Anda di halaman 1dari 36

Pencegahan dan Pengendalian

PTM (Diabetes Mellitus)

HENI HENDRAWATI, MKM


KASIE P2PTM DAN KESWA
DINAS KESEHATAN PROVINSI BANTEN
TANTANGAN PEMBANGUNAN
KESEHATAN

Kurang bergerak, konsumsi


rendah serat dan tinggi GGL,
merokok, alkohol, stres.
Penyakit Menular masih
merupakan masalah dan
PTM semakin meningkat

PT
M
Usia produktif dan usia
lanjut meningkat yang
Masalah gizi buruk / kurang, kurus dan
rentan terhadap PTM
pendek (Stunting), kegemukan dan
obesitas pada anak, remaja dan
dewasa
3
BEBAN MASALAH PTM

• Hanya 3 dari 10 penderita PTM MASALAH


yang terdeteksi, selebihnya tidak UTAMA
mengetahui bahwa dirinya sakit KESEHATAN
karena PTM tidak ada gejala dan
tanda sampai terjadi komplikasi ;
• Dari 3 penderita PTM tersebut
hanya 1 orang yang berobat
teratur. SEBAGIAN
PENYEBAB
BESAR
KEMATIAN
TIDAK
UTAMA
TERDETEKSI
PTM
Jantung

Gagal Ginjal Rp18,922,595,…


Rp6,562,770,098,3
02
Kanker Rp6,302,183,341,948

Stroke Rp3,233,427,005,227

Cirrhosis Hepatitis Rp640,810,543,640 BIAYA BANYAK


Thalassaemia Rp1,160,514,430,456 YANKES PENDERITA
Leukaemia Rp490,372,
TINGGI USIA MUDA
045,894
Haemophilia Rp363,642,
951,173
Rp- Rp20,000,000,000,000

4
 Pada tahun 2014, 1 dari 10 penduduk 18 tahun ke
atas menderita diabetes.
 Tahun 2015, total 415 juta orang dewasa dengan
diabetes, naik 4x lipat dari 108 juta di 1980an
(WHO). Diperkirakan tahun 2040 akan naik lagi
menjadi 642 juta (IDF Atlas 2015).
 Diabetes tipe 2 mencapai 90%, dan 80% dapat
dicegah. (WHO)
 Diabetes adalah salah satu penyakit tidak menular
(PTM) penyebab kematian tertinggi di dunia. Pada
tahun 2012 gula darah tinggi bertanggungjawab
atas 3,7 juta kematian di dunia. Dari angka ini, 1,5
juta kematian disebabkan langsung oleh diabetes.
(WHO)
Karakteristik DM di Indonesia
Tahun 2007 - 2013

Sumber : Riskesdas 2007 Sumber : Riskesdas 2013


Jumlah Kasus Diabetes
Mellitus di Provinsi Banten Jumlah Kasus Diabetes Mellitus di
Provinsi Banten berdasarkan
Berdasarkan Jenis Kelamin
Kelompok Umur th.2018
th.2018

Haaa...
Kok bisa
sih
Jumlah Kematian Akibat Diabetes
Mellitus di Provinsi Banten Jan –
Des2018
Jumlah Kasus Diabetes Mellitus
Di Provinsi Banten
Jan – Des 2018

Sedih deh, ada yang


meninggal karena
Diabetes.... Hik hik hik....
Diabetes melitus (DM) atau kencing manis adalah kondisi kronis dan
berlangsung seumur hidup yang mempengaruhi kemampuan tubuh
dalam menggunakan energi dari makanan yang telah dicerna,
Akibatnya, penderita diabetes memiliki gula darah yang tinggi atau
hiperglikemia.

Penyebab Penyakit Diabetes Melitus??


Pada prinsipnya, penyebab penyakit diabetes melitus adalah
terganggunya kemampuan tubuh untuk menggunakan glukosa ke
dalam sel. Tubuh normal mampu memecah gula dan karbohidrat yang
Anda makan menjadi gula khusus yang disebut glukosa. Glukosa
merupakan bahan bakar untuk sel-sel dalam tubuh. Untuk
memasukkan glukosa ke dalam sel dibutuhkan insulin. Pada pengidap
diabetes, tubuh tidak memiliki insulin (DM Tipe 1) atau insulin yang
ada kurang adekuat (DM Tipe 2).
Karena sel-sel tidak dapat mengambil glukosa, akibatnya ini akan
menumpuk dalam aliran darah. Tingginya kadar glukosa dalam darah
dapat merusak pembuluh darah kecil di ginjal, jantung, mata, dan
sistem saraf. Oleh karena itu, diabetes yang tidak ditangani dapat
menyebabkan penyakit jantung, stroke, penyakit ginjal, kebutaan, dan
kerusakan saraf di kaki.
 Kurangnya produksi insulin
Diabetes terjadi ketika tubuh tidak dapat memproduksi dan
menggunakan insulin secara efektif. Insulin diproduksi dalam
pankreas dan akan dilepaskan ke dalam darah. Apabila produksi
insulin tidak mencukupi, glukosa yang seharusnya diubah
menjadi energi dengan bantuan insulin akan menumpuk dalam
darah.
 Kehamilan
Sebagian kecil wanita hamil mengalami diabetes gestasional.
Hormon yang diproduksi saat hamil dapat mengganggu
sensitivitas insulin. Hal ini menyebabkan meningkatnya gula
darah.
 Genetika
Faktor keturunan juga dapat menjadi penyebab diabetes.
Menurut penuturan American Diabetes Association, keturunan
diabetes memiliki risiko terkena diabetes lebih besar
dibandingkan orang yang tidak memiliki keturunan diabetes.
 Usia
Risiko diabetes tipe 2 meningkat seiring bertambahnya usia
manusia. Hal ini terjadi diakibatkan kurangnya berolahraga,
penurunan massa otot, dan peningkatan berat badan seiring
bertambahnya usia. Namun demikian, gaya hidup yang kurang
sehat menyebabkan saat ini banyak orang yang terkena diabetes
pada usia muda. Oleh sebab itu, pola hidup sehat sebaiknya
diterapkan sejak dini.
 Obesitas
Kegemukan disinyalir menjadi salah satu penyebab diabetes.
Kelebihan lemak dalam tubuh dapat menyebabkan terjadinya
resistensi insulin.
FAKTOR RISIKO DIABETES MELLITUS

Faktor risiko yang tidak dapat dikendalikan


Riwayat diabetes dalam keluarga (26 %)
Umur (45 Tahun ke atas)
Jenis kelamin

Faktor risiko yang dapat dikendalikan


Kegemukan (>120% BB idaman atau IMT > 27 (kg/m2)}
Tekanan darah tinggi (>140/90 mmHg).
Kadar kolesterol (HDL < 35 mg/dl dan atau Trigliserida >
250 mg/dl)
Toleransi glukosa terganggu atau GDPT (glukosa darah
puasa terganggu).
Kurang gerak

“The Best Prescription is


Knowledge"
9 MITOS tentang DM yang dipercayai Masyarakat
(Dr Sandra Utami Widiastuti SpPD-Rumah Sakit Siloam Kebon Jeruk, Jakarta):

Mitos pertama, diabetes bukanlah penyakit serius. Padahal faktanya


diabetes menyebabkan angka kematian lebih tinggi daripada kanker
payudara dan AIDS sekaligus. Diabetes juga meningkatkan risiko
hampir dua kali lipat untuk terkena serangan jantung.

