Anda di halaman 1dari 47

KASUS 2

Lansia dengan DM
Mata Kuliah Keperawatan Gerontik kelas B
PREVALENSI
DIABETES
MELLITUS
SITUASI DIABETES DI DUNIA
• Secara global, diperkirakan 422 juta orang dewasa hidup dengan
diabetes pada tahun 2014, dibandingkan dengan 108 juta pada tahun
1980. Prevalensi diabetes di dunia (dengan usia yang distandarisasi)
telah meningkat hampir dua kali lipat sejak tahun 1980, meningkat
dari 4,7% menjadi 8,5% pada populasi orang dewasa. Hal ini
mencerminkan peningkatan faktor risiko terkait seperti kelebihan berat
badan atau obesitas. Selama beberapa dekade terakhir, prevalensi
diabetes meningkat lebih cepat di negara berpenghasilan rendah dan
menengah daripada di negara berpenghasilan tinggi
• Diabetes menyebabkan 1,5 juta kematian pada tahun 2012. Gula darah
yang lebih tinggi dari batas maksimum mengakibatkan tambahan 2,2
juta kematian, dengan meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular
dan lainnya. Empat puluh tiga persen (43%) dari 3,7 juta kematian ini
terjadi sebelum usia 70 tahun. Persentase kematian yang disebabkan
oleh diabetes yang terjadi sebelum usia 70 tahun lebih tinggi di
negaranegara berpenghasilan rendah dan menengah daripada di
negara-negara berpenghasilan tinggi. (WHO Global Report, 2016).
SITUASI DIABETES DI INDONESIA

• Jika dibandingkan dengan tahun 2013, prevalensi DM


berdasarkan diagnosis dokter pada penduduk umur ≥ 15
tahun hasil Riskesdas 2018 meningkat menjadi 2%.
Prevalensi DM berdasarkan diagnosis dokter dan usia ≥
15 tahun yang terendah terdapat di Provinsi NTT, yaitu
sebesar 0,9%, sedangkan prevalensi DM tertinggi di
Provinsi DKI Jakarta sebesar 3,4%.
• Prevalensi DM semua umur di Indonesia pada
Riskesdas 2018 sedikit lebih rendah dibandingkan
prevalensi DM pada usia ≥15 tahun, yaitu sebesar 1,5%.
Sedangkan provinsi dengan prevalensi DM tertinggi
semua umur berdasarkan diagnosis dokter juga masih di
DKI Jakarta dan terendah di NTT.
LANJUTAN..

• Gambar di atas membandingkan


prevalensi diabetes melitus pada semua
umur dengan rutin periksa kadar gula
darah di Indonesia selama tahun 2018,
dimana dapat diketahui bahwa kesadaran
untuk memeriksa kadar gula darah secara
rutin pada penderita diabetes sudah cukup
baik, karena prevalensinya lebih tinggi
dibandingkan penderita DM semua umur
DIABETES
MELITUS
Triyono 1710711086
Ummi N 1710711
Diabetes melitus merupakan penyebab hiperglikemi. Hiperglikemi
disebabkan oleh berbagai hal, namun hiperglikemi paling sering
disebabkan oleh diabetes melitus. Pada diabetes melitus gula menumpuk
dalam darah sehingga gagal masuk ke dalam sel. Kegagalan tersebut
terjadi akibat hormon insulin jumlahnya kurang atau cacat fungsi.
Hormon insulin merupakan hormon yang membantu masuknya gula
darah

(WHO, 2016).
DM pada
LANSIA
Diabetes mellitus yang dialami adalah DM tipe 2. Terjadi karena
pada usia yang sudah cenderung tua, efek dari gaya hidup tidak
sehat,sehingga lansia sudah lebih lama terpapar zat gula tersebut,
menyebabkan gula menumpuk dari makanan maupun dan minuman
yang pernah dikonsumsi
Etiologi
Insulin Dependent Mellitus (IDDM)

disebabkan oleh destruksi sel B pulau Langerhans


akibat proses autoimun

Non Insulin Dependent Diabetes Melitus (DMTTI)


disebabkan kegagalan relatif sel B dan resitensi insulin.
Resistensi insulin adalah turunnya kemampuan insulin
untuk merangsang pengambilan glukosa oleh jaringan
perifer dan untuk menghambat produksi glukosa oleh hati
Komplikasi metabolik akut menurut Smeltzer and Bare
KOMPLIKASI (2001) diantaranya :

