PENGENDALIAN PTM
2
PENYEBAB KEMATIAN
TERTINGGI DI INDONESIA 2014
Sumber : SRS 2014(Balitbangkes
STROKE Kemenkes RI)
Jantung dan Pembuluh Darah
Diabetes Melitus dan komplikasinya
Tuberkulosis pernapasan
27.5 Hipertensi dan Komplikasinya
22.0
21.1 Penyakit Saluran Pernafasan bawah
Hepatitis/Liver
Kecelakaan lalu Lintas
16.5 12.9 Pneumonia
Diare disertai Infeksi
11.0
6.7 5.7 5.3
Pencernaan
4.9
5.5 2.7 2.6 2.1 1.9
0.0
LAKI-LAKI dan PEREMPUAN
14585
TOTAL 14337
8884
119
HEMOFILIA 100
48
182
LEUKEMIA 188
126
230
SIROSIS HEPATIS 255
180
476 2016
THALASEMIA 448
215 2015
1274 2014
STROKE 1155
742
2295
KANKER 2469
1538
2586
GAGAL GINJAL 2784
1626
7423
JANTUNG 6938
4409
TARGET
PTM
SPM
GLOBAL
6
TARGET DAN CAPAIAN INDIKATOR RPJMN
PROGRAM P2PTM TAHUN 2015-2019
BASELINE TARGET
NO INDIKATOR
2014 201 2016 2017 Realisa 2018 2019
5 si
2017
Prevalensi tekanan 25,2 24,77 24,28 23,79 23,38
1 25,8% 25,8%
darah tinggi 8% % % % %
Mempertahankan 15,4 15,4 15,4
2 15,4% 15,4% 20,7% 15,4%
prevalensi obesitas % % %
Prevalensi merokok
6,9
3 pada penduduk 7,2 % 6,4% 5,9% 8.8% 5,6% 5,4%
% 7
usia ≤ 18 tahun
TARGET DAN CAPAIAN INDIKATOR RPJMN
PROGRAM P2PTM DI PROVINSI SUMATERA UTARA
TAHUN 2018
TARGET REALISASI
NO INDIKATOR
2018 2018
Kalsel
44.1
Jabar
Kaltim
Jateng
Kalbar
Jatim
Sulbar
Kalteng
INDONESIA
34.1
DKI
Sulut
Kaltara
DIY
Sulsel
Sumsel
Bali
Lampung
Babel
Sulteng
Sultra
Gorontalo
Banten
MENURUT PROVINSI, 2018
Sumut
Riau
Jambi
Maluku
Bengkulu
NTB
PREVALENSI HIPERTENSI BERDASARKAN HASIL
PENGUKURAN PADA PENDUDUK UMUR ≥ 18 TAHUN
NTT
Aceh
Pabar
Kepri
Sumbar
Malut
9
Papua
22.2
PROPORSI HIPERTENSI
PROVINSI SUMUT
45.5%
41.1%
39.1%
37.2% 37.8%
36.1%
34.6%
33.0% 32.7%
32.3%
30.6% 30.9% 31.4% 31.4% 30.7%
29.5% 29.9%
29.7% 29.2%
26.9% 27.6%
25.8% 26.3% 26.3%
25.4% 25.7%
25.0% 25.3%
24.5% 25.2%
23.4% 23.7%
18.2%
16.3%
0
5
Nusa Tenggara Timur
19.3
Jambi
Kalimantan Tengah
Nusa Tenggara Barat
Kalimantan Barat
Lampung
Sumatera Selatan
Sulawesi Barat
Jawa Tengah
Kalimantan Selatan
Bengkulu
Aceh
Jawa Timur
Sulawesi Tenggara
Banten
31
INDONESIA
Sulawesi Selatan
Papua
Indikator lingkar perut wanita yaitu > 80 cm; dan pria yaitu > 90 cm
Maluku
Jawa Barat
DI Yogyakarta
Maluku Utara
Riau
Kalimantan Utara
Sumatera Barat
Sulawesi Tengah
≥15 TAHUN MENURUT PROVINSI, 2018
Kepulauan Riau
Bangka Belitung
Papua Barat
PROPORSI OBESITAS SENTRAL PADA DEWASA
Sumatera Utara
Gorontalo
Bali
11
Kalimantan Timur
DKI Jakarta
Sulawesi Utara
42.5
PROPORSI OBESITAS SENTRAL
PROVINSI SUMUT
49.7%
48.3%
41.0% 41.3%
39.7% 39.7%
39.7%
38.0%
36.7% 36.0%
34.8% 35.1% 35.5% 34.9%
34.3% 33.4%
32.7% 32.5% 33.1%
31.5% 32.0% 31.6%
29.2% 30.0%
27.1%
24.6%
23.5% 24.4%
22.8%
20.2%
18.8%
12.5%
10.6%
6.0%
Sumber : Riskesdas
PREVALENSI (%) MEROKOK SAAT INI* PENDUDUK UMUR
≥10 TAHUN MENURUT PROVINSI, 2013-2018
%100.0
201
3
80.0 201
8
60.0
20.0
0.0
NTB
Sulteng
Aceh
Sultra
DKI
DIY
Riau
Jatim
NTT
Gorontalo
Sumsel
Lampung
Bengkulu
Bali
Banten
Jateng
Kalbar
Sulbar
Sumbar
Sumut
Kaltara
Kaltim
Jambi
INDONESIA
Maluku
Kepri
Sulsel
Kalsel
Malut
Sulut
Babel
Pabar
Papua
Jabar
Kalteng
1
PROPORSI MEROKOK
PROVINSI SUMUT
32.8% 32.4%
31.1% 30.8%30.7%
30.2% 30.6%
29.9% 30.1% 29.8%
28.9% 29.1% 29.0% 28.9%29.1% 29.3%28.9% 29.4%
28.9% 28.5%
28.1% 28.0% 27.8%28.0%
27.2% 27.2%
24.8% 24.9%
24.2%
17.4%
16.4%
15.4%
12.1%
7.9%
Prevalensi Diabetes Mellitus di Provinsi
Sumatera Utara Tahun 2018 = 1.4 %
2.0%
1.9% 1.9% 1.9%
1.8%
1.8% 1.8%
1.7%1.7% 1.7%
1.6% 1.6%
1.5% 1.5%
1.4%
1.2% 1.3%
1.0% 1.1%
1.0%1.0%
0.8% 0.8% 0.8%
0.7% 0.7%
0.6% 0.6%
0.5%
0.5% 0.4% 0.4%
0.4%
0.1%
Realisa
No INDIKATOR 2015 2016 2017 si 2018 2019
2017
1 Persentase desa / kelurahan yang
melaksanakan kegiatan Posbindu PTM 10% 20% 30 % 24,3% 40% 50 %
20 15
11 11
3 4 5
0
0
INDIKATOR 2. Persentase Puskesmas yang melaksanakan
pengendalian PTM terpadu
Total Puskesmas di Provinsi Sumatera Utara = 581
Jumlah Puskesmas yang melaksanakan pengendalian PTM terpadu = 73
Persentase Puskesmas yang melaksanakan pengendalian PTM terpadu =
12,6%
7 Jumlah Puskesmas yg melaksanakan pengendalian PTM
terpadu 6 6 6
6
5 5 5 5 5 5 5
5
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1
0 0 0
0
INDIKATOR 2. Persentase Puskesmas yang melaksanakan
pengendalian PTM terpadu
60%
50%
50%
42%
40% 38%
29%
30% 28%
26% 26%
25%
19% 20%
20% 17%
13% 13% 13%
10% 10% 11%
10% 7% 8%
5% 6%6% 5% 6%
4% 3% 3% 3%
2%
0%0%0%
0%
INDIKATOR 3. Persentase perempuan usia 30-50 tahun yang
dideteksi dini kanker serviks dan payudara
Total perempuan usia 30-50 tahun di Provinsi Sumatera Utara = 2.409.316
Target tahun 2018 = 35% = 843.261
Jumlah perempuan usia 30-50 tahun yang dideteksi dini kanker serviks dan payudara = 250.387
Persentase perempuan usia 30-50 tahun yang dideteksi dini kanker serviks dan payudara =
29,69%
120,000
106,919
60,000
40,000
25,020 24,771
20,000 16,833 16601
7,308 5,594
4,394 4306 7181
1,701 3,124
2,797 8 2,157
1,795 1,330
580468 59 364299 3,471 2,171
1,932
479 2622 5112234
2080748
223 307
-
INDIKATOR 3. Persentase perempuan usia 30-50 tahun yang
dideteksi dini kanker serviks dan payudara
%
350.0
320.6 Persentase (%) perempuan usia 30-50 tahun yang dideteksi dini kanker
300.0 serviks dan payudara
250.0
200.0
174.2
160.9
150.0 139.4 139.2
100.0
53.1
50.0 37.040.0
23.1 14.8 18.5
5.5 0.012.52.1 2.93.613.42.3 2.6 7.4 10.6 14.1 13.1
8.5 2.0 4.9 1.3 8.7 9.4 5.0
0.0
INDIKATOR 4. Persentase Kab/ Kota yang melaksanakan Kebijakan
Kawasan Tanpa Rokok (KTR), minimal 50% sekolah
Total Kab/ Kota di Provinsi Sumatera Utara = 33 Kab/ Kota
Jumlah Kab/ Kota yang melaksanakan Kebijakan KTR, minimal 50% sekolah = 17
Kab/ Kota
Persentase Kab/ Kota yang melaksanakan kebijakan KTR, minimal 50% sekolah =
51,5%
Jumlah Kab/Kota
yang melaksanakan
Kebijakan KTR
16
Jumlah Kab/Kota
17 yang belum
melaksanakan
kebijakan KTR
INDIKATOR 4. Persentase Kab/ Kota yang melaksanakan Kebijakan
Kawasan Tanpa Rokok (KTR), minimal 50% sekolah
No. Kab /Kota yang sudah No. Kab/ Kota yang sudah
melaksanakan kebijakan KTR melaksanakan kebijakan
KTR
1. Kota Binjai 10. Kab. Nias Selatan
2. Kota Padangsidimpuan 11. Kab. Dairi
3. Kab. Deli Serdang 12. Kab. Pakpak Bharat
4. Kab. Humbang Hasundutan 13. Kota Pematangsiantar
5. Kota Medan 14. Kab. Padang Lawas Utara
6. Kota Tebing Tinggi 15. Kab. Toba Samosir
7. Kab. Serdang Bedagai 16. Kab. Asahan
8. Kab. Mandailing Natal 17. Kab. Langkat
