Anda di halaman 1dari 36

PENGUKURAN

KEBUGARAN JASMANI
MELALUI APLIKASI SIPGAR

DISAMPAIKAN PADA KEGIATAN PEMBINAAN KESEHATAN


OLAHRAGA DINAS KESEHATAN KAB PANDEGLANG
TAHUN 2022
SIPGAR
sistim informasi kebugaran

Adalah aplikasi untuk mengukur kebugaran jasmani daya tahan


jantung dan paru dengan melalui metode rockpot atau jalan/jogging
sekitar tempuh 1,6 Km (konstan)

Tujuan
tujuan untuk mengukur sejauh mana kemampuan kebugaran
jasmaninya dan mengetahui tingkat kebugaran jasmaninya atau
kondisi fisik bagi anak / remaja Indonesia

SIPGAR…….untuk calon jamaah haji, Lintas OPD, Anak sekolah,


masyarakat
UPAYA KESEHATAN OLAHRAGA

APLIKASI SIPGAR
ANALISIS SITUASI

Penduduk usia ≥ 18 tahun


• Penyakit sendi : 30,3 %
• Hipertensi 29,8 % PTM
• Penyakit Jantung : 7,2 % • 60% kematian & 43%
• Stroke : 0,8 % beban peny. di dunia (1999)
• Diabetes Melitus : 1,1 %
• Asma : 4,0 % • 73% kematian & 60%
Riskesdas 2007 beban penyakit di dunia
(2020)
WHO 2002

Perilaku penduduk ≥ 10 tahun yang menjadi faktor resiko PTM utama


(Peny.Kardiovaskuler, DM, Stroke, PPOK) :

- Kurang konsumsi sayur dan/ atau buah = 93,5 %


- Kurang Aktivitas Fisik = 48,2 %
- Merokok = 23,7 %
Riskesdas 2017
STRATEGI RENSTRA
KEMENKES
1. Meningkatkan pemberdayaan masyarakat, swasta dan masyarakat madani dalam
pembangunan kesehatan melalui kerjasama nasional dan global.
2. Meningkatkan yankes yang merata, terjangkau, bermutu dan berkeadilan, serta
berbasis bukti; dengan pengutamaan pada upaya promotif dan preventif.
3. Meningkatkan pembiayaan bangkes, terutama untuk mewujudkan jaminan sosial
kesehatan nasional.
4. Meningkatkan pengembangan dan pendayagunaan SDM yang merata dan
bermutu.
5. Meningkatkan ketersediaan, pemerataan, dan keterjangkauan obat dan alat
kesehatan serta menjamin keamanan, khasiat, kemanfaatan dan mutu sediaan
farmasi, alat kesehatan dan makanan.
6. Meningkatkan manajemen kesehatan yang akuntabel, transparan, berdayaguna
dan berhasilguna untuk memantapkan desentralisasi kesehatan yang
bertanggung-jawab.
PEMBANGUNAN KESEHATAN

Pembangunan kesehatan akan diarahkan pada


peningkatan upaya promotif dan preventif,
disamping peningkatan akses pelayanan
kesehatan bagi masyarakat miskin.

Peningkatan kesehatan masyarakat (public


health) dilakukan dengan penekanan untuk
hidup sehat, bukan untuk berobat, dengan
meningkatkan pencegahan penyakit, menular
ataupun tidak menular, dengan cara
memperbaiki kesehatan lingkungan, gizi,
perilaku dan kewaspadaan dini.
lanjut

kesehatan dan kebugaran jasmani masyarakat,

(1). Peningkatan darajat kesehatan dan kebugaran jasmani


masyarakat sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
merupakan upaya dasar dalam peningkatan prestasi
belajar, kerja, dan olahraga

(2). Upaya kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)


dilaksanakan melalui aktifitas fisik, latihan fisik, dan /atau
UNDANG-UNDANG NO : 36 TAHUN 2009
TENTANG KESEHATAN

KESEHATAN OLAHRAGA Pasal 80

(1). Upaya kesehatan olahraga ditujukan untuk meningkatkan


kesehatan dan kebugaran jasmani masyarakat,
(2). Peningkatan darajat kesehatan dan kebugaran jasmani
masyarakat sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
merupakan upaya dasar dalam peningkatan prestasi
belajar, kerja, dan olahraga
(3). Upaya kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan melalui aktifitas fisik, latihan fisik, dan
/atau olahraga
UNDANG-UNDANG NO : 36 TAHUN 2009
TENTANG KESEHATAN

KESEHATAN OLAHRAGA Pasal 81

(1). Upaya kesehatan olahraga lebih mengutamakan


pendekatan preventif dan promotif, tanpa mengabaikan
pendekatan kuratif dan rehabilitatif.
(2). Penyelenggaraan upaya kesehatan olahraga
diselenggarakan oleh Pemerintah, Pemerintah Daerah
dan Masyarakat.
Aktivitas fisik orang
Indonesia