"Tidak ada istilah diabetes ringan, sebab semua tipe diabetes dapat
meningkatkan komplikasi yang serius bila tidak diperhatikan dengan baik,"
ujarnya.
 Mitos kedua, diabetes dapat dicegah. Faktanya tidak semua
diabetes dapat dicegah. Diabetes tipe satu merupakan kelainan
autoimun sehingga tidak dapat dicegah. Sementara risiko terjadinya
diabetes tipe dua dapat berkurang 58 persen dengan olah raga dan
pola makan sehat.
"Namun ada juga faktor risiko untuk mengidap diabetes tipe dua yang tidak
dapat dicegah yakni faktor keturunan," terangnya

 Mitos ketiga, pasien diabetes dapat merasakan jika gulanya terlalu


rendah dan terlalu tinggi. Faktanya gula darah yang terlalu tinggi kadang
bisa dirasakan seperti buang air kecil atau rasa haus berlebihan, begitu juga
gula darah rendah dapat dirasakan seperti rasa lapar, keringat dingin, mual
atau pusing. Namun, semua itu tidak selalu dirasakan penderita diabetes.
Untuk itu penting sekali melakukan pemeriksaan gula darah secara rutin.
 Mitos keempat, diabetes diturunkan menyilang, yakni dari ayah ke anak
perempuan atau dari ibu ke anak laki-laki. Padahal faktanya, baik anak
perempuan dan anak laki-laki memiliki risiko yang sama apabila orang
tuanya menderita diabetes.

"Keluarga juga bukan satu-satunya faktor risiko, diabetes bisa dihindari


dengan menjaga gaya hidup dan pola makan," kata Sandra.
 Mitos kelima, ada diabetes tipe basah dan tipe kering. Menurut Sandra
tidak ada istilah diabetes tipe basah ataupun kering. Istilah itu muncul
karena anggapan bahwa pada penderita diabetes terjadi penurunan berat
badan yang drastis (kering), karena gula tidak dapat diubah oleh insulin
menjadi energi pada sel tubuh. Sedangkan istilah diabetes tipe basah muncul
karena penderita diabetes seringkali mengalami luka yang sulit sembuh dan
bernanah.
 Mitos keenam, rasa urine yang manis pada penderita diabetes. "Hal itu
tidak benar karena rasa urine penderita diabetes tidak manis," ungkap
Sandra.
 Mitos ketujuh, obat gula tidak baik karena dapat merusak fungsi ginjal.
Faktanya gula darah yang tidak terkontrol mengakibatkan gangguan fungsi
ginjal.
 Mitos kedelapan, diabetes dapat menular. Menurut ahli penyakit dalam ini
diabetes bukanlah penyakit menular.
 Mitos kesembilan, yakni jika dokter menyarankan untuk menggunakan
insulin artinya tidak ada harapan karena dipakai seumur hidup. Faktanya
penggunaan insulin seumur hidup mutlak untuk penderita diabetes tipe
satu. Pemberian insulin untuk tipe dua diberikan ketika obat oral tidak
cukup untuk mengontrol gula darahnya atau pada keadaan tertentu,"
paparmya dia.
Bukan DM Belum pasti DM DM
Kadar glukosa
darah sewaktu:
Plasma vena <110 110 - 199 >200
Darah kapiler <90 90 - 199 >200
Kadar glukosa
darah puasa:
Plasma vena <110 110 - 125 >126
Darah kapiler <90 90 - 109 >110
Gejala khas: poliuria,
polifagia, polidipsi,
Sering haus dan BB turun
Sering bak
Sering lapar atau lelah
BB turun (Tipe 1)
Luka sulit sembuh
Kulit kering dan gatal
Kebal rasa di kaki atau
kesemutan
Pandangan kabur
 DM Tipe-1 :
yang disebabkan tidak adanya produksi insulin
sama sekali.
 DM Tipe-2 :
DM yang disebabkan tidak cukup dan tidak
efektifnya kerja insulin.
 DM Gestasional, yaitu tipe DM yang muncul
ketika penderita hamil
ASUPAN GGL BERLEBIH BERISIKO
PTM
Program
KEBIJAKAN PENGENDALIAN DIABETES Indonesia
Peningkatan upaya promotif dan preventif dengan tidak Sehat
mengabaikanupaya kuratif dan rehabilitatif.