Hipoglikemia Ketoasidosis diabetik Sindrom HHNK


(koma
DM

hiperglikemia
hiperosmoler
nonketotik)
Komplikasi metabolik kronik menurut Price
and Wilson (2005) diantaranya :

1
Kerusakan retina mata
(Retinopati)
KOMPLIKASI

Kerusakan ginjal
MIKROVASKUL
ER (Nefropati diabetik)
Komplikasi
pembuluh
darah kecil
Kerusakan syaraf

2
DM

(Neuropati diabetik)

Penyakit jantung koroner


MAKROVASKULE
R
Komplikasi
pembuluh
darah besar
Penyakit serebrovaskuler
ASKEP GERONTIK
PADA KASUS 2

Putri Widyawati 1710711091


Fijri Reski N 1710711093
Chaerani 1710711096
KASUS
Seorang lansia laki-laki berusia 75 tahun tinggal dipanti jompo bersama dengan istrinya
(68 tahun). Lansia mengeluh lemas serasa ingin pingsan. Pada saat dikaji, lansia
terkadang tidak mendegarkan perawat dengan baik dan sulit memahami kata-kata
perawat. Akhir-akhir ini lansia mengeluh sering haus, sering BAK terutama pada malam
hari, sering merasa lapar, berat badan turun 5 kg dalam satu bulan terakhir.lansia juga
mengeluh mudah lelah, kesemutan pada jari tangan dan kaki, pandangan kabur seperti
ada kabut putih. Hasil pemeriksaan GDS lansia 3 hari terakhir: 320 mg/dl, 201 mg/dl,
375 mg/dl.
Istri mengatakan lansia lebih banyak berbaring di tempat tidur sambil menonton TV
sambil makan camilan, tidak mau ikut kegiatan senam ataupun kegiatan seni lainnya.
Istri mengatakan tidak tahu tentang penyakit suaminya. Lansia mendapatkan injeksi
insulin 1x/ hari, tetapi jarang diinjeksikan karena lansia menganggap penyakitnya
adalah penyakit tua.
Istri mengatakan sering bertengkar karena lansia mengalami menurunan pendengaran.
Lansia sering menonton TV dengan volume keras, berbicara kepada istri dengan nada
13 yang tinggi dan berteriak. Namun lansia menganggap istri tidak pernah mendengarkan
Pengkajian
Tanggal masuk : 12 April 2020
Nama Panti : Werdha wisma mulia
IDENTITAS DIRI KLIEN
✘ Nama : Tn L
✘ Umur : 75 tahun
✘ Jenis Kelamin : Laki-Laki
✘ Status Perkawinan : Menikah
✘ Agama : Islam
✘ Suku : Jawa
✘ Pendidikan Terakhir : SMP
✘ Sumber Informasi : Klien dan Istrinya
✘ Keluarga yang dapat dihubungi : Diagnosis medis (bila ada) :
14
RIWAYAT KESEHATAN SAAT INI
Riwayat Kesehatan Sekarang
✘ Keluhan Utama
Klien mengeluh lemas serasa ingin pingsan, sering merasa haus dan lapar,
sering BAK terutama di malam hari, Berat badan turun 5 kg dalam sebulan
terkahir. Klien juga mengeluh mudah lelah, kesemutan pada jari tangan dan
kaki dan juga pandangan kabur seperti tertutup kabut putih.
✘ Kronologi keluhan
■ Faktor pencetus : Klien lebih banyak berbaring nonton televisi dan makan cemilan
■ Timbulnya keluhan : (√)mendadak ()bertahap
■ Lamanya : 2 tahun
■ Tindakan utama mengatasi : Klien mendapatkan injeksi insulin 1×/hari

15
✘ RIWAYAT KESEHATAN YANG LALU
Klien tidak memiliki riwayat penyakit DM sebelumnya

✘ RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA


Klien mengatakan keluarganya tidak ada yg punya penyakit
seperti dirinya.

16
Status Pemeriksaan Fisik
✘ Keadaan Umum
Tanda-tanda vital :
Tekanan Darah (TD) : 130/80 mmHg
Nadi : 88x/menit
RR : 22x/menit
Suhu : 36°C
Tinggi Badan : 165cm
Berat Badan : 75kg
Kepala dan Rambut
Rambut berwarna putih, tidak ada lesi, dan tidak ada nyeri tekan pada kepala.
✘ Mata
Simetris, tidak memakai kacamata, pandangan kabur seperti ada kabut putih
17
✘ Hidung
Masih berfungsi dengan normal, tidak ada sumbatan dan spesimen yang
keluar
✘ Telinga
Kedua telinga simetris, telinga sedikit kotor, pengalami penurunan
pendengaran
✘ Mulut
Bibir lembab, gigi sedikit kotor dan tidak ada sariawan
✘ Leher
Tidak ada benjolan/ pembesaran kelenjar tiroid.

18
Sistem Kardiovaskuler
Sistem Pernapasan
I : warna kulit sesuai dgn
I : pengembangan dada simetris
warna kulit bagian tubuh
kanan dan kiri, tulang dada
lainnya.
terlihat jelas
P : taktil fremitus teraba sama P : tidak ada pembesaran
sama antara kanan dan kiri, depan jantung.
dan belakang. P : perkusi suara redup.
P: perkusi dada redup. A : tidak terdapat bunyi jantung
A : bunyi nafas vesikuler. tambahan.

19
Sistem Pencernaan Sistem Perkemihan
I : cekung, tidak terdapat lesi I : bak 7x/ hari
A : bising usus 7x/menit.
P : timpani. P : tidak ada nyeri tekan
P : tidak ada nyeri tekan. Sistem Integumen
Ekstremitas I : kulit tampak pucat dan
Ekstremitas atas terdapat kerutan, ada lesi
Kuku bersih, capilary refil kembali dibagian tangan kanan atas
<3 detik. P: tidak ada nyeri pada kulit
Ekstremitas bawah
Kuku bersih, capilary refil kembali
<3 detik, telapak kaki pecah-pacah,
terdapat luka di punggu.
20
Penilaian psikososial dan spiritual
✘ Pola interaksi dengan lingkungan
Tn L jarang bercengkrama dengan lansia lainnya, hanya
berbicara dengan istrinya. Tn L juga jarang keluar panti. Tn L
lebih sering menonton TV
✘ Bahasa
Klien menggunakan bahasa Indonesia sehari – hari
✘ Perhatian dengan orang lain/lawan bicara
Klien kurang memperhatikan lawan bicara dan Istri Tn L
mengatakan sering bertengkar karena Tn L mengalami
penurunan pendengaran
✘ Keadaan emosi
Klien lebih banyak diam dan terkadang sering bertengkar
21 dengan istrinya karena masalah pendengaran
✘ Persepsi klien tentang kondisinya
Klien menganggap kondisinya merupakan kondisi penyakit biasa karena
sudah tua.
✘ Konsep diri
Gambaran diri
Klien tidak merasa tidak menerima keadaan fisik dan penyakit terhadap
tubuhnya saat ini .
Ideal diri
klien mengatakan ingin cepat pulang dan sembuhagar bisa berkumpul
dengan keluarganya
Harga diri
Klien merasa tidak dihargai oleh istrinya

22
Peran diri
Klien mengatakan perannya sebagai kepala keluarga saat
ini tidak efisein dan tidak baik
Identitas diri
Klien menyadari identitasnya sebagai kepala keluarga bagi
istrinya dan klien menyadari identitas pribadi saat ini
Spiritual
Klien merasa malas melakukan ibadah sesuai dengan
kepercayaannya dan tidak mau mengikuti kegiatan ibadah

23
Pengkajian Status Mental

Short Portable Mental Status Questionare (SPMSQ)


Benar Salah No. Pertanyaan
√ 1 Tanggal berapa hari ini (tanggal bulan, tahun)?
√ 2 Hari apa hari ini?
√ 3 Apa nama tempat ini?
√ 4 Dimana alamat anda?
√ 5 Berapa umur anda sekarang?
√ 6 Tanggal, bulan dan tahun anda dilahirkan?
√ 7 Siapa presiden kita saat ini?
√ 8 Siapa presiden sebelumnya?
√ 9 Siapa nama ibu anda?
√ 10 Berapakah 20-3? Hasilnya dikurang 3 dan seterusnya?

Jumlah 6
24
Hasil Penilaian :
Dari hasil spmsq didapatkan nilai 6 dengan masalah Fungsi intelektual kerusakan
sedang
 
Keterangan
Pertanyaan 1: Benar apabila dapat menyebutkan tanggal, bulan dan tahun yang tepat
Pertanyaan 2: Benar apabila dapat menyebutkan hari
Pertanyaan 3: Benar apabila dapat mendeskripsikan tempat dengan benar
Pertanyaan 4: Benar apabila dapat menyebutkan alamat dengan benar
Pertanyaan 5: Benar apabila dapat menjawab umur sesuai dengan kelahirannya
Pertanyaan 6: Benar apabila menjawab tanggal, bulan dan tahun kelahiran
Pertanyaan 7: Benar apabila menyebutkan nama presiden saat ini
Pertanyaan 8: Benar apabila menyebutkan nama presiden sebelumnya
Pertanyaan 9: Benar apabila dapat menyebutkan nama ibunya
Pertanyaan 10: Benar apabila dengan mengurangi dengan benar sampai akhir
Interpretasi:
Skala 0-2: Fungsi intelektual utuh
Skala 3-4: Fungsi intelektual kerusakan ringan
Skala 5-7: Fungsi inteletual kerusakan sedang Skala
8-10: Fungsi intelektual kerusakan berat
25
Mini Mental
No. StatusKOGNITIF
ASPEK Examination (MMSE) NILAI KRITERIA
1 ORIENTASI 6 Dapat menyebutkan dengan benar hari, tanggal, bulan,
(Skor maksimum: 10)
tahun sekarang, musim apa, nama tempat, alamat rumah
(jalan, no rumah, kota, kabupaten dan provinsi), nama
presiden sebelumnya, nama ibu kandung, dan hasil
pengurangan
Bilangan

2 REGISTRASI 1 Pewawancara menyebutkan 3 buah benda, 1 detik untuk


(Skor maksimum: 3)
tiap benda.
Kemudian mintalah klien mengulang ke 3 nama
tersebut. Berikan satu angka untuk setiap jawaban yang
benar. Bila masih salah, ulanglah menyebutkan 3 nama
tersebut, sampai ia dapat dapat mengulangnya dengan
benar. Hitunglah jumlah percobaan dan catatlah (bola,
bendera, pohon)
26
No. ASPEK KOGNITIF NILAI KRITERIA

3 ATENSI & KALKULASI 3 Hitunglah berturut-turut selang 7 mulai dari 100


(Skor maksimum: 5)
kebawah 1 angka untuk tiap jawaban yang benar.
Berhenti setelah 5 hitungan (93, 86, 79, 72, 65).
Kemungkinan lain ejalah kata “dunia”
dari akhir ke awal (a-i-n-u-d).

Tanyakanlah kembali nama ke 3benda


4 DAYA INGAT (RECALL) 3 yang telah disebutkan di atas. Berikan 1 angka untuk
(Skor maksimum: 3) setiap jawabn yangbenar.

27
No. ASPEK KOGNITIF NILAI KRITERIA
BAHASA 6
5 (Skor maksimum: 9) a. Apakah benda-benda ini (Perlihatkan pensil dan arloji) (2angka)
b. Ulangi kalimat berikut, “Jika Tidak Dan Atau Tapi.” (1angka)
c. Laksanakan 3 buah perintah ini, “Peganglah selembar
kertasdengan tangan kananmu, lipatlah kertas dengan tangan
kananmu, lipatlah kertas itu pada pertengahandan
letakkanlah di lantai.” (3 angka)
d. Bacalah dan laksanakan perintah berikut: “Pejamkan mata
anda!”(1
angka)
e. Tulislah sebuah kalimat (1angka)
f. Tirulah gambar (1angka)

TOTAL SKOR
28
Hasil Penilaian :
Dari hasil pengkajian mmse didapatkan nilai 17 dengan
masalah probable gangguan kognitif

Penilaian:
Nilai 24-30: Normal
Nilai 17-23: Probable gangguan kognitif
Nilai 0-16: Definitif gangguan kognitif

29
Pengkajian Skala Depresi
Jawaban pertanyaan sesuai indikasi dinilai 1, nilai 5 atau lebih dapat
menandakan depresi.
No Pertanyaan Ya Tidak
Pilihlah jawaban yang sesuai sebagaimana yang anda rasakan
dalam 1 minggu terakhir.
Apakah pada dasarnya anda puas dengan kehidupan saat Ya Tidak
1 Ini

Ya Tidak
2 Apakah anda membatalkan banyak dari rencana kegiatan
minat anda
Apakah anda merasa bahwa hidup anda kosong/ hampa Ya Tidak
3
Apakah anda sering merasa kebosanan Ya Tidak
4
Ya Tidak
5 Apakah anda mempunyai suatu harapan/ masa depan yang
baik setiap waktu
6 Ya Tidak
Apakah anda terganggu dengan memikirkan kesulitan
anda tanpa jalan keluar
30 Ya Tidak
7 Apakah anda seringkali merasa bersemangat
No Pertanyaan Ya Tidak
Pilihlah jawaban yang sesuai sebagaimana yang anda rasakan
dalam 1 minggu terakhir.

8 Ya Tidak
Apakah anda mengkhawatirkan sesuatu hal yang buruk
akan menimpa anda

9 Apakah anda seringkali merasa gembira Ya Tidak


10 Apakah anda seringkali merasa tak terbantukan Ya Tidak
11 Apakah anda seringkali merasa gelisah dan resah Ya Tidak
12 Ya Tidak
Apakah anda lebih menyukai tinggal dirumah daripada
keluar rumah dan melakukan sesuatu hal yang baru

13 Apakah anda seringkali mengkhawatirkan masa depan Ya Tidak


Anda

14 Apakah anda merasa kesulitan dengan daya ingat anda Ya Tidak


15 Apakah anda berpikir/bersyukur masih hidup saat ini Ya Tidak

31
No Pertanyaan Ya Tidak

Pilihlah jawaban yang sesuai sebagaimana yang anda rasakan


dalam 1 minggu terakhir.

Ya Tidak
16 Apakah anda sering merasa kelabu dan berputus asa
Ya Tidak
17 Apakah anda merasa tidak berguna saat ini
Ya Tidak
18 Apakah anda sering menyesalkan masa lalu anda
Ya Tidak
19 Apakah menurut anda hidup ini penuh tantangan yang
Menyenangkan

Ya Tidak
20 Apakah anda merasa kesulitan mengawali suatu kegiatan
Ya Tidak
21 Apakah anda merasakan penuh daya dan energi
Ya Tidak
22 Apakah menurut anda keadaan yang dihadapi tanpa
Harapan

32
23 Apakah anda seringkali marah karena alasan sepele Ya Tidak

24 Apakah menurut anda keadaan orang lain lebih baik dari Ya Tidak
Anda

25 Apakah anda sering lupa bagaimana menangis Ya Tidak

26 Apakah anda sulit berkonsentrasi Ya Tidak

27 Apakah anda bangun pagi dengan perasaan yang


Menyenangkan Ya Tidak

28 Apakah anda lebih suka menghindari acara/sosialisasi Ya Tidak

29 Apakah mudah bagi anda dalam mengambil keputusan Ya Tidak

30 Apakah anda berpikiran jernih seperti biasanya Ya Tidak

JUMLAH ITEM YANG TERGANGGU

33
Hasil Penilaian :
Setelah dilakukan pengkajian Skala depresi pada klien didapatkan nilai 20
dengan depresi sedang

Keterangan:
Nilai 0-10 = normal/ tidak depresi
Nilai 11-15= depresi ringan
Nilai 16-20= depresi sedang
Nilai 21-30= depresi berat

34
DATA
FOKUS
Data Subjektif Data Objektif

• Lansia mengeluh lemas serasa ingin pingsan. • Berat badan turun 5 kg dalam satu bulan terakhir.
• Akhir-akhir ini lansia mengeluh sering haus • Hasil pemerikasaan GDS lansia dalam 3 hari terakhir :
• Lansia mengeluh sering BAK terutama di malam hari 320 mg/dl, 201 mg/dl, 375 mg/dl.
• Lansia mengeluh sering merasa lapar • Lansia mendapatkan injeksi insulin 1x/hari, tetapi jarang
• Lansia juga mengeluh mudah lelah diinjeksikan karena lansia mengganggap penyakitnya
• Lansia mengeluh kesemutan pada jari tangan dan kaki adalah penyakit tua
• Lansia mengeluh pandangan kabur seperti ada kabut • Lansia tidak mau ikut kegiatan senam ataupun kegiatan
putih. seni lainnya
• Lansia mengganggap penyakitnya adalah penyakit tua • Obat-Obatan yang Dikonsumsi Saat Ini vitamin B
• Lansia mengganggap istri tidak pernah mendengarkan komplex dan vitamin C.
perkataannya • TTV:
Tekanan darah: 130/80
Nadi : 88x/ menit
Respirasi: 22x/ menit
Suhu: 36 derajat celcius 
• Istri mengatakan lansia lebih banyak berbaring di tempat
• Lansia terlihat setiap hari badannya semakin kurus
tidur sambil menonton TV sambil makan cemilan
• Istri mengatakan lansia tidak mau ikut kegiatan senam • Pada saat dikaji lansia terkadang tidak mendengarkan
ataupun kegiatan seni lainnya
perawat dengan baik dan sulit memahami kata-kata
• Istri mengatakan tidak tau tentang penyakit suaminya.
• lansia menganggap penyakitnya adalah penyakit tua. perawat
• Istri mengatakan sering bertengkar karena lansia
• Lansia terlihat mudah lelah, kesemutan pada jari tangan
mengalami penurunan pendengaran.
• Istri mengatakan Lansia sering nonton TV dengan volume dan kaki
yang kencang
• Lansia sering menonton TV dengan volume keras/kencang
• Istri mengatakan Lansia sering berbicara kepada istri
dengan nada tinggi dan berteriak. Namun lansia • Lansia berbicara kepada istri dengan nada yang tinggi dan
menganggap istri tidak pernah mendengarkan
berteriak
perkataannya.
ANALISA DATA
Analisa Data Masalah keperawatan

DS: Ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari


Lansia mengatakan sering merasa lapar dan haus kebutuhan tubuh pada kakek B usia 75
Lansia juga mengeluh mudah lelah tahun (Nanda; 00002 hal.177)
Lansia mengeluh lemas serasa ingin pingsan.
Lansia mengeluh sering BAK terutama di malam hari
DO:
berat badan turun 5 kg dalam satu bulan terakhir.
Lansia terlihat setiap hari badannya semakin kurus
DS:  Gangguan presepsi sensori pendengaran pada kakek B usia 75
Istri mengatakan sering bertengkar karena lansia mengalami tahun
menurunan pendengaran. 
lansia menganggap istri tidak pernah mendengarkan
perkataannya.
Istri lansia mengatakan sudah menjawab tetapi sambil
mengerjakan sesuatu dan dengan jarak yang cukup jauh
DO : 
Pada saat dikaji, lansia terkadang tidak mendegarkan perawat
dengan baik dan sulit memahami kata-kata perawat.
Lansia sering menonton TV dengan volume keras/kencang
Lansia berbicara kepada istri dengan nada yang tinggi dan
berteriak. 
DS:  Intoleransi aktivitas pada kakek
Lansia mengeluh lemas dan serasa ingin pingsan B usia 75 tahun
Lansia mengeluh kesemutan pada jari tangan dan kaki (Nanda; 00094 hal.227)
Lansia mengeluh pandangan kabur seperti ada kabut putih.
Istri mengatakan lansia lebih banyak berbaring di tempat tidur sambil
menonton TV sambil makan cemilan
Istri mengatakan lansia tidak mau ikut kegiatan senam ataupun kegiatan seni
lainnya
DO: 
lansia juga terlihat mudah lelah, kesemutan pada jari tangan dan kaki
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Ketidakseimbangan nutrisi: kurang
dari kebutuhan tubuh pada kakek B
usia 75 tahun 

Gangguan presepsi sensori


pendengaran pada kakek B usia 75
tahun

Intoleransi aktivitas pada kakek B


usia 75 tahun 
INTERVENSI
KEPERAWATAN
NO DIAGNOSA TUJUAN DAN KRITERIA HASIL INTERVENSI (NIC)
(NOC)
1 Ketidakseimbanga (NOC HAL 644) (NIC HAL 558)
n nutrisi: kurang Setelah dilakukan tindakan keperawatan Manajemen Nutrisi (National Management) 
dari kebutuhan selama 3x24 am diharapkan masalah (NIC 1100 HAL 197)
tubuh pada kakek kebutuhan nutrisi pada kakek B usia 75 • Tentukan status gizi dan kemampuan klien untuk memenuhi kebutuhan 
B usia 75 tahun tahun dapat teratasi dengan kriteria hasil: nutrisi.
(Nanda; 00002 Status nutsisi (NIC 1004 HAL 551) • Ciptakan lingkungan yang menyenangkan untuk makan sesuai kebutuhan
hal.177) • Asupan makanan tercukupi • Anjurkan pasien terkait dengan kebutuhan diet untuk kondisi sakit
• Asupan cairan tercukupi Monitor Nutrisi (Monitoring Nutrition)
• Adanya peningkatan berat badan  (NIC 1160 HAL 235)
• Tidak terjadi penurunan berat badan • Timbang berat badan klien secara berkala
yang berarti. • Monitor turgor kulit 
• Klien mampu mengidentifikasi • Monitor adanya pucat, kemerahan, dan jaringan konjungtiva yang kering
kebutuhan nutrisi. • Identifikasi perubahan nafsu makan dan aktivitas akhir-akhir ini
• Intake nutrisi dan cairan adekuat. • Tentukan motivasi klien untuk mengubah kebiasaan makan.
• Klien melaporkan keadekuatan • Berikan informasi yang tepat tentang kebutuhan nutrisi dan bagaimana
tingkat energy. memenuhinya.
2 Gangguan presepsi sensori Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama HAL, 336
pendengaran pada kakek B 3x 24 jam masalah presepsi sensori: Peningkatan komunikasi defisit pendengaran 
usia 75 tahun Pendengaran pada kakek B usia 75 tahun dapat Fasilitsi perlengkapan untuk pemeriksaan pendengaran sesuai kebutuhan
teratasi dengan kriteria hasil : • Fasilitasi penggunaan alat bantu dengar sesuai kebutuhan
• Klien dapat meginterpretasi kan ide yang • Ajarkan kepada klien bahwa suara akan terdengar berbeda  dengan
dikomunikasikan oleh orang lain secara menggunakan alat bantu dengar
benar • Jaga kebersihan alat bantu dengar
• Klien mengkompensasi defisit sensori • Cek alat bantu dengar secara rutin
dengan memaksimalkan indera yang tidak • Berikan arahan sederhana dalam satu waktu
rusak • Hindari berteriak pada klien gangguan komunikasi
• Bicara dengan melihat wajah klien langsung, pejan,jelas dan singkat
• Gunakan kata-kata yang simple dan kalimat pendek sesuai kebutuhan
• Tinggikan volume suara jika diperlukan
• Tarik perhatian klien dengan sentuhan
• Jangan menutupi mulut, merokok, berbicara dengan muut terbuka lebar, atau
mengunyah permen karet ketika berbicara
• Gunakan kertas, pensil, atau komputer untuk komunkasi sesuai kebutuhan
3 Intoleransi aktivitas pada kakek B (NOC hal. 684) NIC hal.527
usia 75 tahun setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x Manaemen Energi (Energy Management) (NIC 0180
(Nanda 00094 hal.241) 24 jam masalah intoleransi aktivitas pada kakek B HAL 177)
dapat teratasi dengan kriteria hasil : • Tentukan keterbatasan klien terhadap aktivitas.
Adaptasi terhadap disabilitas fisik (Nic 1308 hal.73) • Tentukan penyebab lain kelelahan.
• Mengidentifikasi cara-cara untuk • Motivasi klien untuk mengungkapkan perasaan
meningkatkan rasa kendali diri tentang keterbatasannya.
• Mengidentifikasi rencana untuk memenuhi Peningkatan latihan (Nic 0200 hal.338)
aktivitas hidup sehari hari • Hargai keyakinan individu terkait latihan fisik
• Mendapatka bantuan dari tenaga kesehatan • Gali pengalaman individu sebelumnya mengenali
professional latihan
• Menggunakan system dukungan sosial • Gali hambatan untuk melakukan latihan
• Dukung individu untuk mulai melanjutkan
latihan
• Libatkan keluarga/orang yang memberi
perawatan dalam merencanakan dan
meningkatkan program latihan
Thank You!

Anda mungkin juga menyukai