9. Kab. Serdang Bedagai
TOTAL 17 KAB/ KOTA
INDIKATOR 5. Persentase Puskesmas yang melaksanakan
deteksi dini dan rujukan kasus katarak
Total Puskesmas di Provinsi Sumatera Utara = 581
Jumlah Puskesmas yang melaksanakan deteksi dini dan rujukan kasus katarak = 296
Persentase Puskesmas yang melaksanakan deteksi dini dan rujukan kasus katarak =
50,9%
35
30
30
26 25
25
20
20 17 17
16
15 12 13
10 10 10 11 10
10 9 8
5 5
5
0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0
INDIKATOR 5. Persentase Puskesmas yang melaksanakan
deteksi dini dan rujukan kasus katarak
%
120
Persentase (%) Puskesmas yang melaksanakan deteksi dini dan rujukan kasus…
100 100100 100 100 100 100100 100 100100100100
100
83
80
73
63
60
60
43
40
26
20
3
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0
TRANSISI TANTANGAN
PEMBANGUNAN KESEHATAN
Kurang bergerak,
konsumsi rendah serat dan
tinggi GGL, merokok,
alkohol, stres. Penyakit Menular
masih merupakan
masalah dan PTM
semakin meningkat
PTM
PEMBATASA
N
KONSUMS
I GGL
POSBIND KONSELIN
U PTM G UBM
KTR
KAMPANY
PANDU E
PTM CERDIK
IVA & INDERA
SADANI &
FUNGSIONA
S L
30
Standar Pelayanan Minimal
34
3. Petunjuk Teknis atau Tata Cara
Pemenuhan Standar (1)
• Pernyataan Standar : Setiap penderita hipertensi
mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar.
Pemerintah daerah kabupaten/kota wajib memberikan
pelayanan kesehatan sesuai standar kepada seluruh
penderita hipertensi usia 15 tahun ke atas sebagai upaya
pencegahan sekunder di wilayah kerjanya dalam kurun
waktu satu tahun.
• Pengertian : Pelayanan kesehatan penderita hipertensi
sesuai standar meliputi:
1) Pengukuran tekanan darah
2) Edukasi
• Keterangan: Tekanan Darah Sewaktu (TDS) lebih dari 140
mmHg ditambahkan pelayanan terapi farmakologi
3. Petunjuk Teknis atau Tata Cara
Pemenuhan Standar (2)
Mekanisme Pelayanan
1) Penetapan sasaran penderita hipertensi ditetapkan oleh
Kepala Daerah dengan menggunakan data RISKESDAS
terbaru yang di tetapkan oleh Menteri Kesehatan.
2) Pelayanan kesehatan hipertensi adalah pelayanan
kesehatan sesuai standar yang meliputi:
a) Pengukuran tekanan darah dilakukan minimal satu kali
sebulan di fasilitas pelayanan kesehatan
b) Edukasi perubahan gaya hidup dan/atau kepatuhan
minum obat
c) Melakukan rujukan jika diperlukan
MEKANISME PELAYANAN
1. Penetapan sasaran penderita hipertensi
ditetapkan oleh Kepala Daerah dengan
menggunakan data RISKESDAS terbaru
yang di tetapkan oleh Menteri Kesehatan.
350.000
2.300.000
X 589.030 = 89.635 orang
Rumus Perhitungan Kinerja
• Rumus Perhitungan
KESIMPULAN
Pencegahan dan Pengendalian PTM dilakukan melalui upaya
promotif dan preventif dengan pendekatan faktor risiko PTM,
penemuan dini penyakit dan pencegahan kecacatan serta
penatalaksanaan yang adekuat.
Promotif dan preventif sebagai upaya pencegahan dan
pengendalian PTM dilakukan di masyarakat melalui Posbindu
dan Germas serta melalui Pelayanan Terpadu (Pandu) PTM di
FKTP
SPM, Pendekatan Keluarga dan Germas dapat memperluas
cakupan pengendalian faktor risiko penyakit.
SPM akan mendorong penanggulangan penyakit kepada
pendekatan hulu yaitu preventif dan promotif.
45
46