Anda di halaman 1dari 40

EPIDEMIOLOGI

SEJARAH EPIDEMIOLOGI
Annisa hilmy nurarifah
FLORENCE NIGHTINGALE : NURSE
EPIDEMIOLIST

Perawatan akar epidemi dapat ditelusuri ke


Florence Nightingale (1820-1910).Catatan detailnya,
morbiditas Statistik (penyakit), dan deskripsi yang cermat
tentang kondisi kesehatan di antara para prajurit dalam
Perang Krimea merupakan salah satu studi deskriptif
sistematis pertama dari distribusi dan pola penyakit dalam
suatu populasi.Dia menggunakan grafik-grafik berkelok-
kelok yang diarsir dan diwarnai untuk mengilustrasikan
kematian yang dapat dicegah dari para prajurit Krimea
yang dirawat di rumah sakit, dikupas dengan tentara yang
dirawat di rumah sakit di Inggris pada saat itu. Tingkat
detail yang canggih dalam studinya menyebut dia sebagai
peneliti perawat pertama.
WILLIAM FARR

Farr juga membuat perkembangan terhadap “population at


risk” secara keseluruhan. Hubungan profesional antara
Nightingle dan William Farr merupakan contoh yang luar biasa
dalam menangani kesehatan masyarakat. Dari penggabungan dua
ahli ini menghasilkan lebih dari yang ingin dicapai secara
individu. Penggunaan data statistika Nightingle sangat
mempengaruhi evolusi keperawatan menjadi profesi yang
pelayanannya sangat berguna untuk menangani kesehatan
masyarakat serta perawatan di rumah sakit.
ERAS IN THE EVOLUTION OF MODERN
EPIDEMIOLOGY

Epidemiologi modern dapat digambarkan memiliki empat era berbeda,


masing-masing berdasarkan pemikiran kausal, statistik sanitasi, epidemiologi
penyakit menular, dan epidemiologi penyakit kronis.

Pencegahan berdasarkan teori ini berusaha untuk menghilangkan


sumber-sumber racun atau uap yang tercemar. Meskipun basisnya pada
penalaran yang salah, pencegahan jenis ini memiliki konsekuensi positif
karena membuat orang sadar bahwa bahan organik yang membusuk dapat
menjadi sumber penyakit menular. Teori ini mendominasi hingga paruh
pertama abad ke-19. Nightingale sendiri tidak pernah menerima hubungan
antara mikroorganisme dan penyakit (Kudzma, 2006) dan mendasarkan
praktiknya pada pendekatan yang sama ini. Pekerjaannya di Krimea, dengan
penekanan pada sanitasi, tetap memiliki hasil positif.
TOKOH LAIN
 Hippocrates ( 460-377 BC)
 Galen (129-199)

 Thomas Sydenham (1624-1689)

 Antonie van Leeiwenhoek (1632-1723)

 Robert Koch

 Max van Patternkofer

 John Snow, 1813-1858

 Percival Pott

 James Lind

 Dool dan Hill, 1950.


KONSEP EPIDEMIOLOGI
RIZKA YUSRIYAH 1710711143
 Interaksi antara agent penyakit dan lingkungan
 Interaksi antara pejamu (manusia) dan lingkungan

 Interaksi antara pejamu (manusia) dan agent


penyakit
 Interaksi agent penyakit, pejamu (manusia) dan
lingkungan
KONSEP FAKTOR RESIKO
Gaya hidup Resiko akibat gaya hidup mewah, Pola
konsumsi , Pekerjaan dan resiko kerja

Dimensi fisik dan lingkungan


Lingkungan
Dimensi social dan psikologis

Biologi manusia
Faktor genetic, usia dan kedewasan

System organisasi pelayanan


kesehatan Sistem, kuratif, restoratif
TAHAPAN RIWAYAT
ALAMIAH PENYAKIT
Pada keadaan ini belum
ditemukan adanya
tanda – tanda penyakit
dan daya tahan tubuh Tahap Pre-
pejamu masih kuat dan
dapat menolak
Patogenesis
penyakit.

Tahap ini meliputi tiga


sub-tahap, yaitu Tahap
Inkubasi, Tahap Dini,
Tahap
dan Tahap Lanjut. Patogenesis

Perjalanan penyakit
tersebut dapat berakhir
dalam lima keadaan,
yaitu : sembuh Tahap Post-
sempurna, sembuh
dengan cacat, karier, patogenesis
kronis, meninggal
UPAYA PENCEGAHAN
•Pencegahan Awal ( Primodial Prevention )
Pencegahan awal ini merupakan usaha mencegah
terjadinya risiko atau mempertahankan keadaan risiko
rendah dalam masyarakat terhadap penyakit secara
umum. Tujuannya adalah untuk menghindari
terbentuknya pola hidup yang mendorong
peningkatan risiko penyakit. Pencegahan ini meliputi
usaha mencegah timbulnya kebiasaan baru dalam
masyarakat. Contohnya, seperti kebiasaan olahraga.
Sasarannya dalam pencegahan awal ini usia muda
seperti remaja tetapi tidak mengabaikan kelompok
usia lainnya.
•Pencegahan tingkat pertama ( Primary Prevention )

Pencegahan tingkat pertama merupakan upaya untuk


 Pencegahan tingkat kedua ( secondary prevention )
Sasaran utama pada mereka yang baru terkena penyakit
atau yang terancam akan menderita penyakit tertentu
melalui diagnosis untuk menemukan status patogeniknya
serta pemberian pengobatanyang cepat dan tepat.
Tujuan pencegahan tingkat kedua ini untuk menghindari
meluasnya penyakit menular dan tujuan utama dari
pengobatan segera adalah untuk mengobati dan
menghentikan proses penyakit. Tindakannya berupa
pengecekan secara berkala dan melakukan surveilans
epedemiologi yakni melakukan pendataan dan pelaporan
secara teratur.
 Pencegahan ketiga ( tertiary preventation )

Pencegahan pada tingkat ketiga ini merupakan


pencegahan dengan sasaran utamanya adalah penderita
penyakit tertentu dalam mencegah bertambah beratnya
MANFAAT EPIDEMIOLOGI
 Mempelajari riwayat penyakit
Ilmu epidemiologi bermanfaat untuk mempelajari
tren penyakit untuk memprediksi tren penyakit yang
bakalan terjadi.
 Melengkapi gambaran klinis

Ilmu epidemiologi berguna dalam proses identifikasi


dan diagnosis untuk menetapkan bahwa suatu
kondisi memang ada atau bahwa seseorang
memang menderita penyakit tertentu.
 Menetukan penyebab dan sumber penyakit

Temuan epidemiologi memberikan manfaat untuk


memungkinkan dilakukannya pengendalian,
pencegahan dan pemusnahan penyebab penyakit.
SUMBER DATA KESEHATAN
MASYARAKAT
Sherin Alinda
Zulfa
1710711095
Link
Sensus Catatan
Vital
Catatan
Statistik Medis dan
Vital Rumah
Sakit
Laporan
Penyakit Catatan
Yang Dapat
Diberitahu
Otopsi
Sistem
Pengawasan
Penyakit
Elektronik
Nasional
UNSUR-UNSUR SURVEILLANS
EPIDEMIOLOGI
Refiana Gunawan 1710711083
Pemeriksaa
Pencatatan n
Kematian Laboratoriu
m

Laporan Penyakit
Penyakit Kasus

Penyelidi
Laporan kan
Wabah wabah
atau KLB
Penggunaan
obat-obatan,
Survei serum, dan
vaksin

Penyelidikan
tentang Keterangan
distribusi dari mengenai
vektor dan penduduk
reservoir dan
penyakit lingkungan
KEGUNAAN SURVEILANS
EPIDEMIOLOGI

Christin Maria1710711102
KEGUNAAN SURVEILANS
EPIDEMIOLOGI
Mengetahui dan melengkapi gambaran
epidemiologi dari suatu penyakit.

Menentukan penyakit mana yang


diprioritaskan untuk diobati dan diberantas.

Meramalkan terjadinya wabah.

Menilai dan memantau pelaksanaan program


pemberantasan penyakit menular dan
program-program kesehatan lainnya.

Mengetahui jangkauan atau cakupan dari


pelayanan kesehatan.
KAUSALITAS DALAM
EPIDEMIOLOGI
KAUSALITAS DALAM EPIDEMIOLOGI
 Kausalitas atau hubungan kausal berkaitan dengan
hubungan sebab-akibat digunakan untuk
memastikan bagaimana kejadian atau lingkungan
yang berbeda berhubungan satu sama lain dan
bagaimana kejadian tersebut bisa berhubungan.
NECESSARY DAN SUFFICIENT
SEBAGAI KONSEP KAUSALITAS
PENYAKIT
 Untuk menemukan hubungan sebab-akibat diperlukan
beberapa unsur tertentu untuk menimbulkan sebuah penyakit.
Satu unsur kausalitas yang dibutuhkan disebut keberadaan
(necessary), mengacu pada konsep bahwa suatu variabel (patogen
atau kejadian) harus selalu ada dan mendahului suatu akibat,
menghasilkan hubungan sebab-akibat. Bagian akibat tidak
terbatas pada penyebab satu kejadian atau variabel.
 Istilah kausalitas yang kedua adalah kecukupan (sufficient),
mengacu pada konsep bahwa variabel tertentu pasti
menghasilkan suatu akibat atau paling tidak memprakarsai
munculnya akibat. Sebuah patogen mungkin diperlukan
(necessary) untuk menyebabkan terjadinya penyakit, tetapi
patogen itu harus ada dalam jumlah yang cukup (sufficient)
untuk menyebabkannya.
SEPULUH KONSEP KAUSALITAS

Konsistensi Kekuatan Spesifitas

Hubungan
Kongruensi Sensitivitas
waktu

Eksperimen
Plausibilitas
Biologis/Medis dan
(Kelogisan)
Penelitian

Faktor
Analogi
FAKTOR-FAKTOR DALAM
KAUSALITAS PENYAKIT
Faktor • Merupakan faktor atau kondisi yang memang sudah ada yang
Presdisposin menyebabkan host merespons patogen atau agen dengan cara
g tertentu.

Faktor • Merupakan faktor atau kondisi yang memungkinkan atau


mendorong terjadinya penyakit, kondisi, cedera, ketidakmampuan,
Enabling atau kematian.

Faktor • Merupakan faktor atau kondisi yang esensial dalam perkembangan


Precipitating penyakit, kondisi, cedera, ketidakmampuan, atau kematian.

• Faktor reinforcing positif adalah faktor yang mendukung,


meningkatkan dan memperbaiki langkah-langkah penyebaran dan
Faktor pencegahan penyebab penyakit.
Reinforcing • Faktor reinforcing negatif adalah faktor yang polanya berulang
dan mendukung penyebaran dan perjalanan penyakit dalam
populasi.
DAFTAR PUSTAKA
 Efendi, Ferry dan Makhfudli. 2009. Keperawatan
Kesehatan Komunitas: Teori dan Praktik dalam
Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.
PENGUKURAN
EPIDEMILOGI
Dinda Triananda 1710711089
Untuk mengetahui kejadian dan pola suatu penyakit
atau permasalahan yang terjadi di masyarakat
digunakan alat atau metode yang dapat dipakai sebagai
tolok ukur atau indikator. Alat ukur yang sering dipakai
adalah rasio (ratio) dan rate.

RASI
RATE
O
RATE
Pernyataan numerik, yang menggunakan sebuah rumus untuk
menghitung frekuensi suatu kejadian yang berasal dari pembagian
jumlah kasus (pembilang) dengan jumlah populasi total yang
mengalami kejadian tersebut (penyebut atau populasi berisiko),
kemudian hasilnya dikalikan 100, 1.000, atau 10.000 (suatu
konstanta) untuk mengetahui jumlah kasus yang terjadi pada unit
populasi tersebut.
RASIO
Rasio adalah hubungan dalam angka, tingkatan, atau penjumlahan
yang terbentuk antara dua hal; hubungan yang kuat dalam hal
jumlah atau tingkatan di antara dua hal serupa, misalnya 25 laki-
laki terhadap 30 perempuan. Karena sifatnya yang lebih umum,
rasio merupakan angka relatif yang menunjukan tingkatan suatu
kejadian yang berkaitan dengan kejadian lain.
PENGUKURAN ANGKA
PENYAKIT (MORBIDITAS)
Pengukuran Angka
Penyakit (Morbiditas)
Penguk
uran
Angka
KEMA
TIAN
(MorTA
LITAS)
Penguk
uran
Angka
KEMA
TIAN
(MorTA
LITAS)
STUDI DESAIN EPIDEMIOLOGI
Studi Epidemioogi

Studi Deskriptif Studi Analitik

Case
Cross Studi Observasional Eksperimental
Report/serie
Sectional ekologi
s

Rancangan Quasi
eksperimen Eksperimen
murni

Studi potong Kasus


Kohort
lintang kontrol
DAFTAR PUSTAKA
Efendi, Ferry., Makhfudli. 2009.
Keperawatan Kesehatan Komunitas:
Teori Dan Praktik Dalam Keperawatan.
Jakarta: Salemba Medika

Anda mungkin juga menyukai