Anda di halaman 1dari 26

IMPLEMENTASI

PEMBINAAN KEBUGARAN JASMANI

dr. Ari Setyaningrum, Sp.KO


Tim Kerja Kesehatan Olahraga
Direktorat Kesehatan Usia Produktif dan Lanjut Usia

Disampaikan dalam Orientasi K3 Perkantoran


Jakarta, 29 Maret 2023
• Latar Belakang
TOPIK • Kebijakan Kesehatan Olahraga
BAHASAN • Implementasi Pembinaan Kebugaran Jasmani
di Tempat Kerja
LATAR BELAKANG
Permasalahan terkait inaktivitas fisik dan kesehatan olahraga di Indonesia
6 dari 10 anak usia 10-14 th dan 5 dari 10 anak usia 15- 9
Anak Usia tahun Kurang Aktivitas Fisik 1 Prevalensi
Sekolah 7 dari 10 anak usia sekolah Tidak Bugar2 Prevalensi kurang Obesitas tinggi
2 dari 10 anak memiliki BB lebih dan Obesitas1 aktivitas fisik tinggi
pada ksemua
2 dari 10 usia produktif Kurang Aktivitas Fisik 1 kelompok usia
5 dari 10 usia produktif Tidak Bugar2 Prevalensi PTM
Usia
Produktif
3 dari 10 usia produktif memiliki BB lebih dan Obesitas1 tinggi
10,9% Stroke; 8,36% hipertensi; 2% Diabetes Melitus; 1,3%
Jantung 1 Tingkat Kebugaran
Jasmani kurang masih
tinggi Tumbuh
3 dari 10 usia 60-64 th dan 5 dari 10 anak usia > 65 tahun
Kurang Aktivitas Fisik 1 kembang anak
4 dari 10 lanjut usia Tidak Bugar2 kurang optimal
Lanjut Usia
1 dari 10 lanjut usia Obesitas1
63,5% hipertensi; 5,7% Diabetes Melitus; 4,5 % Jantung;
4,4% Stroke 1 Kurangnya edukasi
masyarakat ttg Masalah
Peserta meninggal pada kegiatan olahraga (event
marathon, badminton, tenis)
olahraga BBTT Kesehatan
Atlet/Penonton meninggal saat event olahraga akibat olahraga
Lainnya Cedera di Pusat Kebugaran
GAMBARAN KEBUGARAN JANTUNG PARU DAN IMT (SIPGAR 2022)

Kebugaran Kardiorespirasi Indeks Massa Tubuh


3%

7% 5%
22% 12% 23%

53%
16%
27% 32%

Baik Sekali Baik Cukup Kurang Kurang Sekali Kurus Normal BB Lebih Obesitas Tidak ada data

➢ 49% perlu dibina kebugaran jasmani


➢ 39% perlu edukasi gizi seimbang
Data Kebugaran Jasmani ASN Kementerian/Lembaga

KEBUGARAN JASMANI INDEKS MASA TUBUH


KATEGORI JUMLAH
BAIK KURANG TIDAK SANGAT
BAIK CUKUP KURANG KURUS NORMAL OVERWEIGHT OBESITAS
SEKALI SEKALI BUGAR KURUS

ASN KEMENTERIAN
KESEHATAN DAN 169 419 1,498 1,374 130 598 27 83 2,141 1,160
697
DINKES 4,215

4% 10% 36% 33% 3% 14% 1% 2% 51% 17% 28%

KEMENTERIAN/
913 2,030 6,841 6,950 828 2,652 136 473 10,573 5,252
LEMBAGA LAIN 20,350 3,417

4% 10% 34% 34% 4% 13% 1% 2% 52% 17% 26%

TOTAL 1,082 2,449 8,339 8,324 958 3,250 163 556 12,714 6,412
24,565 4,114

4% 10% 34% 34% 4% 13% 1% 2% 52% 17% 26%

Sumber: Sipgar Kemenkes, 2022


PROGRAM KESEHATAN OLAHRAGA
Tujuan : meningkatkan kesehatan dan kebugaran jasmani masyarakat melalui aktivitas fisik,
latihan fisik dan olahraga yg sesuai dg kaidah kesehatan (UU no 36 th 2009 ps 80-81).
Ibu Hamil
Sehat
KURANG AKTIF
SEHAT BUGAR PRODUKTIF
& SEDENTARY Anak
sekolah
berprestasi

AKTIVITAS FISIK LATIHAN FISIK HIDUP AKTIF DAN PHBS Pekerja


Produktif
Meningkatkan, Baik, Benar, Terukur, Teratur Budaya Aktif dalam kehidupan sehari-hari
Membiasakan, Tetap Aktif Latihan Fisik dan Olahraga BBTT
Membudayakan Pembinaan Kebugaran Jasmani Pembinaan Kebugaran Jasmani Haji Sehat

Ibu Hamil Anak-anak Usia Produktif Lanjut Usia


Lansia Smart
Calon Jemaah Haji
Baik Benar Terukur Teratur
B Bertahap, B Pemanasan T Minimal 30 menit T Dilakukan 3 – 5
berkesinambungan, Latihan inti sehari dan ukur kali/minggu
sesuai kondisi fisik & Pendinginan denyut nadi latihan
medis
AKTIVITAS FISIK, LATIHAN FISIK, OLAHRAGA DAN
KEBUGARAN JASMANI

Olahraga
Latihan Fisik Suatu bentuk Kebugaran
Aktivitas Fisik Suatu bentuk
aktivitas fisik yang Jasmani
terencana,
setiap gerakan aktivitas fisik yang kemampuan tubuh
terstruktur, dan
terencana, untuk melakukan
tubuh yang berkesinambungan
terstruktur, dan aktivitas sehari-hari
meningkatkan yang melibatkan
berkesinambungan secara efektif dan
gerakan tubuh
pengeluaran dengan melibatkan
berulang-ulang efisien, tanpa
tenaga dan gerakan tubuh mengalami
dengan aturan-
energi/pembakar berulang-ulang serta kelelahan yang
aturan tertentu yang
ditujukan untuk berlebihan, dan
an kalori ditujukan untuk
meningkatkan masih memiliki
meningkatkan
kebugaran jasmani cadangan energi.
kebugaran jasmani
dan prestasi
PEMBINAAN KEBUGARAN JASMANI DI PERKANTORAN
PMK NO 48/2016 TENTANG STANDAR KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

PASAL 16
Peningkatan Kesehatan Kerja di Perkantoran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15 huruf a paling sedikit
terdiri atas:
a. peningkatan pengetahuan kesehatan kerja;
b. pembudayaan perilaku hidup bersih dan sehat di tempat kerja;
c. penyediaan ruang ASI dan pemberian kesempatan memerah ASI selama waktu kerja di Perkantoran; dan
d. aktivitas fisik.

LAMPIRAN
BAB IV STANDAR KESEHATAN KERJA PERKANTORAN
Upaya kebugaran jasmani yang bertujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan dan mencapai
produktivitas kerja yang optimal.

Program aktivitas fisik di kantor yang direkomendasikan antara lain:


a. Aktivitas fisik harian karyawan
b. Peregangan di tempat kerja
b. Senam kebugaran jasmani sekali dalam seminggu
b. Peningkatan kebugaran jasmani karyawan

8
ALUR PEMBINAAN KEBUGARAN JASMANI

Pemeriksaan Program Pemeriksaan


Kebugaran Peningkatan Kebugaran
Jasmani I Aktivitas Fisik Jasmani II

• Peningkatan Aktivitas Fisik Harian


• Peregangan diantara jam kerja
• Latihan fisik/olahraga mandiri atau kelompok
(termasuk senam bersama)
SISTEM INFORMASI PENGUKURAN KEBUGARAN JASMANI
(SIPGAR)
Release aplikasi :
26 September 2020
• Mulai dikembangkan
• Aplikasi pengukuran
2021 • Pengembangan SIPGAR
Game yaitu permainan
kebugaran jasmani mandiri
untuk usia produktif dengan gerakan olahraga yang
metode Rockport • Dikembangkan Tes Kebugaran dapat diikuti pengguna,
(joging/jalan 1,6km) Jasmani Calon Jemaah haji dan point diperoleh jika
• Pencatatan data kesehatan Lanjut usia dengan metode Tes Jalan akurasi gerakan baik
Indeks Massa Tubuh (IMT) dan 6 Menit • Admin data SIPGAR,
Hasil Pemeriksaan Faktor • Ditambahkan program Weight Loss form pengisian data
Risiko PTM (tekanan darah, Challenge (WLC) untuk BB lebih dan manual (import data)
kadar gula darah dan kadar Obesitas dengan pencatatan aktivitas • Skrining Kesehatan
kolesterol, jika dilakukan Fisik/Latihan Fisik harian dan Diet P3G Lanjut Usia bagi
• Disertai Edukasi Latihan Fisik yang telah ditentukan sesuai target Kader
BBTT sesuai tingkat penurunan BB • Activity tracker
kebugaran jasmani pengguna • Pengembangan Pengukuran (Lari,Jalan, Sepeda)
Kebugaran Jasmani untuk Anak
Sekolah dengan metode Single Test

2020 2022
Update Terakhir:
19 Oktober 2022
SISTEM INFORMASI KEBUGARAN JASMANI MANDIRI
(SIPGAR)
Setelah
Mengetahui
Kebugaran
Jasmani

APA
SELANJUTNYA ?
PENINGKATAN AKTIVITAS FISIK

Kegiatan
di rumah
Parkir Sering
kendaraan mengubah
lebih jauh posisi duduk
Peregangan
Kekakuan (-), posisi
statis

Menggunakan Jalan saat


tangga istirahat makan
siang
Jalan ke tempat
pemberhentian
kendaraan umum
LATIHAN FISIK TERPROGRAM

Baik
Mulai sejak dini Benar
LATIHAN LATIHAN Bertahap Pemanasan
AEROBIK KEKUATAN Sesuai kondisi fisik & medis Latihan inti
Pendinginan

LATIHAN LATIHAN Terukur Teratur


KESEIMBANGAN
KELENTURAN
Denyut nadi latihan: Aerobik: 3-5 kali/minggu
60-80% DNM Latihan Beban: 2-3
DNM = 220-umur kali/minggu
Kelenturan: 3-5 kali/minggu
PEMERIKSAAN PRA PARTISIPASI
Physical Activity Readiness – Questionnaire (PAR-Q & You)
Ya Tidak

Pernahkah dokter menyatakan bahwa anda menderita suatu kelainan jantung dan hanya boleh melakukan aktivitas fisik
sesuai rekomendasi dokter ?
Apakah anda mengalami nyeri dada saat melakukan aktivitas fisik ?

Sebulan yang lalu apakah anda pernah merasakan nyeri dada saat anda tidak melakukan aktivitas fisik ?

Apakah anda pernah kehilangan keseimbangan oleh karena pusing atau hilang kesadaran ?

Apakah anda punya masalah di persendian atau tulang yang akan bertambah parah bila anda melakukan aktivitas fisik ?

Apakah dokter memberi resep obat penurun tekanan darah atau obat untuk penyakit jantung ?

Apakah anda mengetahui alasan lainnya mengapa anda tidak boleh melakukan aktivitas fisik ?
Bila semua jawaban pertanyaan adalah tidak maka secara bertahap anda boleh mulai melakukan latihan fisik. Tunda melakukan latihan fisik
bila
• Tekanan darah > 144/94 mm Hg
• Anda merasa tidak sehat seperti demam atau flu sampai anda merasa sehat.
• Anda sedang hamil konsultasi terlebih dulu ke dokter

Bila ada jawaban pertanyaan yang dijawab ya maka anda perlu berkonsultasi ke dokter
ET 2012 16
Intensitas Subjektif Objektif

Tes bicara Nadi


maksimal
( %)
Ringan Mampu berbicara < 64
dan/atau
bernyanyi

Sedang Mampu berbicara, 64 – 76


namun tidak
mampu bernyanyi

Berat Sulit untuk > 76


berbicara

• Intensitas latihan sesuai Zona Latihan dengan Denyut


Nadi Latihan (DNL)
• DNL: 60-80% DNM
• DNM: 220-Umur
REKOMENDASI

 Latihan minimal 150–


300 menit/minggu
intensitas sedang
ATAU
 Latihan minimal 75–
150 menit/minggu
intensitas berat
REKOMENDASI

 Latihan penguatan
otot sedikitnya 2
hari/minggu,
intensitas sedang
atau lebih besar,
dengan melibatkan
kelompok otot
besar
REKOMENDASI

 Kurangi waktu
sedentari, ganti
dengan aktivitas
fisik semua
intensitas
PERILAKU SEDENTER

Perilaku sedentary
➢ PERILAKU TIDAK AKTIF
➢ SEDENTARY: Kegiatan diluar
waktu tidur yang memerlukan Otot-otot besar tubuh
energi yang rendah, seperti tidak digunakan
duduk dan berbaring
Penurunan absorbsi gula
dan lemak di sel tubuh

Metaanalisis
Kadar gula dan
(Ku Po Wen et al, 2018): kolesterol tinggi
Waktu sedentari lebih dari 7
jam/hari → meningkatkan risiko Risiko kesehatan
kematian, CVD, kanker, DM tipe 2 meningkat
AKTIVITAS FISIK
PENTING UNTUK
MENURUNKAN
RISIKO KESEHATAN
AKIBAT PERILAKU
SEDENTARY
BAGAIMANA JIKA PEKERJAAN KITA
MENGHARUSKAN BANYAK DUDUK?

 Postur duduk yang baik


 Kurangi waktu inaktif dengan sadar
 Peregangan tiap 2-3 jam (selama 5-10
menit)
 Biasakan berdiri, jalan kaki
PEREGANGAN DI TEMPAT KERJA
Tujuan:
Mengurangi kemungkinan gangguan gangguan otot rangka akibat bekerja pada posisi yang sama
dalam waktu lama.
a. Peregangan dilakukan secara berkala setelah ± 1-2 jam
bekerja pada posisi sama.
b. Gerakan dilakukan secara statis dan dinamis dengan
menggerakkan otot dan sendi kepala, leher, bahu, lengan,
pinggang, kaki untuk menghilangkan kekakuan tubuh.
c. Gerakan statis dilakukan dengan menahan sendi dan otot
pada posisi teregang selama 8-10 detik.
d. Gerakan dinamis dilakukan dengan meregangkan dan
melemaskan sendi dan otot secara perlahan.
e. Napas seperti biasa dan pada gerakan tertentu napas diatur
untuk memaksimalkan aliran oksigen ke otak.
f. Gerakan dilakukan perlahan-lahan, tidak dipaksakan dan tidak
dihentakkan.
PEMBINAAN KEBUGARAN JASMANI DI KEMENTERIAN KESEHATAN

Kebijakan Pilihan aktivitas Sarana Prasarana Reward

• Jumat Krida • Mandiri • Pusat • Anggota Fitness


• Peregangan • Kelompok Kebugaran terajin
berkala Olahraga dibina • Kelas exercise • WLC
• SE pemeriksaan • Lapangan • Virtual Sport
kesehatan (tmsk
kebugaran)
TERIMA KASIH
S A L A M S E H AT B U G A R P R O D U K T I F
#aktifinaja #gerakan30menit #sehatbugarproduktif

Anda mungkin juga menyukai