Anda di halaman 1dari 56

SOSIALISASI PANDU PTM

DAN PENCAPAIAN TARGET


HIPERTENSI 2019
MUHAMMAD, SKM
PENGELOLA PANDU PTM

DINAS KESEHATAN PROVINSI JAMBI


OUTLINE

LATAR BELAKANG

KEBIJAKAN DAN STRATEGI PTM

SPM BIDANG KESEHATAN

PENUTUP
LATAR BELAKANG
TRANSISI TANTANGAN
PEMBANGUNAN KESEHATAN
Kurang bergerak, konsumsi
rendah serat dan tinggi GGL,
merokok, alkohol, stres.
Penyakit Menular masih
merupakan masalah dan
PTM semakin meningkat

PTM

Usia produktif dan usia


lanjut meningkat yang
Masalah gizi buruk / kurang, kurus dan
rentan terhadap PTM
pendek (Stunting), kegemukan dan
obesitas pada anak, remaja dan
dewasa 4
BEBAN MASALAH PTM
MASALAH
UTAMA
KESEHATAN

SEBAGIAN PENYEBAB
BESAR TIDAK KEMATIAN
TERDETEKSI UTAMA

PTM

BIAYA BANYAK
YANKES PENDERITA
TINGGI USIA MUDA
TREND PTM DAN FAKTOR RISIKO
(RISKESDAS)
Merokok pada
Tren Penyakit Tidak Menular Remaja
meningkat dari tahun 2013 8.8 9.1

hingga 2018 7.2


RKD 2013

40 SIRKESNAS
2016
35 34.1 RKD 2018

30
25.8
25
100 93.5 95.5
20
90
15 80
Faktor Risiko PTM
10.9
10 70
7
60
5 3.8
2 1.5 2 50
0 40
Stroke* Ginjal kronis* Diabetes Hipertensi** 33.5
31 28.8 29.3
30 26.6 26.1
21.8
20 14.8
2013 2018
10
*: Permil 0
**: hasil pengukuran Obesitas pada Obesitas Merokok Aktivitas fisik Kurang makan
dewasa sentral kurang sayur dan buah
2013 2018
PROPORSI KURANG KONSUMSI SAYUR
BUAH PROVINSI JAMBI
99.5% 99.7% 99.6% 98.9%
98.0% 98.5% 98.2%
97.7% 97.6% 97.5%

95.5%
95.0%

92.6%

irn ci
g in un ari b i ur rat b o g o bi uh bi sia
g h m m a e n m n m e
Ke ran lan n g Ja Ti B T Bu Ja Pe Ja on
e o t a ro g g t a i d
M
Sa
r
Ba ua b un b un Ko n ga In
M Ja Ja Su
ng g ta
ju jun Ko
n n
Ta Ta

Sumber : Riskesdas 2018


PROPORSI OBESITAS SENTRAL
PROVINSI JAMBI
28.9% 31.0%
26.7% 27.8% 27.8% 29.9%
24.6% 24.6% 24.6%
21.9% 22.8%
16.8% 18.9%

n ci in un ari b i ur rat bo g o bi uh bi sia


ir g g m im e m n m e
Ke ran lan g
H Ja T Ba T Bu
n
Ja Pe Ja on
e n ro ng ng i d
M aro ata a u u ga In
S B u b b n
M Ja Ja Su
ung ung
anj a nj
T T

Sumber : Riskesdas 2018


PROPORSI MEROKOK
PROVINSI JAMBI
29.3%
27.2%
23.1% 25.4% 24.5% 23.6% 24.4%
22.5% 21.4% 21.0% 21.5%
17.9%

8.9%

ci in i bi ur at bi bi ia
ir n g gun har m ar b o
ngo nuh es
an an ng Ja Ti
m B Te Bu Ja
m e Ja
m n
Ke er o l t a o g ng t a ai
P do
r r n In
M
Sa Ba ua b u
abu Ko ng
M J a
g
J
a Su
ng n t
ju u Ko
n anj
Ta T

Sumber : Riskesdas 2018


PROPORSI HIPERTENSI
PROVINSI JAMBI
37.7%
33.8% 34.1%
33.8% 32.2% 31.5%
29.5%
28.0% 27.9% 27.6% 26.3% 29.0%

19.5%

Sumber : Riskesdas 2018


PROPORSI DIABETES MELITUS
PROVINSI JAMBI
2.2%
2.0%

1.5% 1.5%

1.1% 1.2%
1.0%
0.7% 0.7%
0.7% 0.6%
0.4%
0.1%

ci in n ri bi ur ra
t bo o bi h bi ia
r in ng gu Ha m m Ba Te ng m nu m es
Ke r a lan
ng Ja Ti B u Ja
iP
e Ja
do
n
e ro ta ro g ng ga In
M S a B a ua bun bu n
M Ja Ja Su
ng ng
ju nju
n
Ta Ta

Sumber : Riskesdas 2018 berdasarkan Diagnosis


KEBIJAKAN PTM

PIS PK RPJMN GERMAS

UKBM
POSBINDU PTM SPM

TARGET
GLOBAL RAN PTM RENSTRA
PROGRAM UNGGULAN SEBAGAI
STRATEGI P2PTM

PEMBATASAN
KONSUMSI
GGL
POSBINDU KONSELING
PTM UBM

KTR

PANDU KAMPANYE
PTM CERDIK
IVA & INDERA &
SADANIS FUNGSIONAL

14
SPM
BIDANG
KESEHATAN
Standar Pelayanan Minimal
Standar Pelayanan Minimal
bidang Kesehatan (SPM
Kesehatan) adalah ketentuan
mengenai Jenis dan Mutu
Pelayanan Dasar yang
merupakan Urusan
Pemerintahan Wajib yang
berhak diperoleh setiap Warga
Negara secara minimal.
Dasar Hukum

Dari kinerja program kesehatan, sekarang diarahkan kepada kinerja Pemerintah


Daerah, menjadi penilaian kinerja daerah dalam memberikan pelayanan dasar
kepada Warga Negara
Peraturan Pemerintah No.2
Tahun 2018

MUTU PELAYANAN DASAR SETIAP JENIS PELAYANAN DASAR

DITETAPKAN DALAM STANDAR TEKNIS, MEMUAT


SPM BIDANG KESEHATAN
Permenkes no. 4 tahun 2019

PROVINSI KABUPATEN/ KOTA

• Pelayanan kesehatan bagi penduduk • Pelayanan kesehatan ibu hamil


terdampak krisis kesehatan akibat • Pelayanan kesehatan ibu bersalin
bencana dan/atau berpotensi bencana • Pelayanan kesehatan bayi baru lahir
provinsi • Pelayanan kesehatan balita
• Pelayanan kesehatan bagi penduduk • Pelayanan kesehatan pada usia pendidikan dasar
pada kondisi kejadian luar biasa provinsi • Pelayanan kesehatan pada usia produktif
• Pelayanan kesehatan pada usia lanjut
• Pelayanan kesehatanpenderita hipertensi
Bersifat promotif dan • Pelayanan kesehatan penderita diabetes mellitus
• Pelayanan kesehatan orang dengan gangguan jiwa berat
preventif • Pelayanan kesehatan orang terduga tuberkulosis
Skriningorang
• Pelayanan kesehatan perempuan usia terinfeksi virus
dengan risiko
30-50 daya
yang melemahkan th / seksual aktif manusia
tahan tubuh untuk (HIV)
IVA dan Sadanis
Prinsip Standar Pelayanan
Minimal
Merupakan kebutuhan dasar
Merupakan kewajiban
1 bagi setiap individu secara
bagi pemerintah
universal
daerah provinsi
maupun
Pemenuhan kebutuhan dasar 5 kabupaten/kota untuk
2 dapat dipenuhi sendiri oleh menjamin setiap
warga negara atau oleh warga negara
pemerintah daerah memperoleh
kebutuhan dasarnya

Merupakan pelayanan dasar


yang menjadi kewenangan
3 6 Berlaku secara nasional
daerah provinsi maupun
kabupaten/kota

20
TUJUAN PENERAPAN SPM
BIDANG KESEHATAN
1. Terjaminnya penyediaan pelayanan untuk
masyarakat;
2. Membantu dalam menentukan kebutuhan
anggaran untuk pelayanan publik;
3. Landasan dalam menentukan anggaran kinerja
dan alokasi dalam penentuan perimbangan
keuangan yang lebih adil dan transparan;
4. Membantu penilaian kinerja kepala daerah
secara lebih akurat dan terukur;
5. Alat bantu untuk meningkatkan akuntabilitas
pemda.

21
PENERAPAN SPM

Mengingat SPM adalah penyediaan kebutuhan dasar secara


minimal bagi warga negara, maka seluruh warga negara
penerima harus memperolehnya pelayanan minimal bidang
kesehatan(100 %).

Dalam hal ketersediaan layanan tersebut belum mencapai


100 %, maka hal tersebut dapat dimaklumi mengingat
untuk memproduksi layanan memerlukan waktu. Namun
dalam evalusi SPM tetap dinyatakan daerah tersebut
“belum memenuhi SPM”.

Dalam penganggaran pemenuhan SPM hendaknya tidak


boleh dibatasi oleh anggaran (unconstrain budget). Dengan
demikian penganggaran SPM harus diprioritaskan terlebih
dahulu sebelum memenuhi anggaran lainnya.
TAHAPAN PENERAPAN SPM
 TIM PENERAPAN SPM
PENGUMPULAN DATA PENYUSUNAN RENCANA
PEMENUHAN PELDAS
 jumlah dan identitas
Warga Negara yang  RPJMD dan RKPD
berhak menerima  Renstra PD dan
 jumlah barang dan/atau Renja PD sesuai
jasa yg sudah tersedia dengan tugas dan
dan yg dibutuhkan fungsi
 jumlah sarana, prasarana,
dan sumber daya lainnya
yang tersedia dan yg
masih dibutuhkan
1 2 3 4 PELAKSANAAN
PEMENUHAN
PENGHITUNGAN
KEBUTUHAN  Menyediakan
 menghitung selisih barang/jasa dan
kebutuhan terhadap sarana prasarana
ketersediaan barang sesuai dengan
dan/atau jasa dan sarana standar teknis SPM
dan/atau prasarana  Kerjasama antar
berdasarkan jumlah daerah dalam
Warga Negara penerima pemenuhan
 Menyusun kebutuhan pelayanan dasar
sesuai ketentuan PUU
untuk pemenuhannya
PENCAPAIAN SPM BIDANG KESEHATAN
Merupakan Pelayanan Dasar Esensial yang harus
diberikan oleh Pemerintah Kabupaten/Kota

Melibatkan lintas sektor dan masyarakat/swasta,


untuk mencapai cakupan maksimal

Cakupan total (Universal Coverage)

Menggunakan sumber daya daerah dan kebijakan


Pemda

Pendekatan keluarga dan Germas


Pelayanan Kesehatan Penderita
Hipertensi
1. Standar Jumlah dan Kualitas Personil/
Sumber daya Manusia Kesehatan
Tenaga kesehatan meliputi:
a. Dokter, atau
b. Bidan, atau
c. Perawat
d. Tenaga kesehatan masyarakat
No Kegiatan SDM Kesehatan
1 Pengukuran Tekanan Dokter atau Tenaga Kesehatan yang
Darah berkompeten atau tenaga
kesehatan lain yang terlatih
2 Edukasi Dokter dan/ atau Tenaga Kesehatan
yang berkompeten dan/ atau tenaga
kesehatan terlatih
3 Terapi Farmakologi Dokter
2. Standar Jumlah dan Kualitas Barang
dan/atau Jasa
No. Barang Jumlah Fungsi

1 Pedoman Minimal 2 per Panduan dalam


Pengendalian Puskesmas melakukan
Hipertensi dan penatalaksanaan dan
Media KIE edukasi sesuai
standar
2 Tensimeter Sesuai Mengukur tekanan
kebutuhan darah
3 Formulir Catpor Sesuai Pencatatan dan
Aplikasi SI PTM kebutuhan pelaporan
3. Petunjuk Teknis atau Tata Cara Pemenuhan
Standar (1)
 Pernyataan Standar : Setiap penderita hipertensi
mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar. Pemerintah
daerah kabupaten/kota wajib memberikan pelayanan kesehatan
sesuai standar kepada seluruh penderita hipertensi usia 15
tahun ke atas sebagai upaya pencegahan sekunder di wilayah
kerjanya dalam kurun waktu satu tahun.
 Pengertian : Pelayanan kesehatan penderita hipertensi sesuai
standar meliputi:
1) Pengukuran tekanan darah
2) Edukasi
 Keterangan:
Tekanan Darah Sewaktu (TDS) lebih dari 140 mmHg
ditambahkan pelayanan terapi farmakologi
3. Petunjuk Teknis atau Tata Cara Pemenuhan
Standar (2)
Mekanisme Pelayanan
1) Penetapan sasaran penderita hipertensi ditetapkan oleh Kepala
Daerah dengan menggunakan data RISKESDAS terbaru yang di
tetapkan oleh Menteri Kesehatan.
2) Pelayanan kesehatan hipertensi adalah pelayanan kesehatan
sesuai standar yang meliputi:
a) Pengukuran tekanan darah dilakukan minimal satu kali sebulan
di fasilitas pelayanan kesehatan
b) Edukasi perubahan gaya hidup dan/atau kepatuhan minum
obat
c) Melakukan rujukan jika diperlukan
MEKANISME PELAYANAN
1. Penetapan sasaran penderita hipertensi ditetapkan oleh
Kepala Daerah dengan menggunakan data RISKESDAS
terbaru yang di tetapkan oleh Menteri Kesehatan.

Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar Prevalensi kasus hipertensi di Kab/Kota “H”
adalah 25,61%
Jumlah penduduk usia 15 tahun ke atas di Kab/Kota “H” pada tahun 2019 adalah 2,3 juta
orang.
Maka Jumlah estimasi penderita hipertensi yang berumur 15 tahun ke atas di Kab/Kota
“H” tahun 2019 adalah

25,61% x 2,3 juta = 589.030 orang


Estimasi penderita hipertensi di Puskesmas A dengan jumlah penduduk usia 15 tahun
keatas sebesar 350.000 orang
Maka Jumlah estimasi penderita hipertensi di Puskesmas A adalah

X 589.030 = 89.635 orang


Rumus Perhitungan Kinerja

Jumlah penderita hipertensi


usia ≥15 tahun di dalam
Persentase wilayah kerjanya yang
penderita mendapatkan pelayanan
Hipertensi yang kesehatan sesuai standar
mendapatkan dalam kurun waktu satu tahun
pelayanan X 100%
kesehatan sesuai Jumlah estimasi penderita
standar hipertensi usia ≥15 tahun yang
berada di dalam wilayah
kerjannya berdasarkan angka
prevalensi kab/kota dalam kurun
waktu satu tahun yang sama
Contoh Penghitungan

 Prevalensi kasus hipertensi di Kab/Kota “H” adalah 22%


berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar,
 Jumlah Warga Negara usia 15 tahun keatas di Kab/Kota
“H”pada tahun 2018 adalah 2,3 juta orang.
 Jumlah estimasi penderita hipertensi yang berumur 15 tahun
keatas di Kab/Kota“H”tahun 2018 adalah (22 x2,3 juta)/100=
506.000 penderita hipertensi.
 Jumlah penderita hipertensi yang mendapat pelayanan
kesehatan sesuai standar 345 ribu.
 Jadi % penderita hipertensi yang mendapat pelayanan
kesehatan standar adalah: = (345.000/506.000) x 100 % = 68,18
%
Teknik Penghitungan Pembiayaan

Langkah Variabel Komponen Volume


1. Melakukan pendataan penderita Hipertensi menurut wilayah kerja Fasilitas
Kesehatan Tingkat Pertama
Petugas Pendataan penderita Jumlah petugas X transport
hipertensi
Biaya transpor petugas / Jumlah kegiatan
BBM pendataanX jumlah
puskesmas
Penderita Data jumlah penderita
Hipertensi hipertensi
Alat kesehatan Pengadaan kit posbindu Terintegrasi dengan
PTM sesuai permenkes pengadaan sarpras skrining
PTM
Formulir Pengadaan formulir 1 paket X kegiatan
pendataan X jumlah
puskesmas
Teknik Penghitungan Pembiayaan

Langkah Variabel Komponen Volume


2. Melakukan penemuan kasus Hipertensi untuk seluruh pasien usia ≥ 15 tahun di
Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama

Petugas Pelayanan skrining


Alat kesehatan Pengadaan kit posbindu Terintegrasi dengan
PTM sesuai permenkes pengadaan sarpras
skrining PTM dan alkes di
Puskesmas /FKTP

Penderita Data jumlah Hipertensi


Hipertensi
Teknik Penghitungan Pembiayaan
Langkah Variabel Komponen Volume
3. Melakukan pelayanan kesehatan sesuai standar, berupa edukasi untuk perubahan
gaya hidup (diet seimbang, istirahat yang cukup, aktifitas fisik, dan kelola stress) serta
Edukasi kepatuhan minum obat dan/ atau terapi farmakologi
Petugas Pelayanan kesehatan
dan KIE pada penderita
hipertensi
Penderita Data jumlah penderita
Hipertensi hipertensi yang
mendapatkan pelayanan
kesehatan sesuai
standar
Media KIE Pengadaan bahan / 1 paket X jumlah
media KIE puskesmas
Obat Pengadaan obat Terintegrasi dengan paket
hipertensi pengadaan obat
Puskesmas sesuai dengan
kebijakan dan ketentuan
yang berlaku didaerah
Teknik Penghitungan Pembiayaan

Langkah Variabel Komponen Volume


4. Melakukan rujukan ke FKRTL sesuai kriteria
Petugas Pelayanan rujukan kasus
hipertensi sesuai dengan
kriteria rujukan
Penderita Data jumlah penderita
Hipertensi hipertensi yangdirujuk
Pelayanan Kesehatan Penderita
Diabetes Melitus
Standar Jumlah dan Kualitas
Barang dan/ atau Jasa

NO BARANG JUMLAH FUNGSI


1 • Glukometer Sesuai Kebutuhan Melakukan Pemeriksaan Gula
• BHP (strip test Sesuai Sasaran Darah
gula darah,
kapas alkohol
dan lancet)

2 Formulir Sesuai Kebutuhan Pencatatan dan Pelaporan


Pencatatan dan
Pelaporan Aplikasi
SI PTM
3 Pedoman dan Minimal 2 perpuskesmas Panduan dalam melakukan
Media KIE penatalaksanaan sesuai
standar
Standar Jumlah dan Kualitas
Personil/SDM Kesehatan
No Kegiatan SDM Kesehatan

1 Pengukuran Kadar gula Dokter/Tenaga Kesehatan yang


darah berkompeten

2 Edukasi gaya hidup dan/atau Dokter/Tenaga Kesehatan yang


nutrisi berkompeten

3 Terapi Farmakologi Dokter


Mekanisme Pelayanan
Pemerintah Kab/kota wajib memberikan pelayanan kesehatan sesuai
standar kepada seluruh penderita DM usia > 15 tahun sebagai Upaya
pencegahan sekunder di wilayah kerjanya dalam kurun waktu setahun

Penetapan Sasaran Penderita DM ditetapkan oleh Kepala Daerah dengan


menggunakan data Riskesdas terbaru yg ditetapkan oleh Menkes

Pelayanan Kesehatan DM sesuai standar meliputi:


Pengukuran Gula Darah minimal 1 kali sebulan di Fasyankes
Edukasi Perubahan Gaya Hidup dan/ atau Nutrisi
Jika GDS > 200 mg/dl ditambahkan Terapi Farmakologi
Melakukan rujukan jika diperlukan
Standar Jumlah dan kualitas Barang
dan/atau Jasa
NO BARANG JUMLAH FUNGSI

1 Pedoman dan Media KIE Minimal 2 Perpuskesmas Panduan dalam


melakukan skrining
kesehatan sesuai
standar
2  Alat ukur berat badan Sesuai jumlah sasaran Melakukan skrining
 Alat ukur tinggi badan kesehatan
 Alat ukur lingkar Perut
 Tensimeter
 Glukometer
 Tes strip gula darah
 Lancet
 Kapas alkohol
 KIT IVA tes

3 Formulir pencatatan dan Sesuai kebutuhan Pencatatan dan


pelaporan pelaporan
Aplikasi Sistem Informasi
PTM (SI PTM)
Standar Jumlah dan Kualitas Personil/SDM
Tenaga Kesehatan
(dokter,bidan, perawat, gizi dan tenaga kesehatan masyarakat)

Tenaga non kesehatan terlatih atau mempunyai kualifikasi tertentu, kader kesehatan

NO KEGIATAN SDM KESEHATAN


1 Pengukuran TB,BB,Lingkar Perut dan Tekanan Perawat/Petugas Pelaksana
Darah Posbindu Terlatih
2 Pemeriksaan kadar gula darah Dokter/Perawat/Bidan/Petugas
Pelaksana Posbindu terlatih
3 Pemeriksaan SADANIS dan IVA (bagi sasaran Dokter/Bidan terlatih
wanita usia 30-50 tahun)
4 Melakukan rujukan jika diperlukan Nutrisi/Tenaga Gizi/Petugas
Pelaksana Posbindu terlatih
5 Memberikan penyuluhan kesehatan Dokter/Perawat/Bidan/petugas
kesehatan terlatih
lainnya/petugas pelaksana
posbindu terlatih
Mekanisme Pelayanan

 Pelayanan Skrining faktor risiko pada usia produktif adalah


skrining yang dilakukan minimal 1 kali dalam setahun untuk
penyakit menular dan penyakit tidak menular meliputi:
a)  Pengukuran tinggi badan, berat badan dan lingkar perut.
b) Pengukuran tekanan darah.
c) Pemeriksaan gula darah.
d) Anamnesa perilaku berisiko.
 Tindaklanjut hasil skrining kesehatan meliputi:
a) Melakukan rujukan jika diperlukan.
b) Memberikan penyuluhan kesehatan.
 Keterangan :
Wanita usia 30-50 tahun yang sudah menikah atau mempunyai
riwayat berhubungan seksual berisiko dilakukan pemeriksaan
SADANIS dan cek IVA.
Target Capaian Kinerja 100 persen
 Rumus Perhitungan
Perhitungan Target
SPM Hipertensi
SASARAN DAN TARGET
HYPERTENSI PROVINSI JAMBI
PROVINSI
TAHUN 2019 PREVALENSI
HYPERTENSI Sasaran ≥ 15 Target SPM
tahun 2019
2013 2018
KABUPATEN Kerinci 29,7% 37,74% 183.157 69.123
Merangin 29,6% 27,97% 281.224 78.658
Sarolangun 16,5% 19,55% 214.871 42.007
Batang Hari 19,7% 29,5% 198.573 39.119
Muaro Jambi 18,5% 27,91% 325.242 90.742
Tanjung Jabung
Timur 22,9% 33,82%
164.881 55,729
JAMBI Tanjung Jabung
Barat 29,6% 32,14%
241.175 77,417
Tebo 23,5% 31,52% 256.899 80.923
Bungo 28,0% 27,57% 269.778 74.188
Kota Jambi 24,8% 26,28% 458.199 120.048
Sungai Penuh 3.4,2% 33,92% 68.269 22.465
PROVINSI
24,6% 28,99% 2.662.268 804.621
Perhitungan SPM Hipertensi
Jml penderita hipertensi usia ≥15 th yg mendapat pelayanan standar
Cakupan= -----------------------------------------------------------------------------------------------------
Jml penderita hipertensi usia ≥15 th (berdasarkan Riskesdas) 1

Target Kab/Kota: merujuk kepada Riskesdas 2018

Contoh:
Populasi penduduk usia ≥15 th di Kab . Tanjab Timur adalah 164.504 dengan
prevalensi hipertensi 33,8%.
Di Kab. Tanjab Timur memiliki 17 puskesmas, bagaimana menghitung target di
masing-masing puskesmas?

Jawab:
Maka estimasi penderita hipertensi di Kab A= 164.504 x 33,8%= 55.602 orang
Di Kab Tanjab Timur memiliki puskesmas (Aa, Ab, Ac, Ad, Ae, Af, Ag, Ah, Ai, Aj, Ak,
Al, Am, An, Ao, Ap, Aq, Ar, As, At)
maka untuk target masing-masing puskesmas dapat dihitung sbb:

Jumlah penduduk usia ≥15 th di wilayah puskesmas


Target = --------------------------------------------------------------------- x estimasi penderita hipertensi
2
di Kab A
Jumlah penduduk usia ≥15 th di Kab A
Contoh: menghitung target, di puskesmas Aa dan puskesmas Ab

Puskesmas Aa Puskesmas Ab

Jumlah penduduk usia ≥15 th di wilayah Jumlah penduduk usia ≥15 th di wilayah
PKM Ma. Sabak 11.210 orang, pkm Kp. Laut 11.050 orang,
Target di puskesmas Aa, adalah
Target di puskesmas Ab, adalah
11.210
----------- x 55.635 orang = 3791 orang 11.050
164.504 2 ----------- x 55.635 orang = 3737 orang 2
164.505

Misalnya yang terdata di pkm Aa baru mencapai 3000 orang penderita hipertensi yang
mendapat pelayanan standar, maka 791 orang penderita lagi dicari dari pendataan di PIS-
PK, Posbindu, PHN agar penderita hipertensi mendapatkan pelayanan standar sehingga
mencapai 100% pencapaiannya, begitu juga di puskesmas Ab, dst…
PENUTUP
 Bahwa Program P2PTM berfokus pada pencegahan FR bersama
tanpa mengabaikan pengendalian pada penderita/penyandang
PTM
 Dibutuhkan advokasi dan sosialisasi yang optimal kepada para
pemangku kepentingan lintas sektor untuk mendukung upaya
perubahan perilaku masyarakat melalui penguatan tusi masing-
masing
 Dibutuhkan aktifitas pemicuan yang masif untuk peningkatan
kesadaran masyarakat menuju perubahan perilaku hidup sehat,
GERMAS, perilaku CERDIK dll melalui kegiatan-kegiatan bersama
di daerah (HUT PEMDA, hari-hari besar di daerah, aksi bersama
dll)
 Implementasi SPM diperkuat oleh pelaksanaan PIS-PK
 Diperlukan penguatan data dengan memanfaatkan sistem IT
55
TERIMA KASIH
56

Anda mungkin juga menyukai