Education :
- GP : Faculty of Medicine, Universitas Indonesia, 1983
- Internist : Faculty of Medicine, Universitas Indonesia, 1994
- Consultant in Allergy-Immunology : Faculty of Medicine, Universitas Indonesia, 2000
- PhD : Bogor Agricultural Institute, 2009
- Professor : Faculty of Medicine, Universitas Indonesia, 2019
Working Experiences :
- Community Health Center/Puskesmas, South Jakarta, as a General Practioner, 1984-1988
- Dr. Cipto Mangunkusumo Hospital, Central Jakarta, as a fellow/PPDS in Internal Medicine, 1989-1994
- Jakarta Hajj Hospital, East Jakarta, as an Internist 1995-1997
- Dr. Cipto Mangunkusumo Hospital, Central Jakarta, as a staff in Allergy and Clinical Immunology, 1998-now
Organization :
- Board Member of PB.IDI (Indonesian Doctors Association)
- Treasurer of PB.PAPDI (Indonesian Society of Internal Medicine)
- President of PP.PERALMUNI / ISAI (Indonesian Society of Allergy and Immunology)
- Board Member of APAAACI (Asia Pacific Association of Allergy, Asthma and Clinical Immunology)
Efeksivitas dan Keamanan Vaksin
CoVid-19 serta Penanganan KIPI
Spread
Direct Cell Contact Bloodstream Lymphatic(?)
Tropism
Sel yang memiliki ACE-2
Paru
Ginjal
GI Tract dll
Pemeriksaan
Laboratorium
VIRUS SARS-COV-2
• Mendeteksi antibodi (IgM dan IgG) atau
antigen SARS CoV-2
• Sampel: whole blood, serum, plasma untuk
antibodi, sedangkan untuk antigen
menggunakan swab nasopharinx
Rapid Test • Metode lateral flow imunokromatografi
Covid-19 • Hasil cepat (2-10 mnt) → manajemen pasien
lebih cepat dan sederhana
• Hasil positif rapid test harus dikonfirmasi lagi
dengan pemeriksaan PCR
RAPID TEST COVID-19
Rapid test antigen
Polymerase • Saat ini, PCR menjadi standar baku emas (gold standard)
Preservative
Antigen Adjuvant pengawet Stabilizer
2. Mengingat uji klinis fase III belum selesai dan data efikasi belum
ada, maka diharuskan memenuhi persyaratan yang telah
diberikan oleh badan internasional serta badan regulator di
negara setempat
Alergi obat Layak Jika tidak terdapat bukti alergi berat akibat vaksin
Covid sebelumnya. Alergi terhadap obat-obatan
seperti antibiotik dan analgesia tidak menjadi
kontraindikasi dalam vaksinasi
Alergi makanan Layak Alergi makanan tidak menjadi kontraindikasi
dilakukan vaksinasi Covid
Asma bronkial Layak Asma bronkial yang terkontrol dapat diberikan
vaksinasi Covid. Jika pasien dalam keadaan asma
akut disarankan untuk menunda vaksinasi sampai
asma pasien terkontrol baik
Rinitis alergi Layak Rinitis tidak menjadi kontraindikasi untuk dilakukan
vaksinasi Covid
Penyakit Kelayakan vaksinasi Catatan
COVID-19
Urtikaria Layak Jika tidak terdapat bukti timbulnya urtikaria akibat
vaksinasi Covid, maka vaksin layak diberikan. Jika terdapat
bukti urtikaria, maka menjadi keputusan dokter klinis
untuk pemberian vaksinasi Covid. Pemberian antihistamin
dianjurkan sebelum dilakukan vaksinasi
Dermatitis atopik Layak Dermatitis atopik tidak menjadi kontraindikasi untuk
dilakukan vaksinasi
Penyakit Autoimun (SLE, Belum layak Pasien autoimun tidak dianjurkan untuk diberikan
Sjogren, vaskulitis, dan vaksinasi Covid sampai hasil penelitian yang lebih jelas
autoimun lainnya) telah dipublikasi
HIV Layak (dengan Vaksinasi yang mengandung kuman yang mati/komponen
catatan) tertentu dari kuman dapat diberikan walaupun CD4<200.
Perlu dijelaskan kepada pasien bahwa kekebalan yang
timbul dapat tidak maksimal, sehingga dianjurkan untuk
diulang saat CD4>200
Sindroma Hiper IgE Belum layak Pasien Hiper IgE tidak dianjurkan untuk diberikan vaksinasi
Covid sampai hasil penelitian yang lebih jelas telah
dipublikasi
KIPI
Kejadian Ikutan
Pasca Imunisasi
Mengapa Harus Memantau KIPI?
• Tidak ada vaksin yang 100% aman dan tanpa risiko.
Kejadian medis yang terjadi • Penting untuk mengetahui risiko dan bagaimana
setelah imunisasi, dapat menangani peristiwa semacam itu ketika terjadi.
berupa reaksi vaksin,
• Menginformasikan kepada orang dengan benar
reaksi suntikan, tentang KIPI membantu menjaga kepercayaan publik
kesalahan prosedur, terhadap program imunisasi.
ataupun koinsidens • Pemantauan KIPI juga membantu meningkatkan kualitas
layanan.
sampai ditentukan
adanya hubungan kausal • Komisi Penanggulangan Kejadian KIPI: Pusat, Komda Tk I,
Komda Tk II.
•
Pencegahan •
Terjadinya KIPI •
•
• Mencegah KIPI akibat salah
• melaksanakan program
43
• Untuk mempercepat penanggulangan COVID-19
di Indonesia selain upaya protokol kesehatan
juga diperlukan imunisasi COVID-19.
• Agar dapat memutus rantai penularan secara
menyeluruh perlu dilakukan imunisasi pada
sekitar 70% kelompok sasaran.