Anda di halaman 1dari 11

Topik/Tema : Literasi Bahasa Indonesia Konteks Biologi

Subtopik/Subtema : Informasi Biologi

Perhatikan informasi berikut ini untuk menjawab pertanyaan nomor 1-5!


Informasi 1

(Paragraf 1)
Swab antigen, rapid test, dan test PCR merupakan istilah-istilah yang sering muncul terkait uji
COVID-19. Uji tersebut digunakan untuk mengetahui kemungkinan terinfeksi virus SARS-Cov
2 penyebab COVID-19 dan bertujuan untuk mencegah penyebaran COVID-19. Akurasi deteksi
awal adanya COVID-19 dapat menurunkan resiko penyebaran yang lebih besar karena dapat
meningkatkan kesadaran seseorang yang terpapar virus untuk segera melakukan isolasi
mandiri. Perbedaan prinsip kerja dari ketiga jenis uji COVID-19 dapat memengaruhi akurasi
hasil yang didapatkan. Prinsip kerja masing-masing uji COVID 19 adalah sebagai berikut:

(Paragraf 2)
1. Swab antigen
Swab antigen adalah penerapan uji COVID-19 dengan pengambilan sampel di pangkal hidung
dan tenggorokan. Sampel diambil dengan swab test atau tes usap yang bertujuan mencari
protein yang terdapat di permukaan virus. Mekanisme swab antigen dikatakan tidak terlalu
berat dengan bahan kimia lebih sedikit dibandingkan test PCR. Hasil swab antigen lebih cepat
dibandingkan tes PCR, namun hasilnya tidak terlalu sensitif. Swab antigen berisiko memberi
hasil positif atau negatif yang salah. Risiko ini muncul jika reagen salah mengenali protein
virus SARS-Cov 2 atau sama sekali melewatkannya.

(Paragraf 3)
2. Rapid test
Pelaksanaan rapid test biasa dilakukan lewat pengambilan sampel darah dari tubuh pasien.
Perlengkapan rapid test akan mengenali protein antibodi dalam sampel tersebut. Antibodi
adalah protein yang dibentuk sebagai bentuk perlindungan tubuh saat terinfeksi virus corona
atau patogen lain. Antibodi akan mulai banyak terbentuk 1- 2 minggu setelah infeksi pertama
dan akan berada di darah selama beberapa waktu meski virus sudah tidak ada. Hal ini
menyebabkan rapid test berisiko memberikan hasil negatif dan positif salah.

(Paragraf 4)
3. Tes PCR
Tes PCR dilakukan dengan swab atau usap untuk mengambil sampel di pangkal hidung dan

Copyright © 2022 PT Ruang Raya Indonesia All


Rights Reserved. Dilarang menyebarluaskan
dokumen ini tanpa izin.
1
tenggorokan untuk mengambil sampel virus SARS-Cov 2. Selanjutnya dilakukan proses
kompleks yang bertujuan untuk mengisolasi materi genetik virus. Jika terdapat materi genetik
virus, maka RNA dari SARS-Cov 2 akan disalin balik untuk membentuk pasangan DNA. Salinan
diperbanyak dengan PCR (polymerase chain reaction) hingga terbentuk banyak rantai DNA
yang akan dideteksi sebagai hasil positif. Proses ini biasanya memerlukan waktu 6 jam hingga
dua hari. Selain itu, tes PCR hanya bisa dilakukan tenaga yang sudah terlatih karena
penggunaan teknologi dan berbagai reagen.

Disadur dari: Widiyani, R. (2020) Swab antigen, Rapid Test, test PCR: Perbedaan Dan Tingkat akurasinya. detikHealth. Diakses pada
28 Februari 2023,
https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-5268477/swab-antigen-rapid-test-test-pcr-perbedaan-dan-tingkat-akurasinya.

1. Perbedaan ketiga jenis uji COVID-19 yang tepat jika didasarkan pada bagian yang
dideteksi adalah ….
A.

Rapid Test Swab antigen Tes PCR

protein virus antibodi akibat infeksi materi genetik virus


virus

B.

Rapid Test Swab antigen Tes PCR

protein virus materi genetik virus antibodi akibat infeksi


virus

C.

Rapid Test Swab antigen Tes PCR

antibodi akibat infeksi protein virus materi genetik virus


virus

D.

Rapid Test Swab antigen Tes PCR

Copyright © 2022 PT Ruang Raya Indonesia All


Rights Reserved. Dilarang menyebarluaskan
dokumen ini tanpa izin.
2
materi genetik virus antibodi akibat infeksi protein virus
virus

A. E.

Rapid Test Swab antigen Tes PCR

antibodi akibat infeksi protein virus tubuh virus


virus
B.

2. Beri tanda centang pada pernyataan yang tepat dalam menggambarkan persamaan
dua dari tiga jenis uji COVID-19.

A Metode usap digunakan pada uji swab antigen dan rapid test

B Uji swab antigen dan tes PCR membutuhkan adanya tubuh atau
bagian tubuh SARS-Cov 2 untuk memberikan hasil yang positif

C Pengambilan darah tidak diperlukan pada uji swab antigen dan tes
PCR.

D Uji swab antigen dan rapid test memiliki resiko adanya hasil uji yang
salah yang menyebabkan seseorang dinyatakan tidak terjangkit
COVID-19 padahal dalam tubuhnya terdapat virus SARS-Cov 2.

3. “Tes PCR merupakan uji COVID-19 yang paling akurat”


Paragraf yang dapat mendukung pernyataan tersebut adalah ….
A. Paragraf 1
B. Paragraf 2
C. Paragraf 3
D. Paragraf 4

4. Berikut merupakan frasa terkait dengan tes PCR:


1. Membutuhkan waktu yang lama
2. Menggunakan reagen yang lebih banyak
3. Membutuhkan alat-alat yang sederhana
4. Dapat dilakukan oleh tenaga ahli

Copyright © 2022 PT Ruang Raya Indonesia All


Rights Reserved. Dilarang menyebarluaskan
dokumen ini tanpa izin.
3
5. Melibatkan penggunaan jarum suntik
6. Beresiko didapatkan hasil uji positif salah

Kelemahan dari tes PCR yang paling tepat adalah ….

A. 1, 5, 6
B. 1, 2, 6
C. 1,2,4
D. 1,2,3,4
E. 1,2,3,4,5,6

5. Perhatikan gambar berikut!

Sumber: Boum, Y. et al. (2021). Performance and operational feasibility of antigen and antibody rapid
diagnostic tests for covid-19 in symptomatic and asymptomatic patients in Cameroon: A clinical,
prospective, Diagnostic Accuracy Study. The Lancet Infectious Diseases, 21(8), 1089–1096.
https://doi.org/10.1016/s1473-3099(21)00132-8

Grafik tersebut menunjukkan tes akurasi dari 4 jenis uji COVID-19, yaitu tes PCR

Copyright © 2022 PT Ruang Raya Indonesia All


Rights Reserved. Dilarang menyebarluaskan
dokumen ini tanpa izin.
4
(merah), swab antigen (hijau), rapid test antibodi IgM (biru), dan rapid test antibodi IgM
(ungu). Beri tanda centang pada kesimpulan yang dapat diambil:

A. Rapid test antibodi sangat efektif dalam mendeteksi keberadaan


virus SARS-Cov 2 karena memiliki persentase hasil uji positif yang
cukup tinggi.

B. Rapid test antibodi tidak efektif digunakan untuk mendeteksi


COVID-19 di awal infeksi.

C. Swab antigen paling efektif digunakan untuk deteksi awal COVID-19


setelah hari kelima gejala muncul.

D. Tes PCR tidak dapat digunakan untuk deteksi awal COVID-19 karena
persentase hasil uji positif yang lebih rendah dibandingkan swab
antigen.

Perhatikan informasi berikut ini untuk menjawab pertanyaan nomor 6-7!


Informasi 2

Tahukah kalian, bahwa ada orang yang lebih sering digigit nyamuk dibanding orang lain.
Dari 3000 lebih spesies nyamuk di dunia, hanya ada sedikit yang suka menggigit manusia.
Adapun nyamuk tersebut yaitu nyamuk Aedes aegypti dan Anopheles gambiae. Kedua jenis
nyamuk ini adalah nyamuk pembawa virus dan penyakit yang menular. Aedes aegypti
menularkan penyakit zika dan demam berdarah, sedangkan Anopheles gambiae menularkan
malaria. Banyak orang berpikir ada beberapa faktor penyebab kulit kita lebih disukai nyamuk,
misalnya golongan darah, kecerahan warna kulit, dan keringat.
Penelitian menunjukan bahwa orang yang lebih sering digigit nyamuk memiliki lebih
banyak mikrobiota pada kulitnya. Mikrobiota ini sebagian besar adalah bakteri dan jamur
non-patogen yang hidup di pori-pori kulit dan folikel rambut. Jamur non-patogen adalah
jamur yang tidak menimbulkan penyakit pada inangnya. Kombinasi dari bakteri dan jamur ini
dapat mengeluarkan bau dalam bentuk senyawa organik yang mengundang nyamuk
mendekat.

Copyright © 2022 PT Ruang Raya Indonesia All


Rights Reserved. Dilarang menyebarluaskan
dokumen ini tanpa izin.
5
Pada kulit, mikrobiota ini bisa berjumlah ratusan spesies dan tidak mudah berpindah ke
kulit orang lain. Bau yang dihasilkan mikrobiota ini dapat dicium oleh alat pengecap yang
sangat sensitif dari nyamuk betina. Komposisi mikrobiota yang terdapat pada kulit kita
dipengaruhi oleh berbagai faktor, misalnya jenis makanan atau tempat tinggal kita. Namun,
beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa keadaan genetik dapat memengaruhi
seberapa ramah kulit kita terhadap mikrobiota.
Sumber:
Eirin, G., (2002). Orang yang Lebih Sering Digigit Nyamuk Ternyata Punya Ini pada Kulitnya, Sudah Tahu?. Diakses 2 November
2022:
https://bobo.grid.id/read/083092691/orang-yang-lebih-sering-digigit-nyamuk-ternyata-punya-ini-pada-kulitnya-sudah-tahu?page
=3.

6. Pernyataan berikut yang sesuai dengan bacaan tersebut adalah …


A. Sebagian besar jenis nyamuk suka menggigit manusia.
B. Jenis makanan memengaruhi macam mikrobiota di kulit.
C. Jumlah dan jenis mikrobiota memengaruhi jenis makanan nyamuk.
D. Nyamuk Aedes aegypti dapat menyebarkan penyakit demam berdarah, zika, dan
malaria.
E. Bau yang dihasilkan oleh mikrobiota menarik perhatian nyamuk jantan
menggigit manusia.

7. Simpulan yang paling tepat dari wacana tersebut adalah …


A. Lebih banyak jenis nyamuk yang tidak mengigit manusia.
B. Bakteri dan jamur non-patogen hidup di pori-pori kulit dan folikel rambut.
C. Mikrobiota di kulit manusia menghasilkan zat organik yang mengundang
nyamuk.
D. Warna kulit dan golongan darah mempengaruhi daya tarik kulit terhadap
nyamuk.
E. Bau yang dihasilkan mikrobiota dapat dicium oleh alat pengecap yang sangat
sensitif pada nyamuk betina.

Perhatikan informasi berikut untuk menjawab pertanyaan nomor 8-10!


Informasi 3

Copyright © 2022 PT Ruang Raya Indonesia All


Rights Reserved. Dilarang menyebarluaskan
dokumen ini tanpa izin.
6
Sumber:
MERAWAT PASIEN COVID-19 DI RUMAH: Obat yang perlu & yang jangan diminum. (2022). World Health Organization. Diakses 3
November 2022 dari
https://www.who.int/images/default-source/searo---images/countries/indonesia/covid19/medicine-for-public---bi_page_1.jpg?sfvr
sn=147e25fa_27.

8. Pasien COVID-19 disarankan untuk dirawat di rumah sakit jika mengalami kondisi ….
A. demam
B. nyeri otot
C. demam terus-menerus
D. saturasi oksigen di atas 94%

Copyright © 2022 PT Ruang Raya Indonesia All


Rights Reserved. Dilarang menyebarluaskan
dokumen ini tanpa izin.
7
E. saturasi oksigen di bawah 90%

9. Reno dinyatakan positif COVID-19 dan menjalani isolasi mandiri di rumahnya. Saat ini
kondisinya mengalami demam dan saat dicek saturasi oksigennya 89%. Hal yang harus
dilakukan Reno adalah ….
A. minum paracetamol 650 mg
B. kompres kain basah dingin di dahi
C. meningkatkan dosis parasetamol menjadi dua kali lipat
D. menghubungi tenaga kesehatan untuk penanganan lebih lanjut
E. menggunakan oksigen dan meminum paracetamol 500 mg.

10. Cara mengonsumsi parasetamol yang tepat bagi pasien covid berusia 30 tahun adalah
…. (pilihan bisa lebih dari 1)
A. 1 tablet 500 mg per 4 jam
B. 2 tablet 500 mg per 5 jam
C. 1 tablet 650 mg per 3 jam
D. 2 tablet 650 mg per 4 jam
E. 1 tablet 650 mg per hari

Perhatikan informasi berikut untuk menjawab pertanyaan nomor 11-13!


Informasi 4

Oksimeter adalah alat kecil yang digunakan untuk mengukur saturasi oksigen tanpa
menggunakan sampel darah. Selain mengukur kadar saturasi oksigen dalam darah,
oksimeter biasanya juga dapat mengukur detak jantung. Hasil pengukuran pada oksimeter
dapat memperlihatkan seseorang mengalami kekurangan kadar oksigen dalam
darah/hipoksemia atau tidak.
Selama pandemi COVID-19, oksimeter sangat berguna bagi penderita COVID-19 yang
harus melakukan isolasi mandiri di rumah untuk memantau kondisinya. Penggunaan
oksimeter secara mandiri selain memudahkan namun juga dapat memberikan hasil
pembacaan yang kurang akurat jika tidak sesuai dengan tahapan yang seharusnya.

Untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat, penggunaan oksimeter mandiri dapat
mengikuti langkah-langkah sebagai berikut:
1. Pastikan tubuh dalam kondisi istirahat minimal 5 menit sebelum menggunakan
oksimeter.
2. Cuci tangan sebelum menggunakan oksimeter.
3. Gunakan jari telunjuk atau tengah untuk menggunakan oksimeter.
4. Pastikan jari yang digunakan tidak terdapat cat kuku dan kuku palsu.
5. Pastikan jari yang digunakan dalam keadaan hangat (kondisi jari yang dingin dapat
mempengaruhi pembacaan oksimeter).

Copyright © 2022 PT Ruang Raya Indonesia All


Rights Reserved. Dilarang menyebarluaskan
dokumen ini tanpa izin.
8
6. Pasang oksimeter pada jari.
7. Nyalakan oksimeter dan biarkan selama 1 menit (selama pembacaan tangan harus
dalam keadaan diam).
8. Catat hasil pengukuran yang ditunjukkan pada layar oksimeter.
9. Lakukan pengukuran beberapa kali dengan jeda 15 menit antara pengukuran.

Hasil pengukuran pada oksimeter dapat dibandingkan dengan tabel kandungan oksigen
normal pada orang dewasa (19-44 tahun) berikut ini:
Saturasi oksigen
Kondisi
Sp02%

95-100 Normal

91-94 Hipoksemia ringan

86-90 Hipoksemia sedang

<85 Hipoksemia berat

(sumber diterjemahkan dan disadur dari: Health Navigator Editorial Team. (2018). How to Use a Pulse Oximeter
in Adults. Diambil [6 Februari 2023] dari
https://www.healthnavigator.org.nz/health-a-z/p/pulse-oximeter-adult/)

11. Tujuan bacaan tersebut adalah….


A. Merekomendasikan jenis oksimeter terbaik
B. Menjelaskan cara penggunaan oksimeter
C. Menjelaskan komponen pada oksimeter
D. Merekomendasikan penggunaan oksimeter

12. Alasan COVID-19 disebutkan dalam bacaan tersebut adalah….


A. Untuk menunjukkan bahwa oksimeter hanya digunakan pada pasien COVID-19
B. Untuk menunjukkan tahapan penggunaan oksimeter yang tepat
C. Untuk memberikan contoh kondisi penggunaan oksimeter.
D. Untuk memperlihatkan bahwa oksimeter dapat digunakan untuk penyembuhan
COVID-19

Copyright © 2022 PT Ruang Raya Indonesia All


Rights Reserved. Dilarang menyebarluaskan
dokumen ini tanpa izin.
9
13. Sesuai informasi pada bacaan, tabel yang tertera dapat dilengkapi dengan informasi
tentang….
A. nilai detak jantung
B. nilai tekanan darah
C. penjelasan hipoksemia
D. penanganan pada setiap nilai saturasi oksigen

Perhatikan informasi berikut ini untuk menjawab pertanyaan no 14-15!


Informasi 5

Terdapat studi terbaru terkait Ikan cichlid afrika, ikan air tawar yang populer dijadikan
sebagai hewan peliharaan di akuarium. Studi tersebut menyebutkan bahwa ikan cichlid
memakan sepertiga telur dan bayi yang dihasilkan. Pada studi tersebut disebutkan bahwa
ikan cichlid memiliki perilaku unik, yaitu meletakan telur yang telah dibuahi dan anakan yang
baru menetas di dalam mulutnya. Selama dua minggu, induk ikan cichlid meletakan telur
yang belum menetas di dalam mulutnya, ini berarti induk cichlid tidak mengkonsumsi
makanan apapun selama periode tersebut. Setelah menetas, bayi ikan cichlid juga masih
menggunakan mulut induknya untuk berlindung dari predator.
Hal tersebut membuat induk cichlid menderita karena kesulitan bernapas dan makan.
Oleh sebab itu, induk ikan cichlid memakan telur dan bayinya untuk mengurangi kesulitan
bernapas dan makan agar tetap bisa bertahan hidup. Studi terakhir juga menyebutkan
manfaat lain dari perilaku induk yang memakan keturunannya, yaitu peningkatan antioksidan
pada tubuh induknya. Antioksidan berperan dalam penundaan kerusakan sel yang membuat
induk ikan cichlid lebih tahan terhadap infeksi dan penyakit.

(sumber diterjemahkan dan disadur dari: M, Tom. (2022). Why These Fish Moms Cannibalize Their Babies. Diambil [6
Februari 2023] dari https://www.nationalgeographic.com/animals/article/these-mom-fish-cannibalize-their-babies)

14. Makna kata “populer” pada kalimat pertama adalah…


A. Konvensional
B. Naik daun
C. Merakyat
D. Mengakar
E. Umum

15. [Pilihan ganda kompleks] Pernyataan yang tepat terkait bacaan tersebut adalah….
A. Ikan cichlid adalah ikan air laut yang memiliki perilaku meletakan telur yang telah

Copyright © 2022 PT Ruang Raya Indonesia All


Rights Reserved. Dilarang menyebarluaskan
dokumen ini tanpa izin.
10
dibuahi di dalam mulutnya sampai menetas
B. Induk ikan cichlid memakan setengah dari keseluruhan anakannya
C. Perilaku memakan keturunan dilakukan induk ikan cichlid untuk mengurangi
kompetisi antar keturunan
D. Induk ikan cichlid mengalami kesulitan bernapas selama telur dan bayi berada di
dalam mulut
E. Induk ikan cichlid yang memakan keturunannya lebih tahan terhadap infeksi dan
penyakit

16. Kerjakan Post Test di aplikasi yang berjudul "Post Test Literasi Bahasa Indonesia
Konteks Biologi"

--- SELESAI ---

Copyright © 2022 PT Ruang Raya Indonesia All


Rights Reserved. Dilarang menyebarluaskan
dokumen ini tanpa izin.
11

Anda mungkin juga menyukai