Partisipasi dan pemberdayaan masyarakat melalui


penyelenggaraan Posbindu PTM.

Peningkatan peran multidisiplin dan lintas sektoral Penguatan sistim


Advokasi, kesehatan untuk
melalui mekanisme Kemitraan dan jejaring kerja Kemitraan, diagnosis dini dan
Kepimpinan dan tatalaksana DM
Manajemen dan faktor
Penguatan peran pemerintah khususnya pemerintah risikonya
daerah sesuai dengan kearifan lokal/karakteristik
setempat dalam semangat otonomi daerah. Penguatan
Riset,
Promosi
Surveilans dan
Kesehatan dan
Pendekatan berjenjang dari masyarakat hingga Penurunan
Monev program
kepelayanan kesehatan tersier dengan rujuk balik pengendalian
FaktorRisiko
diabetes
(continuum of care ) dengan pendekatan berdasar melitus
siklus kehidupan.

Dukungan ketersediaan infrastruktur pelayanan


kesehatan yang memadai dengan kendali mutu dengan
tenaga kesehatan yang profesional pada setiap tatanan.
STRATEGI
PROGRAM PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN DIABETES
MELITUS
(Sustainable Development Goals 2015-2020
Post MDGs-2015 Terkait Kesehatan  Ensure healthy lives)
Promosi Kesehatan / KIE Preventif Rehabilitatif
(Spesific Promotion) (Treatment as Prevention & Kuratif /Paliatif
Spesific Protection)
 Advokasi :  Peningkatan monitoring,  Pendekatan faktor risiko  Integrasi Perawatan
Deteksi & Tindak Lanjuti Dini PTM terintegrasi di fasilitas kaki DM dengan Kaki
Health in All Policy
Faktor Risiko melalui pelayanan primer (PANDU Kusta
 Penegakan Peraturan kegiatan POSBINDU PTM PTM)
Kawasan Tanpa Rokok  Surveilans:
 Peningkatan Tatalaksana FR
 Surveilans PTM
 Pengembangan Posbindu  Pencegahan Kaki Diabetes dan PTM
faktor risiko nya
PTM di Masyarakat Umum Berbasis Masyarakat (PATUH PTM)  Registri PTM
dan Kelompok Khusus  Registri penyebab
 Pengelolaan Kolaboratif
 Integrasi CERDIK di DM-TB Paru kematian
 Program Skrining dan
Sekolah dengan UKS Diagnostik Diabetes di  Peningkatan Respons cepat
 Revitalisasi Jejaring Kerja Fasyankes Primer (Standar kegawatdaruratan PTM di
Nasional PPTM Pelayanan Minimal Kab/Kota masyarakat dan fasilitas
di bidang Kesehatan dan pelayanan kesehatan dasar
 Kampanye Nasional : dukungan JKN)
 Peningkatan Pelayanan
a. Gizi seimbang
kesehatan rujukan ke
b. Konsumsi buah dan sayur  PATUH PTM untuk yang Rumah Sakit
c. Aktifitas Fisik menuju sudah berisiko dan
sehat dan bugar penyandang PTM agar rajin
kontrol, minum obat dan
d. Turunkan berat badan
mengendalikan faktor risiko
dapatkan hidup Sehat
untuk mencegah komplikasi
dan kematian dini
25
(SPM) PELAYANAN KESEHATAN
PENDERITA DIABETES MELITUS
STANDAR JUMLAH DAN KUALITAS BARANG DAN/ ATAU
JASA

NO BARANG JUMLAH FUNGSI


1 • Glukometer Sesuai Kebutuhan Melakukan Pemeriksaan Gula
• BHP (strip test Sesuai Sasaran Darah
gula darah,
kapas alkohol
dan lancet)

2 Formulir Pencatatan Sesuai Kebutuhan Pencatatan dan Pelaporan


dan Pelaporan
Aplikasi SI PTM

3 Pedoman dan Media Minimal 2 perpuskesmas Panduan dalam melakukan


KIE penatalaksanaan sesuai
standar
STANDAR JUMLAH DAN KUALITAS PERSONIL/SDM
KESEHATAN

