Anda di halaman 1dari 72

INTEGRASI PROGRAM

INDONESIA SEHAT-
KELUARGA SEHAT
DALAM PERKESMAS
Larantuka, 15 Maret 2018

Dr. Rafael Paun, SKM., M.Kes


NIRA 53710164125
Dosen/ Lektor Kepala PISPK
Poltekkes Kemenkes Kupang
rafpun012@gmail.com
Phone 081339334949
PROGRAM INDONESIA SEHAT
1. Meningkatkan pengetahuan, kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup
sehat bagi setiap orang dalam lingkungan hidup yang sehat agar terwujud
Add Your
derajat kesehatan masyarakat Title melalui terciptanya perilaku
yang optimal
hidup sehat shg terwujud bangsa yang mandiri, maju dan sejahtera.
2. Terpenuhinya kebutuhan dasar masyarakat di bidang kesehatan dalam
meningkatkan derajat kesehatan yang setinggi-tingginya.
JAMINAN KES
PARADIGMA SEHAT PENGUATAN NASIONAL
YANKES
• Benefit
• Pengarusutamaan kesehatan • Peningkatan Akses • Sistem pembiayaan:
dalam pembangunan • Peningkatan Mutu asuransi – azas
• Promotif & Preventif sebagai • Regionalisasi Rujukan gotong royong
pilar utama upaya kesehatan • Kendali Mutu dan
Intervensi berbasis risiko
• Pemberdayaan masyarakat Kendali Biaya
Kesehatan (health risk)
• Sasaran: PBI dan Non
PBI
Penerapan pendekatan
Continuum of care Indikator:
Indikator Indikator
• Kota Sehat • Akreditasi Puskesmas
Total coverage
• Kecamatan Sehat • Akreditasi RSUD Tanda kepesertaan :
KIS (Kartu Indonesia Sehat
PENDEKATAN KELUARGA 2
Deskripsi Singkat
Program Indonesia Sehat
 Program Indonesia Sehat dilaksanakan untuk meningkatkan
derajat kesehatan masyarakat
 Pelaksanakan Program Indonesia Sehat diselenggarakan
melalui pendekatan keluarga
 Integrasi upaya kesehatan perorangan (UKP) dan upaya
kesehatan masyarakat (UKM) secara berkesinambungan,
dengan target / focus keluarga, berdasarkan data dan
informasi dari Profil Kesehatan Keluarga.
 Pendekatan keluarga adalah salah satu cara Puskesmas
untuk meningkatkan jangkauan sasaran dan
mendekatkan/meningkatkan akses pelayanan kesehatan di
wilayah kerjanya dengan mendatangi keluarga.
ALASAN KELUARGA SEBAGAI
pendekatan

 Hemat biaya (terutama utk rawat Inap)


 Lingkungan keluarga beri efek terapautik
 Pemberdayaan keluarga lebih optimal
 Lama rawat di RS dpt diperpendek
 Kesempatan merawat sakit kronis dan
terminal, shg tdk perlu lama di RS
(Kaakinen, et.al, 2010; Friedman, Bowden, & Jones, 2002)
Indikator Keluarga Sehat
A Program Gizi, Kesehatan Ibu & Anak:
1 Keluarga mengikuti KB
2 Ibu bersalin di faskes
3 Bayi mendapat imunisasi dasar lengkap
4 Bayi diberi ASI eksklusif selama 6 bulan
5 Pertumbuhan balita dipantau tiap bulan
B Pengendalian Peny. Menular & Tidak Menular:
6 Penderita TB Paru berobat sesuai standar
7 Penderita hipertensi berobat teratur
8 Gangguan jiwa berat yang diobati / tidak ditelantarkan
C Perilaku dan kesehatan lingkungan:
9 Tidak ada anggota keluarga yang merokok
10 Keluarga memiliki/memakai air bersih
11 Keluarga memiliki/memakai jamban sehat
12 Sekeluarga menjadi anggota JKN/askes
FAKTA –FAKTA TERKAIT 12
INDIKATOR KELUARGA SEHAT
Penyebab Utama dari Beban Penyakit, 1990-2015

1. Stroke
TRANSISI EPIDEMIC DI INDONESIA 2. Transportation
accident
1990 2000 2010 3. Ischeamic heart
2015 diseases
4. Cancer
5. DM
6. TB
7. Acute respirator
infection
8. Depression
9. Birth asphyxia an
trauma
10. COPD

Tren ini kemungkinan akan berlanjut seiring dengan perubahan perilaku hidup (pol
a makan dengan gizi tidak seimbang, kurang aktifitas fisik, merokok, dll).
Upaya Promotif-Preventif yang efektif harus diutamakan agar dapat menurunkan be
Sumber : Double Burden of Diseases & WHO NCD Country Profiles
ban penyakit.

