Daerah ; estimasi penderita hipertensi
berdasarkan Riskesdas, 2018

2) Pelayanan kesehatan hipertensi adalah pelayanan kesehatan sesuai standar yang meliputi:

a) Pengukuran tekanan darah dilakukan minimal satu kali sebulan di fasilitas pelayanan kesehatan

b) Edukasi perubahan gaya hidup dan/atau kepatuhan minum obat

c) Melakukan rujukan jika diperlukan


Rumus Perhitungan Kinerja

Jumlah penderita hipertensi usia ≥15 tahun di dalam


wilayah kerjanya yang mendapatkan pelayanan
Persentase penderita kesehatan sesuai standar dalam kurun waktu satu
Hipertensi yang mendapatkan tahun
pelayanan kesehatan sesuai X 100%
standar
Jumlah estimasi penderita hipertensi usia ≥15 tahun yang
berada di dalam wilayah kerjannya berdasarkan angka
prevalensi kab/kota dalam kurun waktu satu tahun yang
sama
Perhitungan SPM Pelayanan Hipertensi Kota Depok Tahun 2020
 Prevalensi kasus hipertensi di Kota Depok adalah 28,1% berdasarkan data Riset
Kesehatan Dasar, 2018
 Jumlah Warga Negara usia 15 tahun keatas di Kota Depok adalah 1.875.209 jiwa
berdasarkan BPS,2020
 Jumlah estimasi penderita hipertensi yang berumur 15 tahun keatas di Kota Depok
adalah(28,1x1,875,209)/100= 526.934 penderita hipertensi.
 Jumlah penderita hipertensi yang mendapat pelayanan kesehatan sesuai standar sampai
dengan triwulan IV tahun 2020 adalah 20.275 penderita hipertensi berdasarkan laporan
Gform dari Dinkes Kota Depok
 Jadi cakupan % penderita hipertensi yang mendapat pelayanan kesehatan standar
sampai dengan triwulan IV tahun 2020 adalah = (20.275/526.934) x 100 % = 3,84 %
PELAYANAN KESEHATAN
PENDERITA DIABETES MELITUS
Petunjuk Teknis atau Tata Cara Pemenuhan Standar
• Pernyataan Standar : Setiap penderita DM mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai
standar. Pemerintah daerah kabupaten/kota wajib memberikan pelayanan kesehatan sesuai
standar kepada seluruh penderita DM usia 15 tahun ke atas sebagai upaya pencegahan
sekunder di wilayah kerjanya dalam kurun waktu satu tahun.
 Mekanisme Pelayanan

1) Penetapan sasaran penderita DM oleh Kepala Daerah ; estimasi penderita DM berdasarkan


Riskesdas, 2018

2) Pelayanan kesehatan DM adalah pelayanan kesehatan sesuai standar yang meliputi:


a) Pengukuran Gula Darah minimal 1 kali sebulan di Fasyankes
b) Edukasi Perubahan Gaya Hidup dan/ atau gizi
c) Jika GDS > 200 mg/dl ditambahkan Terapi Farmakologi
d) Melakukan rujukan jika diperlukan
Rumus Perhitungan Kinerja

Jumlah penderita DM usia ≥15 tahun di dalam


wilayah kerjanya yang mendapatkan pelayanan
Persentase penderita Diabetes kesehatan sesuai standar dalam kurun waktu satu
Melitus yang mendapatkan tahun
pelayanan kesehatan sesuai X 100%
standar
Jumlah estimasi penderita DM usia ≥15 tahun yang
berada di dalam wilayah kerjannya berdasarkan angka
prevalensi kab/kota dalam kurun waktu satu tahun yang
sama
Perhitungan SPM Pelayanan Diabetes Melitus Kota Depok Tahun 2020 (%)

 Prevalensi kasus DM di Kota Depok adalah 2,3 % berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar,
2018
 Jumlah Warga Negara usia 15 tahun keatas di Kota Depok adalah 1.875.209 jiwa (BPS
Provinsi Jawa Barat,2020)
 Jumlah estimasi penderita DM yang berumur 15 tahun keatas di Kota Depok adalah(2,3x
1.875.209)/100= 43.130 penderita DM.
 Jumlah penderita DM yang mendapat pelayanan kesehatan sesuai standar sampai
dengan triwulan IV tahun 2020 adalah 1.147 penderita DM berdasarkan Gform yang
dikirimkan oleh Dinkes Kota Depok
 Jadi cakupan % penderita DM yang mendapat pelayanan kesehatan standar sampai
dengan triwulan IV tahun 2020 adalah = (1.147/43.130) x 100 % = 2,56 %
PELAYANAN KESEHATAN
PADA USIA PRODUKTIF
Petunjuk Teknis atau Tata Cara Pemenuhan Standar
• Pelayanan Skrining faktor risiko pada usia produktif (15 s/d 59 tahun) adalah skrining yang dilakukan
minimal 1 kali dalam setahun untuk penyakit tidak menular meliputi:

a) Pengukuran tinggi badan, berat badan dan lingkar perut

b) Pengukuran tekanan darah.

c) Pemeriksaan gula darah.

d) Anamnesa perilaku berisiko.

• Tindaklanjut hasil skrining kesehatan meliputi:

a) Melakukan rujukan jika diperlukan.

b) Memberikan penyuluhan kesehatan.

• Keterangan :
Wanita usia 30-50 tahun yang sudah menikah atau mempunyai riwayat berhubungan seksual
berisiko dilakukan pemeriksaan SADANIS dan cek IVA.
Rumus Perhitungan Kinerja

Jumlah penduduk usia produktif di dalam wilayah


kerjanya yang mendapatkan pelayanan kesehatan
Persentase penduduk usia sesuai standar dalam kurun waktu satu tahun
produktif yang mendapatkan
pelayanan kesehatan sesuai X 100%
standar
Jumlah jumlah penduduk usia produktif yang berada di
dalam wilayah kerjannya berdasarkan angka prevalensi
kab/kota dalam kurun waktu satu tahun yang sama
Perhitungan SPM Pelayanan Usia Produktif di Kota Depok Tahun 2020
 Jumlah penduduk usia produktif di Kota Depok adalah 1.704.561 penduduk (BPS Provinsi
Jawa Barat, 2020)

 Jumlah penduduk usia produktif yang mendapat pelayanan kesehatan sesuai standar
sampai dengan triwulan IV tahun 2020 adalah 50.022 penduduk berdasarkan Gform yang
dikirimkan oleh Dinkes Kota Depok

 Jadi cakupan % penduduk usia produktif yang mendapat pelayanan kesehatan standar
sampai dengan triwulan IV adalah = (50.022/1.704.561) x 100 % = 2,93 %
AKSELERASI CAPAIAN SPM
Dukungan anggaran dapat
dimanfaatkan dari sumber APBD (DAU,
RAD, DBH, PAD, DAK
Fisik, Dak Non Fisik), JKN BPJS, ADD.  SI PTM dapat menjadi salah satu sumber
data untuk
melakukan analisa capaian SPM

Dukungan integrasi program dan


kemitraan :
 Optimalisasi Deteksi dini pada UKBM melalui
Posbindu PTM
 Optimalisasi Deteksi Dini pada semua kunjungan di Pelaksanaan indikator pelayanan kesehatan bayi baru
Puskesmas lahir, pelayanan kesehatan pada usia pendidikan dasar
 Integrasi kegiatan PIS-PK melalui pemberdayaan dan layanan kesehatan lansia dapat memberikan
keluarga kontribusi pada SPM PTM dan cakupan layanan
 Melibatkan ormas dan mitra potensial gangguan indra
Lainnya
 Integrasi dengan Program KIA, Program AUSRem,
Program Lansia, Program Kesjaor, Program
Posketren
LAPORAN CAPAIAN SPM PROGRAM PTM
PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2020
Capaian SPM Pelayanan Penderita Hipertensi (%)
Berdasarkan Kab/Kota di Provinsi Jawa Barat Tahun 2020

100.00

90.00 88.45

80.00

70.00

60.00

50.00
39.60
40.00

30.00

20.00

10.00
3.84
-
I I A T A IS T I I I
ON NG UM RA
N
AH BA
R
AY JA
R AN NG RU RT NG KA NG OR JU
R
RA UM NG AS AY
U AS OK R YA N
B DA B A M A L N G A A A U AM G A G N A B U E K EK EP GO LA BO
RE E A D CI J A A IN W G K D C I E N
SU
B B O
CI
A B A D B AM B D B O A R E
CI M K
AN KM
B N A
AB
A N B AL NG
K N
TA DR AB A KM CI
TA SU SU G OTA SI TA KU K AR K RW BA KA AJ AB OTA AB U SU BA O N K OT K AB SI AB
B N K A O B U A M K K K A B K I K A K
KO B
KA PA
T K
KA
B P T
AN
D T KA B T
KA B TA KA AB KO K AB B KO KA AB
O K K
KA K B
KA
Capaian SPM Pelayanan Penderita Diabetes Melitus (%)
Berdasarkan Kab/Kota di Provinsi Jawa Barat Tahun 2020

100.00

90.00

80.00

70.00

60.00

50.00

40.00

30.00

20.00

10.00
2,56
0.00
I T A R IS HI I I I T R
M RU
G G G N N
BA TA OR UR NG AN AS NG M AR AS AY
A
RA AY
U K
AY
A N
B U A GK AN AN UN BO RA A M AR G A
N J U G K A U N J K L A E PO GO L BO
N D D E A JA I O IM D N E B B
BA
E A M O A E
KA G LE E AW N CI
R D C AK B C CI
A N I B SU
A B B A D B CI
R
SU AB JA UM AR BA AN B W TA TA BA UN TA UK A AB IK
M
NG DR TA AB IK
M
K A S K T A G KA R O O AB K O A B S T K S U N O K S AB
B M B B TA KO N PU K K K
KA
B B K K TA KO TA D I K TA K
KA B KA KA KO PA B KA KO A AN AB B
KA B A T B K A
KA K KO B K
KA
Capaian SPM Pelayanan Usia Produktif (%)
Berdasarkan Kab/Kota di Provinsi Jawa Barat Tahun 2020

100.00

90.00
80.49
80.00

70.00

60.00

50.00

40.00

30.00

20.00 17.00

10.00
2.93
0.00
I I IS I I I T
NG AN AT AH AN M M AR TA AS AS BA
R G YA R
RU AY
U N G G A K G R R YA N
A R R G U A M U NJ
AR K K UN LA GO BO AN UN GK E PO AN N JU GO LA BO
ED A BA CI
M
NI
N
KA
B CI KA
B
BA AK BE BE JA D A O G A M R E
AW
D
LE
N D B A O A R E
M ND G B B A N M B
AB DR
A CI N
TA SU CI B M CI
U A N T A
K U S U
K A S U TA
R W K A T BA S IK TA K A AR BA AJA O B AB AB S IK B
S NG U KO B B TA KO PU KO B TA K O IN T K TA M K K A K K
TA K A
KA
B
PA ND KA KA KA AB KO B
KO
A K O B T A K KA AB AB
KA
B
B
B KA KO
K K
KA
DATA SIPTM
PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2020
Jumlah Deteksi Dini FR PTM Pada Usia ≥ 15 Tahun
Berdasarkan Kab/Kota Di Provinsi Jawa Barat Tahun 2020
(Absolut)

80,00075,876
74,002
70,000 66,072
Jumlah deteksi dini faktor risiko PTM pada penduduk ≥ 15 tahun (31 Des 2020)
60,000
Sebanyak 480.345 penduduk dari target 37.080.469 penduduk
55,457 (1,30%) – Sumber SIPTM
50,000

40,000
35,345

30,000

20,000

10,000
1,065 855 398 280 269 1 - -
-
is

si

ka

sik ya

si

ta

i
r
ut

an

Ka o n
g

g
ur

r
ok

n
ng

ng

g
K u ar
Ta bum

m
ah
ra

go

go
un

an

an
ay
ra
bo

ay
m

ka

ka
j

ar
nj
r

a
ng
ba

ng
p

du

bu
b
an
Ba

m
Ga
a

da

Bo

Bo

al

al

w
m

ed
Be
Be
De

nd

re
re

ak
Ci

e
Ci

ni
Su

ka

ka
B
n

m
Ci

ra
ra

an

Ci
Ci

al
g

m
b
Ba

rw
Ba

ta

ta
b
b
ta

ta
sik
un

ta

Su

Su
Ka

aj
Ka
b

Su
Ka

Ka
ta

b
ng

Ko
Ka

Ko
In

Pu
Ko

Ko
Ka

Ko

M
ta

Ka
Ta
nd

b
Ko

ta
b

b
Pa
Ka

b
Ka
b
Ko

Ka

Ka
b

b
Ba

Ka

Ko
ta
Ka

b
Ka

Ka
b

Ka

Ko
Ka
b
Ka
DATA CAPAIAN INDIKATOR
PROGRAM P2PTM PROVINSI JAWA BARAT
TAHUN 2020
Data Cakupan Deteksi Dini FR PTM Pada Usia ≥ 15 Tahun
Berdasarkan Kab/Kota Di Provinsi Jawa Barat Tahun 2020
100.00

90.0086.43 Sumber data capaian : Google Form Laporan Program P2PTM Tahun
80.00
80.30 2020 dari Kab/Kota
Sumber data sasaran : BPS Provinsi Jawa Barat, 2020
70.00 Target : 80 % Jumlah penduduk usia ≥ 15 Tahun
61.32 60.16
60.00

50.00
43.04
40.00 38.80
33.79
30.00 28.14 26.03
21.00 20.79 19.11
20.00 18.33 16.50
14.92 13.74
12.35 12.04
9.30 7.33
10.00 6.08
3.64
0.85 0.03 0.00 0.00 0.00
0.00
IS

K
AN

N
DR TA

A
N

N
G

NG

NG

G
I

RW ASI

SI

I
KA AYA

KA GKA
NG
I
AT

T
AR

AN R

R
AH

M
M

RU

PO

JU

AY
GO

GO
AN

AN
RA

AY

BO

BO
KA
KA AM

AR
AR

BU
NJ
BU
NG

DU
BA

DU
M

AN

AL
AL

GA

EN

DE
AM
DA

BE

BE

W
ED

RE

RE
BO

BO
BA
CI

AK
B

KA
KA
CI

SU
NI

AN

M
M

RA

CI
AL
AN

CI

CI
M

TA

TA
B

B
B
KU
TA

SU
TA
SU

B
TA

SIK
SIK
KA
UN

KO B B

B
B
KA

B
SU

AJ

KA
TA

B
NG

KO

KO
IN

KA
KO

KO

TA
KO

KA
TA
PU

TA
TA

M
B

B
ND

KA

KO
B

B
KA

KA
PA

KO
KA

KA
KO

B
KA

TA

B
B
BA

KA

KA
KA
B
KA

B
KA
Data Puskesmas PANDU
Berdasarkan Kab/Kota Di Provinsi Jawa Barat Tahun 2020
100.00

80.00 Sumber data capaian : Google Form Laporan Program


P2PTM Tahun 2020 dari Kab/Kota
Target : 80 % puskesmas
60.00

40.00

20.00

0.00
I I I I I
U R
NG UT NG YU NG NG OR M ON AS AN NG AH AS AT M OR YA IS ON KA TA OK YA JA
R
AN
NJ U R A A A A G U B K G U K A R U G LA A M B G A R
DE
P LA N R
CIA ND GA ED AM S UB AW BO KA
B
IR
E
B
BE NI
N ND CI
M BE
G
B
KA
B
BO M
A CI IR
E
LE
N
AK A M
A BA DA
A B M R R A U C A U A A T A U B K B C A T K A N
KA
B B KA SU D
KA
B
KA
T S TA K K B OT KO
N S KA AS
I KA B AJ UR
W
KO AS
I
OT GA
AB B B
IN B KO TA
KO A B TA K N DU A B T KA M P T K A N
K KA KO
KA KA KO K
BA
K B
KA
B B TA P
B KA KA KO AB
KA K
DATA JUMLAH POSBINDU DAN POSBINDU AKTIF
PADA MASA PANDEMI DI 14 KAB/KOTA
500
451
450 435