No Kegiatan SDM Kesehatan

1 Pengukuran Kadar gula Dokter/Tenaga Kesehatan yang


darah berkompeten

2 Edukasi gaya hidup Dokter/Tenaga Kesehatan yang


dan/atau nutrisi berkompeten

3 Terapi Farmakologi Dokter


MEKANISME PELAYANAN

1. Pemerintah Kab/kota wajib memberikan pelayanan kesehatan


sesuai standar kepada seluruh penderita DM usia > 15 tahun
sebagai Upaya pencegahan sekunder di wilayah kerjanya
dalam kurun waktu setahun
2. Penetapan Sasaran Penderita DM ditetapkan oleh Kepala
Daerah dengan menggunakan data Riskesdas terbaru yg
ditetapkan oleh Menkes
3. Pelayanan Kesehatan DM sesuai standar meliputi:
a) Pengukuran Gula Darah minimal 1 kali sebulan di Fasyankes
b) Edukasi Perubahan Gaya Hidup dan/ atau Nutrisi
c) Jika GDS > 200 mg/dl ditambahkan Terapi Farmakologi
d) Melakukan rujukan jika diperlukan
CAPAIAN KINERJA
RUMUS PERHITUNGAN KINERJA:
CONTOH PENGHITUNGAN

 Prevalensi kasus DM di Kota “I” adalah 6,9% berdasarkan


data Riset Kesehatan Dasar,
 Jumlah Warga Negara usia 15 tahun keatas di Kota “I”pada
tahun 2018 adalah 10.000 orang.
 Jumlah estimasi penderita hipertensi yang berumur 15 tahun
keatas di Kota “I” tahun 2018 adalah (6,9 10.000)/100= 690
penderita DM.
 Jumlah penderita hipertensi yang mendapat pelayanan
kesehatan sesuai standar 480 orang.
 Jadi % penderita hipertensi yang mendapat pelayanan
kesehatan standar adalah = (480/690) x 100 % = 69,6 %
MEMERIKSA KESEHATAN
Setiap 1 bulan sekali / Min 1 tahun sekali setiap orang

CEK CEK
TEKANA KADAR Deteksi Dini
N DARAH GULA Gangguan
Penglihatan
DARAH
&
Pendengaran
CEK
KOLESTEROL
DETEKSI
DINI
CEK
LINGKAR KANKE
PERUT/BM R LEHER
I RAHIM
UNTUK
PEREMPUAN
PENINGKATAN GAYA HIDUP
SEHAT
PENINGKATAN GAYA HIDUP
PERILAKU “CERDIK”
SEHAT
PERILAKU “CERDIK”

C Cek kesehatan secara berkala,

E Enyahkan asap rokok,

R Rajin aktifitas fisik,

D Diet Sehat dengan gizi seimbang,

I Istirahat yang cukup

K Kelola stress

IMPLEMENTASI PERILAKU CERDIK MELALUI POSBINDU PTM


MENINGKATKAN KESADARAN
MENINGKATKAN KESADARAN
BAGI PENDERITA PTM UNTUK “PATUH”
BAGI PENDERITA PTM UNTUK “PATUH”

PESAN ”PERILAKU SEHAT”


PADA MASYARAKAT
DENGAN PTM

P Periksa Kesehatan secara rutin dan ikuti anjuran dokter


A Atasi Penyakit dengan pengobatan yang tepat dan teratur

T Tetap diet sehat dengan gizi seimbang,

U Upayakan beraktivitas fisik dengan aman,

H Hindari rokok, alkohol dan zat karsinogenik lainnya


AYO SEHAT
TANPA DIABETES
Jalan pagi lewatin sawah
Melihat embun jatuh menetes….

Rajin rajinlah cek gula darah


Supaya kita tidak Diabetes….

Anda mungkin juga menyukai