6% penduduk yang aktivitas fisik sesuai


rekomendasi (2004)
48,2% tidak ada/kurang aktivitas fisik (2007)
Alasan:
Serba otomatis
Serba teknologi
Cari posisi yang dekat dengan tempat tujuan
Tidak ada waktu untuk berolah raga
Habis waktu untuk Pekerjaan
Gengsi
Intinya kurang aktivitas fisik: Perilaku
 Penyakit Tidak Menular/NCD 
– Penyakit jantung, hipertensi, stroke,
– diabetes melitus, kanker,
– penyakit sendi dan nyeri punggung, dsb

Kematian 
Kesakitan 

Otomatisasi “Aktivitas Fisik”


Saling
Elektronik “Pola makan”
mempengaruhi
Hiburan “Merokok”

Lingkungan Perilaku

Ilmu Pengetahuan & Teknologi 


INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA 2020

KUALITAS HIDUP

TUMBUH KEMBANG ANAK


SEHAT DAN BUGAR
Aktivitas Fisik Kurang - Tingkat kebugaran jasmani rendah 12.240 siswa SD, SMP,
Kurang penerapan - Timbul berbagai masalah penyakit SMA/SMK di 17 provinsi
Tk. Kebugaran
PHBS Jasmani yang BAIK =
17%, SEDA NG = 38%,
dan KURAN G = 45%.
(Kemdiknas, 2010)

(Riskesdas, 2010)
Kegemukan dan O
besitas pada anak
usia sekolah (6-12
tahun) = 9,2%. Tin
gkat obesitas pend
uduk usia > 15 tah
un = 15%.

(Riskesdas, 2018)

Meningkatkan Penyakit Tidak Menular:


Obesitas, Hipertensi, Diabetes,
Penyakit Jantung, Keropos Tulang, Kesorga 2019 4
DATA KEBUGARAN JASMANI PESERTA UMUM
APLIKASI SIPGAR, JULI 2020 – APRIL 2021
TOTAL PESERTA UMUM 3.962 ORANG:
• PERMPUAN 2.513 (63,4%)
KEBUGARAN JASMANI • LAKI-LAKI 1.449 (56,6%)

Baik
10,4% 6,5% Sekali INDEKS MASA TUBUH
6,1% 13,1%
4,4% 1,6%
Baik Norma
20,0% l
32,4%
Cukup 59,4%
31,5% 14,6% Overweight
Kuran
Obesita
g s
SIPGAR BANTEN JULI 2021
PEKERJA INDEKS MASA TUBUH
TOTAL PENGGUNA :
2
750 ORANG
2 Gemuk Overweight
TOTAL DATA IMT LENGKAP:
10 2 Kurus
695 ORANG
TOTAL PENGUKURAN : 20 5 Normal
356 ORANG 4 Obese
Sangat
Kurus
JENIS KELAMIN
36 KEB
4
UGA 5
2
6 1 Baik
2 RAN 2 Baik Sekali
7 JAS
291 Lak
i 0 Cukup
MAN Kurang
459 Perempuan I Kurang Sekali

11 10 Tidak Bugar

1 1
Pembinaan Kebugaran Jasmani Masa Pandemi

Pembinaa Kebugaran
n
Koordinasi 1. Program Latihan
melakukan edukasi dan dengan :
untuk fisikBBTT
pengukuran kebugaran 2. Pemantauan
secaramandiriKesehatan
jasmani Pengukuran Kebugaran 3. Pemantauan Kebugaran
Jasmani secara mandiri Mandiri
dengan Aplikasi SIPGAR
dengan dipantau
oleh Puskesmas/Pengelola
program
Olahraga
PENGUKURAN KEBUGARAN JASMANI MANDIRI
(APLIKASI SIPGAR)

• Dikembangkan tahun 2020 202


• Aplikasi pengukuran kebugaran jasmani • Tes Kebugaran1
Jasman CJH
(yaitu daya tahan jantung paru) mandiri • Metode Pengukuran Tes Jalan 6 Menit
dengan metode Rockport ( jalan/jogging • Challenge untuk BB lebih dan
1,6 km) Obesitas (WLC) – awal untuk ASN
• Aplikasi ini mencatat Indeks Massa Tubuh Kemenkes
(IMT), Hasil Pemeriksaan Faktor Risiko PTM • Aktivitas Fisik/Latihan Fisik dan Diet
(tekanan darah, kadar gula darah dan ditentukan sesuai target penurunan
kadar kolesterol, jika dilakukan BB

• Disertai Edukasi Latihan Fisik BBTT • Monitoring program melalui SIPGAR


• Pengukuran Kebugaran Jasmani Anak
2020 Sekolah
PENGUKURAN KEBUGARAN Pengguna adalah Seluruh
JASMANI MANDIRI Masyarakat berusia 10 – 95 Tahun
Syarat Individu :
• Dalam kondisi Sehat
•Faktor Komorbid (Hipertensi, DM,
gangguan Sendi dan Otot) dalam kondisi
terkontrol
•Mampu melakukan aktivitas jalan/jalan
cepat/lari
Mengukur kebugaran individu
Syarat Lintasan/Lokasi :
•Lintasan/jalanan datar atau landai dan
secara mandiri menggunakan
bebas hambatan
tools aplikasi android “SIPGAR” • Tidak diperkenankan jalanan
Dimana saja – Kapan Saja – tanjakan/
Sesuai turunan/rusak
SISTEMATIK
• Pendaftaran A
• Login
• Pengisian Data (pribadi, tempat kerja, dll)
• PARQ
• Pemilihan Metode Pengukuran
• Melakukan Tes Kebugaran
• Melihat Hasil Tes Kebugaran
• Intervensi Hasil tes Kebugaran
Download di Playstore
PENDAFTARAN PESERTA
Data Profile Data Akun
LOGIN
PENGISIAN DATA
(PRIBADI, TEMPAT KERJA ATAU SEKOLAH, DLL)
PENGISIAN PAR-Q (PENILAIAN KELAYAKAN PRA
PENGUKURAN KEBUGARAN)
METODE PENGUKURAN

Metode
Rockport
KRITERIA :
- USIA 18 – 69
Metode Single Test THN
1000/1600 Meter - PAR-Q LAYAK

KRITERIA :
- USIA 10–12/13- 18
THN
- PAR-Q LAYAK
Metode Jalan 6
Menit
KRITERIA :
- USIA 60 – 69 TAHUN dengan PAR-Q
TIDAK LAYAK
Melakukan Tes Kebugaran

Metode
Rockport

Metode Single
Test
1000/1600 Meter

Metode Jalan 6
Men
Melihat Hasil Tes Kebugaran
ADMIN SIPGAR DAERAH

CARA MENDAFTAR
• Klik website
https://sipgar.id/admini
strator/peserta/add_admin_daerah
atau
• Klik link
https://bit.ly/admindaerahS
IPGAR
• Klik tombol Registrasi
• Klik Tingkat kelembagaan, pilih ses
uai lembaga yang diinginkan.
• Masukan isian sesuai petunjuk

Lanjut… 1
• Masukan data sesuai kolom yang disediakan
• Kemudia klik save
• Akan muncul tampilan No.2 , klik OK
• Kode OTP akan dikirimkan melalui whatapp
atau email. Ketikan pada kolom no.3

2
3
Lanjuut.. 1
• Maka akan muncul kotak no.1
yang berarti anda sudah berhasil
menjadi admin daerah.
• Untuk login silahkan masukan e
mail dan password yang sudah d
ibuat tadi. 2
TAMPILAN DASHBOARD SIPGAR ADMIN
Setelah Mengetahui
Kebugaran
Jasmani
APA SELANJUTN
YA ?
CUKUP
BUGAR KURANG BUGAR

EDUKASI BB Berlebih
BB Normal
Aktivitas dan gizi Obesitas

EXERCISE WEIGHT L
CHALLEN OSS CHALL
G E ENGE

1. Monitoring 1. Monitoring
AF/OR Gizi
2. Jumlah 2. Monitoring
Langkah AF/OR
3. Minimal 150 Menit pe 3. Kalori Harian – Mingg
r Minggu uan
UPAYA PEMBINAAN KEBUGARAN JASMANI PADA PEKERJA
Aktivitas fisik sehari - hari yang dilakukan di tempat kerja

• Berjalan ke tempat pemberhentian kendaraan umum

• Parkir kendaraan lebih jauh dari pintu masuk

• Turun dari kendaraan tidak langsung didepan pintu masuk

• Posisi tubuh selama bekerja memperhatikan ergonomic

• Berjalan antar ruangan di kantor untukmenemui seseorang

• Memanfaatkan penggunaan tangga semampunya

Peregangan berkala minimal sehari 2 kali

• Mengubah posisi tubuh secara berkala

• Melakukan peregangan secara berkala

Latihan fisik/Olahraga bersama sesuai kesenangan & kemampuan

• Mengikuti program latihan fisik

• Mengikuti olahraga permainan bersamarekan kerja/keluarga


PENUTUP

• Kebugaran Jasmani merupakan indikator untuk manfaat kesehat


an individu menjadi SEHAT, BUGAR dan PRODUKTIF
• Pengukuran Kebugaran Jasmani dengan Aplikasi SIPGAR dapat
menjadi alat untuk mengetahui tingkat kebugaran dan melanjut
kan dengan program latihan fisik dan gizi seimbang
• Pembinaan Kebugaran Jasmani berjenjang dengan peran
masing
-masing dari puskesmas dan dinas kesehatan.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai