Anda di halaman 1dari 37

Tatalaksana covid 19

dr. estiningtyas w SpP


Varian virus
patogenesis
• SARS Cov 2 akan berikatan dengan reseptor dan membuat jalan
masuk ke dalam sel
• Glikoprotein yang terdapat pada envelope spike akan berikatan
dengan resptor ACE2
• Didalam sel SARS-Cov2 akan melakukan duplikasi materi genetic dan
mensintesis protein yang dibutuhkan kemudian membentuk virion
baru yang muncul dipermukaan cell
Patofisiologi


kan

dak


Dengan masa inkubasi sd 14 hari ( rata- rata 2 – 5 hari )
Definisi kasus
Kasus suspek : Seseorang yang memiliki salah satu dari kriteria berikut
Berdasarkan derajat penyakit
Tanpa gejala
Kondisi paling ringan, pasien tidak ditemukan gejala

Gejala ringan :
Pasien dengan gejala tanpa bukti pneumonia atau tanpa hipoksia
Demam, batuk, fatique, anoreksia, napas pendek, myalgia, nyeri
tenggorokan, kongesti hidung, anosmia, sakit kepala diare
Pasien tua dan imunokompromais, gejala atypical

Gejala sedang
Pasien dengan klinis pneumonia ( batuk, demam, sesak, napas
cepat ) tetapi tidak ada gejala pneumonia berat SpO2 ≥ 93 %
Pneumonia berat
Pasien dengan tanda klinis pneumonia ( demam, batuk,
sesak napas, napas cepat ) ditambah satu dari : laju napas
> 30 x/mnt, distress napas berat atau SpO2 <93% udara
ruangan
ATAU
Pada pasien anak dengan klinis pneumonia ditambah
setidaknya satu dari berikut :
- Sianosis sentra SpO2< 93%
- Distress napas, ( napsa cepat, tarikan dinding dada yang
berat )
- Tanda bahaya umu : letargi, tidak mau makan , minum
atau penkes atau kejang
- Napas cepat
- Usia < 2 bulan ≥ 60 x/mnt Usia 2 – 11 bulan ≥ 50 /mnt
- Usia 1 – 5 th ≥ 40x / mnt > 5th ≥ 30 x/mnt
Terapi farmakologis
Tanpa gejala ---- isoman

• Ditambah obat simptomatis


• Dan yang mengandung
antioksidan
Derajat ringan
Derajat sedang
Derajat berat
Terapi lain
• IVIG
• Sel punca
• Plasma konvalesen
• Anti interleukin 6 ( tocilizumb )
Alur tata laksana pasien
TRIASE
• prinsipnya : • Dilakukan di pintu masuk IGD
Mengidentifikasi pasien yang atau rawat jalan
membutuhkan penanganan medis
segera Penanganan kegawatdaruratan dan
Pasien yang perlu dirujuk menentukan derajat infeksi pasien
Pasien yang bisa menunggu covid
Pembagian zona resiko penularan covid 19
• Pembagian atau pengelompokan ruangan berdasarkan karakteritik
berdasarkan fungsi, untuk mencegah penularan covid 19
• Zonasi RS

Zona covid 19 Zona non covid 19


ZONA COVID
• Ruangan resiko penularan tinggi karena merupakan ruangan yang
berhubungan secara langsung maupun tidak langsung dengan pelayanan
covid 19
• Area pelayanan : Area IGD, Ranap, ruang isolasi khusus, ruang bersalin khusus
• Area penunjang : laboratorium, radiologi, gizi kamar jenazah, area pengolahan
limbah covid

• Bila memungkinkan pembagian dengan ruangan terpisah, jiak tidak dapat


digunakan pembatas sementara atau permanaen
• Bila SDM cukup, dapat juga dibagi pelayanan zona ovid dan noncovid
Area instlasai Gawat Darurat
• Pemeriksaan, observasi dan atau Tindakan yang dibutuhkan
• Pemeriksaan penunjang seperti laboratoriun untuk tes COVID 19
• Bila pasien tidak perlu ranap dipulangkan dengan edukasi untuk
IsOMAN
• pasien ranap di ruangan COVID
• Atau dirujuk
Rekomendasi ruang perawatan
• Sistem vebtiasi udara yang baik
• Jarak tempat tidur 1,5 – 1,8 m
• Batas pemisah antar zona
• Pengunjung / pengantar dilarang masuk
• Fasilitas cuci tangan dengan air mengalir / hand sanitizer
• Tempat sampah beda warna sesuai jenis sampah
• Tempat pakaian kotor didaam ruang isolasi
• Kamar mandi terpisah untuk pasien covid dan non covid
• Memiliki pengaturan jalur dengan system satu arah
Standar APD
Rujukan Pasien
• meruju

Anda mungkin juga menyukai