7
Faktor Risiko
Perilaku
Penyebab
Terjadinya
PTM
Yang Harus
Diperbaiki
SEPULUH PENYEBAB KEMATIAN UTAMA (SEMUA UMUR)
SAMPLE REGISTRATION SYSTEM (SRS)
INDONESIA, 2014
Mengapa PTM Menjadi Masalah

Sebagian besar
masyarakat
belum mengerti
Sumber : Riskesdas 2013
12
MASALAH KESEHATAN JIWA
a) Gangguan mental emosional (gejala
depresi dan anxietas) pada usia ≥15
tahun adalah 6% atau lebih dari 14 juta
jiwa
b) Gangguan jiwa berat (psikosis) adalah
1.7/1000 atau lebih dari 400.000 jiwa
c) 14,3% dari penduduk yang mengalami
gangguan jiwa berat tersebut mengatakan
pernah dipasung
Estimasi WHO: Orang Dengan Gangguan
Data Riskesdas (2013)
Jiwa (ODGJ) yang belum mendapatkan
layanan kesehatan jiwa di Negara-negara tindak kekerasan,
dengan penghasilan rendah-menengah penyalahgunaan napza,
termasuk Indonesia adalah >85%. pemasungan, maupun tindakan
percobaan bunuh diri.
Health Status
(Riskesda 2010; MoH 2012; PHO, 2010)

Indicators NTT (%) National (%)


Gizi Buruk (2010) 9 4.9
Balita Stunting (2010) 58.4 35.6
UCI (MoH, 12) 68 74.1
Malaria API/1000 (2011) 22.4 1.75
Kematian Bayi (1000 LB) 57 34
Kematian Ibu (100.000 LB) 306 228
Kematian Balita (1000 LB) 80 44
Life expectancy 65.1 70.5
ASI EKSKLUSIF
 Cakupan ASI Eksklusif Indonesia
meningkat dari 38 persen (Riskesdas,
Kupang  44
persen (pos 2013) naik menjadi 65 persen (2016)
Kupang, 6
November
Lancet Breastfeeding Series 2016
2016

Angka ini menandakan hanya sedikit anak yang


memperoleh kecukupan nutrisi dari ASI.

Padahal ASI berperan penting dalam proses


tumbuh kembang fisik dan mental anak dengan
dampak jangka panjangnya.
KUNJUNGAN KE POSYANDU

 Tingkat
Kunjungan Balita ke
Posyandu 65 persen.
 Masih banyak yang belum mau datang ke
posyandu .

Banyak balita yang tidak monitor tumbang,


minimnya deteksi dini gangguan gizi dan
tumbang, stimulasi tumbang masih kurang
Distribusi Kematian Neonatal
Menurut Tempat Lahir dan Tempat Meninggal
14 Kab AIPMNH - 2012
Tempat Lahir
Tempat Grand
Meninggal No Perja Polin Poskesde Total
BPS
Data lanan des
PONEK
s Pusk Pustu RSUD RSWZJ Rumah

BPS 8 3 11
No Data 13 13
Perjalanan 6 2 1 1 1 4 15
Polindes 8 8
Pusk 23 2 1 41 1 4 72
Pustu 1 5 6
RSUD 6 97 3 13 1 92 1 209 31 453
RSWZJ 10 2 1 7 3 23
Rumah 1 79 5 39 6 6 3 51 190

Grand Total 15 231 4 16 13 3 176 14 216 10


93 791

Masih ada Ibu-Ibu yang bersalin di rumah


Prosentase Ibu Hamil yang mendapatkan
Nas:
Pelayanan ANC Berkualitas di NTT (K4: 63.29%) 90%
100

90

80

70

60 NTT:
50
79%
40

30

20

10

S. BARAT DAYA NAGEKEO NGADA MANGGARAI BELU


M. BARAT SUMBA BARAT KAB. KUPANG TTS SIKKA
MANGGARAI TIMUR SUMBA TENGAH KOTA KUPANG ENDE TTU
SUMBA TIMUR FLORES TIMUR ALOR ROTE NDAO LEMBATA
KECENDERUNGAN IMUNISASI
ANAK NTT
100.0

80.0

59.2
60.0 53.8
49.2
41.6
40.0
33.5 32.1

20.0
12.7
9.1 8.7

0.0
Lengkap Tidak lengkap Tidak diimunisasi

Masih banyak balita yang tidak mendapatkan


imunisasi lengkap
BEBAN TB DI INDONESIA
1. Ditemukan 460.000 kasus Baru/tahun
2. 67.000 Kasus meninggal karena TB atau
sekitar 186 orang/hari
3. TB merupakan pembunuh no 1 diantara
penyakit Menular
4. 10 Penyakit pembunuh tertinggi di
Indonesia (SKRT) 2004
5. Pada usia 5 tahun keatas merupakan
penyebab kematian no 4 setelah stroke,
Diabetes dan hipertensi (Riskesda 2007)
Beban TB Di Indonesia

 Meningkatnya jumlah kasus Resistensi


terhadap pengobatan TB (Multi Drug
Resisten/MDR)
 Saat ini 6000 kasud MDR TB  1000
yang diobati dengan Lini kedua
Sanitasi Lingkungan
 Sanitasi dan air minum yang layak
kontribusi lansgung terhadap kualitas
hidup manusia
◦ WHO sanitasi dan air bersih yg layak
mengurangi resiko diare hingga 94%
◦ RISKESDAS 2010 DIARE PEMBUNUH NO
1 BALITA
◦ INSIDEN DIARE PADA BALITA SEBASAR
6,7%
PROGRAM KB
 “Program ini secara umum menunjukkan
kemajuan yang menggembirakan.

 Tahun 2016, akseptor KB di NTT sebesar


82.225 (65,44 persen) dari target 125.650
orang.
PROGRAM INDONESIA SEHAT DENGAN
PENDEKATAN KELUARGA
Pelaksanaan Kegiatan
PELATIHAN KELUARGA
TOT PELATIHAN KELUARGASEHAT
SEHAT

Blok I. Pengenalan
Tempat

Blok II. Keterangan


Keluarga

Keberlanjutan Pendataan Blok III. Keterangan


Pengumpul Data

Pemantapan Blok IV. Keterangan


Anggota Keluarga

Perluasan Blok V. Keterangan


Individu

Pemantauan
Analisa
dan Evaluasi
Indeks keluarga sehat
>0,80 :keluarga sehat
0,50-0,80 :keluarga pra-sehat
<0,50 :keluarga tidak sehat
Intervensi
masalah
kesehatan

paket informasi keluarga atau PINKESGA

38
PELATIHAN KELUARGA
SEHAT

Blok I. Pengenalan
Tempat

Blok II. Keterangan


Keluarga

Blok III. Keterangan


Pengumpul Data

Blok IV. Keterangan


Anggota Keluarga

Blok V. Keterangan
Individu
Contoh Hasil Perhitungan IKS
Keluarga
Pertanyaan Ayah Ibu Anak Anak Anak Nilai
No Indikator Rumah Tangga (16 tahun) (48 bulan) (12 bln) Keluarga

A B C D E F G H
1 Keluarga mengikuti program KB N*) Y 1
2 Ibu hamil melahirkan di fasyankes N
3 Bayi usia 0-11 bulan diberikan imunisasi lengkap T 0
4 Pemberian ASI eksklusif bayi 0-6 bulan Y 1
5 Pemantauan pertumbuhan balita Y T 0
6 Penderita TB paru yang berobat sesuai standar N N N N
7 Penderita hipertensi yang berobat teratur T Y Y 0
8 Tidak ada anggota keluarga yang merokok T Y Y Y Y 0
9 Sekeluarga sudah menjadi anggota JKN Y Y Y Y Y 1
10 Mempunyai dan menggunakan sarana air bersih Y Y Y Y 1
11 Menggunakan jamban keluarga Y Y Y Y 1
12 Penderita gangguan jiwa berat berobat dengan benar Y 1
∑ indikator bernilai 1 /(12-∑N) 6/(12-2)
Indikator keluarga Sehat 0.600
Pelayanan PIS-PK berkisar dari
RENTANG SEHAT-RISIKO-SAKIT

INDEKS KELUARGA SEHAT

Tidak Pra
Sehat
Sehat sehat
Indeks keluarga sehat
>0,80 :keluarga sehat
0,50-0,80 :keluarga pra-sehat
<0,50 :keluarga tidak sehat
UPAYA….
Merespons terhadap situasi dan kondisi kesehatan masyarakat
dan keperawatan di Indonesia saat ini

Mengunggulkan program Indonesia Sehat dengan


Pendekatan keluarga (PIS-PK)

• PERAWAT NAKES TERBESAR  48% dari total


Nakes

• Mengunggulkan pelayanan perawatan kesehatan masyarakat


(PERKESMAS) yang berbasis keluarga (PIS-PK)
PERKESMAS
Upaya keperawatan kesehatan masyarakat adalah pelayanan
profesional yang terintegrasi dengan pelayanan kesehatan di
Puskesmas yang dilaksanakan oleh perawat

Kepmenkes no 279/Menkes/SK/IV/2006 tentang


pendoman penyelenggaraan Upaya Keperawatan
Kesehatan Masyarakat di Puskesmas perawat
mempunyai tugas pokok memberikan pelayanan
keperawatan dalam bentukk asuhan keperawatan
individu, keluarga, kelompok dan masyarakat untuk
mencapai kemandirian masyarakat
CIRI PERKESMAS
 PERPADUAN ANTAR PELAYANAN KEPERAWATAN DAN KESMAS
 KESINAMBUNGAN PELAYANAN KESEHATAN (CONTINUITY OF
CARE)
 FOKUS PADA PENINGKATAN KESEHATAN (PROMOTIF) DAN
PENCEGAHAN PENYAKIT (PEREVENTIF) BAIK PADA
PENCEGAHAN TINGKAT PERTAMA, KEDUA MAUPUN KETIGA
 TERJADINYA ALIH PERAN DARI PERAWAT KEPADA KLIEN
(Individu, keluarga, kelompok, masyarakat) SEHINGGA TERJADI
KEMANDIRIAN
 KEMITRAAN DENGAN MASYARAKAT
 KERJASAMA DENGAN TENAGA KESEHATAN LAIN
Pelayanan Kep Keluarga dalam
perkesmas

 Terintegrasi dengan pelaksanaan


Perkesmas  sebagai kunjungan
rumah.
 Fokus Utama  perawatan lanjutan,
sedangan promotif, pereventif
kurang diperhatikan
PIS-PENDEKATAN KELUARGA
DALAM PERKESMAS
Kesehatan keluarga terkait dengan
sebaikmana keluarga berfungsi bersama
sebagai satu kesatuan atau suatu unit.

Praktik keperawatan berbasis keluarga


merupakan praktik yang dilakukan untuk
membantu memulihkan kesehatan klien
dilakukan di rumahnya dengan
melibatkan klien dan keluarga secara
aktif untuk mencapai kemandirian klien
dan keluarga

(ANA dalam Stanhope & Lancaster, 2016; Maurer & Smith, 2013; Allender
& Spradley, 2005; Canadian Nuses Association, 2013)
ALUR PEMBERIAN
PERAWATAN INTEGRASI
PISK-PK DALAM
PERKESMAS
Strategi keperawatan kesehatan masy;
Pemberdayaan keluarga dlm pemeliharaan kes

Memanfaatkan yankes

Memodifikasi lingkungan

Merawat kes keluarga

Memutuskan tindakan

Mengenal masalah kes


INDIKATOR PROSES
Indeks
keluarga
sehat seluruh
keluarga Kunjungan
Keluarga tidak
sehat dan pra
sehat
Partisipasi
anggota
keluarga
Keterlibatan
kader
kseahatan
INDIKATOR
DAMPAK/OUTCOME
KELUARGA RAWAN MANDIRI DALAM
MEMENUHI KEBUTUHAN
KESEHATANNYA/MENGATASI MASALAH
KESEHATANNYA

KM -I KM-II KM-III KM-IV


INDIKATOR
DAMPAK/OUTCOME
Meningkatnya
Kemampuan
keluarga
Meningkatnya
status
Kesehatan
keluarga Meningkatkan
Kualitas hidup
Tercapainya 12
Indikator
Kesehatan
keluarga
PEMBERI ASUHAN
KEPERAWATAN
 Perawat memberikan asuhan keperawatan mulai dari
kelompok keluarga yang sehat, pra sehat dan tidak sehat
sesuai dengan hasil analisis keluarga sehat dengan berbagai
pendekatan.
 Adapun fungsi perawat adalah :
 Melakukan kontrak dengan keluarga
 Melakukan pengkajian secara komprehensif
 Merumuskan masalah atau diagnosis keperawatan sesuai hasil
pengkajian terutama msalah prioritas. Bagi keluarga sehat dapat
ditegakkan diagnosa dengan label promosi kesehatan sedangkan
keluarga pra sehat dan tidak sehat dapat ditegakkan diagnosa
aktual maupun risiko
 Menetapkan rencana tindakan sesuai dengan sumber daya yang
tersedia dalam keluarga
 Melaksanakan intervensi keperawatan termasuk berbagai terapi
komplementer
 Melakukan monitoring dan evaluasi
EDUKATOR/PENDIDIK
 Dalam program Indonesia sehat, Perawat
berkunjung ke keluarga akan dibekali dengan
PIN-KESGA, paket informasi keluarga sehat.
 Mengkaji kebutuhan belajar keluarga
 Medesain satuan acara penyuluhan, media
informasi sesuai dengan prioritas masalah
kesehatan keluarga.
 Melakukan edukasi formal ataupun non formal
 Melakukan evaluasi dan umpan balik
FASILITATOR
 Salah satu masalah yang sering ditemukan dalam
keluarga adalah aksesibilitas terhadap berabagi
sumber-sumber pelayanan kesehatan dan
keperawatan.
 Perawat dapat berperan sebagai fasilitator
dengan fungsi sebagai berikut:
 Mengidentifikasi sumber-sumber yang dapat
dimanfaatkan keluarga
 Memfasilitasi keluarga mengakses sumber
 Mendampingi keluarga dalam mengakses
pelayanan kesehatan
PENEMU KASUS
Melakukan survey untuk
mengidentifikasi kebutuhan
Melakukan skrining kesehatan anggota
keluarga
Melakukan tindak lanjut hasil survey
Merujuk kasus
APLIKASI ASUHAN
KEPERAWATAN KELUARGA
PENDEKATAN PIS-PK
DIAGNOSA
KEPERAWATAN
INTERVENSI
KEPERAWATAN
NOC & NIC
TUK 1
(TUJUAN KUSUS 1 )
NOC (NURSING OUCOME CLASSIFICATION)
 TUK 1
 Setelah dilakukan tindakan keperawatan keluarga, dengan masalah diabetes
melitus keluarga mampu mengenal masalah kesehatan dengan kriterial hasil:
 Domain IV: Pengetahuan tentang kesehatan dan perilaku
 Kelas S: Pengetahuan tentang kesehatan
 Outcome:
 1. 1803 Pengetahuan: manajemen diabetes yaitu tentang tingkat
pemahaman disampaikan tentang diabetes, pongobatan dan pencegahan
meningkat dari 2 (pengetahuan terbatas) menjadi 4 (pengetahuan baik) dengan
indicator:

KODE INDIKATOR
182030 1. Factor-faktor penyebab dan factor yang berkontribusi
182030 2. Tanda dan gejala awal penyakit
182002 3. Peran diet dalam mengontrol kadar glukosa darah
182003 4. Rencana makan yang dianjurkan
182004 5. Strategi untuk meningkatkan kepatuhan diet
182005 6. Peran olahraga dalam dalam mengontrol kadar glukosa darah
182032 7. Peran tidur dalam mengontrol gula darah
182006 8. Hiperglikemia dan gejalah terkait
182007 9. Pencegahan hiperglikemia
NOC (NURSING OUCOME CLASSIFICATION)
 2. 1862 Pengetahuan: manajemen stress
tingkat pemaham yang disampaikan tentang proses
stress dan strategi untuk menguragi atau
mengatasi stress dari 2 (pengetahuan terbatas)
menjadi 4 (pengetahuan banyak) dengan indicator:
KODE INDIKATOR
186201 1. Faktor penyebab stress
186202 2. Factor yang meningkatkan stress
186203 3. Respon fisik terhadap stress
186204 4. Respon kognitif terhadap stress
186206 5. Respon perilaku terhadap stress
186208 6. Peran stress pada penyakit
186209 7. Manfaat manajemen stress
186212 8. Pendekatan dengan pemecahan masalah
186218 9. Manfaat diet sehat
186219 10. Manfaat olahraga teratur
NIC (NURSING INTERVENTIONS CLASSIFICATION)

 Domain 3: perilaku
 Kelas S: Pendidikan kesehatan
 Intervensi:
N KODE INTERVENSI
O
1 5602 Pengajaran: proses penyakit
2 5612 Pengajaran: peresepan diet
3 5614 Pengajaran: peresepan latihan
Domain 3: perilaku
Kelas R: bantuan koping
Intervensi:

N KODE INTERVENSI
O
1 5230 Peningkatan koping
NIC (NURSING INTERVENTIONS CLASSIFICATION)
 Domain 3: perilaku
 Kelas S: Pendidikan kesehatan
 Intervensi:
 1. 5602 Pengajaran: proses penyakit
1) Identifikasi tingkat pengetahuan keluarga tentang proses penyakit
2) Jelaskan patofisiologi, anatomi, dan fisiologi jika diperlukan
3) Riview pengetahuan keluarga tentang keadaan penyakit
4) Jelaskan tanda dan gejala umum tentang penyakit
5) Identifikasi factor penyebab penyakit
6) Berikan informasi tentang keadaan penyakit
7) Identifikasi tentang perubahan fisik akibat penyakit
8) Diskusikan perubahan gaya hidup lebih sehat untuk mencegah
komplikasi
9) Diskusikan program pengobatan
10) Instruksikan keluarga untuk mengontrol tanda dan gejala penyakit
11) Anjurkan keluarga untuk melakukan pemeriksaan kepada tengah
kesehatan
NIC (NURSING INTERVENTIONS CLASSIFICATION)
 Domain 3: perilaku
 Kelas S: Pendidikan kesehatan
 Intervensi:
2. 5612 Pengajaran: peresepan diet
1) Kaji tingkat pengetahuan pasien mengenai diet yang disarankan
2) Kaji pola makan pasien saat ini dan sebelumnya, termaksut makanan
yang disukai dan pola makan saat ini
3) Ajarkan pasien nama-nama makanan yang sesuai dengan diet yang
disarankan
4) Jelaskan kepada pasien mengenai tujuan kepatuhan terhadap diet
yang disarankan terkait dengan kesehatan secara umum
5) Informasikan kepada pasien jangka waktu pasien harus mengikuti diet
yang telah disarankan
6) Instruksikan pasien untuk menghindari makanan yang dipantang dan
mengkonsumsi makanan yang diperbolehkan
7) Intruksikan kepada pasien untuk merencanakan diet yang sesuai
8) Libatkan pasien dan keluarga
NIC (NURSING INTERVENTIONS CLASSIFICATION)
 Domain 3: perilaku
 Kelas S: Pendidikan kesehatan
 Intervensi:
3. 5614 Pengajaran: peresepan latihan
1) Nilai tingkat latihan pasien saat ini dan pengetahuan
mengenai latihan yang diresepkan
2) Informasikan kepada pasien mengenai tujuan, manfaat dari
latihan yang diresepkan
3) Instruksikan pasien bagaimana melakukan latihan yang di
resepkan
4) Informasikan pasien mengenai aktivitas yang sesuai dengan
kondisi fisiknya
5) Berikan informasi mengenai alat bantu yang tersedia yang
dapat dipakai untuk mefasilitasikan gerakan yang
membutuhkan keterampilan, sesuai kebutuhan
NIC (NURSING INTERVENTIONS CLASSIFICATION)
 Domain 3: perilaku
 Kelas R: bantuan koping
 Intervensi:
1. 5230 Peningkatan Koping
1) Nilai tingkat latihan pasien saat ini dan pengetahuan
mengenai latihan yang diresepkan
2) Informasikan kepada pasien mengenai tujuan, manfaat dari
latihan yang diresepkan
3) Instruksikan pasien bagaimana melakukan latihan yang di
resepkan
4) Informasikan pasien mengenai aktivitas yang sesuai dengan
kondisi fisiknya
5) Berikan informasi mengenai alat bantu yang tersedia yang
dapat dipakai untuk mefasilitasikan gerakan yang
membutuhkan keterampilan, sesuai kebutuhan
TUK 2
(TUJUAN KUSUS 2 )
NOC (NURSING OUCOME CLASSIFICATION)
 TUK 2
 Setelah dilakukan tindakan keperawatan keluarga dengan masalah diabetes
melitus keluarga mampu mengambil keputusan dengan kriteria hasil:
 Domain IV: Pengetahuan tentang kesehatan dan perilaku
 Kelas Q: Perilaku sehat
 Outcome:
 1. 1603 Partisipasi dalam keputusan perawatan kesehatan yaitu
keterlibatan pribadi dalam memilih dan mengevaluasi pilihan perawtan kesehatan
untuk mencapai hasil yang diinginkan meningkat dari 2 (jarang menunjukan)
menjadi 4 (sering menunjukan) dengan indicator:

KODE INDIKATOR
160602 1. Menunjukan pengarahan diri dalam membuat keputusan
160604 2. Mendefinisikan pilihan yang tersedia
160605 3. Menentukan pilihan yang diharapkan terkait dengan hasil kesehatan
160606 4. Identifikasi prioritas hasil kesehatan
160607 5. Identifikasi hambatan untuk mencapai hasil yang ingin dicapai
160610 6. Identifikasi dukungan yang tersedia untuk mencapai hasil yang diinginkan
NIC (NURSING INTERVENTIONS CLASSIFICATION)

 Domain 3: perilaku
 Kelas R: Bantuan Koping
 Intervensi:
N KODE INTERVENSI
O
1 5250 Dukungan pengambilan keputusan
NIC (NURSING INTERVENTIONS CLASSIFICATION)
 Domain 3: perilaku
 Kelas R: bantuan koping
 Intervensi:
1. 5250 Dukungan pengambilan keputusan
1) Tentukan apakah terdapat perbedaan antara pandangan pasien dan pandangan penyedia
perawatan kesehatan mengenai kondisi pasien
2) Bantu pasien untuk mengklarifikasi nilai dan harapan yang mungkin akan membantu
dalam membuat pilihan yang penting dalam hidup
3) Informasikan pada pasien mengenai pandangan-pandanagn atau solusi alternative
dengan cara yang jelas dan mendukung.
4) Bantu pasien mengidentifikasi keuntungan dan kerugian dari setiap alternative pilihan
5) Bangun komunikasi dengan pasien sedini mungkin sejak pasien masuk ke unit
perawatan
6) Fasilitasi percakapan pasien mengenai tujuan perawatan
7) Dapatkan inform consent/persetujuan tertulis, ketika diperlukan.
8) Jadilah sebagai penghubung antara pasien dan keluarga
9) Jadilah sebagai penghubung antara pasien dengan penyedia pelayanan kesehatan yang
lain
TUK 3
(TUJUAN KUSUS 3 )
NOC (NURSING OUCOME CLASSIFICATION)
 TUK 3
 Setelah dilakukan tindakan keperawatan keluarga dengan masalah diabetes
melitus keluarga mampu merawat anggota keluarga yang sakit dengan kriterial
hasil:
 1. Domain VI: Kesehatan keluarga
 Kelas W: kinerja keluarga sebagai pemberi perawatan
 Outcome:
 1. 2204 Hubungan caregiver-pasien yaitu interaksi positive dan hubungan
antara caregiver dan penerima rawatan dari 3 (jarang kadang-kadang positiv)
menjadi 5 (konsisten positif) dengan indicator:

KODE INDIKATOR
220401 1. Komunikasi efektif
220411 2. Pemecahan masalah Bersama
220412 3. Rasa tangung jawab
220413 4. Rasa saling keterikatan
NOC (NURSING OUCOME CLASSIFICATION)
 2. Domain: IV: Pengetahuan tentang kesehatan dan perilaku
 Kelas: S: Pengetahuan tentang kesehatan
 Outcome:
 1. 1805 Pengetahuan: perilaku kesehatan yaitu yang mengambarkan
tingkat pemahaman yang disampaikan tentang peningkatan dan
perlindungan kesehatan meningkat dari 2 (Pengetahuan terbatas) menjadi
4 (pengetahuan banyak) dengan indicator:
KODE INDIKATOR
180502 1. Manfaat olaraga teratur
180503 2. Strategi mengelolah stress
180513 3. Strategi untuk menghindari paparan bahaya lingkungan
NIC (NURSING INTERVENTIONS CLASSIFICATION)

 1. Domain V: Keluarga
 Kelas X: Perawatan sepanjang hidup
 Intervensi:
N KODE INTERVENSI
O
1 7110 Peningkatan keterlibatan keluarga
2. Domain IV: Pengetahuan tentang kesehatan dan perilaku
Kelas S: Pengetahuan tentang kesehatan
Intervensi:

N KODE INTERVENSI
O
1 1660 Perawatan kaki
NIC (NURSING INTERVENTIONS CLASSIFICATION)
 1. Domain 5: Keluarga
 Kelas X: Perawatan sepanjang hidup
 Intervensi:
1. 5250 Dukungan pengambilan keputusan
1) Bangun hubungan pribadi dengan pasien dan anggota keluarga yang
akan terlibat dalam perawatan
2) Identifikasi kemampuan anggota keluarga untuk terlibat dalam
perawatan pasien
3) Identifikasi preferensi anggota keluarga untuk keterlibatan dengan
pasien
4) Identifikasi harapan anggota keluarga untuk pasien
5) Monitor struktur dan peran keluarga
6) Dorong anggota keluargadan pasien untuk membantu dalam
mengembangkan rencana keperawatan, termaksut hasil yang
diharapkan dan pelaksanaan rencana perawatan (3J, jenis, jumlah
dan jam)
NIC (NURSING INTERVENTIONS CLASSIFICATION)
 2. Domain IV: Pengetahuan tentang kesehatan dan perilaku
 Kelas S: Pengetahuan tentang kesehatan
 Intervensi:
1. 1660 Perawatan kaki
1) Periksa kulit untuk mengetahui adanya iritasi, retak, lesi,
katimumul, kapalan, kecatatan, atau edema
2) Diskusikan dengan pasien mengenai perawatan rutin kaki
3) Anjurkan pasien/keluarga mengenai pentingnya perawatan
kaki
4) Anjurkan pasien untuk memeriksa bagian dalam dalam
sepatu pada bagian-bagian yang kasar
5) Anjurkan pasien akan pentingnya pemeriksaan kaki
terutama ketika sensasi mulai terasa berkurang
TUK 4
(TUJUAN KUSUS 4 )
NOC (NURSING OUCOME CLASSIFICATION)
 TUK 4
 Setelah dilakukan tindakan keperawatan keluarga dengan masalah
diabetes melitus mampu memodifikasi lingkungan dengan kriteria hasil
 Domain V: kondisi kesehatan yang disarankan
 Kelas U: kesehatan dan kualitas hidup
 Oucome
 1. 2009 status kenyamanan: lingkungan
 yaitu kenyamanan dan keamanan lingkungan sekeliling meningkat dari 3
(cukup terganggu) menjadi 5 (tidak terganggu) dengan indicator:

KODE INDIKATOR
200906 1. Kebersihan lingkungan
200908 2. Perangkat keselamatan digunakan dengan tepat
200915 3. Lingkungan yang damai
NIC (NURSING INTERVENTIONS CLASSIFICATION)

 Domain 4: keamanan
 Kelas V: Manajemen resiko
 Intervensi:
N KODE INTERVENSI
O
1 6486 Manajemen lingkungan: keselamatan
NIC (NURSING INTERVENTIONS CLASSIFICATION)
 Domain 4: keamanan
 Kelas V: Manajemen resiko
 Intervensi:
1. 6486 Manajemen lingkungan: keselamatan
1) Identifikasi kebutuhan keamanan pasien berdasarkan fungsi
fisik dan kognitif serta riwayat perilaku di masa lalu
2) Identifikasi hal-hal yang membahayakan di lingkungan
misalnya (fisik, biologis, kimiawi)
3) Modifikasilingkungan yang bersih untuk meminimalkan
bahan berbahaya dan beresiko
4) Monitori lingkungan terhadap terjadinya perubahan status
keamanan
5) Inisiatif dana tau melakukan program skrining terhadap
bahan berbahaya lingkungan (misalnya, logam berat)
Simpulan dan Saran
 Perawat merupakan tenaga yang sangat
potensial dilibatkan dalam PISPK.
 Data-data IKS digunakan sebagai data dasar
melakukan perkesmas dengan pendekatan
keluarga dan penerapan askep keluarga

Perlu:
• PELATIHAN PIS-PK BAGI PERAWAT
SEKIAN
DAN
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai