1,179,766
2
Sumber: IHME Global Burden of Disease, 2019
FAKTOR RISIKO PTM
120
80
60
Perilaku masyarakat yang
meningkatkan risiko PTM: 40 28.8 29.3 33.5
26.1
Merokok 20
Kurang makan buah dan Data Riskesdas tahun 2013 dan 2018 2013 2018
sayur
Konsumsi Gula, Garam,
dan Lemak berlebih
4,8% 52,7% 26,7%
Konsumsi gula Konsumsi Garam Konsumsi Lemak
4 sdm/hari 1 sdt/hari 5 sdm/hari
(50 g/hari) (2000 mg/hari) (67 g/hari)
Hipertensi sering terjadi tanpa gejala, sehingga penderita tidak merasa sakit.
GEJALA DAN TANDA: GEJALA DAN TANDA:
1. Sakit kepala 1. Pandangan menjadi kabur
2. Kelelahan 2. Mata berkunang-kunang
3. Mual dan muntah 3. Mudah marah
4. Sesak napas 4. Telinga berdengung
5. Napas pendek (terengah-engah) 5. Sulit tidur
6. Gelisah 6. Rasa berat di tengkuk
9
DIABETES MELITUS
adalah suatu penyakit menahun
yang ditandai oleh kadar glukosa
darah yang melebihi nilai normal
secara menahun.
Jenis Diabetes
Melitus
PENYAKIT JANTUNG KORONER
Tanda & Gejala
Keringat dingin
11
STROKE
TALASEMIA
PENYAKIT GINJAL KRONIS
KANKE
R
17
19
ASM
A
PPOK
GANGGUAN PENGLIHATAN KELAINAN
REFRAKSI
Gangguan penglihatan yaitu kondisi yang
ditandai dengan penurunan tajam
penglihatan seperti tidak bisa melihat
jauh/dekat dengan jelas, atau penglihatan
kabur.
Beberapa penyakit penyebab gangguan RETINOPATI
penglihatan yang sering ditemui di DIABETIKUM
masyarakat yaitu : GLUKOMA
kelainan refraksi
katarak
glaukoma
retinopati diabetikum
JENIS GANGGUAN
PENDENGARAN
BAGAIMANA MENCEGAH TERJADINYA PTM?
USIA
JENIS KELAMIN
GENETIK
MEROKOK
KURANG AKTIFITAS FISIK
POLA MAKAN TIDAK SEHAT
OBESITAS
DARAH TINGGI
PREDIABETES
PENGENDALIAN FAKTOR RISIKO PTM DENGAN
MENERAPKAN PERILAKU CERDIK
P
Periksa Kesehatan secara rutin,
A
Atasi Penyakit dengan pengobatan yang tepat,
T Tetap diet sehat dan gizi seimbang,
U Upayakan beraktivitas fisik dengan aman,
H Hindari rokok, alkohol dan zat karsinogenik lainnya
dimana mengendalikan
Penyakit Tidak Menular ?
http://blog.23andme.com/wp-content/uploads/2012/08/Classroom-Hands-picture.jpg
SYARAT DAN TUGAS
KADER POSBINDU PTM
Syarat menjadi seorang kader;
a. Berasal dari anggota kelompok masyarakat/lembaga/institusi
b. Peduli terhadap masalah penyakit tidak menular dan bersedia melaksanakan kegiatan Posbindu
PTM
c. Pendidikan sebaiknya minimal setingkat SLTA (Sekolah Lanjutan Tingkat Atas)
Tugas Kader;
d. Melakukan pendekatan kepada pimpinan kelompok/lembaga/institusi.
e. Melakukan survai mawas diri/pendataan bersama petugas.
f. Melaksanakan musyawarah bersama dalam penyelesaian masalah termasuk penentuan jadwal
penyelenggaraan posbindu PTM.
g. Mendorong anggota kelompok masyarakat/kelompok/lembaga/institusi untuk datang ke
posbindu PTM ( mengajak anggota keluarga/masyarakat agar hadir, memberikan serta
menyebarluaskan informasi kesehatan, menggali dan menggalang sumber daya termasuk dana
yang berasal dari masyarakat).
h. Melaksanakan kegiatan posbindu PTM termasuk kunjungan rumah bila diperlukan. .
i. Melakukan pencatatan hasil kegiatan Posbindu PTM
KETENAGAAN
No Tenaga Peranan
1 Koordinator Ketua dari perkumpulan dan penanggungjawab
kegiatan serta berkoordinasi terhadap Puskesmas
dan Para Pembina terkait di wilayahnya.
Memasak
Jogging Bulutangkis
Sit-up / Push-up
Berkebun Stretching
Bola basket
dsb
dsb dsb
38
Konsumsi Minuman Beralkohol :
Rumus :
BB (kg)
IMT = ——— = ———
TB x TB (m2)
65 65
= ———— = —— = 23,89 kg/m2
1 ,65 x 1,65 2,72
TABEL KLASIFIKASI IMT
NILAI UKURAN LINGKAR PERUT
N LINGKAR JENIS KELAMIN KLASIFIKASI
O PERUT
1 < 90 cm Laki-laki Normal
2 > 90 cm Laki-laki Berisiko
3 < 80 cm Perempuan Normal
4 > 80cm Perempuan Berisiko
Sasaran
●Anak Usia 7-15 tahun
●Penduduk usia >15 tahun
Indera Penglihatan dan Indera Pendengaran
1 2
MEngambil jarak dengan berjalan 20 langkah normal orang dewasa dari orang
yang akan diperiksa.
•Lakukan hitung jari mulai dari mata kanan, mata kiri ditutup dengan
telapak tangan, kemudian lanjutkan pemeriksaan yang sama pada mata
kiri.
Yang diperhatikan:
Gambar 1
Posisi Pemeriksaan
Persiapan :
Pastikan kondisi lingkungan sekitar tidak terlalu bising. Ruangan
sunyi, jarak pemeriksaan 1 meter.
Pemeriksaan :
1. Posisi pemeriksa berada setengah meter di belakang orang yang
akan diperiksa.
2. Pada telinga yang tidak diperiksa,
dilakukan masking yaitu
menekan bagian tragus (bagian menonjol dari telinga bagian Gambar 2. Masking telinga yang tidak diperiksa
depan yang dekat dengan pipi) kemudian menggesek-gesek
sehingga timbul bunyi.
Gambar 3. Posisi kepala pemeriksa pada pemeriksaan
telinga kanan
3.Pemeriksaan dimulai pada telinga kanan terlebih
dahulu. Posisi kepala pemeriksa menjauh dari
telinga yang diperiksa.
PENILAIAN :
• Bila kata-kata yang dapat diulang lebih dari 80%,
maka dinyatakan lulus dari pemeriksaan.
• Bila kata-kata yang dapat diulang kurang dari
80%, maka dinyatakan tidak lulus dan disarankan
untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut
menggunakan audiometri. Segera bawa ke
fasilitas pelayanan kesehatan untuk diperiksa
kembali pendengarannya lebih lanjut.
Meja 4 : Pemeriksaan
http://cloisterliving.files.wordpress.com/2012/08/blood-pressure-monitor-upper-arm.jpg
NILAI TEKANAN DARAH
DETEKSI DINI
DAN TATA LAKSANA FAKTOR RISIKO
PENYAKIT TIDAK MENULAR SECARA MANDIRI
27