400 387 381 370


360
350
303 297 313
300 275
250 236 237 241
210 232
200 192
185 185 165
150
100 85 85
69 69
50
0 0 0 0 0
0
i r g n g ta ng si r g si hi ya an
bu
m nju un ng
a an r a ka go un ka a a r
a d i b ka aw e o d e im al da
ka Ci an n Su a B B an B C n
Su b B Ku b rw Ka
r
Ka
b ta B ta ta ikm ng
a
b Ka b b Ka Pu Ko ta Ko Ko a s
Ka Ka Ka b Ka
b
Ko T Pa
Ka ta b
Ko Ka

Jumlah Posbindu Jumlah Posbindu Aktif pada Masa Pandemi


PERSENTASE JUMLAH POSBINDU DAN POSBINDU AKTIF
PADA MASA PANDEMI

28,5%

Jumlah Posbindu Jumlah Posbindu Aktif


Data Cakupan Deteksi Dini Kanker Serviks
Berdasarkan Kab/Kota Di Provinsi Jawa Barat Tahun 2020
10.00

9.00
Sumber data : laporan triwulan Program P2 Kanker Tahun 2020
8.00 7.86 7.76 7.56
Target : 80% WUS usia 30-50 Tahun
7.00

6.00

5.00
4.36
4.00
3.06
3.00 2.73 2.72
2.41 2.39
2.00
1.46 1.43 1.35 1.33
1.13
1.00 0.86 0.80 0.77
0.50 0.37 0.35 0.31
0.25 0.24 0.19 0.09 0.07
0.00
0.00
IS HI I I I
ON NG RA
N NG OR UT NG OR TA NG NG AT UR AN YA YU M KA M OK SI AS N
AY
A R
EB DA A U I AM
OG A R M
A A O G A R
B A U A R N J
NG L A A B U NG B U E P
E KA
EK E BO L NJA
D CI W D IA A M A
CI
R E D
AN
C B G
RA
B AK U AN
B I
RA
A LE A D B B
CI
R BA
A U M AN
B A B. A B. AB. T A A TA W B .S B N G
B .C KUN SI KM D SUK A JA SUK TA A B. TA . I KM T A
T S G . K R U . O KO B S
B. AN AB
K K K KO B. KO PU KA TA KA .
TA .I
N
TA K K KA A KO
KO A P K A . KO AND KAB A B KAB B .M
K O B .T
K . K B B T KA A
B KA B. KO K KA
KA
KA
Data Cakupan Deteksi Dini Kanker Payudara
Berdasarkan Kab/Kota Di Provinsi Jawa Barat Tahun 2020
10.00

9.00
8.23
8.00 7.61 Sumber data : laporan triwulan Program P2 Kanker Tahun 2020
7.00
6.53
Target : 80% WUS usia 30-50 Tahun
6.01
6.00
5.14
5.00 4.85

4.00
3.30
3.00 2.73
2.38
2.13
2.00 1.85
1.38 1.35 1.21
1.14
1.00 0.66
0.41 0.38 0.37 0.32 0.27
0.23 0.16 0.09 0.07
0.03 0.00
0.00
T IS I T I I I I
BO
N
A NG RAN RU AY
A
M UNG GOR A NG UNG AH GAN A NG GOR RA RT
A
JU
R
AY
U
UM PO
K
KAS AS UM B ON AY
A
GK
A
JA
R
E A A L IA D M B A A N B E E K B E L N N
CI
R ED
ND
G A C BO W D CI NI
N U BO B AK IA M A D B BE A
CI
R A E BA
A U M A AB. IKM
A B. BAN B. RA BAN TA U B.S TA N G W B.C DRA SUK TA TA B. SUK . IKM JAL A
S . A A K O A B S
T
B.
S G K
TA
K
AB
K K A KO . KA KO U UR KA IN
AB
. K KO K A KA A A T
KO AN K B. OT AB ND .P B. OT .T .M KO
KA P TA KA K K A B A K K B B
B. KO B.
B
KA K KA KA
KA K A
Data Cakupan Deteksi Dini Gangguan Penglihatan
Berdasarkan Kab/Kota Di Provinsi Jawa Barat Tahun 2020
10.03
10.00

9.00

8.00
Sumber data : SIPTM Tahun 2020
7.00
Target : 40% Jumlah Penduduk

6.00

5.00

4.00
3.61

3.00

2.11
2.00
1.20
0.98
1.00 0.63 0.58 0.57 0.49 0.47 0.38 0.37 0.28 0.16 0.13 0.12 0.11 0.09 0.08 0.07 0.05 0.02 0.02 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
0.00
Data Cakupan Deteksi Dini Gangguan Pendengaran
Berdasarkan Kab/Kota Di Provinsi Jawa Barat Tahun 2020
10.07
10

8
Sumber data : SIPTM Tahun 2020
7
Target : 40% Jumlah Penduduk

4
3.6

3
2.5

1.1
1 0.9
0.6 0.5 0.5 0.5 0.4 0.4 0.3 0.3
0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0
Data Cakupan Deteksi Dini FR PTM Pada Usia ≥ 15 Tahun Berdasarkan Kab/Kota Di Provinsi Jawa Barat Tahun
2020
(SIPTM VS GOOGLE FORM)
100.00

90.00 86.43
80.30
80.00

70.00

60.16 61.32
60.00

50.00
43.04
40.00 38.80
33.79
30.00 28.14
26.03
21.00 22.63
19.11 20.79
20.00 18.33
14.92 16.50
12.35 12.04 13.74
9.30
10.00 7.08 7.33 6.08
3.78 4.05
3.64 2.27 4.00
1.240.85 0.47 1.76 1.18 1.41 1.23 1.90 1.25 0.23 0.76
0.00 0.16
0.14 0.03 0.18 0.00 0.10 0.00 0.00 0.33 0.03 0.04 0.00 0.00 0.02
0.00
or i r ut is i at or i i ok hi r
g um nju ung a r l a ya m g an bon g ka a ng a yu a ng a r ta a ng kas a r g u m ung bon kas p a l a ya nja ra
n
o b a d G a i a i n e n d m b k w e B o b d e e e m a a a
b
B ka Ci an b km ab C un b Ci
r
ja
le m
e ra Su wa ra b
B g ta
B
uka an Ci
r
a
B a
D Ci km a
B
an
d
Ka Su b B Ka s i K a u nd b r K a a un o S B a t o t ta s i t g
b Ka Ka
b
Ta K b Ka M S I Ka Pu ab
K nd K ta ot
a
Ko
t Ko K Ko Ta Ko an
Ka b Ka b Ka b a b
a b K a K o K a P
Ka Ka K K b
B
Ko
t
Ka
b
Ka
CAPAIAN INDIKATOR RENSTRA PROGRAM P2PTM TAHUN 2020
Kab/kota yang melakukan deteksi dini faktor risiko PTM ≥ 80%
populasi usia ≥ 15 tahun 2 Kab/Kota
Kab/Kota yang melakukan penerapan Perda Kawasan Tanpa Rokok
(KTR) ?????
Kab/Kota yang menyelenggarakan Pelayanan Terpadu (Pandu) PTM di
≥ 80% FKTP 12 Kab/Kota

Kab/Kota yang menyelenggarakan Klinik Upaya Berhenti Merokok


(UBM) di ≥ 40 % FKTP ????

Kab/Kota yang melakukan deteksi dini penyakit kanker ≥ 80%


populasi Wanita Usia Subur (WUS) usia 30-50 tahun 0

Kab/Kota yang melakukan deteksi dini gangguan indera ≥ 40%


penduduk 0
RENCANA TINDAK LANJUT
RENCANA TINDAK LANJUT

1. Indikator kinerja dari Program P2PTM diharapkan dapat ditingkat dengan


optimalisasi kegiatan deteksi dini faktor risiko PTM di UKBM ( Populasi.
Institusi ) , Layanan PANDU PTM, Fasyankes.
2. Hasil kegiatan dari Program P2PTM harus dilaporkan melalui SIPTM secara
rutin.
3. Pembinaan dari Dinas Kesehatan Kab/Kota ke layanan harus ditingkatkan
baik secara kualitas dan kuantitas dengan rutin mengevaluasi dan
memberikan feed back secara berkala.
4. Meningkatkan kerjasama dengan lintas program,lintas sektor, organisasi
profesi dan LSM terkait.
5. Meningkatkan kapasitas SDM di layanan melalui Pelatihan, Sosialisasi,
Workshop, OJT, pembinaan/supervisi
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai