Anda di halaman 1dari 59

DETEKSI DINI

MASALAH GIZI BALITA


DAN RUJUKAN KASUS
DIAN RAHMA EKOWATI
RSUD SEKARWANGI - 2021
O U TLIN E

• Masalah Gizi Bayi dan Balita di Indonesia


• Buku KIA 2020 sebagai salah satu alat
deteksi dini masalah gizi
• Protokol Deteksi Dini Kelainan Gizi oleh
Dokter Umum
MASALAH GIZI BALITA DI
INDONESIA
MASALAH GIZI BALITA DI
INDONESIA

GAMBAR PROPORSI STATUS GIZI ”SANGAT KURUS” GAMBAR PROPORSI STATUS GIZI BURUK DA N KURANG MENURUT
(GIZI BURUK) DAN”KURUS” (GIZI KURANG) PADA PROPINSI, 2013 – 2018, RISKESDAS 2018
BALITA
RISKESDAS 2018 PROPINSI YANG MEMPUNYAI ANGKA SANGAT TINGGI NTB (14,4%),
DIIKUTI GORONTALO, KAL BAR, KAL TENG, MALUKU, KAL SEL,
SULTENG, DA N NTT JAWA BARAT TERMASUK PROPORSI RENDAH
(DIBAWAH 10%)
DATA STATUS GIZI BALITA KA B
SUKABUMI
45

41.
4
40

35

30

25

20

15

11.
4 10.
10 2
7.7
6.9
2
1
4. 4.5
5 3.4
3 2 2.9
5 0

0
(kategori sedang) Underweight (kategori sangat tinggi)Stunting (kategori sedang) Wasting

Riskesdas 2018 BPB 2020 BPB 2021


MASALAH GIZI BALITA DI
INDONESIA
• Berdasarkan riskesdas 2013 dan 2018 prevalensi gizi
buruk sebesar 5,3% dan 3,5% , sedangkan laporan
gizi buruk yang mendapat perawatan jauh lebih
rendah dari data tersebut. Rendahnya laporan tersebut
disebabkan karena
1) Keterbatasan akses pelayanan kesehatan
2) Belum banyak faskes yang melakukan pelayanan balita
secara integratif sehingga kasus gizi buruk tidak
terdeteksi
3) Ketidakmampuan pemberi layanan dalam tatalaksana gizi
buruk
4) Pelaporan yang tidak lengkap
5) Rendahnya kesadaran keluarga untuk membawa balita gizi
buruk ke pelayanan
kesehatan
• Pedoman Pencegahan dan Tatalaksana
BUKU KIA 2020 SEBAGAI SALAH SATU
ALAT DETEKSI D INI MASALAH GIZI
K E B U T U H A N D AS AR A N A K
SESUAI H A K A N A K
DAFTAR ISI BUKU KIA
PROTOKOL DETEKSI DINI
MASALAH GIZI
PROTOKOL DETEKSI DINI MASALAH GIZI

1. MEMAHAMI CARA MELAKUKAN PENGUKURAN ANTROPOMETRI


PADA BAYI DAN BALITA
2. MEMAHAMI INTERPRESTASI HASIL PENGUKURAN PADA
GRAFIK PERTUMBUHAN W H O 2006 YANG ADA DI
BUKU KIA
3. MEMAHAMI CARA MELAKUKAN DETEKSI MASALAH
PERTUMBUHAN DAN STATUS GIZI
4. MEMAHAMI CARA MELAKUKAN KONSELING NUTRISI
5. MEMAHAMI TATA KELOLA RUJUKAN KASUS MALNUTRISI
DENGAN BENAR :
• RISIKO GAGAL TUMBUH (GROWTH FALTERING)
• GIZI KURANG DAN GIZI BURUK DENGAN KOMPLIKASI
PENGUKURAN ANTROPOMETRI

TEHNIK P EN IM BANG AN TEHNIK PENGUKURAN


P E N G U K U R A N TINGGI B A D A N D A N
PANJANG B A D A N

TEHNIK PENGUKURAN TINGGI TEHNIK PENGUKURAN PANJANG


B A D A N (> 2TH) B A D A N ( ≤ 2TAHUN)
INTERPRESTASI GRAFIK
PERTUMBUHAN
• KURVA PERTUMBUHAN W H O
• BERAT BADAN MENURUT UMUR
• PANJANG BADAN MENURUT UMUR
• BERAT BADAN MENURUT PANJANG BADAN ATAU TINGGI BADAN
• INDEKS MASSA TUBUH MENURUT UMUR
• INDIKATOR PERTUMBUHAN
• PENILAIAN/INTERPRESTASI MASALAH PERTUMBUHAN DAN STATUS GIZI
DITENTUKAN BERDASARKAN MINIMAL 3 DARI 4 INDEKS
ANTROPOMETRI
TAMBAHAN INDEKS ANTROPOMETRI

Gizi buruk < 11,5 cm


LILA
Gizi Kurang 11,5 – 12,4 cm
Gizi Baik

Sangat kecil < -3 SD


Kecil -3 SD sd < - 2SD
LINGKAR KEPALA
Normal
Sangat besar > 2 SD
DEFINISI K E K U R A N G A N GIZI PADA BALITA

Kekurangan gizi adalah suatu kondisi yang dapat terjadi secara akut dan
kronis disebabkan oleh masukan zat gizi yang tidak memadai, gangguan
penyerapan dan atau metabolisme zat gizi akibat penyakit.

A. GIZI BURUK
Menurut W H O (2013), gizi buruk dibedakan menurut umur anak:
a.usia kurang dari 6 bulan dengan BB/PB (atau BB/TB) kurang dari -3 SD,
atau
edema bilateral yang bersifat pitting (tidak kembali setelah ditekan).

b. usia 6-59 bulan: dengan BB/PB (atau BB/TB) kurang dari -3 SD atau LiLA
<
11,5 cm, atau edema. bilateral yang bersifat pitting.
Berdasarkan ada/tidaknya komplikasi, gizi buruk dikategorikan sebagai berikut.
1.Gizi buruk tanpa komplikasi, yang ditandai 3:
a. lingkar lengan atas (LiLA) < 11,5 cm untuk balita berusia 6-59 bulan;
b. BB/PB (atau BB/TB) kurang dari -3 SD;
c. adanya edema bilateral dengan derajat +1 atau +2

2. Gizi buruk dengan komplikasi, yang ditandai oleh hal tersebut di atas dan
adanya satu atau lebih komplikasi berikut (sama dengan tanda bahaya pada MTBS)
:
• anoreksia;
• dehidrasi berat (muntah terus-menerus, diare);
• letargi atau penurunan kesadaran;
• demam tinggi;
• pneumonia berat (sulit bernafas atau bernafas cepat);
• anemia berat.
B. Gizi kurang
ditandai oleh satu atau lebih hal-hal sebagai berikut.
1.LiLA berada di antara 11,5 cm sampai kurang dari 12,5 cm untuk balita usia 6-59 bulan.
2.BB/PB (atau BB/TB) berada di antara -3 SD sampai kurang dari -2 SD.

C. Growth Faltering
Sebelum mengalami gizi kurang, balita terlebih dahulu mengalami keadaan yang disebut sebagai
hambatan pertumbuhan (growth faltering).
Keadaan ini ditandai oleh berat badan yang: i) naik, tapi tidak optimal; ii) tidak naik; atau iii) turun pada
penimbangan bulanan.
Dalam upaya penemuan dini gizi buruk di masyarakat, maka penemuan hambatan pertumbuhan
inilah yang ditekankan, di samping penemuan balita dengan gizi kurang.
Menemukan balita yang sudah mengalami gizi kurang sebenarnya sudah terlambat, karena proses gangguan
pertumbuhan otak mungkin sudah mulai terjadi.
Menemukan balita yang sudah mengalami gizi buruk merupakan pembiaran yang sudah lanjut dan
sangat terlambat, karena gangguan pertumbuhan otak sudah terjadi. Itulah sebabnya, intervensi yang
dilakukan pada balita gizi kurang/buruk meliputi pemberian zat gizi, mengatasi penyakit penyerta dan komplikasi yang
ada serta memberikan stimulasi tumbuh-kembang.
D. STUNTING

• Stunting adalah perawakan pendek yang disebabkan oleh kekurangan


gizi jangka panjang atau malnutrisi kronik
• TB/ U atau PB /U -3 < SD < -2 (pendek) atau < -3SD (sangat
pendek)
• Berdasarkan penelitian di 137 negara berkembang, faktor terjadinya
stunting:
• Kurangnya nutrisi ibu selama hamil
• Kehamilan usia remaja dan interval kelahiran pendek
• IUGR dan kelahiran preterm
• Infeksi berulang dan faktor lingkungan
• Diawali oleh adanya perlambatan pertumbuhan atau growth faltering
HASIL INTERPRESTASI
INDIKATOR ANTROPOMETRIK
PADA WHO GROWTH CHART
PERMENKES No. 2/TAHUN 2020
SKRINING PERTUMBUHANOLEH
UKBM (USAHA KESEHATAN
BERSAMA MASYARAKAT

BB/U PB/U ATAUTB/U

-2≪ 𝐵 𝐵 / 𝑈 ≪ BB/U
+1 < - 2SD ATAU >3SD 3 < PB/U ATAU TB/U > -2 SD
< −2 𝑆 𝐷 𝐴 𝑇 𝐴 𝑈 >
+1𝑆 𝐷

NAIK Tidak ditimbang TIDAK NAIK


Tren mengikuti garis Tren tidak mengikuti
pertumbuhan
Bulan sebelumnya
Garis pertumbuhan

Kembali ke posyandu
Bulan berikutnya

Kembali ke posyandu Konfirmasi oleh petugas


Bulan berikutnya Kesehatan
berkompeten

PERMENKES No. 2/TAHUN 2020


KONFIRMASI OLEH PETUGAS KESEHATAN BERKOMPETEN DI
FASYANKES
CONTOH KASUS

• Soraya, 6 bulan, evaluasi lebih lanjut karena dalam 1 bulan pemantauan, berat badan
hanya naik sedikit.

• Lahir cukup bulan, BB = 2500 g, PB = 48 cm, LK = 33 cm

• Usia 1 bulan = 3200 g, 3 bulan = 4000 g, 4 bulan = 4500 g dan 5 bulan = 4750 g dengan
PB = 59 cm

• Saat ini usia 6 bulan 4800 g, PB = 60 cm

• ASI hingga kini, MPASI 1 bulan yang lalu, 2x berupa bubur susu encer @ 1/2 mangkok
yang dihabiskan dalam 2x pemberian selang 30 menit. Buah diberikan berupa puree
papaya atau alpukat. Dicoba penambahan susu formula, tetapi anak tidak mau.
PEMANTAUAN & DETEKSI DINI
MASALAH GIZI

1. Melakukan penimbangan dan pengukuran yang benar


• Berat badan, panjang badan, tinggi badan

2. Melakukan pencatatan dan plotting yang benar


• Menggunakan grafik sesuai dengan usia dan jenis kelamin serta indeks yang benar

3. Melakukan penilaian dan interpretasi


• Sesuai dengan definisi dan ketentuan yang berlaku

4. Melakukan tindak lanjut


• Sesuai hasil interpretasi dan kondisi klinis yang ada:

Tentukan: observasi, tangani atau melakukan rujukan

Jangan
LUPA !!
• Status gizi: BB/U, PB/U atau TB/U, BB/PB atau BB/TB dan atau IMT/U
• Weight increment (0-24 bulan) dan Length/Height Increment (0-24
bulan)
• Trend IMT/U

BB/U BB/PB atau IMT/U PB/U atau


BB/TB TB/U
> +1 SD atau pada usia
Kenaikan BB kurang < -2 SD atau < -3 > 7-8 bulan tren IMT/U < -2 > +3
dari standard weight SD meningkat dibanding SD SD
increment (0-24 bulan) sebelumnya

Adakah red flag atau komorbiditas


lainnya? Tatalaksana sesuai etiologi
Adakah faktor risiko atau penyulit
lainnya?
0-1 bulan = 700 g
1-3 bulan = 800 g
3-4 bulan = 500 g
4-5 bulan = 250 g
5-6 bulan = 50 g

1-4 bulan = 1300 g


3-6 bulan = 800 g
• Kebutuhan =
RDA x BB ideal
*Usia
RDA berdasarkan
(th) usia tinggi
RDA (kkal/BB)
0-1 110-120
1-3 100
4-6 90

Kebutuhan kalori
= 110-120 kkal/kg/hari x 5,9 kg
= 649 – 708 kalori/hari
RUTE
•Oral, jika sulit  enteral
JENIS MAKANAN/FORMULA
•Perbaiki pemberian ASI dan MPASI
• MPASI terlalu encer, kualitas dan
kuantitas diperbaiki
PEMANTAUAN
•Evaluasi 2 minggu Periode g/hari g/bulan
(bln)
•Target kenaikan BB = 300-400 g/bulan
0-3 25 – 30 750 - 900
4-6 20 600
7-9 15 450
10-12 8-10 200 – 300
KONSELING D A N PEMBERIAN
A S U H A N NUTRISI
• Kesimpulan: gizi baik:
- BB/U= -2 < SD <0
- PB/U= -2 < SD < 0
- BB/PB= pas di -1 SD ( -2< SD<0)
Buku KIA (versi 2020)

Anda mungkin juga menyukai