Anda di halaman 1dari 14

Studi Kasus

Praktik Klinik di Labkesda

Kab. Sukabumi
DIV Teknologi Laboratorium Medik
Nama Anggota :
• Salma Seha Linaldi 5118005
• Ega Sundari Putri 5118007
• Adila Maldini Putri 5118021
• Aditya Nugraha 5118029
• Raisa Dwi Yudia.P 5118034
• Nadya Lutfiani Putri 5118041
• Jihan Ahmad Zaenudin.A 5118055
• Mahdalena Dewi 5118058
• Aulia Nur Arrsy 5118060
• Dena Ramdani 5118063
Pendahuluan

• UPTD Laboratorium Kesehatan Kabupaten


Sukabumi terletak di Kecamatan Cisaat
Kabupaten Sukabumi, tepatnya di Kompleks
Alun-alun Cisaat Kabupaten Sukabumi.
• Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda)
adalah salah satu laboratorium yang memiliki
kualitas sangat baik.
• jenis pemeriksaan yang ada di laboratorium
ini pemeriksaan hematologi, pemeriksaan
imunoserologi, pemeriksaan kimia klinik,
pemeriksaan mikrobiologi, pemeriksaan
biologi molekuler, dan pemeriksaan kimia
lingkungan.
Lanjutan

• Laboratorium Kesehatan Daerah merupakan


bagian integral dari satu organisasi sosial dan
kesehatan dengan fungsi menyediakan
pelayanan kesehatan bagi masyarakat oleh
tenaga ahli kesehatan.

• Organisasi UPTD Laboratorium Kesehatan


Daerah Kabupaten Sukabumi terdiri atas
Kepala UPTD, Kepala Sub. Bagian Tata
Usaha serta kelompok jabatan fungsional dan
pelaksana terdiri dari Pranata Laboratorium
dan Tim Mutu dan Tim K3.
Studi Kasus •
• Corona Virus Disease 2019 (COVID‑19) merupakan sindrom
pernapasan akut parah yang disebabkan oleh Severe Acute
Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARSCoV‑2) yang ditemukan
pertama kali di Cina pada Desember 2019.
• Saat ini, metode deteksi yang dijadikan standar emas adalah Real
Time Reverse Transcription Polymerase ChainReaction (rRT‑PCR)
atau disebut juga Quantitative Reverse Transcription Polymerase
Chain Reaction (qRT‑PCR).
• Deteksi antibodi hasil respon imun pasien dilakukan atas dasar
metode reaksi antigen antibodi seperti Enzyme Linked
Immunosorbent Assay (ELISA).
• Kit imunokromatografi (Lungene) yang digunakan untuk
pemeriksaan anti‑SARS CoV‑2 dalam penelitian ini memiliki
sensitivitas sebesar 87,01% (IgM) dan 97,40% (IgG) serta spesifisitas
sebesar 98,89% (IgM dan IgG).
• Pemeriksaan SARS
CoV-2 •
Enzyme Linked Immunosorbent
Assay (ELISA)

• Enzyme Linked Immunosorbent Assay (ELISA) adalah metode dasar deteksi pada antibodi yang
menghasilkan adanya respon imun didalam tubuh, dengan cara mereaksi antigen antibodi.
• Kit imunokromatografi (Lungene) salah satu yang digunakan untuk pemeriksaan anti‑ SARS CoV‑2. dalam
sebuah penelitian mengemukakan bahwa kit ini memiliki sensitivitas sebesar 87,01% (IgM) dan 97,40%
(IgG) serta spesifisitas sebesar98,89% (IgM dan IgG).
• Sampel penelitian yang mendapatkan hasil reaktif pada pemeriksaan ini akan dirujuk untuk melakukan
pemeriksaan konfirmasi dengan menggunakan metode qRT‑PCR.
Kelebihan dan kekurangan Kit Imunokromatografi

Kelebihan Kekurangan

1. Hasil tidak 100% akurat


1. Harga relatif murah
2. Harus melakukan uji
2. Pemeriksaan cepat
skrinning lanjutan
Real Time Reverse Transcription Polymerase Chain Reaction
(rRT‑PCR)

• Saat ini metode deteksi yang dijadikan standar emas adalah Real Time Reverse Transcription Polymerase Chain
Reaction (rRT‑PCR) atau disebut juga Quantitative Reverse Transcription Polymerase Chain Reaction
(qRT‑PCR).
• Saat ini, quantitative RT-PCR (qRT-PCR) merupakan pemeriksaan yang umum digunakan untuk diagnosis
COVID-19
• Metode deteksi ini dilakukan dengan menggunakan spesimen yang diperoleh dari saluran pernapasan atas atau
bawah pasien
Kelebihan dan kekurangan Alat Polymerase Chain
Reaction (PCR)

Kelebihan Kekurangan

1. Lebih Spesifik
2. Dapat digunakan dengan 1. Memerlukan waktu yang
mudah cukup lama
3. Setiap alat tes memiliki 2. Bahaya biosafety dan
variasi tingkat biosecurity
sensitivitas 3. Alat ini tdak hanya
mendeteksi virus SARS
CoV-2 saja, tetapi virus
pernafasan yang lain.
Kasus yang kami temukan selama Praktik
Klinik Lapangan di Labkesda Kabupaten
Sukabumi yaitu terdapat perbedaan hasil
pada pemeriksaan Sars CoV-2 metode rapid
imunokromatografi dan PCR.
• Dari hasil kajian terkait pasien yang terinfeksi Covid-19 dimana hasil pemeriksaan rapid
antigen dinyatakan negatif, tetapi pada saat dilakukan pemeriksaan PCR didapatkan hasil
positif dengan CT pada gen N : 36,00 dan gen O : 32,00. Hal ini dapat disebabkan oleh
beberapa faktor antara lain :
1. Ag-RDT Paling optimal bekerja dengan baik pada pasien dengan jumlah virus yang tinggi
atau pada saat bergejala (nilai CT ≤25)
2. Kit yang digunakan merupakan merk Lungene. Pada penelitian yang dilakukan oleh Naully
dan Perdina (2021) menyatakan bahwa pemeriksaan cepat Anti-SARS CoV-2 menggunakan
merk Lungene kurang akurat.
Kesimpulan

Hasil negatif palsu pada pemeriksaan cepat anti-SARS CoV-2 dapat terjadi karena CT yang
terdeteksi diatas rentang deteksi Kit imunokromatografi yang digunakan.
Thanks!
Do you have any questions?

Anda mungkin juga menyukai