Anda di halaman 1dari 26

Covid

Kelompok 4
Amri periyadi 1904034023
Siti nur haliza 19040340
Pepy pebrianti 1904034037
Sasya safitri 1904034044
Covid Covid adalah infeksi virus coronavirus atau biasa di sebut covud 19
dengan gejala umum seperti demam, batuk tidak berdahak, lemah,
lesu, dengan gejala lain diare, mata merah, sakit kepala dll

Infeksi menyebar dari satu orang ke orang lain melalui percikan


(droplet) dari saluran pernapasan yang sering dihasilkan saat batuk
atau bersin. Jarak jangkauan droplet biasanya hingga 1 meter.

Host penyakit ini adalah manusia terutama kelompok yang rentan


atau berisiko serta imunitasnya rendah. Karakteristik pejamu dapat
dipengaruhi oleh berbagai faktor status gizi, imunitas.

Environment penyakit ini adalah lingkungan yaitu lingkungan fisik


seperti sanitasi lingkungan yang buruk, lingkungan biologi contohnya
kepadatan penduduk, virulensi virus,lingkungan sosial budaya seperti
perilaku, lingkungan ekonomi, politik.
Kasus
Seorang wanita berumur 35 tahun datang
ke Rumah Sakit Harapan Sehat dengan
keluhan demam, batuk, tenggorokan
gatal, indra penciuman dan perasa tidak
berfungsi seperti biasanya.

Oleh Dokter dianjurkan melakukan


pemeriksaan darah dan covid 19
Pemeriksaan Laboratorium Untuk Screening/Diagnosis

• Pemeriksaan Hematologi Lengkap


• Pemeriksaan Kimia Klinik
• Pemeriksaan Imunoserologi
• Pemeriksaan Molecular {RT-PCR}
• Pemeriksaaan rapid test Antigen/Antibodi SARS CoV-2
Pemeriksaan lanjutan
Hasil pemeriksaan PCR

(+)Rapid Test Ig M (-)Rapid Test |g G (-)Artinya Infeksi


Covid19 ini baru dimulai.Inkubasi biasanya terjadi pada hari
ke1-7 setelah penularan-infeksi.Pasien di saran kan
melakukan isolasi mandiri.

Pemeriksaan lanjutan pada hari ke 10 PCR (+)Rapid Test Ig


M (+)Rapid Test ig G (-)Berarti infeksi sudah akut
(berat)Sedang menuju puncak infeksi.Biasa nya terjadi pada
hari ke 7-14 setelah tertular.

PCR (+)Rapid Test Ig M (+)Rapid Test Ig G (+)Infeksi di


puncak mulai menurun menuju sembuhBiasanya hari ke 14-
21. Makanya harus isolasi 2 minggu.

PCR (+)Rapid Test Ig M (-)Rapid Test Ig G (+)Infeksi menuju


sembuhBiasanya hari ke 21-28.

PCR (-)Rapid Test Ig M (-)Rapid Test Ig G (+)Berarti infeksi


sudah teriadi lebih dari 1 bulan dan meniadi sembuh karena
keberhasilan antibody gG menghancurkan Virus.
HASIL DARAH LENGKAP
HASIL PEMERIKSAAN
Fase covid
Hari ke 1-2
gejala belum terasa

Hari ke 5
Mulai muncul gejala seperti pusing, serta sesak nafas

Hari ke 7
Gejala mulai parah, pasien sebaiknya segara di bawa ke rumah sakit

Hari ke 8
Pasien mulai mengalami sesak nafas, pneumonia, atau sindrom gangguan pernafasan akut

Hari ke 10
Ketika gejala pasien makin memburuk pasien sebaiknya di pindahkan ke ruang ICU

pada hari selanjutnya pasien akan mengalami masa penyembuhan, jika pasien masi belum sembuh maka
akan terus di rawat di ruang ICU
Diagnosis penyakit

Beberapa gejala klinis dari COVID-19 tingkat sedang dan


parah, antara lain:
- Sesak napas atau kesulitan untuk bernapas.
- Nyeri otot.
- Tubuh alami panas dan dingin.
- Sakit kepala.
- Nyeri pada dada.
- Mual dan/atau muntah.
- Diare.
- Ruam
Upaya pencegahan Covid 19

• menggunakan masker
• handsanitaizer dan mencuci tangan dengan sabun dan
air mengalir
• melindungi diri untuk tetap berada di rumah
• early diagnosis dengan screening contohnya rapid test
dan PCR,
Pengobatan

(tanpa gejala/OTG)
Multivitamin C, B, E, Zinc dengan dosis 1x1 sejumlah 10Catatan: Dosis 10 hari

(gejala ringan)

Multivitamin C, B, E, Zinc dengan dosis 1x1 sejumlah 10 Parasetamol tab


500mg sejumlah 10 (dosis hanya jika diperlukan) Favipiravir 200mg sejumlah
40 kaplet atau Molnupiravir 200mg dengan dosis 2x4 tab (1-5 hari) sejumlah
40Catatan: Dosis 10 hari
Analisa Hasil

1. Pra Analisis
a. Persiapan pasien yang kurang siap, seperti kurangnya pertanyaan ke
pasien mengenai identitas, gejala yang dialami
b. Kesalahan pada saat pengambilan sampel yang dapat menyebabkan
hasil pemeriksaan kurang tepat.
c. Terjadinya kontaminasi pada saat pengolahan sampel.
d. Penyimpanan sampel yang kurang tepat.

2. Analisis
a. Reagen yang expired yang sudah tidak layak pakai.
b. Alat yang tidak di quality control.

Pasca Analisis
a. Kesesuaian data dengan sampel pasien.
b. Pencantuman nilai normal.
c. Pencantuman keterangan yang penting seperti pemeriksaannya dilakukan duplo.
d. Pendokumentasian data/ data diarsipkan.
1. TES CEPAT MOLEKULER {TCM} dan POLYMERASE CHAIN
REACTION {PCR} SARS-CoV-2

- RT-PCR merupakan pemeriksaan gold standart

Direkomendasikan Untuk
• Pasien dalam pengawasan {PDP}
• Orang dalam pemantauan {ODP}
• Orang tanpa gejala {OTG}
Sampel Pemeriksaan Molekuler {RT PCR}

• Swab nasofaring
• Swab orafaring
• Sputum
• Aspirat saluran napas bagian bawah
• Bronchoalevar lavage {BAL}
• Aspirat nasofaring atau aspirat nasal
Pengambilan Sampel

False negative:
waktu pengambilan kurang tepat berkaitan dengan onset penyakit Teknik
pengambilan sampel kurang baik

False positif; teknikal eror & kontaminasi reagen


Cara Pengambilan Spesimen Untuk
Pemeriksaan PCR

Dilakukan di ruangan khusus

Petugas menggunakan APD level 3

Dilakukan oleh staf yang ahliPersiapkan viral transport


medium (VTM) dan batang swab dacron

Pengiriman sampel dengan packing 3 lapis


Langkah Pengambilan Swab Orofaring

1. Arahkan pasien untuk membuka mulut dan mendongakkan kepalanya keatas lalu
mengeluarkan.

2. Tekan lidah kearah bawah dengan spatel tongue dan oleskan swab orofaring dibagian dalam
dalam tonsil kanan, dan terakhir dinding belakang orofaring

3. Keluarkan swab orofaring perlahan dari rongga mulut

4. Lepaskan/angkat spatel tongue dari lidah

5. Masukkan swab orofaring kedalam tabung VTM

6. Gunting atau patahkan ujung swab


Tutup tabung VTM
Langkah Pengambilan Swab Nasofaring

1. Arahkan pasien untuk mendongakkan kepalanya keatas, mulut sebaiknya


tidak dibuka/tutup
2. Masukkan swab nasofaring dengan perlahan dan mantap hingga terasa
tahanan pada ujung swab resaat (3-5 detik)
3. Putar swab 5-10x Rasa tidak nyaman pada pasien
4. Keluarkan swab nasofaring perlahan dari rongga hidung
5. Berikan waktu sesaat untuk pasien menenangkan diri
6. Lakukan langkah 2 s/d 5 pada lubang hidung sebelahnya
7. Masukkan swab nasofaring kedalam tabung VTM
8. Gunting ujung swab
9. Tutup tabung VTM
2.Rapid Test

Antigen: swab

Antibody : darah
Rapid tes antibody

mendeteksi adanya antibody terhadap COVID-19

1. Timbul pada hari ke 7 pasca infeksi / gejala


2. Perlu strategi dalam penggunaan rapid tes antibody.

•IgM
biasanya muncul pada hari ke 7, meningkat sampai hari ke 28 dan mulai menurun pada hari ke 42

•IgG
muncul di hari ke 10, meningkat sampai hari ke 49Hasil non reaktif (negatif) pada pemeriksaan
rapid tes antibody ada beberapa kemungkinan jika belum terpapar COVID-19 yaitu belum sakit
atau belum memiliki kekebalan (antibody), sehingga perlu menjaga diri diulang lagi 7-10 hari
RAPID TEST ANTIBODI

1. false positive: Kemungkinan cross reactive antibody dengan berbagai virus lain (Coronavirus
lain dan yang mirip) Rheumatoid factor

2. false negative: Belum terbentuk antibodi sat pengambilan sampel (masa inkubasi)Pasien
immunocompromised (gangguan pembentukan antibodi)Kadar antibodi di bawah deteksi alat
RAPID TES ANTIGEN

- mendeteksi bagian dari virus 1

- lebih cepat reaktif dalam beberapa hari pertama infeksi (fase virus beren faring)

- negatif pada pemeriksaan rapid tes antigen yang sudah terpapar COVI
«emungkinan sudah mulai terbentuk antibody, sehingga kadar antigen nurun,
maka perlu

- dikonfirmasi dengan rapid tes antibody 7- 10 hari kemuc afirmasi dengan PCR.


• Kelebihan dan Kekurangan
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai