Anda di halaman 1dari 47

PEMERINTAH

PROVINSI JAWA
TENGAH

KEBIJAKAN STUNTING
Disampaikan oleh :
dr. Wahyu Setianingsih, M.Kes (Epid)
Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinkes Prov. Jateng

DISAMPAIKAN PADA PERTEMUAN PENGUATAN PERENCANAAN PROGRAM PENCEGAHAN


STUNTING
KABUPATEN/KOTA DAN BALKESMAS DI JAWA TENGAH

Semarang, 28 Pebruari 2019


KESMAS FOR EVALUASI STUNTING 1
SISTEMATIKA

1 LATAR BELAKANG

STRATEGI DAN KEBIJAKAN


2 PENANGANAN STUNTING

3 PENUTUP

KESMAS FOR EVALUASI STUNTING 2


1. LATAR BELAKANG

KESMAS FOR EVALUASI STUNTING 3


Unfinished
KELANJUTAN MDGs
agenda ??U

2000 2015 2030

Target Indikator
SDGs Goals
MDGs Goals Target Indikator s (RPJMN)

TOTAL
TOTAL 8 18 63 17 169 240

HEALTH and HEALTH


KESEHATAN 4 8 31 RELATED (based on 9 23 63
Perpres no 59 2017)
PENEKANAN SDGs:
5P : PEOPLE, PLANET, PEACE, PROSPERITY AND PARTNERSHIP

Unfinished business:
1. Penurunan AKI, AKBa, AKN
2. HIV/AIDS, TB, Malaria
3. Akses Kesehatan Reproduksi (termasuk KB,
ASFR) KESMAS FOR EVALUASI STUNTING
4
KESEHATAN DALAM SDGs
Seluruh isu kesehatan diintegrasikan dalam satu
tujuan (nomor 3).
Upaya pencapaian harus memikirkan
keterkaitan/ sebab-akibat antar isu kesehatan.

Tujuan #3: Menjamin kehidupan


yang sehat dan meningkatkan
kesejahteraan seluruh penduduk
semua usia
DAMPAK POSITIF MDGs BAGI SEKTOR
KESEHATAN: Perhatian baru:
a. Meningkatnya kesadaran isu kesehatan 1. Kematian akibat PTM dan pengendalian
b. Meningkatnya alokasi anggaran kesehatan tembakau
c. Menyatunya arah pembangunan kesehatan 2. Penyalahgunaan narkotika dan alkohol
d. Integrasi monitoring dan evaluasi untuk isu-isu 3. Kematian dan cedera kecelakaan lalu lintas
prioritas 4. Universal Health Coverage
5. Kontaminasi dan polusi air, udara, tanah
6. Penanganan krisis dan kegawatdaruratan
KESMAS FOR EVALUASI STUNTING 5
STRUKTUR PENDUDUK & PELUANG BONUS DEMOGRAFI

Usia produktif semakin besar (Bonus Demografi ~ Demografic Dividen),


kesempatan dan potensi meningkatkan produktivitas semakin tinggi, semakin tinggi
tingkat kesejahteraan,
tetapi kalau tidak dikelola dengan baik akan menjadi Bencana Demografi~
Demografic Disaster.
Kualitas SDM sebagai kunci untuk meningkatkan daya saing.
KESMAS FOR EVALUASI STUNTING 6
Situasi Permasalahan Gizi di Indonesia

Sebanyak 159 juta anak stunting di seluruh dunia – Beban


9 juta dari mereka tinggal di Indonesia ganda

10.2% bayi BBLR (<2500gr)

37.2% Balita Pendek (Stunting)

12.1% Balita Kurus (Wasting)

11.9% Kegemukan pd balita

28.9% Kegemukan pd penduduk >18th


37.1% Anemia pd ibu hamil
(Sumber : Riskesdas 2013)
Indonesia termasuk dlm 17 negara yg
mengalami beban ganda permasalahan
I
gizi
(Global nutrition report, 2014)

KESMAS FOR EVALUASI STUNTING 7


1000
HPK

KESMAS FOR EVALUASI STUNTING 8


Penyebab stunting di Indonesia Multi-dimensional
Praktek pengasuhan yg tdk baik Terbatasnya layanan kesehatan
termasuk layanan ANC, PNC, &
 Kurang pengetahuan ttg kesehatan &
gizi sebelum & pd masa kehamilan pembelajaran dini berkualitas
 55% anak usia 0-6 bln tidak mendpt  1 dari 3 anak usia 3-6 thn tidak
ASI eksklusif (Susenas, 2015) terdaftara di PAUD
 1 dari 3 anak usia 6-23 bln tdk  2 dari 3 bumil belum mengkonsumsi
menerima MP-ASI tepat (SDKI,2012) suplemen besi yg memadai
 Menurunnya tingkat kehadiran anak
di Posyandu (dr 79% di 2007 menjadi
Kurangnya akses ke bahan 64% di 2013)
 Tdk mendpt akses yg memadai ke
makanan bergizi
layanan imunisasi
 1 dari 3 ibu hamil anemia
 Bahan makanan mahal

Kurangnya akses ke air bersih dan


sanitasi
Padahal anak yang menerima :
1 paket intervensi 5.2% lebih tidask beresiko stunting  1 dari 5 rumah tangga masih BAB di
ruang terbuka
2 paket intervensi 9% lebih tidak beresiko stunting
 1 dari 3 rumah tangga belum memiliki
3 paket intervensi 132% lebih tidak beresiko stunting akses ke air minum bersih

KESMAS FOR EVALUASI STUNTING 9


Dampak KURANG GIZI pada awal kehidupan terhadap kualitas SDM

Kekurangan gizi tidak saja membuat


stunting, tetapi juga menghambat
kecerdasan, memicu penyakit, dan
menurunkan produktivitas

Berat lahir rendah, kecil,


Gagal tumbuh
pendek, kurus

Hambatan
Pengaruh pd perkemb.otak
perkembangan
kognitif & motorik & keberhasilan pendidikan

Gangguan Meningkatkan resiko penyakit


3G metabolik pd usia tdk menular (DM, stroke,
dewasa obesitas, peny.jantung)
KESMAS FOR EVALUASI STUNTING 10
"Jangan sampai ada lagi yang
namanya gizi buruk.
Memalukan kalau masih ada.
Ini yang harus kita selesaikan.
Ada 1 orang pun di sebuah daerah,
2 orang, ada 3 anak pun harus
secepatnya diselesaikan.
Apalagi lebih dari itu"

KESMAS FOR EVALUASI STUNTING 11


Faktor Penyebab Masalah Gizi
Timbulnya masalah gizi tidak sekedar kekurangan pangan, tetapi juga karena pola
asuh. Hal penting lain adalah kemiskinan & kepemimpinan

Sumber: UNICEF 1990 (disesuaikan dengan kondisi


KESMAS FOR EVALUASI STUNTING 12
Indonesia)
SITUASI SAAT INI

KESMAS FOR EVALUASI STUNTING 13


KESMAS FOR EVALUASI STUNTING 14
Kecenderungan Provinsi : PSG 2015-2017
Proporsi Balita Kurus
(Indeks Berat Badan menurut Tinggi Badan)

25.0

20.0

15.0

9.3 9.5
10.0

5.0

0.0
h at bi lu g ta h ur al
i
ur h ur ara n lo u at ia
ce a r
am ku
n r a
ka eng Tim B a ta ta u k r s
IA B J g lit
u
a Ti
m
e ng Tim i Ut e la o n al B
a
ne
ra n e r o
D
at B
e B IJ a
T
w
a
a ra n
T
tan es si S Go
M
p ua nd
a K I
m g k D a w Ja g g
n ta a n la w we P a
Su an
J e n ma lim S u la
B T li a S u
sa a K
ep u K
K N

KESMAS FOR EVALUASI STUNTING 15


Kecenderungan Provinsi : PSG 2015-2017
Proporsi Balita Gizi Buruk
(Indeks Berat Badan menurut Umur)
30.0

25.0

20.0 17.8
17.0

15.0

10.0

5.0

0.0
eh ra
t bi ulu ng rta ah ur al
i
ur ah ur ra an a lo ku r at si
a
c a m u a g m B m g m t a t t u a e
I
A B Ja n gk l it a k en Ti Ti en Ti i U el
a
on al B on
D r a e B e J T a a T n s S r M a d
r a i o u
at B a KI w
a aw ga t an nt w
e
es G ap In
m k D a J g n a a P
Su a ng J
en a
l im Sul la
w
T i m u
B
sa
l Ka S
e p
u Ka
K N

2015 2016 2017


KESMAS FOR EVALUASI STUNTING 16
Kecenderungan Provinsi : PSG 2015-2017
Proporsi Balita Pendek
(Indeks Tinggi Badan menurut Umur)
45.0

40.0

35.0
29.6
28.5
30.0

25.0

20.0

15.0

10.0

5.0

0.0
eh ra
t bi lu ng t a h ur l i
ur ah ur ra an lo ku at si
a
Ac m ku tu ar ga im Ba im g m t a t t a u a r e
Ba a
ng
i k n T n T i
iU el
a n a l B on
D
I a
J
e el Ja T e
a a
T
Te n s S ro M a d
tr B B I a w r
an
a e i o pu In
a a K w Ja ga t nt w es G a
m gk D Ja g
an
a
ul
a w P
Su n
Te
n im S la
Ba i m
Ka
l u
p sa
Kal S
Ke N
u

KESMAS FOR EVALUASI STUNTING 17


2015 2016 2017
PERBANDINGAN KASUS KEMATIAN IBU PER KABUPATEN/KOTA
DI PROV. JAWA TENGAH TH. 2017 DAN 2018
TH 2017 : 475 kasus (AKI : 88,58/100. 000 KH)
TH 2018 : 421 Kasus ( AKI : 78,60 /100.000 KH)
31 31
30

25 25
23 23
22
21
20 20
19
18 18 18 18
17
16 16 16
15 15 15 15 15
14 14 14 14 14
13 13 13
12 1212
1111 11 11 11 11
10 10 10 10
9 9 9 9 9 9
8
7 7 7 7 7
6 6 6
5
44 4
3 3
2 2
1

2017

KESMAS FOR EVALUASI STUNTING 18


Perbandingan Jumlah Kematian Bayi per Kabupaten /Kota
di Prov. Jawa Tengah Tahun 2017 dan 2018
450
403
400

350
297
300

250
218 209
204 197
200
162 157 168 160
143 141 135 139 142
150 130 132 130 131 138
115 110 114 121 108 113 115 108
100 80 84
53 50
50 38
19 27
0
KEBUMEN

KOTA PEKALONGAN
KENDAL

TEGAL

KOTA TEGAL
KLATEN

SRAGEN
GROBOGAN

PEKALONGAN
BATANG

PEMALANG

KOTA MAGELANG
MAGELANG

WONOGIRI

REMBANG

SEMARANG
TEMANGGUNG

KOTA SEMARANG
KARANGANYAR
BOYOLALI

PATI
KUDUS

BREBES
BANYUMAS
CILACAP

PURWOREJO
WONOSOBO

SUKOHARJO
PURBALINGGA

DEMAK
BANJARNEGARA

BLORA

JEPARA

KOTA SURAKARTA
KOTA SALATIGA
AKB th 2018 AKB th 2017
Jumlah kematian bayi di Prov. Jateng th 2018 = 4.481 kasus (AKB : 8,37 / 1.000 KH)
KESMAS FOR EVALUASI STU
Jumlah kematian bayi di Prov. Jateng th 2017 = 4.791 kasus ( AKB : 8,93 /1.000 KH)

19
PERBANDINGAN PREVALENSI BALITA STUNTING PER
KABUPATEN/KOTA
DITahun
PROVINSI
(PSG)
2017 JAWA TENGAH TAHUN 2017 DAN 2018
39.23
37.58 37.5837.00
35.63
34.36
34.08
32.23 32.50 32.3631.76 32.1431.48
31.29 31.02 31.71
30.92 30.84
30.00 29.92 29.97
28.15 28.31 28.90 28.75
28.52 28.58
27.86 27.95 28.09
27.24 27.23 27.06 27.14
26.62
25.79 25.79 25.93
25.71 26.33 26.1525.89
24.99
24.50 25.15 24.59
23.7923.97
23.82 24.23
22.70 22.93
21.81 22.32
21.42 22.08 22.55
22.15
20.97 21.21 21.04 21.00
20.29
19.34 19.49
17.87 17.70

13.41 13.81

5.65
Target th 2023 : 60 %
Kab/Kota Prevalensi < 20%

PREVALENSI BALITA STUNTING DI PROV. JATENG TH. 2017 : 28,5 %,


TAHUN 2018 : 24,43 %

KESMAS FOR EVALUASI STUNTING 20


PERBANDINGAN PREVALENSI BALITA STUNTING NASIONAL DAN
JAWA TENGAH BERDASARKAN DATA RISKESDAS TAHUN 2013 DAN 2018

40

35

30

25

20
2013
15 2018
10

NASIONAL JATENG

KESMAS FOR EVALUASI STUNTING 21


3. STRATEGI & KEBIJAKAN
PENURUNAN STUNTING

KESMAS FOR EVALUASI STUNTING 22


Kab. Purbalingga Kab. Grobogan
Kab. Demak
Kab. Brebes Kab. Pemalang
1. PLUMUTAN 1. TERMAS
2. CILAPAR 1. BUMIREJO 2. SINDUREJO
1. JATISAWIT 1. MANDIRAJA
3. BRECEK 2. GUNTUR 3. RAMBAT
2. KALILANGKAP 2. WANGKELANG
4. SEMPOR LOR 3. SIDO MULYO 4. JUWORO
3. KALINUSU 3. LONGKEYANG
5. CANDINATA 4. KEDUNGORI 5. KARANG
4. PRUWATAN 4. PARUNGGALIH
6. KRADENAN 5. GEDANGALAS ANYAR
5. JANEGARA 5. KEBANDUNGAN
7. SELAGANGGE 6. SAMBIROTO 6. GEYER

Daftar Desa 6.
7.
8.
GLONGGONG
WANASARI
DUKUHMAJA
6.
7.
8.
PURANA
TAMBAKREJO
KALIRANDU
NG
8. SANGKANAYU
9. BANTARBARA
7.
8.
9.
BOYOLALI
DONOREJO
KEMBANGAN
7. LEDOKDAWA
N
8. SIDOREJO
9. GRINTING 9. LOSARI

di 11 Kab. CIlacap
10. CIGADUNG 10. TUMBAL
NG
10. KALITINGGAR
KIDUL
10. BETAHWALAN
G
9. KARANGHARJ
O
10. PUTATSARI

Kabupaten 1.
2.
TAMBAKREJA
KARANGNAN
GKA
Kab. Blora

1. CABEYAN

Prioritas 3. SIDAYU
4. KARANGMAN
GU
2.
3.
4.
KAPUAN
GETAS
SUMBERPITU
5. PUCUNG LOR

Stunting 6. BAJING
KULON
7. KAWUNGANT
5.
6.
7.
BANGOWAN
TEMUREJO
PATALAN
8. ADIREJO

Provinsi EN LOR
8. B R A N I
9. PAKETINGAN
9.
10.
KLOKAH
JETAK
10. KARANGASE

Jawa Tengah M
Kab. Banyumas
1.
Kab. Kebumen

RANGKAH
Kab. Wonosobo Kab. Klaten
1. GUNUNG
Tahun 2018 WETAN
2. KARANGLEWAS
3. GENTAWANGI
2.
3.
INDROSARI
PLEMPUKANKE
MBARAN
1.
2.
3.
SUMBERSARI
NGALIAN
TANJUNGANO
1.
2.
3.
SANGGRAHAN
RANDUSARI
TITANG
4. KAIBONPETAN M 4. SUMYANG
4. SROWOT GKURAN 4. PULOSAREN 5. GRANTING
5. KARANGENDEP 5. TLOGOPRAGOT 5. PAKUNCEN 6. NGAREN
6. PANINGKABAN O 6. KWADUNGAN 7. BUTUHAN
7. BANJARANYAR 6. KEBAGORAN 7. PURWOJIWO 8. KEPRABON
8. GUNUNGLURA 7. TEMANGGAL 8. PAGEREJO 9. TIBAYAN
H 8. SEMALI 9. SIGEDANG 10. GEMBLEGAN
9. DATAR 9. PAGEBANGAN 10. IGIRMRANAK
10. PANDAK 10. PATUKREJO

TH 2019 TAMBAH SATU


KABUPATEN
KESMAS FOR EVALUASI STUNTING 23
PILAR PENANGANAN STUNTING
PILAR 1 PILAR 2 PILAR 3 PILAR 4 PILAR 5
Kampanye Konvergensi,
Komitmen Nasional Koordinasi, Mendorong Pemantau
Berfokus pada
dan dan Kebijakan an dan
pemahaman,
Visi Pimpinan perubahan Konsolidasi “Nutritional Evaluasi
Tertinggi perilaku, Program Food
Negara komitmen Nasional, Security”
politik dan Daerah, dan
akuntabilitas Masyarakat
INTERVENSI GIZI
INTERVENSI GIZI SPESIFIK
SENSITIF
TUMBUH KEMBANG ANAK YANG MAKSIMAL
(dengan kemampuan emosional, sosial dan fisik siap untuk belajar, berinovasi
dan berkompetisi)

MENGURANGI
MENINGKATKAN DAYA SAING
KESENJANGAN/INEQUALITY
INTERVENSI TERINTEGRASI

 Intervensi Gizi Spesifik


 Intervensi Gizi Sensitif FOKUS LOKASI

 Enabling factors

TUJUAN IMPLEMENTASI INTERVENSI TERINTEGRASI :


1. Mengintegrasikan seluruh intervensi spesifik (kesehatan) & sensitif
(non-kesehatan)
2. Mengimplementasikan pendekatan HITS (Holistik-Integratif-Tematik-
Spasial) & Money follow program dlm percepatan perbaikan gizi.

KESMAS FOR EVALUASI STUNTING 25


Kerangka Penanganan Stunting

Intervensi yang ditujukan kepada anak dalam


Intervensi gizi 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK).
Spesifik
1 (Bila cakupan 90%,
berkontribusi
Kegiatan ini umumnya dilakukan oleh sektor
kesehatan. Intervensi spesifik bersifat jangka
pendek, hasilnya dapat dicatat dalam waktu
20-30%)
relatif pendek.

Intervensi gizi Intervensi yang ditujukan melalui berbagai

2
Sensitif kegiatan pembangunan diluar sektor
(berkontribusi kesehatan. Sasarannya adalah masyarakat
70-80%) umum, tidak khusus untuk 1.000 HPK.
Faktor Penguat (Enabling Factor)
• Evaluasi yang tepat : Bappenas, Bappeda, BPS
• Strategi advokasi : Kemenkoinfo dan K/L
• Koordinasi : Kemendagri, Kemenko PMK, Bappenas
• Akuntabilitas, regulasi insentif dan peraturan perundang-
undangan : Kemendagri dan K/L
• Kepemimpinan : Kemendagri dan K/L lain
• Mobilisasi sumberdaya lokal : Bappeda
• Peningkatan kapasitas : Bappenas, Bappeda

KESMAS FOR EVALUASI STUNTING 27


Intervensi Percepatan Perbaikan Gizi Multisektor
Intervensi Gizi Spesifik (Kesehatan) Intervensi Gizi Sensitif (Non-Kesehatan)
1. Penyediaan air bersih dan sanitasi
I. Ibu Hamil
 Meningkatkan kualitas dan fasilitas air bersih dan
 Suplementasi besi folat
sanitasi serta integrasi dengan lokus masalah gizi
 Pemberian makanan tambahan pada ibu hamil
2. Ketahanan pangan dan gizi
Kurang Energi Kronik (KEK)
 Budidaya sumber pangan lokal
 Penanggulangan kecacingan
 Memperkuat program KRPL
 Suplementasi kalsium
3. Keluarga Berencana
 Pemberian kelambu dan pengobatan bagi ibu  Pelatihan dan penguatan PLKB
hamil yang positif malaria
 Mengembangkan kurikulum kursus calon
II. Ibu Menyusui pengantin
 Promosi menyusui 4. Jaminan Kesehatan Masyarakat
 Komunikasi perubahan perilaku untuk  Meningkatkan coverage atau jumlah
memperbaiki pemberian makanan pendamping 5. Jaminan Persalinan Dasar
ASI  Meningkatkan kualitas layanan
6. Fortifikasi Pangan
III. Bayi 0-23 Bulan  Perluasan pengawasan garam beryodium dan
 Suplementasi zink implementasi tindak lanjut hasil pengawasan
 Zink untuk manajemen diare 7. Pendidikan Gizi Masyarakat
 Suplemen vitamin A  Memperkuat strategi KIE dan perubahan perilaku
 Pemberian garam iodium serta pelaksanaan PAUD-HI
 Pencegahan kurang gizi akut 8. Intervensi untuk Remaja Perempuan
 Pemberian obat cacing  Pendidikan kesehatan reproduksi
 Fortifikasi besi dan kegiatan suplementasi
KESMAS FOR EVALUASI 9. Pengentasan Kemiskinan
STUNTING 28
 PKH dan bantuan pangan non-tunai
PENDEKATAN “CONTINUUM OF
Lansia
CARE”
& “LIFE CYCLE”
BERKESINAMBUNGAN & THD SELURUH TAHAPAN
• Kualitas
SIKLUS HIDUP MANUSIA
• Degene
Pelayanan bagi anak
rasi
SMP/A & remaja
PENDEKATAN KELUARGA • Kespro remaja
• Konseling:
Pelayanan Gizi HIV/AIDS,
NAPZA dll
pan bagi anak SD • Fe
u
ke hid Pelayanan
a bagi
rtam
ar i pe balita

00 0h Pelayanan •Penjaringan
1 Persalinan, •Bln Imunisasi
bagi bayi Anak Sekolah
nifas & •Upaya Kes
Pemerik neonatal Sekolah
•PMT
Saan • Pemantauan
Pelayanan Kehamilan pertumbuhan
PUS & & perkmbgan
WUS • PMT
• ASI eksklusif
• Imunisasi dasar
• Inisiasi Menyusu Dini
lengkap
• P4K • Vit K 1 inj
• Pemberian makan
• Buku KIA • Imunisasi Hep B
• Penimbangan
• ANC terpadu • SHK
• Vit A
• Kelas Ibu Hamil • KN, KF
• Konseling • MTBS
• Fe & asam folat • Rumah Tunggu
• Pelayanan KB
• PMT ibu hamil • Kemitraan Bidan Dukun
• PKRT
• TT ibu hamil • KB pasca persalinan
KESMAS FOR EVALUASI STUNTING
• PONED-PONEK 29
INTERVENSI GIZI SPESIFIK PADA 1000 HPK
Pelay. Prakonsepsi : • Menunda cord • ASI eksklusif sp 6
- KeluargaBerencana • Suplementasi besi-
clamping bln & lanjutkan dg • Pemb.mknan gizi
- Menunda usia folat • Inisiasi menyusui • Pemb. ASI sp 2 th seimbang
kehamilan pertama • Suplmn Ca
dini • Pemb MP ASI stlh • Suplmn Vit. A
- Memperpanjang • Suplmn energi &
• Pemb. Vit. K usia 6 bln • Suplmn Fe
jarak kelahiran protein yg seimbang • Suplm Vit. A • Suplmn Zn
- Memperhatikan • Suplmn yodium
• Perawatan metode • Suplmn Fe
kondisi psikososial • Berhenti merokok
kanguru • Suplmn Vit.A

Remaja
perempuan
WUS & Ibu hamil Neonatal baduta Balita

Pencegahan & penanganan penyakit


Pencegahan & penanganan Manjm kekurangan gizi & gizi buruk :
penyakit : • Terapi Zn utk pdrt diare WASH
• Malaria pd wanita • Pemberian makanan pd diare
• Kecacingan pd ibu • Pencegahan malaria
• Pencegahan obesitas • Pengobatan kecacingan pd anak
• Pencegahan obesitas
KESMAS FOR EVALUASI STUNTING 30
Intervensi Gizi Sensitif
• Pertanian : ketersediaan pangan, distribusi pangan, konsumsi
pangan
• Sosial : BPJS untuk menjamin akses terhadap pelayanan
kesehatan, PKH, pemanfaatan fasilitator utk pendidikan gizi
• Pendidikan : peningkatan pengetahuan pangan dan gizi pada anak
usia PAU, pendidikan Kespro pd remaja, UKS, Dokter Kecil, PHBS
• Pemberdayaan Perempuan : pendewasaaan usia pernikahan dan
pengetahuan pangan dan gizi
• Perlindungan Anak : tumbuh kembang, ASI Eksklusif, MP-ASI
• PU : ketersedian air bersih dan sanitasi yang layak
• BKKBN : pelayanan kesehatan reproduksi, dan pelayanan KB
• Sosial : program keluarga harapan
KESMAS FOR EVALUASI STUNTING 31
Intervensi Gizi Sensitif
• Perindustrian, Perdagangan, BPOM : kebijakan terkait pelabelan,
promosi dan iklan susu formula, makanan olahan serta terkait
fortifikasi
• Kelautan dan Perikanan : produksi dan distribusi ikan
• Kemendes : akses terhadap pangan di daerah terpencil, perbatasan
dan kepulauan, penyediaan anggaran pada APBD Desa
• Ketenagakerjaan : pekerja anak, ruang laktasi di perusahaan
• Kemendagri : revitalisasi posyandu, distribusi tenaga kesehatan, PKK
• Kemenag : Pendidikan gizi dan kesehatan kepada calon pengantin
melalui KUA, di madrasah dan pondok pesantren, Mendorong peran
serta ulama untuk pendidikan gizi dan kesehatan

KESMAS FOR EVALUASI STUNTING 32


PEMBERDAYAAN ORANG
PENCEGAHAN STUNTING TERDEKAT (SUAMI, ORANG
TUA, GURU, REMAJA PUTRA)
Program 1000 HPK
INTERVENSI SOSIAL :

HOLISTIK LINTAS GENERASI


INTERVENSI SENSITIF :
KUALITAS REMAJA PUTRI 1.Penggerakan Toma (Tokoh
1. Penyediaan akses dan ketersediaan air bersih Masyarakat) untuk mensosialisasikan
serta sarana sanitasi (jamban sehat) di keluarga INTERVENSI PENDIDIKAN : Keluarga Berencana
2. Pelaksanaan fortifikasi bahan pangan
1.Pendidikan Kespro di Sekolah 2.Penyediaan Bantuan Sosial dari
3. Pendidikan dan KIE Gizi Masyarakat Pemda untuk Keluarga Tidak Mampu
2.Pemberian edukasi gizi remaja
4. Pemberian Pendidikan dan Pola Asuh dalam 3.Pembentukan konselor sebaya untuk (Keluarga Miskin)

INTEGRASI KEGIATAN
Keluarga
5. Pemantapan Akses dan Layanan KB
membahas seputar perkembangan TERSIER
remaja
6. Penyediaan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)
dan Jaminan Persalinan
7. Pemberian Edukasi Kespro
SEKUNDER
PRIMER
PEMBERDAYAAN ORANG TERDEKAT (SUAMI, ORANG TUA, GURU, REMAJA PUTRA)
INTERVENSI KESEHATAN :
1. Konsultasi perencanaan kehamilan dengan melibatkan suami dan keluarga (orang tua)
2. Pelayanan kontrasepsi bagi Suami untuk penundaan kehamilan
PROGRAM 1000 HPK konseling
3. Bimbingan KUALITAS REMAJA
ke Bidan PUTRI
bersama dengan suami untuk penentuan tempat dan penolong persalinan
INTERVENSI4.SPESIFIK :
INTERVENSI KESEHATAN
Pendidikan Kespro bagi Remaja Putra :
1. pada
1. Suplementasi Tablet Besi Folat Suplementasi
Bumil Tablet Tambah Darah pada Remaja Putri
5. Mempersiapkan(PMT)
2. Pemberian Makanan Tambahan
konseling
Bumil
Calon
KEK
Pengantin
2. Pemberian obat cacing pada Remaja Putri
3. Promosi dan Konseling IMD dan ASI Eksklusif
3. Promosi Gizi Seimbang
4. Pemberian Makanan Bayi dan4.Anak (PMBA)
Pemberian Suplementasi Zink
5. Pemantauan Pertumbuhan di Posyandu
5. Penyediaan akses PKPR (Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja) di Puskesmas
6. Pemberian Imunisasi
7. Pemberian Makanan Tambahan Balita Gizi Kurang
8. Pemberian Vitamin A
9. Pemberian Taburia pada Baduta KESMAS FOR EVALUASI STUNTING 33
10. Pemberian Obat Cacing pada Bumil
PENANGANAN STUNTING

P
CFC COLLABORAT
E IVE
A 1. PMT Pemulihan RESEARCH
N S
N 2. Konseling
I U
A
M P
K
U B GIZI KURANG
L
A E Y
SI
A N M A TERLAMBAT
> G E N PENANGANAN
2 A K N K (SUDAH TERJADI
T N O T E STUNTING)
A N A
S
H B S S
D
U A E I
N L L GTFC A
I I I S
T N Z
1. Puskesmas A
A G I Sakit
2. Rumah R
BGM DAN GIZI
KESMAS FOR EVALUASI STUNTING 34
BURUK
ANTISIPASI PADA ANAK-ANAK SUDAH
PENYIAPAN
STUNTING
SDM JANGKA
PANJANG

INVESTASI GIZI LINTAS


GENERASI
1. Mengupayakan perbaikan
SDM yang telah stunting
sejak dini dengan
pengasuhan yang baik
2. Persiapan “mencetak”
generasi anak berprestasi
pada usia sekolah dengan
KESMAS FOR EVALUASI STUNTING 35
pengembangan UKS
Pendekatan HITS : Holistik – Integratif – Tematik - Spasial

SUBSTANSI INTEGRATIF 2018 :


1. PELAKSANAAN PERCEPATAN PENURUNAN STUNTING
2. PENGUATAN IMPLEMENTATIF GERMAS DI DAERAH
3. PEMANTAPAN PROGRAM INDONESIA SEHAT – PENDEKATAN KELUARGA
(PIS-PK)
4. PENYELENGGARAAN SPM KESMAS FOR EVALUASI
BIDANG STUNTING
KESEHATAN 36
Keterkaitan SPM-PISPK-GERMAS
Di tingkat operasional/masyarakat

KESMAS FOR EVALUASI STUNTING 37


Dukungan Terhadap SPM

Indikator PIS-PK Indikator SPM

KESMAS FOR EVALUASI STUNTING 38


PENDANAAN PROGRAM INDONESIA SEHAT
DENGAN PENDEKATAN KELUARGA

Pemanfaatan Dana BOK:


1. Transport lokal
2. Perjalanan dinas Pemanfaatan Dana
3. Pembelian BHP; DANA Kapitasi:
bahan/material untuk DANA KAPI- 1. Jasa Pelayanan
mendukung pelayanan 2. Dukungan Biaya
promotif preventif
BOK TASI Operasional
4. Belanja cetak Pelayanan
/penggandaan
Kesehatan:
5. Belanja
makanan&minuman PROGRAM a.Belanja barang
6. Penyelenggaraan rapat INDONESIA operasional
sosialisasi,pertemuan SEHAT DENGAN b.Belanja Modal
7. Honorarium PNS dan PENDEKATAN
non PNS KELUARGA

PERMENKES 61/2017 PERMENKES 39/2016 PERMENKES 21/2016


Pendanaan yang terintegrasi pada Program Indonesia Sehat Melalui Pendekatan Keluarga dg memperhatikan :
1. Alokasi pembiayaan daerah dan Kebutuhan Puskesmas
2. Menghindari Pembiayaan ganda
3. Efektif dan Efisien Permenkes tentang Pedoman Pendanaan Program
KESMAS FOR EVALUASI STUNTING 39
Indonesia Sehat dgn Pendekatan Keluarga
GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT
Inpres no. 1 thn 2017 ttg Gerakan Masyarakat Hidup Sehat
Pergub Jateng no. 35 th 2017 ttg Gerakan Masyarakat Hidup Sehat di Jateng
SK Gub Jateng no. 440 th 2017 Pembentukan Forkom Germas Prov Jateng

PENGERTIAN TUJUAN
Suatu tindakan yang sistematis dan AGAR MASYARAKAT BERPERILAKU SEHAT
terencana yang dilakukan secara SEHINGGA BERDAMPAK PADA :
bersama-sama oleh seluruh komponen
bangsa dengan kesadaran, kemauan Kesehatan terjaga, produktif, lingkungan bersih
dan kemampuan berperilaku sehat untuk
meningkatkan kualitas hidup SIAPA YANG MELAKSANAKAN ?

Seluruh lapisan masyarakat


BENTUK KEGIATAN
• Individu, keluarga, masyarakat :
Mempraktekkan pola hidup sehat sehari-hari
1. Melakukan aktivitas fisik • Akademisi, dunia usaha, organisasi masyarakat :
2. Mengonsumsi sayur dan buah Menggerakkan institusi dan organisasi masing-masing
3. Memeriksa kesehatan secara • Pemerintah pusat dan daerah :
Menyediakan : kurikulum pendidikan, fasilitas olahraga,
rutin
sayur dan buah, fasilitas kesehatan, transportasi,
Kawasan Tanpa Rokok, taman untuk beraktivitas, Iklan
KESMAS FOR EVALUASI Masyarakat, car free day, dsb
LayananSTUNTING 40
PROGRAM KESEHATAN MASYARAKAT
dalam PENANGANAN STUNTING
PROGRAM
PROGRAM GIZI PROGRAM PROGRAM KESEHATAN
KESEHATAN PROMOSI LINGKUNGAN
KELUARGA KESEHATAN DAN
PEMBERDAYAAN • Pelaksanaan Sanitasi
MASYARAKAT Total Berbasis
Masyarakat
• Pembinaan Dalam • Pengawasan terhadap
• Penyediaan PMT
Peningkatan sarana air minum
Bumil KEK • Pengawasan pasar
• Penyediaan PMT Persalinan di
Fasilitas Pelayanan • Gerakan sehat (prioritas)
Balita kurang gizi Masyarakat Hidup • Pembinaan
• Penguatan Kesehatan
• Pembinaan Dalam Sehat di Kab/Kota Pelaksanaan
intervensi Paket • Kampanye Hidup Kab/Kota Sehat
Peningkatan
Gizi (PMT, vit A, Sehat melalui
Pelayanan Antenatal
TTD) pada Ibu Berbagai Media PROGRAM KESEHATAN
• Pembinaan Dalam
Hamil dan Balita KERJA DAN OLAH RAGA
Peningkatan • Dukungan Sektoral
• Peningkatan dalam Pelaksanaan
Kunjungan Neonatal
Surveilans Gizi Pertama Hidup Sehat Pembinaan
• Pembinaan dalam • Dukungan Sarana • Pemberdayaan Pelaksanaan Gerakan
Peningkatan Status dan Prasarana Masyarakat Pekerja Perempuan
Gizi Masyarakat Pembinaan Sehat produktif
Kesehatan Keluarga
KESMAS FOR EVALUASI STUNTING (GP2SP) 41
HIERARKHI PELAYANAN KES

UKP UKM
RSUP, RS ,BBKPM DEPKES, DINKES PROV,
VERTIKAL, BBKPM
Sistem Rujukan Sistem Rujukan
dan Rujukan Balik STRATA dan Rujukan Balik
KETIGA
RSUD, BALKESMAS, DINKES KAB/KOTA,
PRAKTIK SPESIALIS BALKESMAS
STRATA
KEDUA

PUSK, BP,
PUSKESMAS
DOKTER PRAKTEK STRATA
PERTAMA
POS YANDU, POS YANDU,
POSKESDES, KLG POSKESDES, KLG
MASYARAKAT/ KELUARGA

KESMAS FOR EVALUASI STUNTING 42


SKEMA URUSAN KESEHATAN (UU NO. 23 TAHUN 2014)

KEMKES
UKM UKP
WILAYAH
KERJA

ANTAR
BB Kesmas RSUP PROV

Reorientasi DINKES PROV


balkesmas

UPT LAIN ANTAR


Balkesmas RSUD Prov KAB/KOT
KETERANGAN :
Grs Hub Kerja DINKES
Grs Hub Fungsional
Grs Hub RS Rujukan KAB/KOTA
Grs Hub Komunikasi

DLM
Puskesmas RSUD
KAB/KOT
Kab/Kota
KESMAS FOR EVALUASI STUNTING 43
3. PENUTUP

KESMAS FOR EVALUASI STUNTING 44


KEGIATAN INTERVENSI SPESIFIK & SENSITIF LINTAS K/L
Bappenas sbg
Koordinator Pelaksana Tehnis
Suplementasi gizi, promosi ASI, MP-ASI, fortifikasi, PAUD-HI dg intervensi kesehatan &
pendidikan gizi, promosi & kampanye gizi gizi, kelas parenting, pelatihan GTK
seimbang, kecacingan, tatalaksana gizi, JKN

Ketahanan pangan,
Air bersih dan sanitasi pemanfaatan pekarangan
rumah tangga (KRPL)

Pembnaan iodisasi garam, Bantuan pangan non


pengawasan fortifikasi garam tunai, PKH

Keamanan pangan, monitoring Pendidikan kesehatan


mkanan terfortifikasi reproduksi remaja, Bina
Keluarga Balita (BKB)

Kursus catin, pendidikan NIK, akte kelahiran,


kesehatan & gizi utk madrasah fasilitasi program &
& ponpes, mendorong peran kegiatan gizi dlm APBD
ulama dlm gizi & kesehatan
Sistem insentif

Dana dessa

Banyak program, bagus,tp


blm terintegrasi dan
bersinergi dg baik
KESMAS FOR EVALUASI STUNTING 45
Pembinaan Pelaksanaan Sanitasi Total
Berbasis Masyarakat
Pembinaan Dalam Peningkatan Persalinan di Pengawasan terhadap sarana air minum
Fasilitas Pengawasan Tempat-Tempat Umum (TTU)
Pelayanan Kesehatan yang memenuhi syarat kesehatan
Pembinaan Dalam Peningkatan Pelayanan Pengawasan Tempat Pengelolaan Makanan
Antenatal (TPM) yang memenuhi syarat Pembinaan dan Pembentukan Pos Upaya
Kesehatan Kerja (UKK)
Pembinaan Dalam Peningkatan Kunjungan Pengawasan pasar sehat (prioritas)
Neonatal Pertama Pembinaan Pemeriksaan Kebugaran
Pengawasan Pengelolaan Limbah Medis di
RS Jasmani Jemaah Haji
Pembinaan Pelayanan Penjaringan Kesehatan
Bagi Peserta Didik Kelas 1, 7, dan 10 Pembinaan Pelaksanaan Kesehatan
Pembinaan Pelaksanaan Kab/Kota Sehat Olahraga bagi Anak SD
Pembinaan Peningkatan Pelayanan Kesehatan Pembinaan Fasilitas Pemeriksaan
Lanjut Usia Kesehatan Tenaga Kerja Indonesia (TKI)
yang Memenuhi Standar
Dukungan Sarana Dan Prasarana Pembinaan KESLING
Kesehatan Keluarga KE
SJA Pembinaan Pelaksanaan Gerakan Pekerja
OR Perempuan Sehat produktif (GP2SP)
A
SG
KE

Gerakan Masyarakat Hidup Sehat di


Penyediaan Makanan Tambahan bagi Ibu PRIORITAS Kab/Kota
Hamil Kurang Energi Kronis (KEK) BIDANG
Kampanye Hidup Sehat melalui
KESEHATAN

PR
Penyediaan Makanan Tambahan bagi Balita
Berbagai Media

O
Kekurangan Gizi
THN 2018

M
ZI Dukungan Sektoral dalam

KES
Penguatan intervensi Paket Gizi (PMT, vit A, I
TTD) pada ibu Hamil dan Balita
G Pelaksanaan Hidup Sehat
Peningkatan Surveilans Gizi Pemberdayaan Masyarakat
PMT Anak Sekolah
Pembinaan dalam Peningkatan Status Gizi
Masyarakat
STRATEGI KESMAS
KESMAS FOR EVALUASI STUNTING 46
AYO HIDUP SEHAT
SEHAT DIAWALI DARI SAYA

TERIMA KASIH

KESMAS FOR EVALUASI STUNTING 47

Anda mungkin juga menyukai